Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / 233. Cinta bukan dari fisik saja.

Share

233. Cinta bukan dari fisik saja.

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Adelia melihat ke arah Bob lalu menjawab, "cinta kita bukan dari fisik saja. Aku akan tetap berada di sisinya walau apa pun yang terjadi. Anak-anak membutuhkan Ayahnya."

Bob merasa puas lalu melihat ke arah Dokter Muda tersebut. Sesaat kemudian, Bob melanjutkan kalimatnya. "Melinda pasti akan berulah bila tahu mengenai kondisi Afgan. Wanita itu perlu dibuka topengnya dengan kejadian ini."

Dokter Muda itu melihat ke arah Bob lagi, dalam hatinya pasti tidak tahu mengenai Melinda.

"Ehem, Melinda adalah istri kedua Afgan yang dengan licik menipu Afgan sehingga Afgan harus menikahinya dan meninggalkan istri pertamanya, Adelia. Perkenalkan," ucap Bob dengan ramah.

Dokter Muda itu menganggukkan kepalanya karena sudah mengerti. Sementara Adelia hanya menganggukkan kepala sebagai perkenalan.

"Aku mau jadi Dokter seperti Anda," ucap Joanne tiba-tiba.

"Bagus sekali, maka kamu harus rajin belajar ya," balas Dokter Muda tersebut.

"Anak dari Dokter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   234. Lahirkan sendiri kalau mau sepuluh!

    Ting!Pintu lift terbuka dan Dokter Muda itu segera melangkah keluar dari lift tersebut."Ingat, hubungi Achmed besok pagi saja! Pria tua itu pasti tidak suka bertemu dengan Adelia," kata Bob setengah berteriak dari dalam lift."Cuih!" sahut Dokter Muda itu dengan ketus lalu masuk ke ruangannya.Pintu lift tertutup dan Bob menekan nomor 1 pada tombol lift yang tersedia."Aku lebih baik mencari Dokter Amira dan berkencan. Afgan dan Adelia akan baik-baik saja."Sementara di dalam kamar inap Afgan, Joanne dan Lucas sudah duduk di sofa dekat jendela dan bermain dengan ponsel mereka.Afgan memperhatikan mereka dan sesekali melirik Adelia, menatap wanita yang dicintainya itu dalam-dalam.Adelia mengupas apel untuk Afgan dan menyuapinya pelan-pelan."Adelia, apakah kamu terkejut dengan keadaanku?"Adelia membalas tatapan Afgan lalu tersenyu, "Tentu saja terkejut, padahal kamu hanya pergi sebentar untuk suatu urusan

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   235. Afgan, kamu kejam sekali!

    Hari sudah menjelang malam dan waktu berkunjung sudah selesai, Adelia melirik jam tangannya dan berkata, " sudah waktunya pulang, nak-nak. Ayah kalian pasti harus istirahat."Kedua anak kembar itu menghentikan permainan mereka dan beranjak mendekati Adelia. "Dad ikut kita pulang, Mom?" tanya Joanne kecil sambil memegang tangan Afgan yang masih terpasang infus.Adelia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Tidak, Sayang. Dad belum sembuh dan masih butuh perawatan di Rumah Sakit. Kita harus segera pulang sebelum malam benar-benar tiba."Lucas merasa kesal dan masih sibuk dengan permainan onlinenya, "Tapi Mom, bisa kita main sebentar lagi? Aku belum selesai mengalahkan musuh besar ini!""Lucas! Hentikan permainan yang tidak berarti itu. Kali ini kita harus pulang. Besok kita bisa datang lagi dan kamu bisa bermain selama satu jam lagi!"Nada suara Adelia sengaja ditinggikan karena dia tidak ingin kedua anaknya terlalu dalam masuk dalam permainan onli

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   236. Berikan mereka uang terkejut!

    Sementara Adelia dan anak-anak berjalan keluar dari area bermain menuju pintu keluar rumah sakit. Anak-anak masih bersemangat meskipun pulang karena mereka tahu mereka akan kembali lagi.Adelia memegang erat tangan mereka sambil menuju tempat pemberhentian bus. Sesekali, dia menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang tertinggal di belakang kecuali suaminya yang memang belum diizinkan pulang."Afgan, semoga kamu cepat sembuh ya," ucap Adelia.Adelia melangkah santai bersama-sama, dan pada saat sampai di tempat pemberhentian bus, tentu saja mereka harus menunggu. Adelia memang memiliki mobil kecil sebagai mobil keluarga, tetapi dia memilih datang dengan bus tadi karena tangan dan kakinya gemetaran akibat mendengar kabar kecelakaan Afgan.Adelia takut tidak mampu membawa mobil keluarganya dengan baik, sementara dia memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan keselamatan kepada kedua anak kembarnya."Busnya lama?" tanya Joanne kecil sambil

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   237. Siapakah pria kecil yang terlihat tangguh ini?

    Achmed tersenyum ramah, tetapi ekspresinya serius. "Ini adalah bentuk permintaan maaf saya atas kejadian tadi," jelasnya. "Saya mengerti betapa menakutkannya situasi itu, dan saya merasa bertanggung jawab atas ketidaknyamanan yang mungkin telah saya sebabkan.""Bukankah kalau kalian terkejut, maka kalian hanya perlu ke dokter? Nah, itu ada rumah Sakit. Uang pengobatan itu seharusnya cukup untuk biaya konsultasi selama beberapa jam," ucap Achmed lalu menunjuk ke rumah sakit di seberang mereka.Melihat wanita dan anak-anak itu hanya diam, Achmed melanjutkan kelimatnya dengan ketus."Itu Rumah Sakit milikku, kalian berobat saja di sana, mungkin mereka tidak akan berani memungut biaya kepada Anda. Permisi!" Achmed menaikkan kembali kaca jendelanya, sementara Maya terlihat merebahkan kepalanya yang lelah ke sandaran kursi. Tidak tampak tertarik mengurus apa pun.Adelia terdiam sejenak, mencoba memproses informasi yang baru saja diterimanya. Sejumlah besar uang

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   238. Lumpuh selamanya

    Achmed Al-Futtaim dan istrinya, Maya, sampai di ruang inap Afgan dan melihat sang putra pewaris mereka sedang tidur dengan nyaman.Bob yang menemani Afgan segera berdiri dari tempat duduknya dan menyapa majikan besar tersebut."Dia ... baru saja tertidur setengah jam yang lalu," ucap Bob sedikit berbisik.Achmed menaikkan sebelah tangannya menandakan bahwa tidak usah membangunkan putranya tersebut.Maya mendekati putranya lalu duduk di tepi ranjang pasien. Sesat kemudian dia mengelus pipi putranya dengan lembut."Kamu terlihat lelah sekali. Semoga kamu cepat sembuh, Nak," bisik Maya.Mendengar suara sang Ibu, Afgan terbangun dan tidurnya yang lelap tadi, walau hanya setengah jam, Afgan merasakan sebuah kemenangan di awal karena melalu kecelakaan ini, Afgan bisa mengendalikan situasi."Afgan, bagaimana keadaaanmu?" tanya Achmed mendekati putranya dengan napas berat."Dad," sapa Afgan dengan suara parau."Maafkan saya," lanjutnya.

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   239. Rencana kejahatan

    Selama satu minggu, Afgan dirawat di Rumah Sakit tersebut. Bob mengatur sedemikian detail waktu berkunjung bagi Adelia dan Melinda sehingga mereka tidak perlu bertemu sama sekali.Adelia menunggui Afgan dengan sabar dan merawatnya dengan penuh kasih sayang seorang istri. Sementara Melinda mulai berulah dalam permainan liciknya.Lain halnya dengan Melinda. Wanita itu selalu bersikeras tinggal dengan alasan ingin menjaga Afgan, tetapi Melinda selalu mempunya alasan untuk tinggal."Izinkan aku tinggal di sini untuk menunggui suamiku," pinta Melinda kepada mertuanya, Achmed."Tidak usah, ada Bob di sini. Aku bisa memanggilnya," sahut Afgan dengan ketus.Melinda menggelengkan kepalanya, "Tapi, Bob juga punya kehidupan pribadi. Aku mendengar bahwa Bob sedang berteman dengan salah seorang dokter keluarga, bukankah begitu, Bob?"Melinda menoleh ke arah Bob. Bob memang sangat membutuhkan waktu sendiri. Dia sudah sangat merindukan dokter Amira. Mereka

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   240. Rahasia kelam

    "Siapakah Lucas dan Joanne?" tanya Melinda dengan mimik serius. "Apakah, mereka? Anakmu?"Afgan menoleh ke arah wanita itu dengan tatapan dingin."Ya, mereka anak yang kuinginkan," sahutnya dengan ketus."Bagaimana dengan Silvia?" Melinda mendekati Afgan dan menatapnya dalam-dalam."Cari Bayu, bukankah dia ayah biologisnya?""Tidak, Afgan! Silvia anakmu!""Aku tidak pernah menyentuhmu!" teriak Afgan mulai marah.Medengar kalimat tersebut, Melinda terkejut dan terlihat mulai panik."Bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu? Bukankah kita pernah menjalani malam ... ""Berhenti! Jangan menipuku lagi!!" Afgan mulai berteriak dengan suara tinggi dan kedua matanya menyala merah melihat Melinda.Melinda membalas tatapannya dengan kedua mata yang berkaca-kaca. "Berhenti memainkan peranmu yang licik itu!" geram Afgan sambil menoleh ke arah Bob."Bob! Keluarkan laporan DNA milik Silvia dan Bayu. Kemudian kasih wanita licik itu laporan Joanne dan Lucas.""Baik, Tuan."Bob segera melangkah untuk me

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   241.Tanpa Kekayaan

    "Tidak!"Achmed menghentakkan tongkatnya yang melihat ke arah Afgan lalu ke arah Melinda bergantian."Tanpa seizinku, tidak ada yang boleh masuk ke dalam keluarga Al-Futtaim, demikian juga tidak ada yang boleh keluar dari keluarga Al-Futtaim!" seru Afgan dengan mata menyala.Maya merasa lemas dengan kenyatan yang baru saja didengar olehnya. Dia memiliki dua cucu kembar yang tidak pernah diketahuinya sama sekali dan Adelia, anak gadis dari pengasuh Afgan itu ternyata masih hidup.Padahal Maya pernah merasa bersalah karena pengasuh itu ikut menyusul ibundanya ke alam baka karena kobaran api yang sama. Maya merapati kematian Adelia selama hampir setahun, sampai Silvia lahir dan membawa sebuah tawa baru penuh keharuan.Maya melihat ke arah Silvia kecil yang saat ini sedang membalas tatapan sang nenek dengan wajah sendu. Gadis kecil itu pasti mengharapkan dukungan dari neneknya agar mereka terlepas dari masalah ini."Silvia, kemarilah," ucap Maya

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   TAMAT

    "Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Afgan seraya mengecup mesra kening istrinya. Adelia terlihat cantik dalam gaun berwarna merah muda, memancarkan pesona yang memikat semua orang yang hadir. Senyumnya yang menawan membuat suasana semakin hangat dan penuh kebahagiaan.Taman yang indah menjadi latar belakang acara tersebut, dihiasi dengan dekorasi menarik yang dipenuhi balon berwarna-warni. Meja-meja penuh dengan hidangan lokal yang menggugah selera.Afgan sengaja mempersiapkan semua makanan khas lokal Indonesia supaya dapat mencerminkan kekayaan budaya dan rasa yang istimewa. Semua tamu yang diundang tampak menikmati setiap momen, tertawa dan berbincang dalam suasana yang meriah.Afgan sengaja memilih suasana taman ini untuk memberikan kesan alami dan romantis. Cahaya lampu hias yang tergantung di antara pepohonan menambah kehangatan malam itu, menciptakan suasana yang sempurna untuk merayakan ulang tahun Adelia."Tempat ini benar-benar indah, Afgan," kat

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Kamu nakal!

    Nama itu terdengar seperti melodi yang manis di telinganya, dan wajahnya muncul di dalam bayangan gelap di hadapannya.Lima tahun yang lalu, mereka bertemu dalam sebuah acara pesta, di mana keponakannya, Edward, membawa Adelia sebagai pasangan dansa.Adam masih ingat betapa terpesonanya dia saat itu oleh kehadiran Adelia. Wajah dan penampilan wanita itu sangat mirip dengan mendiang istrinya, membuatnya tercengang dan tak bisa berkedip.Adelia, dengan senyum manisnya dan gerakannya yang anggun, menyihirnya dalam sekejap.Dalam kilatan lampu pesta, Adam melihat bayangan istrinya yang telah tiada, dan dia merasakan hatinya tergetar oleh gelombang nostalgia dan kesedihan yang mendalam.Ketika mereka memiliki kesempatan untuk berdansa sebagai pasangan, Adam merasa seperti dia berada di alam semesta yang sama sekali berbeda, di mana waktu berhenti berputar dan kehilangan tidak lagi terasa menyakitkan.Tetapi, seiring malam berakhir, kenyataan kemb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Adam dan Adelia

    Adam membalas senyuman wanita itu dengan senyuman manis. "Maka aku akan menjadi milikmu."Sekali lagi mereka berciuman dengan penuh gairah. Sarah terhanyut dan merasa tidak berdaya, tetapi dalam ruang kecil hatinya yang tersisa, dia tahu dengan pasti bahwa Adam bukanlah tipe pria yang akan dengan mudah jatuh hati padanya.Dia menyadari bahwa perasaan Adam padanya hanyalah alat yang dimanfaatkannya untuk menyakiti Melinda lebih dalam lagi. Tetapi, meskipun dia sadar akan ini, dia terus menekan perasaannya sendiri, membiarkan dirinya larut dalam penipuan terhadap hatinya.Setiap hari, Sarah merasa semakin terjebak dalam permainan Adam. Dia memberi dirinya alasan bahwa ini adalah cara untuk menjaga Melinda tetap aman, meskipun di lubuk hatinya, dia tahu bahwa ini hanya sebuah pembenaran dari nafsu dan ketakutan akan kehilangan Adam.Saat malam tiba, Adam mengajaknya keluar untuk makan malam romantis, dan Sarah setuju tanpa ragu.Meskipun dia menyadari

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Tunggu Pembalasanku!

    Melinda menggelengkan kepala, matanya kosong memandang ke dalam ruangan. "Aku tidak tahu," ucapnya pelan. "Aku merasa seperti semua impianku hancur, seperti tidak ada lagi yang bisa kuinginkan."Sarah merangkulnya lebih erat. "Tetapi, Melinda, kamu masih punya banyak hal di depanmu. Kehidupanmu tidak berakhir di sini."Melinda menatap sahabatnya dengan pandangan yang penuh keraguan. "Tapi bagaimana aku bisa melupakan semua ini? Bagaimana aku bisa mempercayai seseorang lagi setelah ini?""Bagaimana membuktikan kebenaran bahwa aku hanya difitnah oleh Adam? Semua ini adalah jebakannya."Sarah tersenyum lembut. "Kamu mempunyai hak untuk didampingi seorang pengacara hukum, aku akan mengurusnya dan percayalah, tidak semua pria seperti Adam. Semua ini mungkin hanya salah paham."Melinda mengernyitkan alisnya perlahan, mencoba menyerap kata-kata yang diucapkan oleh Sarah. Namun, perjalanan untuk pulih dari luka ini masih terasa sangat jauh baginya dan kebe

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Teman lama atau jebakan baru?

    Adam tersenyum dengan licik lalu melanjutkan kalimatnya di depan microphone yang sedang dipegang."Yayasan Melinda i-care sudah menipu publik dengan penjualan tiket konser di acara pertandingan baseball ini. Seharusnya saya mendapatkan applause untuk keberhasilan menjebak pelaku yang sudah menipu tiket kalian, bukan?"Perkataan Adam mendapat seru riuh dari para penonton. Mereka merasa keadilan sudah ditegakkan untuk mereka.Dua orang polisi wanita segera menarik dan memasangkan borgol ke tangan Melinda yang disatukan di belakang punggungnya."I-ini tidak benar! Kamu jahat sekali!" seru Melinda sambil berusaha meronta, tetapi dua orang yang memegangnya sangat kuat."Kamu juga melakukan hal yang sama terhadap keluarga Al-Futtaim, Sayang. Adelia adalah seorang wanita yang baik. Bila saya arus memilih, maka saya akan memilih Adelia menjadi istri yang layak menggantikan mendiang istriku karena wanita itu memiliki semua yang tidak kamu miliki."Me

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Yayasan apa?

    Melinda merenggangkan lehernya, mencoba untuk melihat lebih jelas ke arah panggung yang sedang disiapkan di tengah lapangan.Ia merasa detak jantungnya semakin kencang seiring dengan lama menunggu. Hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu dengan penuh harap.Adam Offel, telah memberinya petunjuk bahwa hari ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan. Dia ingin memberikan kesempatan kedua kepada pria itu.Dengan gaun pengantin yang indah melilit tubuhnya, Melinda merasa seperti sang ratu yang siap menerima mahkota kebahagiaan. Tetapi, di tengah kerumunan, ia tidak melihat bayangan Adam yang diharapkannya. Ketidakpastian mulai merayap di dalam pikirannya.Melinda duduk di kursi yang sudah disediakan khusus untuknya. Menyaksikan pertandingan dengan perasaan tidak menentu.Tiba-tiba, lampu-lampu sorot mulai menyala, dan kerumunan berbisik-bisik dengan kegembiraan yang menggelora. Melinda merasakan kegelisahan memenuhi dadanya ketika seseorang mel

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Hari yang ditentukan

    Setelah sampai di sana, Melinda langsung berpura-pura bertanya, mencari informasi, namun tidak ada yang mengetahui acara lain selain acara baseball yang memang setiap akhir pekan dilaksanakan di sana."Besok yang bertanding adalah group banteng dengan group singa. Apakah Anda ingin membeli tiket?" tanya petugas tanpa mencurigai apa pun.Wajah dan reaksinya datar, bahkan dia malas untuk melihat ke arah orang yang menanyakan tiket."Baik, terima kasih, aku sudah punya tiket masuk," sahut Melinda lalu bergerak keluar meninggalkan gedung.Malam harinya, wanita itu tidak bisa tidur. Sama sekali tidak bisa memberi istirahat kepada matanya yang sudah lelah.Sesekali dia mematut dirinya di depan cermin dengan memegang gaun yang indah.Keesokan harinya, Melinda terbangun dengan mata yang terasa berat di bawah kelopaknya. Goresan-goresan hitam di sekitar matanya menandakan betapa dalamnya tidur yang dia alami."Mama?" Silvia masuk ke kama

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Paket misterius

    Bel pintu berbunyi, membuyarkan lamunannya yang dalam. Melinda menghela napas dalam-dalam, merenggangkan otot-ototnya yang tegang, lalu beranjak menuju pintu dengan langkah gontai. Dia menghirup udara dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum membuka pintu."Siapa ya yang datang sekarang?" gumamnya pelan.Dengan ragu, ia membuka pintu dan dihadapkan pada seorang pria pengantar paket yang tersenyum ramah di depannya. Paket besar berwarna cokelat muda tergeletak di depan kakinya."Maaf mengganggu, Ma'am. Ini paket untuk Anda," kata pria itu sambil menyodorkan sebuah formulir pengiriman.Melinda mengangguk, mengambil formulir tersebut, dan menandatangani dengan cepat. Pikirannya masih melayang-layang antara rasa penasaran dan kekhawatiran.Pria pengantar itu kemudian menyerahkan paket tersebut kepadanya dengan senyuman hangat sebelum bergegas pergi. Melinda menutup pintu dan kembali ke dalam rumah dengan paket besar yang terasa begitu misterius di tangannya.Dengan hati-hati, ia memb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Aku harus membalas dendam

    "Maaf, Nyonya Melinda. Kami hendak memberitahukan bahwa bahan material bangunan yang dipesan atas nama Melinda i-care sudah jatuh tempo. Sejumlah satu Milyar!"Hatinya berdegup kencang. Bagaimana mungkin dia berutang sebanyak itu atas sebuah proyek bangunan?"S-saya tidak pernah memesan apa pun," sahut Melinda dengan suara terputus-putus.Melinda berusaha memeriksa ingatannya, mencari-cari jejak apa pun yang bisa menjelaskan situasi ini, tetapi tidak ada yang muncul. Rasanya seperti terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar."Maaf, saya tidak yakin tentang hutang ini," ucap Melinda dengan suara gemetar, mencoba menutupi kepanikannya."Seseorang bernama Tuan Adam yang mengurus semuanya," sahut penagih hutang dengan nada tajam. "Dan dia menyatakan bahwa Anda bertanggung jawab atas pembayarannya. Bukankah semua material itu dikirim kepada Melinda i-care?"Melinda menelan salivanya yang terasa pahit, merasa seakan-akan dunianya runtuh sek

DMCA.com Protection Status