Spontan perempuan itu langsung merendahkan tubuhnya, she berlutut di depanku dan membuatku kaget. Aku segera mencegahnya berlutut di depanku.
“Hai, banggunlah! Jangan berlutut” ucapku.
Lotusa segera berdiri dan berucap “Ak
“Paman, mengapa kuda milikmu tampak tidak senang padamu?” tanya Pangeran Kazexian.Semua pangeran pun menaruh pandangan padanya, menaruh rasa penasaran.“Ya, kenapa paman? Biasanya kuda milik paman sangat penurut!” s
“Ya benar sekali pangeran Kazame, tetapi tidak perlu khawatir ayah dan ibu bisa menjaga diri mereka dengan baik” jawab Pangeran Kanzuka.“Oh jadi tidak perlu khawatir ya! Aku hanya takut jika ada pemberontak menyerang istana di malam hari dan menyakiti orang tua kita”
Lotusa tersenyum manis padaku, lalu she pergi meninggalkanku. Kini aku sendirian disini, aku pun bergegas membereskan barang daganganku. Tidak perlu waktu yang lama aku telah selesai membereskan barang dagangan, karena cuaca panas aku mengambil kain sutra dan mengenakannya sebagai kerudung dan sebagai masker yang menutupi mulutku.Seorang pria yang telah mencari seorang gadis yang telah menjadi target sasarannya di tempat yang sama. Pria ini berlalu begitu saja. He baru saja melintas tepat di
Mendengar apa yang dikatakan oleh Akira, aku cepat berpikir atas apa yang kulakukan ini.Aku benar-benar tidak sengaja memeluknya, secepatnya aku pun menjauh darinya kembali duduk. Menjaga jarak dengannya dan berkata, “Maaf, aku tidak sengaja. Jangan salah sangka!.” sembari mengangkat kedua tangan ke depan, aku berharap Akira tidak marah padaku setelah aku membuatnya cemas.
Kereta kuda ini terus melaju tempat tujuan, aku bersama Akira di kereta kuda ini. Ya hanya ada aku dan dirinya. Suasana yang sunyi dan canggung ini membuatku sesekali melihat keluar jendela kereta. Kami melintasi jalan hutan yang ditumbuhi pepohonan yang lebat.Aku kembali duduk dengan tenang, sementara perasaanku terus saja canggung.
Kemudian paman pertama dan keempat pangeran mengikuti langkah ketua desa, mereka pergi ke balai desa. Balai desa yang didirikan tidaklah besar dan bangunan yang didirikan memiliki ruangan berbentuk kotak. Sehingga mereka yang datang akan duduk membentuk kotak berderet. Semua orang dapat mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang lain dengan mudah untuk saling bertukar pendapat.“Ketua desa, terima kasih sudah menyambut kami. Maaf, kedatangan kami mendadak begini. Seperti yang saya kat
Pangeran Kazexian dan Pangeran Kanzuka membaringkan tubuh mereka di kasur. Menatap langit-langit dan kembali duduk.“Aje, bisakah kamu membawa tempat tidur milik paman pertama keluar? Ya maksudku berikan tempat tidur ini pada paman pertama” ucap Pangeran Kazexian.
“Aku menemukan ini!” ucapnya.“Hah, apa itu?”“Surat!”