Jeremy berteriak dengan kejam, menyebabkan Meredith cepat-cepat berbalik dan lari tunggang langgang.Tak seorang pun berani memasuki ruangan itu lagi. Di saat yang bersamaan, tak seorang pun mengerti mengapa Jeremy bertindak seperti ini.Semua orang di Glendale tahu kalau Jeremy mencintai Meredith, tapi sekarang, pria itu sangat enggan melepas mayat mantan istrinya. Apa yang terjadi?Daniel mengetahui kabar tentang kematian Madeline dari Adam. Dia langsung bergegas pergi ke rumah sakit begitu mendengar kabar itu namun dihentikan beberapa pengawal Jeremy di pintu masuk ruang operasi.Dia bersitegang dengan para pengawal Jeremy untuk beberapa saat. Kemudian, pintu ruang operasi terbuka dan Jeremy melangkah keluar.Saat melihat Jeremy, Daniel membebaskan dirinya dari kepungan para pengawal itu dan berlari ke arah Jeremy.“Pembunuh kau, Jeremy! Kau telah membunuh Maddie!” Daniel berteriak sembari hendak memukul Jeremy.Jeremy menangkap tangan Daniel dengan acuh tak acuh, mengangkat kepalan
Dua kata yang dia ucapkan terdengar lirih. Seolah-olah dia sudah menggunakan semua tenaga di tubuhnya.“Jeremy, aku tak akan memberikan Madeline padamu lagi! Bertemu denganmu adalah hal paling sial yang pernah terjadi pada Maddie. Apa kau hanya akan puas setelah kau hancurkan tulang-tulangnya menjadi debu?”Saat mendengar semua tuduhan Ava, Jeremy merasakan kedua pelipisnya berdenyut hebat. Dia mengulurkan tangannya, nada bicaranya tegas. “Berikan dia padaku!”“Tidak! Lebih baik aku mati daripada memberikan Maddie padamu!”Ketika Jeremy melihat Ava menolak untuk memberikan abu Madeline padanya, dia merasa seperti akan meledak.Dia mengulurkan tangannya dan merampas guci itu, dan tentu saja, dia berhasil mendapatkannya.Dia membawa abu Madeline dan berlari ke mobilnya. Dia mendengar Ava menyumpahinya di belakangnya, maka dia bergegas menginjak gas. Lalu, seperti seorang pencuri, dia meninggalkan lokasi.Sejak masih kecil, Jeremy selalu mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Tak seorang
Tiap hari dia selalu berpikir tentang menikahi Jeremy agar dia bisa menjadi Mrs. Whitman yang sesungguhnya. Namun, sudah tiga tahun berlalu dan status hubungan mereka tidak berubah sama sekali.Sudah tiga tahun dan dia tak bisa menunggu lebih lama lagi.…Siang yang cerah di musim panas. Di bandara Glendale, seorang gadis kecil yang menggemaskan sedang memegangi rok seorang wanita muda.“Mommy, Mommy, aku lapar.”Wanita itu menoleh saat mendengar rengekan itu. Rambut panjang berombaknya berkibar saat dia berbalik. Seulas senyum lembut tersungging di wajahnya yang sangat menawan. Dia mengangkat gadis kecil yang menggemaskan bagaikan peri itu. “Mommy akan membawamu untuk makan sesuatu yang lezat sebentar lagi.”Wanita muda itu mulai berjalan setelah menggendong gadis kecil itu. Aura elegan dan tenang mulai mengikutinya bagaikan bayangannya.Di setiap langkahnya, dia menarik banyak sekali pujian dan pandangan kagum untuk kecantikan dan sosoknya.Setelah sampai di sebuah restoran, dia me
Madeline meletakkan telunjuknya di depan kedua bibirnya yang mengerucut dan gadis kecil itu langsung mengerti. Dia juga ikut mengerucutkan kedua bibirnya.Di tempatnya berdiri, Meredith sangat tidak senang saat melihat Jeremy menggendong seorang gadis kecil. Namun, dia tahu dia tak bisa menunjukkannya.“Jeremy, anak siapa ini? Kenapa kau masih tetap menggendongnya? Jack menunggu kita di luar. Ayo pergi.”Dia menatap Jeremy dengan senyum tersungging di wajahnya, tapi kemudian memutar kedua bola matanya pada Lilian yang berada dalam gendongan Jeremy.Dia tidak tahu dari mana benda kecil ini berasal. Anak kecil ini bahkan mirip sekali dengan gadis dusun itu, Madeline!“Kau bisa pergi duluan bersama Jack. Aku masih menunggu orangtua gadis kecil ini,” Jeremy menjawab dengan dingin. Sesaat kemudian, tatapannya mendarat ke wajah Lilian.Untuk beberapa alasan, dia merasakan sebuah koneksi dengan anak ini.Meredith akhirnya mengajak Jeremy pergi menggunakan Jackson sebagai alasan. Dia tidak men
Madeline telah meninggalkan dunia fana ini. Yang tersisa darinya hanyalah abunya.“Tentu saja aku istrinya Jeremy. Seluruh Glendale tahu soal ini!” Meredith tak sabar menunggu untuk mengumumkan hubungannya dengan Jeremy.Madeline berlagak kaget setelah mendengar perkataan Meredith. “Jadi kau adalah Nona Muda Keluarga Montgomery yang terkenal itu, Meredith Crawford?”Ketika Meredith mendengar ini, senyum arogan di wajahnya kembali muncul.Akan tetapi, beberapa detik kemudian, Madeline menambahkan, “Wanita yang menggunakan identitasnya untuk mendesak adiknya, Madeline, ke jalan buntu sebelum akhirnya merebut suami adiknya! Kau adalah sang wanita simpanan itu, Meredith Crawford, bukan?”Wajah Meredith menjadi muram, namun dia memajang ekspresi polos di wajahnya.“Miss, bagaimana kau bisa memuntahkan omong kosong seperti itu? Kapan aku merebut suami adikku darinya? Jeremy dan aku memang dari dulu sudah bersama, benar ‘kan, Jeremy? Wanita yang kau cintai selama ini adalah aku dan cuma aku,”
Whitman Manor, saat ini.Jeremy sedang duduk bermalas-malasan di sebelah tempat tidur. Dia memegang ponselnya, menonton sebuah video yang sedang viral.Dalam video itu, perilaku mengancam Meredith membuatnya kehilangan reputasi baiknya. Tiba-tiba, dia mulai bertanya-tanya apakah ini gadis kecil yang dia temui ketika dia masih sangat muda, Linnie.Dia tidak terlalu memikirkan hal itu, namun kedua matanya akhirnya mendarat di sosok Madeline.Jantungnya mulai berdegup lebih kencang.Sosok itu benar-benar mirip dia.Namun, meskipun terlihat sama persis, tetap saja faktanya Madeline telah meninggalkannya untuk selamanya.Begitu Jeremy merenung, wajah manis Madeline muncul di benaknya. Jantungnya kembali terasa sakit tak terkendali…Maddie…“Jeremy, kau sudah tidur?” Seseorang mengetuk pintu, dan di detik berikutnya, suara Meredith datang dari luar kamarnya. “Jeremy, kau pasti sudah melihat video itu, bukan? Aku difitnah dengan begitu kejam. Maukah kau menemaniku dan menghiburku?”“Dan lagi,
Di sisi lain, Madeline perlahan menyesap kopinya. Ia menatap nominal uang yang sangat besar yang telah ditransfer ke rekening banknya di layar ponselnya. Ia mengangkat cermin dan menatap pantulannya.Ia menyentuh tempat di mana bekas lukanya dulu berada. Namun, ia masih merasakan sakit yang menyengat meskipun ia hanya menyentuhnya sekilas.Ia meletakkan cermin itu dan memutar tubuh elegannya. Kemudian, ia berjalan masuk ke butik pakaian di sebelah.Semua masyarakat elit kelas atas yang kaya dan berkuasa di Glendale datang ke acara lelang yang diadakan di hotel bintang enam paling mewah di kota ini.Mereka akan mengikuti acara pelelangan sebuah toko besar yang terletak di bagian tersibuk di plaza tengah kota.Meredith sudah lama mengincar toko ini. Dia juga berkali-kali memberi isyarat pada Jeremy untuk menawar toko ini untuknya.Dulu, dia telah mencuri buku harian Madeline dan draf desain perhiasan yang gadis itu tinggalkan ketika dia masih di universitas. Bahkan dia harus mengakui bah
Madeline bisa melihat senyum retak Meredith dari balik kacamata hitamnya.Ia melangkah masuk sembari tetap terlihat tenang dan terkontrol. Ia bisa merasakan tatapan dari semua orang yang dipusatkan padanya.Dulu, ia tak tahu bagaimana memakai riasan atau mempercantik dirinya. Ia bahkan tak tahu bagaimana berjalan setelah memakai sepatu berhak tinggi.Pada saat itu, ia adalah anak itik jelek yang bahkan akan dipandang rendah oleh seorang pengemis.Namun, semuanya sudah berbeda sekarang.Setiap anjing punya harinya masing-masing. Sepuluh tahun kemudian, Madeline Crawford bukanlah dirinya yang dulu.Madeline tersenyum manis sambil duduk di sebuah kursi kosong di belakang Meredith dengan sikap tenang dan penuh kontrol.Sepanjang waktu, mata Jeremy tertuju padanya. Sampai saat inipun, pria itu masih menatapnya.Ketika Meredith menyadari bahwa perhatian Jeremy tertuju pada Madeline, dia mengepalkan tinjunya dengan marah.Jeremy benar-benar bersimpati pada si jalang Madeline itu. Kalau tidak,
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka