Spontan Aje langsung menjawab “Oh, ya tentu saja. Aku akan membawa kalian ke tempat sejarah bangunan kuil ini” yang kemudian segera berjalan menuju tempat yang dimaksud. Aje terus berusaha membawa ketiga pangeran berkeliling di kuil ini.
Aje membawa ke tiga pangeran mengelilingi bangunan kuil, candi hingga menuju piramida dan bertemu dengan pangeran Kazame.
“Ya tentu saja, aku mengenal tempat ini dan telah menjadi rahasiaku. Tetapi karena kalian adalah orang yang aku percayai untuk mendapatkan kristal naga. Aku akan menunjukan jalannya pada kalian” ucap Aje tersenyum manis.Terus mengikuti langkah Aje yang berada di depan, Pangeran Kim dan Pangeran Kazame mengamati tempat ini lalu mengingat beberapa tempat. Ada sebuah jalan yang berbelok, dan tampak terasa aneh. Sementara Pangeran Kanzuka dan Pangeran Kazexian mencoba mengalihkan per
Memutuskan untuk menunggu Aje kembali, ke empat pangeran terus berdiri dan mengamati tempat ini dengan baik.Pangeran Kazame, “Brother Kim, menurutmu apa yang kita lalui tadi benar?”Pangeran Kim tersenyum dingin, he pun mendeka
Paman pertama palsu itu bertemu dengan Aje, Aje menatap sesaat ke arah ke empat pangeran yang terkurung. Lalu Aje bersama paman pertama yang palsu itu keluar dari piramida ini.“Paman pertama, saya sudah melakukan perintah tuan. Apakah desa kami akan baik-baik saja dari gangguan keempat pangeran yang ingin menghancurkan kuil ini?”
Paman satu berada di tengah-tengah penduduk desa, he pun mencoba mencari informasi apa yang terjadi.“Hai, apa yang terjadi pada desa ini? Apakah ini sungguhan?”“Tuan, seperti yang kamu lihat. Mereka mencoba merampas desa
Pangeran Kim sebagai kakak laki-laki pertama hanya bisa menarik nafas panjang dan menghembuskannya. He tersenyum sesaat, lalu berkata “Apakah kamu yakin kalau paman pertama kita begitu mudah dikalahkan oleh pria jahat yang menyamar sebagai paman pertama kita?.”Perkataan brother Kim membuat ketiga brother berpikir kembali, ya sepertinya mereka bertiga harus berpikir jernih atas perkataan paman pertama yang palsu itu.
“Kalian semua berjalan lebih dulu, dan yang lainnya berjalan di belakangku. Kalian harus melindungiku!” perintah paman pertama yang palsu.“Baik, tuan!”Paman pertama yang palsu pun mulai memasuki ruang bawah tanah b
Satu bayangan hitam berdiri tepat di depan paman pertama yang palsu, bayangan hitam itu tampak seperti manusia.“Hai tuan, sedang apa kamu kemari?” ucap bayangan hitam.“Siapa kamu?”
Paman pertama yang palsu pun terpana melihat keindahan kristal naga ini, he segera meletakan obor di tangannya di meja tempat meletakan obor. Kemudian he mulai mengambil kristal naga berwarna biru itu, menyentuhnya dan memutar-mutarnya. Memperhatikan tiap bagian kristal naga yang sangat cantik ini. Saat itulah sebuah cahaya keluar dari kristal biru itu, cahaya yang menyilaukan mata hingga membuat mata paman pertama yang palsu itu terasa sakit. He bahkan tidak bisa melepaskan kristal biru itu dari tangannya, kristal itu melekat di tangan dan menyerap raganya. Saat cahaya itu padam, paman pertama yang palsu itu segera terjatuh ke tanah dan kristal biru terlepas dari tangannya.