Berjalan bersama Akira, pria ini masih terlihat kecewa. Hingga kami kembali ke penginapan. Aku bergegas masuk ke kamar, dan meletakan hadiah yang aku dapatkan di atas meja. Meja ini dekat dengan tempat tidur, aku segera duduk di kasur dan memperhatikan hadiah yang aku dapatkan.
Akira pun duduk di ujung tempat tidur, he menoleh ke arah hadiah yang didapatkan olehku. He kecewa pada dirinya sendiri.
Hingga menjelang pagi buta, angin yang dingin menusuk kulit dan vampir yang memiliki insting yang tajam terbangun dari tidurnya. Embun pagi masih membasahi tumbuhan di negeri ini, dan bunga-bunga belum bermekaran.Penginapan,
Berjalan di dalam kegelapan, di pagi buta ini hutan yang kami lewati berdua masih sangat gelap. Cahaya bulan sudah meredup, tidak seterang saat malam hari. Bintang-bintang pun perlahan-lahan pergi meninggalkan tempat ini.Berjalan di hutan ini dan telah beberapa menit berlalu. Aku tidak tahu berapa lama kami berjalan, tetapi aku pikir ini sudah jauh dari kota Flower. Akira terus berjalan dengan menggendong belakang diriku. Aku pun mulai merasa tidak n
“Bagaimana jalan-jalanmu? Apakah gadis itu bersikap baik padamu? Aku sudah menemui ibunya, dan merawatnya dengan baik. Ya seperti yang diminta olehnya” ucap Aresha.“Ya she bersikap baik padaku. Kamu benar-benar ke dunia itu lagi? Hentikan tindakanmu, itu bisa membahayakanmu di dunia sana.”
Berlari memasuki rumah, dan langkahku terhenti di ruang tamu. Kulihat tubuh Akira perlahan-lahan membaik. Asap yang keluar dari tubuhnya menghilang. Aku pun tersenyum dan dapat bernapas dengan lega. Aku mengkhawatirkan dirinya setelah melihat asap ada di seluruh tubuhku. Tidak hanya perasaan khawatir saja yang aku rasakan tetapi juga perasaan menduga yang lain. Aku pikir Akira memang lah seorang vampir, tetapi sekarang aku ingin he sendiri lah yang mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya. Aku sudah mendengar semuanya dari Kim, dan sekarang aku ingin tahu dari mulut pria ini sendiri.
Aku tersenyum dan menarik tangannya lalu meletakannya di pundakku kiriku. Aku membuatnya agar he memeluk erat diriku.“Kamu ingin melakukan hal ini kan padaku? Mengapa kamu tidak memintanya? Seharusnya kamu mengatakan sesuatu padaku, meminta izinku. Aku mengizinkanmu memelukku.”
Saat aku terlelap tidur, aku merasakan ada seseorang di sekitarku. Aku pun cepat terjaga dan melihat seseorang telah berada di dekatku dan she bukanlah Akira tetapi Aresha.Aku terbangun dan mengucek-kucek mataku, melihat Aresha dengan jelas. Lalu berkata “Aresha, kamu disini? Ada apa?.”
Kemudian Akira melengkungkan tangannya, meletakan tangannya di pinggang dan aku merangkul tangannya. Lalu kami berdua pun mulai pergi. Kami segera masuk ke dalam kereta kuda yang mewah dan dihiasi dengan indah dan elegan. Perjalanan pun di mulai, aku tidak tahu akan pergi kemana. Tetapi akan kutanyakan itu pada Akira.Akira duduk di sampingku, kami berdua duduk di dekat jendela.
Sontak aku semakin kaget, dan tubuhku merasakan tidak beraturan lagi. Semuanya menjadi kacau, bahkan pikiranku.Seorang pelayan pun mendekat, dan menyajikan minuman di atas meja ini. Aku tidak bisa menahan diri lagi setelah minuman diletakkan di atas meja oleh pelayan. Aku segera mengambil minuman dan meminumnya sampai habis. Minuman ini mengalir ke tubuhku, dan aku mulai merasa sedikit lega.