Mendengar apa yang dikatakan oleh Akira, aku cepat berpikir atas apa yang kulakukan ini.
Aku benar-benar tidak sengaja memeluknya, secepatnya aku pun menjauh darinya kembali duduk. Menjaga jarak dengannya dan berkata, “Maaf, aku tidak sengaja. Jangan salah sangka!.” sembari mengangkat kedua tangan ke depan, aku berharap Akira tidak marah padaku setelah aku membuatnya cemas.
Kereta kuda ini terus melaju tempat tujuan, aku bersama Akira di kereta kuda ini. Ya hanya ada aku dan dirinya. Suasana yang sunyi dan canggung ini membuatku sesekali melihat keluar jendela kereta. Kami melintasi jalan hutan yang ditumbuhi pepohonan yang lebat.Aku kembali duduk dengan tenang, sementara perasaanku terus saja canggung.
Kemudian paman pertama dan keempat pangeran mengikuti langkah ketua desa, mereka pergi ke balai desa. Balai desa yang didirikan tidaklah besar dan bangunan yang didirikan memiliki ruangan berbentuk kotak. Sehingga mereka yang datang akan duduk membentuk kotak berderet. Semua orang dapat mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang lain dengan mudah untuk saling bertukar pendapat.“Ketua desa, terima kasih sudah menyambut kami. Maaf, kedatangan kami mendadak begini. Seperti yang saya kat
Pangeran Kazexian dan Pangeran Kanzuka membaringkan tubuh mereka di kasur. Menatap langit-langit dan kembali duduk.“Aje, bisakah kamu membawa tempat tidur milik paman pertama keluar? Ya maksudku berikan tempat tidur ini pada paman pertama” ucap Pangeran Kazexian.
“Aku menemukan ini!” ucapnya.“Hah, apa itu?”“Surat!”
Keberadaan keempat pangeran,Malam semakin larut, penjaga desa mulai berjaga-jaga dan semua orang terlelap tidur. Tempat peristirahatan keempat pangeran, mereka berempat terlihat telah tertidur lelap. Membaringkan tubuh di kasur yang empuk. Sementara di luar tempat ini angin dingin menusuk kulit telah berhembus bersama bintang-bintang dan bulan yang meredup bersembunyi dibalik awan.
“Ya.”Lalu salah satu dari mereka menjawab pertanyaan dari dalam rumah ini, “Tuan, ini kami. Pelayan dari rombongan. Kami membawakan makanan dan minuman.”Pangeran Kazexian yang mendengar itu tidak percaya begitu saj
Melihat situasi berbahaya pangeran Kazexian segera mengambil pedang miliknya di sembunyikan, dan kedua brother yang berpura-pura tertidur pun segera terbangun. Kini keempat pembunuh bayaran yang menyamar itu telah terkepung.Ke empat pembunuh bayaran yang menyamar mulai panik, mereka tidak menduga akan hal ini terjadi. Keempat pangeran itu pun mengalirkan energi ke pedang mereka sehingga pedang itu mengeluarkan cahaya. Pedang di tangan keempat pangeran kini terlihat sebagai pedang yang sangat
Tanpa basa-basi, ke empat pangeran segera masuk ke rumah. Kembali ke tempat peristirahatan mereka, sementara orang-orang desa yang berjaga, rombongan dan paman pertama mengurus ke empat pembunuh bayaran ini.Mereka membawa ke empat pembunuh bayaran ke ruangan paman pertama, mereka menyita barang dan senjata lalu mengikat tangan dan kaki ke empat pembunuh bayaran. Setelah itu warga desa pergi meninggalkannya, mereka kembali berjaga. Tetapi ketua desa dan putranya masih bertahan di sini.