Beranda / Pernikahan / Pernikahan Tak Sempurna / 80. Setuju atau tidak

Share

80. Setuju atau tidak

Penulis: MamGemoy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-01 14:45:54

***

Niat Helmi yang semula ingin meminta Ima membatalkan gugatan perceraian mereka. Justru berubah menjadi pertengkaran yang lain di antara mereka. Helmi kehilangan kendali begitu melihat Alfian. Rasa cemburunya tiba-tiba bangkit tanpa kompromi.

"Katakan! Siapa laki-laki itu!" Darah di kepala Helmi terasa sudah memanas.

Nayshima tak habis pikir, apa saja yang ada dalam kepala Helmi. Setiap dia dengan laki-laki terlihat salah di mata pria itu. Padahal dulu Helmi tak pernah mempermasalahkan Naima mau dekat dengan siapapun.

“Gue udah bilang, jangan bikin ribut di sini!” Sakti memperingatkan sekali lagi.

“Gue cuma nanya, dia siapa? Apa kalian udah ada calon lain buat Naima, jadi kalian mau cepat-cepat urus surat cerai?” Ucapan Helmi sudah mulai melantur.

Buukk

Satu pukulan kuat dari Sakti mendarat di rahang Helmi. Membuat ayah dari Kiran itu, tersungkur ke lantai. Bicara dengan mulut saja tidak cukup untuk Helmi yang telah buta hatinya. Naima langsung berbalik saat melihat itu. Ada sedik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Tak Sempurna    81. Kepulangan Arthur

    ***Siapa yang senang dengan pilihan ini? Siapa lagi, kalau bukan Sherra yang menginginkan semua yang terbaik untuk dirinya sendiri. Satu persatu akan kembali sesuai yang dia rencanakan. Dengan senyum sumringah, dia diam-diam mengikuti Helmi masuk ke dalam kamar. Sang ibu mertua juga telah masuk ke kamarnya, Sherra pengambil kesempatan untuk berbicara dengan Helmi.Apakah masih ada niat jahat dalam hatinya? Mungkin saja masih ada. Karena setiap orang punya sisi egoisnya masing-masing. Termasuk Sherra yang ingin kembali menguasai Helmi, hidup berdua saja dengan suaminya itu.Sherra langsung memeluk Helmi dari belakang. "Terima kasih, Mas. Makasih udah mau menerima pilihan ini." Helmi terdiam, dia baru sadar ternyata Sherra mengikutinya. Biasanya, jika mamanya ada di rumah, Sherra tidak berani masuk ke kamarnya.Kebahagian yang Sherra rasakan, berbanding terbalik dengan Helmi saat ini. Raut wajahnya tampak marah, dia menahan kekesalannya sejak tadi pada wanita itu. "Mas, kenapa diam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    82. Tak lagi peduli

    ****Ketika semua orang sedang berbahagia. Menyambut kepulangan Arthur yang sudah lama ditunggu-tunggu. Lain halnya dengan sepasang suami istri yang sedang menunggu kelahiran anak mereka. Pertengkaran lebih sering terjadi di antara mereka. Sherra selalu memulai keributan karena Helmi sudah mulai jarang memperhatikannya. Helmi lebih sering menghabiskan waktu di kantor. Melupakan segala masalahnya dengan cara bekerja.Pagi tadi, sebelum Helmi berangkat ke kantor keributan kembali terjadi. Sherra yang ingin diantar untuk melakukan pemeriksaan kandungan rutin, di tolak mentah-mentah oleh Helmi. Pria itu beralasan karena banyak pekerjaan di kantor. Sherra pun protes, Helmi tak lagi peduli dengan dirinya. Yang pada akhirnya berujung dengan kemarahan Helmi dan pergi begitu saja.Pada akhirnya, Shera pergi ke rumah sakit sendirian, dengan menaiki taxi online. Tak terasa air matanya menetes, dia memikirkan bagaimana nasibnya sendiri. Walau Helmi memberikan uang yang cukup untuk kebutuhannya. Te

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    83. Penyesalan

    *****Seminggu kemudian,Helmi kini sedang berada di rumah sakit. Siang tadi di diberi kabar, bahwa Sherra–istrinya telah mengalami kontraksi rahim. Wanita itu sedang berjuang untuk melahirkan anaknya secara normal.Tidak satu pun pihak keluarga dari Sherra yang datang. Jika bukan karena rasa tanggung jawabnya, Helmi tak akan melakukan ini. Sejak urusan perceraiannya dengan Naima diurus oleh mamanya. Helmi semakin ingin menjauh dari Sherra. Untuk itu selama beberapa Minggu ini dia tak mempedulikan wanita itu.Setelah berjuang hampir tujuh jam di ruang persalinan. Sherra akhirnya melahirkan anak laki-laki. Anak yang tadinya Helmi yakinkan adalah anaknya, telah lahir kedunia. Sekali lagi Andita datang untuk menanyakan tentang status hubungan darah Helmi dan anak itu. "Lakukan tes DNA. Bukannya kamu sudah berjanji akan melakukannya setelah anak itu lahir? Mama dan papa tidak akan menerimanya jika dia bukan anak kandung kamu!" tegas Andita pada putranya. "Bagaimana jika DNA kami tidak c

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    84. Sidang

    ***Bara dan Andita sedang duduk di ruang tengah kediaman mereka, memandangi sang putra yang sedang tertunduk. Kata penyesalan telah diucapkan. Kata maaf telah diberikan oleh kedua orang tuanya itu. Helmi telah banyak menerima nasihat dari keduanya. Namun, beban di harinya semakin banyak."Dua hari lagi, adalah sidang pertama perceraian kamu. Apa yang sudah dimulai, nggak bisa dihentikan, Helmi. Semoga kamu tidak berubah pikiran."Walaupun kini Helmi mengatakan tidak menginginkan perceraian ini. Siapa yang akan menerima. Helmi menggeleng, tapi hatinya tidak ikhlas sama sekali. "Tapi Helmi nggak bisa datang ke persidangan, Ma, Pa.""Lebih baik begitu. Naima mungkin masih belum mau ketemu kamu," ucap Andita."Apa udah nggak ada kesempatan untuk Helmi memperbaiki hubungan kami, Ma?" Dia memberanikan diri untuk bertanya. Sekarang ini, segala ucapan kedua orangtuanyalah yang akan didengar."Bukan mama atau papa yang bisa memberi jawaban, Helmi. Kami tau hati kamu belum bisa menerima, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Pernikahan Tak Sempurna    85. Memaafkan

    ***Tatapan mata Helmi, benar-benar tak lepas dari wajah Naima. Tanpa dia sadari air matanya menetes. Tak peduli dengan dirinya yang kini tampak sangat menyedihkan. Sakit yang dirasakan kini juga hasil dari perbuatannya sendiri. "Sayang!" panggil Helmi pelan. Tak ada satupun yang bicara setelah kedatangan Naima. Wanita itu masih tertunduk, entah dia enggan untuk melihat pada Helmi atau masih ada rasa takut dalam dirinya. Kemarahan itu pastilah masih ada, selamanya akan melekat dalam diri Naima. Dia mendengar Helmi memanggilnya untuk yang kedua kalinya. Perlahan Ima mengangkat kepalanya."Sayang!" Sedikit tersentak, Naima melihat wajah sang suami yang menangis, terlihat sangat menyedihkan. Kemudian, Rinjani yang duduk di samping kanannya, menyentuh tangan Naima, sehingga membuatnya berpaling."Naima … Helmi mau bicara sama kamu. Kamu tidak keberatan?" Jani bertanya dengan hati-hati. Naima lantas mengalihkan pandangannya kembali pada Helmi. Dia mengangguk pelan, lalu berkata. "Ya, s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Pernikahan Tak Sempurna    86. Demi kebaikan

    ***Tubuh wanita itu direngkuh semakin dalam. Semakin dia merasakan, semakin Helmi tak ingin melepaskan. Sangat jelas terasa, tubuh Naima lebih kecil dari biasanya. Sudah sangat lama sekali dia tidak merasakan kehangatan tubuh itu. Naima yang sehat dan berisi tidak dirasakannya lagi. Helmi merasakan tulang yang berbalut kulit dengan sedikit daging. "Sayang, kamu bisa memeluk Abang balik?" pinta Helmi kemudian. Naima yang tadinya hanya diam dalam tangisan. Mulai mengangkat kedua tangannya, lalu melingkarkan di tubuh Helmi. Naima membalas pelukan sang suami.Dengan begini saja, Helmi sudah merasa sangat senang. Dia menggoyangkan tangannya, mengelus punggung Naima dengan lembut. Dia kembali merasakan, Naima meremas bajunya. Tak berapa lama, Naima mendorong dirinya menjauh. Pelukan hangat itu terlepas."Naima?"Wanita itu mengusap wajahnya. "Aku rasa sudah cukup, Bang. Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi." Naima bangkit dari duduknya. Tiba-tiba Naima menahan. "Naima, tunggu. Bisaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Pernikahan Tak Sempurna    87. Mungkin butuh waktu

    ***Apa yang diharapkan setiap manusia dalam menjalani kehidupan ini? Menang, memiliki segalanya, bahagia, atau pun mendapatkan apa yang diinginkan. Semua itu hanyalah pencapaian dari titik akhir dari pilihan seseorang. Lalu bagaimana jika perkiraan mereka meleset dari target pencapaian, haruskah ia kecewa? Iya, kecewalah, menangislah, sesali saja, tetapi hentikan bila sudah cukup. Buatlah pilihan baru, maju untuk pencapaian yang baru.Helmi dan Naima, awalnya memiliki satu pencapaian yang sama. Lalu, sebuah cabang membuat salah satunya berbelok. Hal itu membuat kekecewaan bagi yang lain. Namun, apakah mereka bisa bertemu di jalan yang sama lagi? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab semuanya. Kalau pun mereka tidak akan pernah sejalan lagi, maka jalan yang baru akan terbentuk. Apa yang baru ini akan mulus? Tentu saja tidak. Memilih jalan yang baru ibaratnya memulai kehidupan yang berbeda. Akan ada rintangan lain, kesulitan lain, karena pencapaian yang telah berubah. Kini, Helmi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Pernikahan Tak Sempurna    88. Dua buket bunga

    ***Siang hari di Naima Boutique. Biasanya setelah jam makan siang, Naima menidurkan kedua buah hatinya. Dia membangun ruangan khusus tepat di sebelah kantornya, agar Kiran bisa bebas bermain, dan dia bisa mengawasi Arthur secara dekat. Setelah mereka terdiri, Naima akan menyibukkan dirinya, seperti biasa. Selesai dengan pekerjaan di kantor, Naima pun akan melihat sebentar ke bagian penjualan. Dia akan menyapa pelanggan dan memberikan sedikit masukan tentang jenis pakaian yang cocok untuk mereka. Naima dikenal sangat ramah kepada semua pelanggannya. Sebab itulah butiknya selalu ramai dikunjungi. Baik pelanggan tetap atau yang baru.Saat Naima menghampiri meja kasir. Maharani langsung menyambutnya dengan senyuman lebar. Hal itu membuat Naima kebingungan, tumben temannya itu menatap aneh."Nai, ada kiriman nih!" Rani menunjuk ke belakang meja kasir."Bunga? Sudah biasa, kan, kenapa kamu senyum-senyum nggak jelas?" Naima mengerutkan keningnya."Memang bunga, tapi dari orang yang beda."

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Tak Sempurna    117. Tak ada yang benar-benar sempurna

    *** "Kamu meragukan dirimu sekarang, Fian? Apakah tekadmu hanya akan sampai di sini?" Naima bertanya melengkungkan alisnya. Tatapannya mengharapkan jawaban yang tak ingin ada keraguan. Bukankah hatinya kini bisa terbuka karena kegigihan pria dihadapannya."Tidak, bukan begitu, Ima. Apa aku tidak terlalu jahat jika nantinya memisahkan kebersamaan ayah dan anak? Aku tidak akan mundur, aku sungguh ingin hubungan kita berhasil, dan kamu akan aku jadikan wanita paling bahagia di dunia ini." Alfian tak ingin Naima salah sangka dengan perkataannya.Naima tersenyum simpul menanggapi hal ini. "Dokter Alfian, kamu meragukan keberhasilan hubungan kita karena Helmi?""Aku memikirkan anak-anak, Sayang." Dia mengungkapkan isi hatinya.Naima menghela napasnya sejenak, dia mengerti jalan pikiran kekasihnya saat ini. "Fian, nggak ada yang perlu kamu khawatirkan. Anak-anak tidak akan kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Malahan mereka akan sangat beruntung mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari s

  • Pernikahan Tak Sempurna    116. Jika dia hadir

    ***Sementara itu di rumah sakit.Bara dan Andita masih berusaha mayakinkan Helmi untuk mendapatkan pengobatan secara intensif. Setelah dokter menyampaikan hasil tes hari ini. Helmi menjadi keras kepala. Dokter mengatakan bahwa Helmi terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, ditambah lagi dengan pola makannya yang tidak teratur dan istirahat yang sangat sedikit. Sehingga kini dia mengalamai perlemakan pada hati. Helmi masih harus melakukan beberapa tes lagi setelah ini, untuk mendeteksi apakah ada gejala lain lagi pada hatinya. Perlemakan pada hati akan semakin parah jika tidak mendapatkan penanganan yang benar. Andita juga meminta Helmi untuk tinggal lagi bersamanya. Tinggal sendirian di rumah itu hanya akan memperparah kondisi Helmi. Tidak ada yang memperhatikannya secara intens."Helmi baik-baik saja, Ma. Ayolah ... Helmi hanya mau tinggal sendiri saja." Pria itu memohon lagi. Wanita kesayangannya itu masih memaksanya untuk pindah kembali ke rumah utama."Setelah apa yang terjadi sama

  • Pernikahan Tak Sempurna    115. Hanya demi Naima

    ***Kembali dari rumah sakit Naima langsung bersih-bersih dan merebahkan diri di kasur. Efek lelah karena begadang semalaman, Naima ingin istirahat dengan tenang. Setelah kondisi Helmi dia sampaikan kepada keluarganya, mereka pun ikut lega mendengar hal itu . Sepuluh menit setelah berbaring, ponselnya berbunyi. Benda itu lupa dia bawa kemarin. Tentu banyak panggilan yang masuk.Semalam ketika Mamanya memberitahu bahwa Helmi berada di UGD, mereka semua bergegas ke rumah sakit. Hingga Naima lupa memberitahu Alfian tentang hal ini. Dia merasa bersalah kepada kekasihnya itu.Permukaan kasur dirabanya. Benar saja, ponsel Naima berbunyi karena panggilan masuk dari Alfian."Halo." Terdengar helaan napas dari pria itu. "Akhirnya kamu jawab juga, Sayang."Naima paham kenapa Alfian berkata seperti itu, dia pun langsung menjelaskan. "Fian? Maaf semalam aku di rumah sakit, lupa bawa ponsel. Aku juga minta maaf lupa kasih tau mama untuk ngabarin kamu." "Iya, aku udah tau kok. Semalam waktu aku

  • Pernikahan Tak Sempurna    114. Rumah sakit

    ***Beberapa hari kemudian.Ketika jam makan siang, Rafka--sekretaris Helmi merasa sedikit khawatir, melihat sang bos tampak tidak sehat. Meskipun tau sedang tidak baik-baik saja, Helmi tetap memaksakan dirinya untuk pergi rapat dengan klien. Sore harinya, Andita ditelepon oleh sekretaris Rafka untuk mengabarkan tentang kondisi sang putra. Helmi menolak dibawa ke rumah sakit, sehingga sang sekretaris pun terpaksa mengantar pulang ke rumah. Andita dan Bara pun bergegas ke rumah Helmi untuk memastikan keadaannya.Saat masuk ke dalam rumah, Andita di sambut oleh ART. “Helmi udah pulang kan, Bi?”“Iya, Nyonya, Tuan Helmi udah naik ke kamarnya, baru lima belas menit yang lalu,” jawab sang ART menjelaskan. “Tuan Helmi kelihatannya tidak sehat, Nyonya. Tapi saat saya tanya, katanya nggak apa-apa.”“Iya udah, saya langsung naik aja.”“Baik, Nyonya, Tuan.”Pintu kamar Helmi langsung dibuka. Sang putra terlihat tengah berbaring di tempat tidur. Andita dan Bara langsung menghampiri. Saat mereka

  • Pernikahan Tak Sempurna    113. Menyedihkan

    Hari ini hari pertama Naima dan Alfian sebagai sepasang kekasih. Berita bahagia ini tak ingin disimpan lebih lama, Alfian bermaksud untuk mengatakan secara langsung kepada kedua orang tua Naima. Alfian pun mengantar Naima pulang kerja, sekalian bertemu dengan orangtua kekasihnya itu.Sebenarnya Naima masih mau merahasiakan ini dulu. Tetapi Alfian membujuknya untuk segera mempublikasikan kepada orang terdekat. Alfian ingin segera membagi kebahagiaannya dengan semua, yang pada akhirnya Naima pun menyetujui. Ketika Naima memasuki rumah, semua orang sedang berkumpul di ruangan keluarga. Mama, Papa, serta anak-anaknya ada di sana. Sedangkan Sakti dan Nara masih belum pulang dari bulan madu. Naima merasa sedikit gugup saat harus mengatakannya secara langsung. Begitupun Alfian, dia juga merasa sedikit gugup. "Naima, ada Alfian di sini, kenapa nggak kamu suruh duduk? Malah berdiri dua-duanya?" tanya Rinjani."Ini, Ma, Pa … Alfian mau ngomong sesuatu." Mata Naima beralih pada Kiran dan Arthu

  • Pernikahan Tak Sempurna    112. Alfian

    "Kalau kamu tidak dengar, ya sudah? Bukan aku yang rugi." Naima memanyunkan bibirnya. Mengalihkan pandangannya ke arah lain. Wajahnya telah memerah, sedikit merasa malu dengan ucapannya sendiri."Aku dengar, aku dengar. Kamu nggak usah ulangi. Akhirnya, kamu menyukaiku? Kamu benar-benar menyukaiku?" tanya Alfian penuh semangat, dan menarik Naima hingga berhadapan dengannya. Mereka pun saling pandang, menatap dalam mata masing-masing. Debaran jantung mereka saling berpacu, terbawa suasana hati yang sangat tak bisa dikendalikan. Terukir senyuman bahagia dari wajah mereka. Entah kenapa Naima tiba-tiba mengatakan hal itu. Dia sudah berpikir lama tentang perasaannya. Awalnya Naima tak mau lagi memikirkan kehidupan percintaan. Gagal satu kali sudah cukup, dia tak akan mengulanginya lagi. Namun, seiring berjalannya waktu. Perhatian yang Alfian tunjukkan semakin membuatnya berpikir, kenapa dia tidak mencobanya saja. Perasaan sukanya pada Alfian adalah nyata. Jika Naima menolak, bukannya aka

  • Pernikahan Tak Sempurna    111. Pesta

    ***Tiga bulan kemudian ….Keadaan pun semakin membaik. Setelah semua hari yang buruk, saat bahagia pun akan datang. Tak selamanya manusia akan tenggelam dalam keterpurukan. Satu waktu ada saatnya dia untuk bangkit dan menjalani hari yang baru. Kehidupan akan terus berjalan dan berputar. Ada kalanya seseorang berada di atas, dan ada kalanya berada di bawah. Biarbagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan, itu adalah perasaan sedihnya. Yang terpenting bagaimana kita memulai dari awal dan kemudian mengakhirinya ditempat yang sama.Naima, telah melewati banyak hal dalam beberapa bulan ini. Beruntung dia sangat kuat dan tegar. Beruntung dia mempunyai keluarga yang sangat menyayangi dirinya. Beruntung dia mempunyai dua buah hati yang menjadi sumber kekuatannya. Dan dia juga sangat beruntung memiliki orang yang sangat mencintainya. Saat ini ….Di kediaman Sanjaya. Sedang berlangsung perhelatan besar. Di depan rumah terpasang tenda tinggi dari pagar hingga ke

  • Pernikahan Tak Sempurna    110. Gilirannya dipenjara

    ***Dini hari itu, setelah Sherra ditemukan di pinggiran sungai, kehebohan tiba-tiba terjadi di rumah sakit. Wanita itu dibawa tanpa identitas, pihak rumah sakit tak tau harus menghubungi keluarganya kemana. Warga yang membawa wanita itu pun tak tau apa-apa. Rumah sakit pun memutuskan untuk melaporkan ke kantor polisi. Karena mereka menduga pasien itu merupakan korban sebuah tindakan kejahatan.Pihak kepolisian segera turun tangan dan mengusut kasus ini. Wanita itu terbaring lemah di ranjang dengan selang infus, oksigen serta alat pendeteksi detak jantung yang menempel di tubuhnya. Hingga pagi harinya, Bawahan Bara datang dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari. Sehingga berita itu langsung mereka sampaikan ke atasan mereka. Banyak sekali bekas luka di pergelangan tangan Sherra, sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka. Hal itu pun menjadi perbincangan para perawat. Meraka sangat prihatin melihat kondisi wanita itu. "Maya … kira-kira kenapa tubuh pasien wanita di kamar itu

  • Pernikahan Tak Sempurna    109. Mati terlalu mudah

    ***Pukul 01.00 dini hari, di area gudang tempat Sherra disekap. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti ada benda menabrak sesuatu yang keras. Sherra yang berada di dalam kamar, terbangun karena terkejut. Entah keributan apa yang terjadi di luar sana. Tiba-tiba ada seseorang yang menerobos masuk. Sherra berteriak, seorang pria dengan pakaian serba hitam berdiri di hadapannya.Pria itu berdiri tanpa melakukan apa pun. Dia terus menatap pada Sherra yang telah ketakutan. Mata wanita itu melihat pada pintu yang terbuka lebar. Dia pun mengambil kesempatan untuk kabur. Namun, ketika dia berada tepat di depan pintu, satu orang pria lain, menyergap dirinya. Mulut Sherra dibekap dengan tangan kekar pria itu. "Ermmm … ermmm …." Sherra terbelalak, meronta minta dilepaskan. Sesaat kemudian, tubuhnya tiba-tiba diangkat, dia terus berteriak dan meronta. Sherra dibawa pergi dari pintu belakang. Menuju ke sebuah mobil yang telah menunggu mereka. Kemudian dia dilemparkan masuk kedalam

DMCA.com Protection Status