Share

19 Terus Terang

Lantai marmer sepanjang lorong hotel terasa begitu dingin. Ditambah pagi ini mentari seolah enggan menampakkan diri. Usai sarapan, Akhtar dan Arisha hendak balik menuju kamar. Saat menaiki lift, hanya ada mereka berdua. Kemudian lengan pria itu memegang erat Arisha di sampingnya.

“Pagi ini kita free. Tidak ada jadwal kunjungan silaturahmi ke para tokoh.” Akhtar tetap melingkarkan lengannya di pinggang ramping Arisha saat mereka sudah keluar dari lift.

“Kalo begitu kita ke abah sekarang saja.” Arisha sudah tak sabar ingin segera bertemu kedua orang tuanya beserta keponakan yang kini juga menjadi anak sambungnya. Namun, keinginan itu sepertinya harus ia redam terlebih dahulu begitu memasuki kamar dan pintu telah tertutup, Akhtar merarik tubuhnya dalam pelukan dan menelusuri bentuk bibir Arisha dengan ibu jari.

“Tapi kita belum menikmati kolam kecil di balkon itu.” Telunjuk yang tadi menyapu bibir Arisha kini mengarah ke luar jendela.

“Ini masih pagi, airnya pasti dingin,” sanggah Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status