Kemudian Akira melengkungkan tangannya, meletakan tangannya di pinggang dan aku merangkul tangannya. Lalu kami berdua pun mulai pergi. Kami segera masuk ke dalam kereta kuda yang mewah dan dihiasi dengan indah dan elegan. Perjalanan pun di mulai, aku tidak tahu akan pergi kemana. Tetapi akan kutanyakan itu pada Akira.
Akira duduk di sampingku, kami berdua duduk di dekat jendela.
Sontak aku semakin kaget, dan tubuhku merasakan tidak beraturan lagi. Semuanya menjadi kacau, bahkan pikiranku.Seorang pelayan pun mendekat, dan menyajikan minuman di atas meja ini. Aku tidak bisa menahan diri lagi setelah minuman diletakkan di atas meja oleh pelayan. Aku segera mengambil minuman dan meminumnya sampai habis. Minuman ini mengalir ke tubuhku, dan aku mulai merasa sedikit lega.
Aku tidak bisa tersenyum lagi setelah mendengar apa yang he katakan, aku berpikir jika dugaanku selama ini benar. Aku tidak lagi berada di duniaku, ini dunia yang berbeda. Bahkan semua orang tidak mengenal teknologi dengan baik. Vampir yang seharusnya tidak ada, menjadi ada di dunia ini bahkan berkuasa. Pria tampan di depanku ini seperti gambaranku.“Siapa dewi yang kamu maksud? Dan ini sebenarnya dimana?” ucapku.
Akira pun menghentikan tindakannya, lalu melihat ke arah pemimpin kota dan dokter vampir. Akira
Cahaya matahari mulai menampakkan dirinya perlahan-lahan bersamaan burung-burung berkicau merdu, embun pagi membasahi seluruh tanaman yang ada di negeri ini. Angin yang sejuk mulai berhembus perlahan-lahan.
Berjalan tanpa arah bersama Akira. Di bawah pohon yang rindang dan udara sedikit sejuk disini. Cahaya matahari perlahan-lahan menyinarai tempat ini, cahayanya menembus pepohonan.Akira menyadari bahwa diriku berjalan tanpa arah dan hanya berkeliling di tempat ini.
Keberadaan An.Aku berlari menuju sebuah kastil, sebuah kastil yang didirikan di wilayah kerajaan Kimimoon. Kastil yang kuketahui sebagai tempat perkumpulan para pangeran, aku pikir ke empat pangeran berada disana. Aku segera berlari menuju tempat itu.
Perjalanan menuju danau naga, berkuda dengan sang pangeran. Ya ini seperti mimpi bagiku tetapi ini lah nyatanya. Aku harus segera tiba di danau naga dan memastikan beberapa hal kebenaran, aku harus melihat kenyataan dimana aku sekarang. Aku berharap ini hanyalah mimpi, dan diriku terlalu lama tertidur.Di tengah perjalanan, Pangeran Kim memperlambat kudanya dan berhenti. Kami berhenti di tepi sungai dengan air yang jernih, aliran sungai yang dangkal. Air ini mengalir menurun ke bawah. Kim seger
Kuil di tengah danau nagaBurung-burung berkicau terbang mengarah matahari, perlahan-lahan cuaca mulai gelap. Angin berhembus dan langit penuh warna warni. Ya sebentar lagi malam akan tiba.Perjalanan kami berakhir di tempat tujuan, kami da