Perlahan-lahan matahari mulai tenggelam, burung-burung berkicau dan terbang ke arah matahari yang tenggelam. Langit mulai berubah warnanya menjadi gelap. Bintang- dan bulan kembali bersinar. Angin berhembus sejuk bersamaan dengan datangnya kegelapan. Akira masih bersamaku, dan kini kami duduk di beranda rumah dengan api unggun untuk menghangatkan badan. “Akira, selama aku pergi kamu baik-baik saja kan?” “Ya, aku sangat baik. Apakah kamu mengkhawatirkanku kalau aku menghisap darah gadis lainnya?” “Tidak, aku tidak mengkhawatirkan itu.” “Lalu apa?” “Aku khawatir kehilanganmu, hanya kamu yang mengetahui diriku” Akira tersenyum manis, he pun memeluk diriku dengan satu tangannya. Aku membaringkan kepalaku di pundaknya sembari melihat bintang dan bulan yang indah. Dari kejauhan, seseorang telah memberi sinyal pada Akira untuk segera pergi. Akira tersenyum ke arah orang tersebut. “An, aku harus pergi. Maaf, malam ini kamu akan sendirian”ucapnya. Aku pun segera menjauh dari Akira, “K
“Kamu hebat sekali tadi! Dari mana kamu bela seni bela ini?” sapa Kanzuka. “Terima kasih, pangeran. Saya hanya membantu, saya hanya pengelana yang kebetulan melintas disini dan terjebak di kota ini” jawab Tuan Ederra yang menyamar. “Senang bisa bertarung bersamamu, tuan penggelana!” “Ya, saya juga merasa terhormat dapat bertarung dengan keempat pangeran!” “Sebenarnya vampire-vampire ini berasal dari mana?” tanya Kazame. “Pangeran, saya rasa vampire-vampire ini berasal dari perbatasan. Wilayah kita berbatasan dengan vampire. Kemungkinan sekarang vampire-vampire sedang haus darah” jawab Tuan Ederra. “Perbatasan?” tanya Kim. “Ya, pangeran Kim. Perbatasan wilayah manusia dan vampire untuk saat ini tidaklah aman. Sangat berbahaya, bahkan saya pun tidak bisa pergi ke wilayah itu sekarang. Saya tidak bisa pergi ke desa-desa, karena desa di perbatasan sangat kacau” jelas tuan Ederra. Keempat pangeran hanya memberi bahasa isyarat, lalu mereka pergi meninggal kan tempat ini kembali ke is
Pagi hari yang cerah dan udara sejuk di hutan ini, burung-burung berkicau menyambut pagi yang indah. Binatang liar di hutan ini mulai mencari makan, dan kegelapan tidak lagi menguasai tempat ini. Aku bersama Kim pulang ke rumah sembari menggandeng tangan di sepanjang perjalanan. “Aku sangat senang bisa bersamamu pagi ini, bagaimana denganmu?” ucapku. “Ya, aku pun juga. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Apakah rumahmu saat ini aman? Beberapa hari ini vampire telah menyerang perbatasan. Aku takut terjadi sesuatu padamu, karena itu lah aku datang kemari. Aku tidak mau sesuatu terjadi padamu.” “Rumahku aman, dan aku baik-baik saja. Para vampire menyerang perbatasan, tapi aku sama sekali tidak melihat ada vampire yang menyerang di tempat ini atau vampire berkeliaran.” “Karena itu lah aku ingin kamu berhati-hati!” Hingga kami tiba di rumahku, aku dan Kim duduk di beranda rumah sembari menikmati panasnya cahaya matahari yang bagus untuk kulit. Kim duduk di belakangku, he memelukku d
Setelah beristirahat perjalanan kembali dilanjutkan, aku merasakan kereta kuda ini berjalan kembali. Aku tidak tahu ini akan pergi kemana. Di samping diriku pun telah duduk seorang pria. Mereka yang ada di kereta ini tidak membicarakan sesuatu sedikit pun. Hanya suara hening dan suara langkah kaki kuda yang terdengar olehku. Hingga aku mendengar seseorang bicara pada orang lain dan suara keramaian. “Apa yang kamu bawa?” tanya seorang pria pada kusir. “Sesuatu yang istimewa” jawab kusir dengan singkat. “Jika begitu saya harus memeriksanya!” “Hai, tunggulah! Aku kan bicara dengan tuanku!” ucapnya mencegah pria memeriksa bagian belakang. “Ya baiklah, aku akan menunggu!” jawabnya. Kemudian kusir pun melihat ke belakang, membuka tirai yang menutupinya. “Tuan Ederra, kamu harus menemui orang ini!” ucapnya. Tuan Ederra pun segera keluar dari kereta kuda, he menemui penjaga. Tidak jauh dari sini adalah tempat keramaian, tempat berkumpulnya pria-pria dari berbagai profesi seperti bandi
“Ya, benar. Semuanya tampak normal sekarang. Apakah ini tepat pada musimnya?” “Tidak, tidak ada musim untuk bunga di taman ini. Setiap hari dapat berubah, bahkan setiap detik. Di satu malam, aku pernah melihat bunga ini bercahaya terang sekali” “Benarkah? Aku belum pernah melihatnya!” “Ya tentu saja, karena kamu tidak tinggal disini jadi kamu tidak melihatnya. Apakah kamu akan menginap disini?” “Ya, benar. Rumahku telah dibakar oleh tentara kerajaan Kimimoon. Aku tidak tahu kenapa, itu kata Akira. Tapi sore nanti, aku harus melihat rumahku!” “Tapi kamu akan menginap disini kan?” “Ya benar!” “Mau aku antar kesana? Sebentar lagi malam akan tiba!” “Tentu!” Aresha berjalan di depan, she merendahkan tubuhnya seraya berucap “Naiklah ke punggungku, aku akan mengantarmu kesana.” Aku pun segera naik ke punggungnya dan berpegang erat. Lalu Aresha pun secepatnya berlari membawaku menuju perbatasan dengan kekuatan vampire. Tidak lama kemudian, kami tiba mulai memasuki perbatasan. Aresha
Keempat pangeran pun bergegas pergi menuju tempat yang telah ditentukan. Mereka berangkat bersama para naga, ya hanya dengan terbang mereka akan secepatnya tiba di sana dan membebaskan An dari Tuan Ederra. Sementara itu keberadaan An, Entah kemana he akan membawaku, kami menyeberangi sungai. Tanpa kusangka pria ini meninggalkanku di perahu ini sendirian. He membebaskanku dari rantai. Tapi perahu ini tidak bisa aku kayuh ke tepian, tidak ada pengayuh di perahu ini. He telah membuangnya sebelum pergi meninggalkanku. Aku yang berada tidak bisa bergerak, danau ini hening tidak ada gelombang yang bisa membawaku ke tepian. Perahu ini perlahan-lahan terisi oleh air, perahu ini bocor yang membuatku semakin panik. Aku pun berusaha menimba air yang memasuki perahu dengan tangan. Ini seperti mustahil bagiku, air semakin lama semakin meninggi. Saat itu lah keempat pangeran melintas di atas langit, mereka melewatkan sesuatu. Keempat pangeran pun tiba di hutan seberang danau naga. Namun yang tib
Tuan Ederra kaget melihat diriku masih hidup, “Gadis sialan!” ucapnya yang kemudian menyerang diriku tidak memperdulikan pangeran Kim yang ada di depan dirinya. Kekuatannya telah menghilang sepenuhnya. Aku melihat Tuan Ederra mendekatiku, dirinya mencoba mengendalikan kekuatan magis yang ada dalam dirinya tetapi semua itu sia-sia kekuatan magis miliknya telah menghilang dan lenyap. He pun berjalan mendekatiku dengan amarah. Pangeran Kim yang terlempar dan terluka, he mencoba bergerak mencegah Tuan Ederra menyakiti An. Pangeran Kim memegang erat kaki Tuan Ederra, Tuan Ederra pun tidak bisa berjalan dan he segera melihat ke bawah. Melihat pangeran Kim yang terluka. “Pangeran sialan!” ucap Tuan Ederra menyingkirkan tangan pangeran Kim yang memegang kakinya dengan menendang tangan pria ini. Pangeran Kim terus bertahan hingga dirinya semakin terluka dan melepaskan kaki Tuan Ederra. Ketiga pangeran pun datang menyelamatkan pangeran Kim. Membantu pangeran Kim, namun mereka terlambat untuk m
“Kazexian, bagaimana kamu bisa menemukan An?” tanya Kanzuka. “Saat kita terbang dengan naga, aku melihat perahu di danau. Perahu terlihat aneh dan ada orang di sana. Jadi aku mendekati dan tidak menyangka akan bertemu An” jelasnya. “Kim, kamu terluka! Sebaiknya kamu diobati, Kanzuka pasti bisa mengobati lukamu kan?” “Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil!” jawab Kim yang mencoba merangkulku. Aku hanya tersenyum dan membiarkannya merangkul diriku. He membiarkannya karena he terluka dan perlu seseorang membantunya untuk berjalan. Tapi sisi lain, pria ini malah memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati gadis yang he cintai. Kami bersama-sama meninggalkan tempat ini, dan mendekati perguruan danau naga dimana semua murid disana mendekati kedatangan kami. Mereka tidak akan lupa dengan orang sepertiku. Apa yang telah aku lakukan, menghilangkan benda bersejarah dari mereka yang ingin mengklaimnya. Tanpa kami duga para murid perguruan ini mengarahkan senjata mereka pada kami. Guru bes