Madeline meletakkan telunjuknya di depan kedua bibirnya yang mengerucut dan gadis kecil itu langsung mengerti. Dia juga ikut mengerucutkan kedua bibirnya.Di tempatnya berdiri, Meredith sangat tidak senang saat melihat Jeremy menggendong seorang gadis kecil. Namun, dia tahu dia tak bisa menunjukkannya.“Jeremy, anak siapa ini? Kenapa kau masih tetap menggendongnya? Jack menunggu kita di luar. Ayo pergi.”Dia menatap Jeremy dengan senyum tersungging di wajahnya, tapi kemudian memutar kedua bola matanya pada Lilian yang berada dalam gendongan Jeremy.Dia tidak tahu dari mana benda kecil ini berasal. Anak kecil ini bahkan mirip sekali dengan gadis dusun itu, Madeline!“Kau bisa pergi duluan bersama Jack. Aku masih menunggu orangtua gadis kecil ini,” Jeremy menjawab dengan dingin. Sesaat kemudian, tatapannya mendarat ke wajah Lilian.Untuk beberapa alasan, dia merasakan sebuah koneksi dengan anak ini.Meredith akhirnya mengajak Jeremy pergi menggunakan Jackson sebagai alasan. Dia tidak men
Madeline telah meninggalkan dunia fana ini. Yang tersisa darinya hanyalah abunya.“Tentu saja aku istrinya Jeremy. Seluruh Glendale tahu soal ini!” Meredith tak sabar menunggu untuk mengumumkan hubungannya dengan Jeremy.Madeline berlagak kaget setelah mendengar perkataan Meredith. “Jadi kau adalah Nona Muda Keluarga Montgomery yang terkenal itu, Meredith Crawford?”Ketika Meredith mendengar ini, senyum arogan di wajahnya kembali muncul.Akan tetapi, beberapa detik kemudian, Madeline menambahkan, “Wanita yang menggunakan identitasnya untuk mendesak adiknya, Madeline, ke jalan buntu sebelum akhirnya merebut suami adiknya! Kau adalah sang wanita simpanan itu, Meredith Crawford, bukan?”Wajah Meredith menjadi muram, namun dia memajang ekspresi polos di wajahnya.“Miss, bagaimana kau bisa memuntahkan omong kosong seperti itu? Kapan aku merebut suami adikku darinya? Jeremy dan aku memang dari dulu sudah bersama, benar ‘kan, Jeremy? Wanita yang kau cintai selama ini adalah aku dan cuma aku,”
Whitman Manor, saat ini.Jeremy sedang duduk bermalas-malasan di sebelah tempat tidur. Dia memegang ponselnya, menonton sebuah video yang sedang viral.Dalam video itu, perilaku mengancam Meredith membuatnya kehilangan reputasi baiknya. Tiba-tiba, dia mulai bertanya-tanya apakah ini gadis kecil yang dia temui ketika dia masih sangat muda, Linnie.Dia tidak terlalu memikirkan hal itu, namun kedua matanya akhirnya mendarat di sosok Madeline.Jantungnya mulai berdegup lebih kencang.Sosok itu benar-benar mirip dia.Namun, meskipun terlihat sama persis, tetap saja faktanya Madeline telah meninggalkannya untuk selamanya.Begitu Jeremy merenung, wajah manis Madeline muncul di benaknya. Jantungnya kembali terasa sakit tak terkendali…Maddie…“Jeremy, kau sudah tidur?” Seseorang mengetuk pintu, dan di detik berikutnya, suara Meredith datang dari luar kamarnya. “Jeremy, kau pasti sudah melihat video itu, bukan? Aku difitnah dengan begitu kejam. Maukah kau menemaniku dan menghiburku?”“Dan lagi,
Di sisi lain, Madeline perlahan menyesap kopinya. Ia menatap nominal uang yang sangat besar yang telah ditransfer ke rekening banknya di layar ponselnya. Ia mengangkat cermin dan menatap pantulannya.Ia menyentuh tempat di mana bekas lukanya dulu berada. Namun, ia masih merasakan sakit yang menyengat meskipun ia hanya menyentuhnya sekilas.Ia meletakkan cermin itu dan memutar tubuh elegannya. Kemudian, ia berjalan masuk ke butik pakaian di sebelah.Semua masyarakat elit kelas atas yang kaya dan berkuasa di Glendale datang ke acara lelang yang diadakan di hotel bintang enam paling mewah di kota ini.Mereka akan mengikuti acara pelelangan sebuah toko besar yang terletak di bagian tersibuk di plaza tengah kota.Meredith sudah lama mengincar toko ini. Dia juga berkali-kali memberi isyarat pada Jeremy untuk menawar toko ini untuknya.Dulu, dia telah mencuri buku harian Madeline dan draf desain perhiasan yang gadis itu tinggalkan ketika dia masih di universitas. Bahkan dia harus mengakui bah
Madeline bisa melihat senyum retak Meredith dari balik kacamata hitamnya.Ia melangkah masuk sembari tetap terlihat tenang dan terkontrol. Ia bisa merasakan tatapan dari semua orang yang dipusatkan padanya.Dulu, ia tak tahu bagaimana memakai riasan atau mempercantik dirinya. Ia bahkan tak tahu bagaimana berjalan setelah memakai sepatu berhak tinggi.Pada saat itu, ia adalah anak itik jelek yang bahkan akan dipandang rendah oleh seorang pengemis.Namun, semuanya sudah berbeda sekarang.Setiap anjing punya harinya masing-masing. Sepuluh tahun kemudian, Madeline Crawford bukanlah dirinya yang dulu.Madeline tersenyum manis sambil duduk di sebuah kursi kosong di belakang Meredith dengan sikap tenang dan penuh kontrol.Sepanjang waktu, mata Jeremy tertuju padanya. Sampai saat inipun, pria itu masih menatapnya.Ketika Meredith menyadari bahwa perhatian Jeremy tertuju pada Madeline, dia mengepalkan tinjunya dengan marah.Jeremy benar-benar bersimpati pada si jalang Madeline itu. Kalau tidak,
Setelah menyebutkan angka itu, semua orang menatapnya dengan wajah syok.Meredith sangat marah hingga nyaris merobek-robek plakatnya menjadi serpihan-serpihan. Apa wanita ini sengaja ingin melawannya?Dia pikir dia siapa? Berani-beraninya melawan Meredith Crawford?!Bagaimana mungkin Meredith membiarkan ini terjadi? Dia mengangkat plakatnya lagi.Semua orang menyangka Meredith akan menambahkan beberapa juta dolar, akan tetapi, dia hanya menambah $500.000.Tepat di saat dia selesai menyebutkan penawarannya, Madeline berkata sambil lalu “$20 juta”.“Wooow…”Semua orang berteriak.Meredith tak bisa lagi menahan ini. Dia berusaha keras menekan kemurkaan di dalam dirinya dan memelototi Madeline. Kemudian dia memaksakan seulas senyum polos dan lembut.“Miss, apakah Anda disewa oleh pihak lain untuk datang ke sini dan dengan sengaja membuat penawaran yang tidak masuk akal? Semua orang tahu bahwa tunangan saya akan membelikan toko ini sebagai hadiah ulang tahun untuk saya. Atau, Anda memang s
‘Terima kasih.’Kata-kata yang Madeline ucapkan dengan sangat lembut menempel di telinganya. Namun, kata-kata itu menghunjam keras ke dalam hati Jeremy.Ketika Jeremy melihat wajah menakjubkan di hadapannya ini, dia merasa seolah-olah telah berubah menjadi patung. Dalam hitungan detik, dia kehilangan semua indra dan kesadarannya.Dia bahkan merasa kalau dia mungkin sedang bermimpi.Wajah cantik di hadapannya sangat menawan.Sangat menyakitkan!‘Maddie!’Dia tak bisa mengontrol dirinya untuk tidak meneriakkan nama itu di dalam hatinya.Hatinya yang tertidur lelap selama tiga tahun terakhir tiba-tiba terbangun.Madeline hanya tersenyum ringan ketika melihat reaksi Jeremy.‘Apakah kau terkejut, Jeremy?‘Mantan istri yang kau benci ternyata belum mati.‘Akan tetapi, aku bukanlah Madeline Crawford yang terlalu mencintaimu hingga menelantarkan harga dirinya, rasa cinta pada diri, dan bahkan dirinya.’“Maafkan saya, Mr. Whitman. Saya masih punya beberapa hal yang yang harus saya urus, jadi sa
Ketika mendengar kata-kata Madeline, wajah Jeremy seketika menjadi dingin.Dia mengatupkan kedua bibir tipisnya kuat-kuat dan tiba-tiba meraih dagu Madeline.Madeline tak menyangka Jeremy melakukan ini. Namun, ia berhasil menghindar dengan cepat. "Mr. Whitman, Anda punya tunangan. Mohon hargai diri Anda sendiri." Ia mengingatkannya.Namun, mata Jeremy sedingin es saat menatap tajam ke arah Madeline. “Kau bilang kau bukan dia, tapi apakah kau punya nyali untuk menunjukkan area dada kirimu padaku?”Dia tak akan pernah melupakan sebuah tahi lalat di dada kiri Madeline. Terlihat sangat mencolok di atas kulitnya yang halus dan lembut.Setelah Jeremy mengatakan itu, wajah Madeline muram.“Mr. Whitman, Anda bercanda, ya? Apa menurut Anda saya akan membiarkan Anda melihat bagian tubuh saya itu? Tolong lepaskan saya.”Jeremy menatap sepasang mata indah di hadapannya. “Apakah kau merasa bersalah? Itukah sebabnya kau tidak mau menunjukkannya padaku? Madeline, kenapa kau belum mati?”‘Kenapa kau t