Share

Latar Belakang Bramantyo

Nenek Tua itu menunggu sang cucu terprovokasi dengan kalimatnya. Tidak sabar melihat wanita muda tersebut segera membuang topengnya selama ini. Yah, Kemala memang kerap menutup wajahnya dengan topeng wanita tangguh. Dan–Ponirah tahu kalau sebenarnya hati cucunya begitu rapuh.

“Semoga mereka berjodoh.” Ponirah bergumam dalam hatinya.

Di kamarnya, Kemala sedang bersiap untuk menyambut kedatangan Bramantyo. Ia juga menjadikan Dylan, anak laki-laki yang mungkin akan menerima banyak pujian dari Bram. Meskipun merasa agak aneh, Kemala tetap ingin melakukannya. Merias dirinya untuk Bram, ini kali pertamanya.

Wanita tua bernama Ponirah keluar dari kamarnya saat mendengar seseorang mengucapkan salam. Pria jangkung dengan rambut ikal yang diikat ke belakang itu tersenyum padanya. Sikap sopan dengan gaya bahasa yang santun membuat kesan pertama yang cukup baik.

“Silahkan duduk dulu, Nak!” Ponirah meninggalkannya, lalu menuju ke kamar Kemala.

“Nduk, ada tamu.” Ia mengintip di balik tirai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status