Beranda / Pernikahan / Pernikahan tak diinginkan / Chapter 11 - Hers in his fingers (Sentuhan pertama kali)

Share

Chapter 11 - Hers in his fingers (Sentuhan pertama kali)

Penulis: Jnxdoe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di depan pintu kamar mandi di lantai dua itu, tampak sosok kecil yang sedang berdiri menunggu. Kedua tangannya yang mungil terlihat saling mer*mas gelisah. Menoleh ke kanan-kirinya, ia pun mengetuk gugup.

"Lory? Masih lama?"

Suara teredam terdengar dari dalam. "Sebentar lagi, Lils. Masih belum keluar. Tunggu di situ dulu ya."

"Kenapa tidak di kamarku saja, sih? Biar lebih enak."

"Tanggung, Lils. Biar ga' bolak-baik. Tinggal satu lagi. nih."

"Cepetan ya!"

"Iya! Iya!"

Menghela nafasnya gugup, gadis kecil itu menunduk dan menatap kedua telapak tangannya yang memerah. Sedikit rileks, ia mengusap-usap tangannya sambil melamun. Selama beberapa saat, gadis itu masih asyik membersihkan jari-jarinya yang ternyata ternoda tinta di beberapa tempat. Ia sama sekali tidak sadar ada seseorang yang mendekat dari arah belakangnya.

"Red?"

Tidak menoleh karena panggilan itu, sebuah tangan terulur ke arahnya. Badan mungil itu terlonjak saat telapak besar itu menepuk pelan bahunya.

"OH!?"

Sangat terkejut,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 12 - His word, his sword (Kenyataan yang mengagetkan bagi Lily)

    Pesta kecil di rumah keluarga Walton baru selesai hampir pukul 10 malam. Saat ini, pasangan itu berhadapan dengan tamu terakhir yang tampaknya enggan untuk meninggalkan lokasi. Tatapan Rod terlihat mengarah ke tangga melingkar yang berada di depannya.Menepuk bahu temannya, Alex mend*sah pelan."Sudahlah, Rod. Gadis-gadis seusianya memang seperti itu. Apalagi saat ini Lorelai baru kehilangan figur ibu. Biarkan saja dulu dia bersama Lily. Lagipula, di sini ada Liliana kalau memang anakmu butuh teman bicara.""Tapi aku tetap khawatir, Alex. Sudah beberapa hari ini, anak itu kelihatan susah makan. Aku bahkan harus meminta Gregory jauh-jauh datang hari ini hanya untuk membawa makanan kesukaannya dari NY."Tampak pria muda di samping Rod mengulurkan sebuah bungkusan ke arah tuan rumah."Paman Alex. Tolong berikan ini pada Lory. Aku sudah berusaha menemuinya tadi, tapi dia sama sekali tidak mau membuka pintu. Aku tidak tahu lagi bagaimana cara memberikan makanan ini kecuali melalui dirimu."

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 13 - There's no more 'Us' (Hati yang patah)

    Suasana kelabu serta berat terasa menggantung dalam rumah yang tadinya penuh tawa dan kegembiraan di dalamnya. Musim gugur yang sebentar lagi akan datang, menimbulkan angin kencang dan menerbangkan dedaunan yang banyak berjatuhan ke halaman rumah yang terlihat kosong itu. Kolam yang tadinya selalu berisi air yang jernih, sekarang tampak kering dan mulai dipenuhi daun-daun yang berguguran di dalamnya. Tidak terlihat sama sekali bekas pesta kecil yang baru diadakan satu setengah bulan lalu di sana.Dalam sebuah ruangan di rumah besar itu, tampak dua pasang mata sedang menatap sosok kecil yang berdiri di tengah ruangan. Terasa hawa canggung dan tidak nyaman di sana.Suara yang sangat lembut mengalun di ruang perpustakaan besar itu. "Liliana... Kau yakin akan pergi?"Kepala Lily mengangguk dan tatapannya tertunduk ke bawah. Posturnya tampak kaku."Lily. Kami sama sekali tidak mau kalau kau pergi dalam keadaan seperti ini. Peristiwa itu sama sekali bukan kesalahanmu, darling. Semua ada di

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 14 - The burden of Liliana Walton (Hati yang masih berdebar untuknya)

    "Kamu tidak bisa tidur?"Suara rendah yang terdengar dari kegelapan itu sedikit mengejutkan Lily."Tidak. Hanya sedikit gelisah."Wanita itu berbalik membelakangi dan berusaha menata bantal di bawah kepalanya."Kenapa?""Tidak apa-apa, Greg. Kamu tidur saja lagi."Tubuh Lily sebenarnya sangat capek tapi suasana yang gelap seperti ini membuatnya tidak nyaman. Ia ingin meminta lelaki itu tidur dalam keadaan lampu menyala, tapi tidak mungkin. Sebelum tidur tadi, Gregory dengan santainya mengatakan kalau ia terbiasa tidur t*lanjang dan sempat membuatnya bergidik. Untuk menghindari sentuhan tidak perlu, ia juga meletakkan bantal lain sebagai pembatas di tengah tempat tidur.Matanya baru saja akan tertutup, saat ia merasakan kasur bergerak dan tangan memeluknya dari belakang. "Greg!"Mencengkeram lengan Gregory yang sedikit berbulu, Lily berusaha melepaskannya dari tubuhnya."Lepaskan aku, Greg!""Aku tidak mau."Tangan pria itu terasa mulai mengelus tubuhnya dan bergerak memasuki kaos tid

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 15 - The moment (Menjadi miliknya)

    = Rumah sakit St. Collins. Beberapa jam kemudian ="Kalian telah sah menjadi pasangan suami-isteri. Sekarang, kau boleh mencium isterimu."Tamu yang tidak banyak itu bertepuk tangan, membuat pasangan baru itu tersenyum canggung. Berbeda dengan pengantin wanita yang menunduk dan tampak malu, sang pengantin pria terlihat lebih mantap dan dengan percaya diri memberikan kecupan singkat tapi dalam di bibir pengantinnya.Menggenggam erat tangan pasangannya, pengantin pria itu menoleh dan tersenyum samar pada pria baya yang masih berdiri di depannya. Ia mengulurkan tangan kanannya."Anda tidak tahu betapa berartinya bantuan Anda telah menikahkan kami, father."Pria baya itu terkekeh pelan dan membalas erat jabatan tangan itu."Anda benar-benar luar biasa, Tuan Ashley. Anda berhasil membuat saya menunda kepulangan dari rumah sakit demi menikahkan kalian berdua."Memberikan tekanan terakhir, Gregory memberikan senyuman lebar yang jarang diberikannya."Sekali lagi, semoga Tuhan memberkati Anda.

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 16 - Scattered dreams (Impian yang kembali hancur?)

    = Kediaman keluarga Harrington. Malam hari ="Liliana."Panggilan pelan itu membuat tatapan Lily naik dan menatap cermin di depannya. Ia dapat melihat pantulan Gregory yang berdiri di belakangnya dengan menjulang. Sama seperti sebelumnya, tatapan pria itu terlihat datar dan dingin. Tidak tampak adanya emosi dalam kedua mata biru mudanya."Ya?"Mengamati benda yang ada di tangan kanan Lily, pria itu dengan ringan mengambilnya. Ia ikut duduk di kursi panjang rias yang sedang diduduki oleh isterinya."Biar aku menyisiri rambutmu."Permintaan pelan itu membuat Lily tertegun. Jantungnya berdebar saat merasakan Gregory membuka ikatan rambutnya dan mulai menelusuri helaiannya yang jatuh tergerai dengan menggunakan jari-jarinya. Bulu-bulu halus di tengkuk wanita itu mulai meremang saat pria itu menyentuh ringan kulit lehernya."Rambutmu sudah panjang. Seperti dulu."Wanita itu menggigit lidah untuk menahan erangannya. Sentuhan lelaki itu memabukkan. "Hmm... Ya.""Aku suka rambutmu. Jangan per

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 17 - The past & the present (Dulu & Sekarang)

    = Salah satu klub malam di kota CA. Jam 11.00 malam =Di salah satu meja dekat pojokan, tampak gerombolan beberapa orang pria berkumpul dan tertawa-tawa. Mereka semuanya tampak gembira tapi satu sama lain saling tahu, tawa canda itu hanyalah kamuflase dari betapa stress-nya kehidupan mereka saat ini. Tapi tentu saja, tidak akan ada seorang pun mengakuinya. Empat orang itu adalah teman satu alumni, yang membentuk geng sejak jaman sekolah. Mereka tergabung dalam 1 kelompok yang sama karena satu dari dua alasan, latar belakang orangtua atau mereka adalah salah satu dari pria-pria populer di sekolah. Setelah lulus, keempat orang itu berpisah karena mengambil kampus berbeda kota namun hubungan pertemanan itu tetap berlangsung hingga sekarang. Setiap beberapa tahun sekali, biasanya salah satu dari mereka akan menginisiasi temu kangen untuk saling mengetahui kabar masing-masing. Hal ini karena ada dari mereka telah menikah, atau memutuskan pindah ke negara lain. Hari ini adalah pertemuan m

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 18 - Only you, and just you (Hanya kamu, dan cuma dirimu)

    = Rumah Harrington. Keesokan paginya, jam 06.30 ="Greg. Mengenai tadi malam, kita harus bicara."Meletakkan piring terakhir di rak, pria itu menoleh padanya dan tatapannya sedingin salju yang mulai turun."Kalau kamu minta cerai maka silahkan bermimpi, Red. Sampai kapan pun, aku tidak akan menceraikanmu.""Kenapa?""Karena kamu isteriku. Aku menginginkanmu sebagai isteriku, Red. Aku tidak main-main saat memintanya."Selama beberapa saat, keduanya saling menatap tajam sampai akhirnya Lily memijat pelipisnya."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuatmu tidak nyaman, Greg. Bukan maksudku menuduhmu seperti itu, karena tadinya aku fikir kamu menikah denganku hanya karena rasa bersalah. Kamu harus tahu, aku sudah memaafkanmu karena peristiwa 5 tahun lalu dan tidak ingin membebanimu dengan itu. Aku juga tidak mau menghalangimu untuk dapat bersama wanita yang benar-benar kamu inginkan dan cintai. Aku tidak sejahat itu untuk membalas dendam padamu, Rory."Ekspresi Gregroy yang berubah drastis, m

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 19 - The story of Benedict Gregory (Masa lalu Benedict Gregory)

    "Duduklah, Liliana."Tersenyum ragu, Lily mengambil tempat di depan Rod. Keduanya dipisahkan dengan sebuah meja kayu besar yang terbentang. Tampak jelas, ini adalah tempat biasanya pria tua itu bekerja. Saat mengingat peristiwa tadi malam, ia cukup bersyukur Gregory masih punya cukup akal sehat untuk membawanya ke kamar tidur.Mengamati ekspresi wanita muda di depannya, mata Rod menelisik meja besar di depannya. Tampak pria itu sedikit memundurkan tubuh ke kursinya dan jari telunjuknya mengarah ke atas meja itu."Jangan katakan kalau kalian melakukannya di atas sini?"Pertanyaan itu membuat Lily malu setengah mati. Sekuat tenaga, wanita itu menahan keinginan untuk lari dari sana. "Ti- Tidak, paman Rod. Aku dan Greg tidak melakukannya di sini.""Oh, baguslah kalau begitu."Komentar santai itu membuat Lily mendongak dan menatap Rod yang sedang membuka laci-laci kerjanya. Setelah menemukan yang dicarinya, raut pria tua itu sumringah. Tampak ia mengeluarkan beberapa barang dan sedikit men

Bab terbaru

  • Pernikahan tak diinginkan   EPILOG 3 - The ending of the beginning

    = Beberapa minggu, hampir satu bulan setelah kejadian di apartemen Kyle ="Apa yang kau lakukan, Kyle? Bukan seperti ini rencana kita! Kau bilang hanya ingin membuat Fred dan Andrea putus dengan membuatnya cemburu padaku! Tidak pernah kau bilang akan menyebarkan foto-foto Frederick yang seperti itu di kampus!" Kekehan terdengar dari Kyle yang masih santai dengan dumbbell-nya. Ia asyik menatap bayangannya sendiri."Memangnya kenapa? Semuanya mulus, kan? Frederick terkena batunya, seperti keinginan kita.""Tapi tidak dengan Andrea! Tidak ada rencana membuat Andrea dikeluarkan, bruv! Apa yang kau lakukan sudah kelewat batas! Aku akan mengatakannya pada prof. Dec untuk mempertimbangkan kembali!"Melihat Keith akan keluar ruangan dengan marah, dengan santai Kyle meletakkan dumbbell-nya ke lantai."Memangnya apa yang mau kau bilang ke orangtua itu? Kalau aku yang menyebarkan foto-foto Frederick? Apa kau punya bukti aku yang melakukann

  • Pernikahan tak diinginkan   EPILOG 2 - The downfall of Keith Young

    Selama beberapa waktu, Lorelai latihan bersama Kyle di ruangan gym milik pria itu. Apartemen Kyle cukup mewah dan pria itu merubah salah satu kamar tamunya menjadi ruangan latihan yang berisi beberapa peralatan mahal. Pria itu senang menghabiskan waktu di sana untuk latihan, sekaligus mengagumi dirinya sendiri karena dinding-dindingnya diubah menjadi cermin yang besar dan memenuhi ruangan.Tampak lelaki itu membantu Lorelai untuk melakukan peregangan dan tangannya berada di perut gadis itu yang rata. Matanya yang hijau menelusuri tubuh gadis itu yang meski masih berusia 15 tahun, tapi sudah terbentuk sempurna. Kedua asetnya tampak menggiurkan dan kakinya yang jenjang terlihat seksi. Gadis itu sangat seksi, dan sayangnya ia tidak tertarik. Ia jauh lebih tertarik pada kakak-kakak lelakinya yang s*alnya, justru menunjukkan rasa tidak suka padanya.Karena kesal, tanpa sadar salah satu telapak Kyle justru mer*mas d*da Lorelai kuat dan membuat gadis itu tertegun. Kedua p

  • Pernikahan tak diinginkan   EPILOG 1 - The beginning of the disaster

    = Flashback hampir 18 tahun yang lalu. Salah satu cafe, kota CA. Amerika ="Aku akan melakukannya malam ini. Kau ikut?"Pria muda di depannya tampak menunduk menatap minumannya sendiri. Tampangnya gugup."Kyle... Apa kau yakin-""Kau ini mau membantuku atau tidak!?" Nada suara saudaranya yang tinggi membuat Keith mendongak. Ia menelan ludah saat melihat ekspresi Kyle yang keras dan penuh kemarahan."Aku tentu saja mau membantumu, bruv. Tapi cara ini...""Kau sudah lupa yang dilakukan orang s*alan itu padaku? Dia menghajarku habis-habisan, mate! Dan dia melakukannya setelah mel*cehkan aku! Saudaranya pun tahu kekurangan orang kurang ajar itu, tapi malah diam saja dan justru memusuhiku! Kau tahu dia tidak suka padaku, kan?"Menghela nafasnya, Keith memandang Kyle skeptis. "Tapi dia tidak ada hubungannya, bruv. Apa kau tega memanfaatkannya? Anak itu masih polos dan tidak harus bertanggungjawab untuk kelakuan kakak

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 94 - Finale (2)

    Mata indah Claudia membesar, dan wanita itu perlahan mundur ke belakang."Keith...?"Di depan matanya, terlihat Keith menggenggam benda besi berkilat di tangannya. Pria itu menodongkannya ke arahnya dengan raut muka yang kosong dan datar.Jantung Claudia berdebar kencang dan ia mengangkat kedua tangannya hati-hati."Keith. Turunkan benda berbahaya itu. Kau tidak tahu cara menggunakannya."Komentar itu membuat Keith akhirnya mengeluarkan dengusan dan juga tawa kecil. Tatapannya tampak geli."Kau bilang, aku tidak tahu caranya? Justru aku sangat tahu, Kyle. Apa kau tidak tahu kalau paman Keifer sering mengajakku berburu menggantikanmu? Kau yang terlalu pengecut melihat darah, sering bersembunyi di balik alasan latihan untuk pertandingan. Aku bukan banci seperti dirimu, Kyle Young karena aku sangat tahu bagaimana cara menggunakan senjata api. Apapun jenisnya!"Rahang Claudia mengeras dan terdengar aliran nafas yang kencang

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 93 - Finale (1)

    = Salah satu apartemen mewah. Kota NY. Sekitar 5 hari kemudian =Dalam apartemen yang hampir kosong itu, terserak beberapa kotak sudah penuh yang terisi berbagai macam barang. Apartemen yang tadinya mewah dan rapih itu kini terlihat kotor dan tidak terpelihara. Beberapa pajangannya sudah tidak ada karena dijual. Sisanya, sebagian masuk ke dalam kotak. Tampak seseorang yang sedang berdiri di tengah ruangan terlihat frustasi dan melempar ponselnya kesal ke arah sofa. Ia hampir saja membantingnya tadi ke lantai, kalau tidak ingat keadaannya saat ini.Salah satu kakinya menendang kotak yang berisi barang yang asal-asalan dimasukkan ke dalamnya."S*alan!?"Sangat kesal, Claudia berteriak sangat kencang dalam ruangan itu beberapa kali. Ia sangat frustasi, tapi tidak tahu harus melampiaskannya pada siapa. Ayahnya masuk penjara, sepupunya menghilang entah ke mana. Ia sendiri tidak bisa ke kantor YnY Inc. karena perusahaannya telah disegel dan masih menung

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 92 - The end of painful decision

    Setelah kepergian Maverick, pasangan suami-isteri itu tampak membereskan meja makan. Menatap Lily yang tengah melipat lap-nya, Gregory sedikit bersender ke meja pantry."Bagaimana menurutmu dia?""Dia? Maksudmu ayahmu?""Hmm."Menyimpan lap-nya di meja pantry, Lily ikut bersender di sebelah suaminya. Wanita itu tampak berfikir."Dia sebenarnya mirip denganmu. Kaku seperti kanebo kering. Pertama melihatnya pun aku sedikit takut.""Kanebo kering? Memangnya, aku sekaku itu?"Pertanyaan itu membuat Lily tertawa kecil. "Memangnya kamu tidak sadar? Kamu itu kaku, Greg. Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang takut padamu. Anak magang di kantor pun begitu. Mereka lebih suka bertanya pada Mike dibanding padamu. Mungkin kalau tidak sekaku itu, akan banyak orang mendekatimu. Termasuk para agen pemasaran di sebelah kantor kita."Baru sadar dengan kata-katanya, Lily terdiam. Wanita itu tampak berfikir dan memandang sua

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 91 - The painful truth (2)

    "KEITH!? KAU MEMANG B*NGSAT!? B*JINGAN KAU!?"Tidak terhindar lagi, sebuah bogem yang keras mendarat di wajah Keith yang mulus dan membuat tubuh pria tampan itu terdorong ke tembok. Fred hampir saja maju lagi, saat melihat tetesan darah di lantai. Pria itu segera menahan saudara angkatnya yang juga ingin mendaratkan hantaman di wajah tamunya."Jangan, Greg. Dia terjangkit HIV. Lebih baik hati-hati."Kata-kata itu membuat Gregory mundur dan menghela nafasnya. Sepertinya, ia memang tidak boleh berbuat tindakan kekerasan lagi. Kepalanya menggeleng dan ia menyerahkan keputusan pada Fred yang menepuk pundaknya. Tampak bibir adiknya memberikan senyuman kecut padanya."Biar aku yang membereskannya. Hal ini tidak akan pernah selesai kalau dilanjutkan dengan kekerasan.""Enak saja kau ngomong begitu! Kau sudah puas karena telah menghajarnya, Frederick!"Kembali Fred menepuk pundak Gregory. "Sudahlah. Aku cukup khilaf tadi."Kedua

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 90 - The painful truth (1)

    = Apartemen Gregory & Lily =Suara pintu yang tertutup membuat Lily menongolkan kepalanya dari dapur. "Greg? Kamu datang?""Yes, baby. Aku sudah pulang." Gregory menggantungkan mantelnya ke lemari dan menyimpan ranselnya.Langkah pria itu membawanya ke dapur. "Kamu masak apa?"Raut Lily tampak bersalah dan ia meringis. "Maaf, aku tidak memasak. Aku hanya menghangatkannya saja. Tapi aku pulang dari rumah sudah cukup sore, dan tidak sempat kalau masak."Memeluk isterinya, Gregory memberinya ciuman sayang. "Tidak masalah, Red. Asal jangan membuatmu capek saja, aku tidak masalah memakan masakan jadi."Bibir wanita itu mencium suaminya beberapa kali dan menariknya ke meja makan."Hanya sekali saja. Aku janji, kalau nanti rumah kita sudah jadi, aku akan memasak makanan enak untukmu."Pria itu terkekeh dan keduanya mulai menikmati makan malam mereka. Setelahnya, pasangan itu bersantai di ruang keluarga sambil menonton

  • Pernikahan tak diinginkan   Chapter 89 - Bloodline

    = Kantor konsultan Ashley & associates. Kota SD ="Bagaimana kabarmu?""Saya baik-baik saja. Terima kasih sudah bertanya, Tuan Rothschild."Jawaban yang tulus itu membuat Maverick mengerjap. Ia menatap sosok anaknya yang terlihat jauh lebih lembut dan lebih positif dibanding tahun kemarin. Sangat jelas, pria itu bahagia dengan kehidupannya.Pria baya itu menghela nafasnya dalam. Matanya menelusuri sejumlah orang yang tampak lalu-lalang di luar ruangan kantor Gregory yang berjendela kaca. Semua orang tampak sibuk, mencerminkan cukup banyak project yang diterima konsultan akhir-akhir ini. Dalam hatinya, Maverick merasa bangga untuk anaknya."Aku tidak melihat isterimu. Dia tidak datang hari ini?"Suara rendah Gregory terdengar melembut samar. "Lily sedang ada di rumah kami, mengurus interior-nya."Kepala Maverick berpaling dan memandang anaknya. "Kalian sudah punya rumah sendiri?""Baru saja jadi, tapi interiornya

DMCA.com Protection Status