Home / Pernikahan / Pernikahan Rahasia Suamiku / BAB 34 - PRAHARA RUMAH TANGGA

Share

BAB 34 - PRAHARA RUMAH TANGGA

Author: Memey Yin
last update Last Updated: 2021-11-02 16:44:44

Hubungan Bulan dan Alfan tidak membaik, begitu pun hubungan Alfan dan Zahra. Hubungan mereka semakin merenggang dan menyisakan jarak semenjak kejadian di rumah sakit.

Bulan memilih menghindari Alfan. Sementara Zahra terus merengek kepada Alfan untuk memaafkan perbuatan Zea. Dua perempuan dengan sisi dan sikap yang berbeda.

Untuk apa yang terjadi, Alfan sudah meminta maaf dengan Bulan. Seperti biasa hanya anggukan dan pemakluman yang selalu diungkapkan oleh Bulan seakan itu hal wajar yang dibenarkan. Jika di sini paling bersalah adalah Bulan, maka apa artinya ia menjelaskan panjang lebar yang hanya akan sia-sia.

Bulan tidak merebut karena Alfan bukan miliknya. Justru Bulan yang ditarik dan dipaksa menerima keadaan.

Alfan mengusahakan segala cara untuk menghapus rekaman yang ada di rumah sakit. Bahkan ia mengancam kepada siapa pun yang berani menyebarkannya.

Alfan terliha

Memey Yin

Jika suka karya aku, jangan lupa like, komen, tinggalkan ulasan dan vote 🤗

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
bulan anjing, apa alasan utk bertahan anjing. berapa kau dibayar. buat penulis bangsat, apa g bisa sedikit masuk akal tokohnkau si bulan ini anjing
goodnovel comment avatar
Grace Luhulima Mahulete
Sama Marvin aja deh si Bulan.
goodnovel comment avatar
Yen San
maju aja Marvin..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 35 - MARAHNYA ALFAN

    “Ada apa, Mas?”Bulan yang baru saja mendudukkan diri di sofa samping Alfan segera bertanya tentang maksud suaminya yang terlihat begitu serius.“Jauhi Tuan Marvin. Jangan pernah berhubungan lagi dengannya.”Bulan terlihat menatap Alfan dengan tatapan yang sulit diartikan.“Memangnya kenapa? Aku dan Marvin hanya berhubungan baik karena kita teman, tidak lebih.”“Berhubungan baik karena dia mencintaimu dan kamu mencintainya. Begitu? Tidak ada hubungan laki-laki dan perempuan yang benar-benar tulus, Bulan. Selalu ada tanda tanya dibalik hubungan laki-laki lajang dan istri orang.”“Jadi kamu menuduhku memiliki hubungan dengannya?” Bulan menatap Alfan dengan mata memicing. Hatinya terbakar mendengar tuduhan Alfan yang tentunya begitu menyakitkan.Apakah Alfan pikir Bulan serendah itu

    Last Updated : 2021-11-03
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 36 - TERBONGKAR

    Alfan menarik rambutnya dengan kasar. Kabar yang diterima baru saja dari dokter memang kabar bahagia. Tapi itu menjadi hal lain ketika kabar itu hadir di tengah-tengah mereka yang saat ini dalam keadaan tidak baik. Bulan hamil. Tentu saja itu anaknya. Bulan mengandung anaknya sama seperti Zahra yang saat ini juga mengandung. “Alfan, apa yang dikatakan dokter? Keadaan Bulan baik-baik saja, kan. Kamu pasti membiarkannya kelelahan bekerja!” Mama Silvi yang baru saja datang bersama dengan Papa Andre langsung mencecarnya dengan berbagai pertanyaan. “Bulan hamil, Ma.” “Apa!” Mama Silvi memekik karena terkejut. “Mama akan jadi oma. Kamu tidak bercanda, kan?” “Apa aku terlihat bercanda, Ma?” Alfan mendengkus dan menatap ibunya dengan tidak senang. “Jika Bulan hamil kenapa wajahmu terlihat tidak senang?” Alfan

    Last Updated : 2021-11-04
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 37 - TERBONGKAR

    Ruangan inap yang seharusnya tenang dan damai berubah menjadi seperti pengadilan ketika seluruh keluarga mendengar pengakuan Alfan tentang status pernikahan antara mereka bertiga. Setelah mendengar keributan yang telah dibuat oleh Zahra, Bulan langsung menghubungi Alfan dan memintanya segera datang. Begitu pun yang dilakukan oleh kedua wanita paruh baya tersebut. Mereka menghubungi suaminya dan meminta segera datang untuk membahas masalah ini. Bulan hanya mampu terdiam tanpa berani mengucap sepatah kata. Keadaannya yang semula membaik kini kembali terlihat pucat dan penuh tekanan. Beberapa kali terlihat tangannya menyeka air mata yang terus mengalir dari mata indahnya. Beberapa kali Papa Andre memukul Alfan karena emosi. Sementara kedua orang tua Bulan terlihat begitu kecewa. Bahkan Papi Jacob sempat ingin melayangkan pukulan kepada menantunya, namun dicegah oleh Bulan yang tidak mau membuat suaminya terluka.

    Last Updated : 2021-11-05
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 38 - KEHILANGAN

    Alfan mengetukkan kepalanya di meja berkali-kali. Tangannya menarik rambut dengan kasar. Suara gumaman lirih penuh keluh itu keluar dari bibirnya ketika matanya melihat ke arah ranjang. Biasanya di waktu seperti ini, perempuan cantik dengan senyum hangat itu pasti masih lelap bergulung di bawah selimut.Waktu masih menunjukkan pukul tiga dini hari tapi mata laki-laki itu enggan terpejam. Dadanya masih begitu dilanda perasaan sesak yang membuatnya merasakan nyeri teramat.Belum sehari dia kehilangan istrinya, namun perasaan itu sudah tidak karuan. Biasanya dia akan selalu melihat sosok perempuan tersebut dari CCTV yang terpasang di setiap sudut rumah rumah. Tapi kini tidak ada lagi yang bisa dilihat.Kembali air mata meluncur melewati pipinya dengan deras. Tiada kata yang keluar, tapi air matanya cukup menjelaskan bahwa laki-laki itu benar-benar merasa kehilangan.Setelah pulang dari rumah sakit tadi, Alfan mengantarkan Zahra dan adiknya kembali ke rumah s

    Last Updated : 2021-11-07
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 39 - KENYATAAN MENYAKITKAN

    Ketika sampai di rumahnya, Alfan mendapati ibunya sedang duduk di ruang tamu bersama dengan seluruh keluarganya—keluarga besar Gunawan, paman dan bibi, saudara sepupu ibunya. Alfan mendekat dan menyapa mereka. Mencium punggung tangan mereka sopan sebelum mengambil tempat duduk di samping ibunya. “Apa ini, Ma?” bisik Alfan lirih. “Kamu masih berhubungan dengan perempuan itu, Alfan?” tanya Om Pram dengan tatapan tajam. “Tega sekali kamu. Kamu tidak tahu, ibu dari perempuan itu telah menghancurkan keluarga kita. Bagaimana kamu bisa berhubungan dengan seseorang yang telah membunuh paman, bibi bahkan keponakanmu sendiri.” Alfan terlihat bingung karena belum mendengar atau belum tahu cerita yang sebenarnya. “Mbak belum mengatakannya?” tanya Om Pram kepada Mama Silvi yang dijawab gelengan kepala. “Sebentar ... apa maksudnya ini? Perempuan, pembunuh, aku benar-benar tidak mengerti.” Alfan memijat pelipisnya pelan. “Ibu dari per

    Last Updated : 2021-11-08
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 40 - TETAP BERTAHAN

    Angin bertiup dengan kencang bahkan menggoyangkan pepohonan yang berada di taman belakang rumah. Suaranya sedikit terdengar mengganggu dan juga mengusik Bulan yang sampai saat ini belum memejamkan mata. Setelah kepulangan dari rumah sakit, kedua orang tuanya memang tidak mengatakan atau bertanya apa pun, tapi lihat dari wajahnya saja terlihat mereka begitu memendam kekecewaan. Setelah terdengar suara pintu diketuk, tak lama perawat yang disewa orang tuanya masuk dan memberikannya obat. “Silakan diminum dulu obatnya. Ini untuk menguatkan kandungan dan vitamin yang diresepkan oleh dokter dari rumah sakit tempat Anda dirawat.” Tanpa mengatakan apa-apa, diambilnya obat tersebut dan langsung diminum. Setelah itu kata terima kasih terucap kepada perawat tersebut. Bulan kembali berbaring menatap langit-langit kamarnya. Air mata tiba-tiba menetes melewati pipinya yang putih, bibirnya bergetar hebat menahan isak tangis yang ingin pecah. Diam-di

    Last Updated : 2021-11-09
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 41 - MENCINTAIMU

    Pukul sembilan pagi, mobil yang dikendarai Alfan berhenti di halaman rumah setelah satpam membiarkannya masuk.Alfan mengetuk pintu dengan perasaan gugup. Jantungnya langsung berpacu dengan cepat ketika yang membuka pintu adalah ibu mertuanya, di belakangnya ayah mertuanya langsung melemparkan tatapan tajam seperti mau mengulitinya.Alfan maju dan memberanikan diri mencium tangan mertuanya. Mama Tari tidak banyak bereaksi, berbeda dengan Papi Jacob yang menolak tangannya.“Ayo, Alfan. Silakan masuk. Jangan berdiri di luar.”“Iya, Mam.”“Mau apa kamu ke sini? Aku tidak akan mengizinkanmu membawa Bulan pulang bersamamu.”Mami Tari menyenggol bahu suaminya dengan lembut untuk menghentikan kemarahan dan membiarkan menantunya untuk masuk lebih dulu.Setelah duduk, Mami Tari meminta bibi untuk mengambilkan beberapa minuman. Papi Jacob benar-benar menunjukkan wajah tidak sukanya tanpa ditutupi.&ldq

    Last Updated : 2021-11-10
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 42 - TIDAK MENGENAL

    Matahari baru saja terbit, namun kedatangan seorang perempuan dengan penampilan yang berbeda sungguh membuat penghuni rumah mewah Bulan terkejut. Pasalnya yang diketahui adalah istri pertama Alfan adalah sosok perempuan dengan penampilan yang selalu tertutup. Tiba-tiba datang dengan dress yang hanya sebatas paha dan rambut yang tergerai dengan riasan yang begitu mencolok.Waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi perempuan itu sudah membuat keributan dengan memaksa untuk mendatangi kamar utama melihat suaminya. Tanpa peduli bahwa dia hanya tamu yang seharusnya bersikap sopan.Kamar utama tidak dikunci, itu memudahkan Zahra masuk tanpa harus mengetuk pintu. Beberapa saat memandang kamar dan seluruh isinya, ada rasa kagum dengan interior dan segala jenis perabot yang ada di dalamnya. Begitu mewah dan sangat indah, sangat berbeda dengan rumah miliknya. Namun bibirnya menyeringai sinis ketika menatap potret pernikahan yang tergantung dengan ukuran yang besar.&

    Last Updated : 2021-11-10

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   Bab 136 - Bukan ART biasa

    “Ternyata suamiku ini memiliki banyak pengagum. Bahkan ada yang melamar meski sudah tahu jika sudah memilki istri. Apakah aku harus bersyukur atau justru takut, ya. Bagaimana menurutmu, Mas?” sindir Ayesha.“Aku benar-benar tidak mengenal mereka. Tiba-tiba datang dan melamar begitu saja.” Meski sama-sama bergelut dalam dunia bisnis, sepertinya Alfan tak begitu mengenal pasangan suami istri tersebut. Mungkin karena ia baru melebarkan sayapnya di kota ini atau bagaimana, yang pasti wajah mereka tak terlalu populer hingga Alfan dengan mudah mengenalinya.“Mereka bahkan menawarimu sebuah perusahaan dan akan memastikan seluruh bisnismu akan maju. Tawaran yang menggiurkan. Apa wanita itu cantik?” kata Ayesha. Ia mendengus jengkel meski kedua orang tamu tidak tahu diri itu sudah meninggalkan ruangan.“Putri mereka yang mana saja aku pun juga tidak tahu. Benar-benar aneh,” bantah Alfan.“Jika putrinya menyukaimu sejak pandangan pertama artinya pernah ada interaksi di antara kalian, Mas. Kamu

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 135 - DILAMAR

    Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya berita tentangnya dan sang suami mereda dan tergantikan oleh berita panas lainnya.Butiknya telah kembali buka. Bahkan kini lebih banyak pengunjung yang datang dari kalangan pejabat dan beberapa istri-istri pengusaha.Tentu saja mereka bukan hanya datang karena sekadar tertarik dengan rancangan pakaiannya. Namun, beberapa dari mereka ada yang mencoba menjalin pertemanan.Entah itu benar-benar tulus atau menginginkan hal lain.Beberapa kali juga ia mendapatkan undangan untuk masuk ke dalam group sosialita.Ayesha hanya menanggapinya dengan senyum tipis seperti biasa.Setelah ujian selalu ada kebahagiaan. Tidak akan ada kehidupan yang akan berjalan lurus dan mulus. Selalu ada rintangan dan halangan.Begitulah kehidupan.Ayesha yang baru saja mengambil air dari dapur, tidak sengaja mendengar suara Dewi yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Ia menajamkan pendengaran untuk mengetahui isi obrolan tersebut. Namun, saat berjalan mende

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 134 - DIUMUMKAN

    Keesokan paginya berita tentang kejadian semalam membuat namanya dan nama butiknya terseret dalam berita surat kabar.Saat membacanya Ayesha masih bisa bernapas lega karena apa yang terjadi padanya tidak sampai terekspos keluar. Bukan karena tidak ingin nama baiknya hancur, kini ia kembali menyandang nama Herlambang yang membuatnya harus menjaga nama baik suaminya juga.Alfan mengusap bahunya lembut dan mengatakan kalimat yang menenangkan, bahwa semuanya akan baik-baik saja.“Mom, kudengar semalam mommy keluar. Ke mana?” tanya Arzen duduk di meja makan.Remaja itu sama sekali tidak tahu bahwa ada polisi yang menghampiri ke rumah mereka. Karena kebiasaan Arzen memang setelah masuk kamar, ia jarang keluar jika tidak perlu sesuatu.“Ya, mommy ada urusan.”“Are you okay, Mom?”“Sure, Son.” Melemparkan senyum tipis yang tulus.“Kamu tidak perlu cemas. Berita itu tidak akan keluar,” bisik Alfan pelan.“Aku ha

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 133 - POSITIF!

    Hi, boleh absen dong yang masih setia baca cerita ini? Komen di setiap bab agar aku tahu bahwa kalian masih ada di sini. Makasih.♡♡♡“Maaf, Nyonya. Di bawah ada polisi yang ingin bertemu Anda.”Polisi, batinnya bertanya-tanya.“Ya, bilang saja suruh tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu,” kata Ayesha segera masuk kamar dan mengganti pakaian.Saat ia turun ke ruang tamu, benar ada dua polisi yang sudah menunggunya.“Selamat malam, Nyonya. Maaf jika kedatangan kami mengganggu Anda. Kami dari Polresta Denpasar mendapat surat perintah penggeledahan butik Anda untuk melengkapi bukti bahwa saudari Clara Adelin terlibat dalam kasus peredaran dan penjualan narkoba jenis sabu.”Deg!Jantung Ayesha berdebar dengan sangat keras. Ia terkejut sekaligus syok dengan apa yang baru saja didengar.“Maaf, Pak polisi. Izinkan saya bertanya lebih dulu.”Ia menarik napas panjang dan mengembuskannya pe

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 132 - ART BARU (MENCURIGAKAN)

    Sebelum berangkat ia telah menghubungi suaminya dan meminta alamat kantor yang sampai saat ini belum diketahui.Mobil melaju dengan kecepatan sedang, diiringi suara musik dari penyanyi favoritnya.Tidak sampai tiga puluh menit mobil yang dikendarai tiba di sebuah gedung tinggi bertuliskan HM Group. Ayesha segera memarkirkan mobilnya di basement dan menuju resepsionis.“Ruangan Tuan Alfan Fatih Herlambang di mana, ya?” tanya Ayesha sopan.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji?” tanya wanita itu dengan ramah.“Apa seorang istri perlu membuat janji untuk bertemu suaminya?” Ayesha tersenyum, tetapi kata-katanya menegaskan bahwa ia adalah istrinya.“Ah, maaf. Anda Nyonya Ayesha.” Wanita itu menunduk dan meminta maaf berkali-kali.“Mari saya antar ke ruangan beliau,” ucapnya kemudian mengarahkannya menuju lift khusus.Suara denting lift menandakan mereka telah sampai di lantai yang dituju. Lantai sepuluh, gedung teratas

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 131 - BANYAK BERUBAH

    Langit gelap telah berganti terang. Matahari mulai tampak malu-malu menunjukkan sinarnya.Cuaca yang masih terasa dingin membuat dua sosok lelaki di ruangan yang berbeda kembali menggulung dirinya di dalam selimut tebal yang menghangatkan.Setelah urusan dapur usai, Ayesha bergegas naik ke lantai dua dan membangunkan sang anak. Beberapa kali remaja itu menggeliat dan bergumam, tetapi tak juga membuka mata.Ayesha yang kesal langsung menarik selimutnya dengan kasar dan membuka tirai. Membiarkan cahaya pagi menembus jendela dan mengusik si pemilik kamar.“Zen! Bangun! Mommy akan menyirammu dengan air jika kamu tidak segera bangun,” ancam Ayesha dengan suara rendah.“Oh, Mommy!” keluhnya dengan suara serak. Manik cokelat itu akhirnya mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya sebelum akhirnya terbuka.“Sudah. Aku bangun,” lanjutnya, ia masih duduk di tepi ranjang. Menyahut segelas air di atas nakas dan meneguknya hingga tandas. Matanya menoleh ke arah jam dinding dan terkejut saat menyad

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 130 - PINDAH RUMAH

    Empat hari kemudian, mereka resmi pindah ke rumah Alfan. Lelaki itu hanya meminta anak dan istrinya membawa pakaian dan surat-surat penting lainnya.Nena juga ikut serta bersama mereka. Sebab, Ayesha sudah menganggap wanita itu seperti saudarinya.Setelah hampir dua jam merapikan kamar, Ayesha memilih merebahkan tubuhnya di ranjang. Pindahan memang membutuhkan tenaga ekstra.Alfan yang baru masuk kamar bertanya, “Sudah selesai?”“Belum. Ruang ganti masih berantakan, aku lelah sekali.”Ayesha memang tidak mau dibantu asisten untuk merapikan kamar dan ruang ganti. Ia ingin merapikannya sendiri agar tahu di mana letak ia menyimpan barang-barangnya.Alfan berjalan ke ruang ganti dan melihatnya. Memang masih sangat berantakan, beberapa koper masih teronggok dengan isi yang sudah carut marut.“Istirahat saja. Masih ada waktu besok lagi, jangan memaksakan diri.”Ayesha mengangguk. “Aku tahu. Kamar Arzen sudah selesai?”“Sudah. Nena sedang merapikannya.”Beberapa hari yang lalu Alfan sudah ke

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 129 - DUA BINTANG REDUP

    Seminggu telah berlalu dengan cepat. Hari ini menjadi perpisahan antara Ayesha dan kedua orang tuanya.Mereka mengantar keduanya sampai di bandara. Bahkan Arzen turut libur sekolah karena ingin mengantarkan oma dan grandpa kesayangannya.Isak tangis Ayesha sudah terdengar sejak mereka dalam perjalanan. Kini, semakin keras suara tangis itu saat kedua orang tuanya semakin tak terlihat lagi dalam pandangan.Alfan merengkuh tubuh sang istri dan mencoba menenangkannya. Setelah keadaannya berangsur tenang mereka meninggalkan bandara.“Mau mampir ke suatu tempat dulu?” tanya Alfan.“Langsung pulang saja,” balas Ayesha pelan, tak bersemangat.“Zen?” Menatap sang putra melalui kaca mobil. Remaja itu juga tampak tak bersemangat.“Ya, Dad.” Tatapannya kembali mengarah ke luar.Setelah sampai di rumah. Ibu dan anak itu mengurung diri di kamar sampai melewatkan makan malam.Alfan yang ada di meja makan sendirian menjadi tidak tenang. Ia meminta Nena menyiapkan makanan untuk dibawa ke kamar anak da

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 128 - APA KAMU CEMBURU?

    Masuk ke kamar sepasang suami istri itu kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda. Kembali menyelami nikmatnya surga dunia. Mencapai nirwana tertinggi di iringi deru napas yang memburu.Dingin di luar sana sama sekali tak mendinginkan keduanya. Justru semakin memanas, bagaikan kobaran api yang baru saja disiram bensin.Membara.Peluh menetes, menjadi saksi betapa bersemangatnya mereka. Kerinduan, kasih sayang, gairah, semuanya melebur menjadi satu.Entah sudah berapa lama mereka melakukannya, Ayesha bahkan sampai tak bisa bernapas dengan lega karena terus-menerus dihabisi oleh sang suami.“Sudah, Mas. Aku lelah,” ucap Ayesha dengan suara lemah.Umur yang hampir menyentuh kepala empat sama sekali tak membuat Alfan melunak sedikit pun.Ingatan tentang saat pertama kali lelaki itu menjamah dirinya terlintas. Betapa buas dan sama sekali tak menahan diri.“Tahan sebentar lagi, Sayang,” bisik Alfan, mengecup lembut pelipis sang istri.Suara erangan panjang menjadi penutup kegiatan malam it

DMCA.com Protection Status