Setelah beberapa hari tidak bertemu, Carlos makin kurus. Ekspresinya juga tampak galak, janggutnya bahkan tidak dicukur. Tampang Carlos saat ini sangat berbeda dengan biasanya. Carlos yang awalnya karismatik dan tampan terlihat terpuruk, seolah-olah sudah pasrah menghadapi hidup ini.Hati Yasmine terasa sakit. Sementara itu, Miranda berbisik kepada Yasmine, "Kondisi Carlos sebelumnya lebih parah dari ini. Sekarang, Carlos sudah membaik."Miranda melanjutkan ucapannya dengan nada menyalahkan, "Sayangnya, kondisinya kembali lagi seperti dulu karena kamu. Setelah bertemu denganmu, semua usahaku selama ini menjadi sia-sia. Carlos akan menderita dan mengamuk lagi. Kalau dia tahu kamu memikirkan keselamatannya, takutnya ...."Miranda tidak menyelesaikan perkataannya, dia tersenyum sinis. Yasmine mengepalkan tangannya dengan erat dan bertatapan dengan Carlos.Carlos agak kaget ketika melihat Yasmine. Kemudian, Carlos yang tidak berdaya berkata dengan sinis, "Sepertinya khayalanku makin nyata.
Edgar membuka pintu kamar Yasmine dengan antusias. Saat melihat kondisi Yasmine, Edgar bertanya dengan gugup, "Kamu ... kamu kenapa?"Wajah Yasmine tampak pucat pasi dan matanya bengkak. Sudah jelas Yasmine menangis semalaman. Edgar yang cemas bertanya lagi, "Apa yang terjadi?""Aku nggak apa-apa," jawab Yasmine dengan suara serak. Namun, Yasmine tampak tidak peduli, dia bertanya, "Ibu ada di mana?"Edgar mengernyit dan menjawab, "Di Aarav. Kamu lagi hamil dan kondisimu agak lemah, jadi kamu nggak usah pergi. Aku pasti akan membawa ibumu pulang."Aarav adalah tempat paling kacau di Negara Frastos. Terdapat berbagai kelompok berkuasa dan penjahat yang mendominasi tempat itu. Bahkan, pemerintah Negara Frastos tidak berani mengatur mereka, jadi Aarav merupakan tempat yang tidak diatur oleh hukum. Itu berarti Aarav adalah tempat yang sangat berbahaya.Yasmine tidak akan membiarkan Edgar mengambil risiko sendirian. Dia berujar dengan yakin, "Aku harus pergi."Edgar yang khawatir menimpali,
Sikap Yasmine sangat dingin saat berhadapan dengan Carlos. Sudah jelas dia tidak peduli dengan Carlos sedikit pun. Namun, kenapa Yasmine menangis setelah pulang?Carlos tidak mengerti dengan pemikiran Yasmine. Hanya saja, Carlos harus mencari tahu alasan Yasmine menangis setiap hari. Carlos melepaskan Yasmine agar Yasmine bisa bahagia. Jika Brandon tidak bisa membahagiakan Yasmine, dia tidak berhak tinggal di sisi Yasmine."Carlos, kamu mau ke mana?" tanya Miranda sambil membawa anggur yang baru diambil dari gudang. Dia memandang Carlos yang hendak keluar dengan kebingungan.Carlos berjalan sembari menjawab, "Cari Yaya."Miranda langsung merasa gugup, lalu dia segera mengejar Carlos dan membujuk, "Untuk apa kamu mencari dia? Semalam kamu nggak tidur setelah bertemu dengannya. Carlos, jangan siksa dirimu lagi."Carlos sama sekali tidak peduli dengan kondisinya, dia hanya mengkhawatirkan Yasmine. Carlos membuka pintu mobil dan hendak naik ke mobil."Nggak ada gunanya kamu mencari Yasmine
Miranda bisa-bisanya tidak tahu apa pun. Dia tidak boleh membiarkan Carlos memercayai perkataan Gempita.Itu sebabnya, Miranda bergegas berkata, "Carlos, kalau dia benaran mencintaimu, kenapa dia nggak ingin bersamamu setelah kamu jujur bahwa dirimu nggak tidur dengan Anita? Kalau Yasmine mencintaimu, dia seharusnya memilihmu setelah kesalahpahaman di antara kalian diluruskan!" Hal ini memang kontradiktif.Yogi berkata dengan ekspresi rumit, "Aku tahu alasannya." Segera setelah itu, dia menyerahkan sepucuk surat kepada Carlos. Ini adalah surat yang diterima olehnya di bandara. Kala itu, dia memang sangat membenci Yasmine. Dia tidak ingin surat perpisahan dari wanita itu menyakiti Carlos lagi sehingga sengaja menyembunyikan surat tersebut.Tadi, setelah mendengar perkataan Gempita, Yogi baru sadar akan masalahnya. Dia segera membuka surat dari Yasmine dan membaca isinya. Kemudian, Yogi benar-benar sangat menyesal."Maaf, Tuan. Aku nggak seharusnya menyembunyikan surat ini. Kalau nggak,
Hujan lebat turun dengan deras, tetapi itu tidak dapat menghentikan langkah Carlos yang bergegas. Pria itu tampak memeluk Yasmine erat di tengah hujan deras. Hujan yang dingin telah membasahi seluruh tubuh, tetapi kedua tubuh yang saling berpelukan itu terasa hangat."Yaya," panggil Carlos. Jantungnya yang tadinya hampa, saat ini sudah terasa penuh. Tak lama kemudian, dia bertanya, "Kenapa kamu kembali?"Kenapa Yasmine kembali? Wanita itu sudah naik pesawat untuk menuju Negara Frastos. Namun, setelah berada di udara, dia malah meminta pesawatnya untuk memutar balik. Saat ini, Yasmine melihat pria di hadapannya dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Carlos, kamu benar-benar berengsek!"Dua jam yang lalu, ketika orang-orang dari Keluarga Handoyo menangkap Sofia, mereka menemukan bahwa Jeff telah diculik olehnya. Jeff hanyalah seorang staf biasa sehingga sangat aneh jika diculik."Staf biasa ini pergi dan kembali lagi. Dia secara khusus datang dari ibu kota untuk mencarimu. Rasanya ada s
Mereka pun lagi-lagi menaiki pesawat. Edgar yang khawatir berkata, "Yasmine, maafkan Carlos. Dia juga melakukannya karena mencintaimu. Dia khawatir kamu akan menyalahkan dirimu sendiri atas kematiannya, lalu akhirnya menderita seumur hidup."Sementara itu, Yasmine duduk di dekat jendela dan memandang tanah yang makin jauh. Dia bertanya dengan suara serak, "Kalau aku hampir mati, lalu menyembunyikan fakta ini dari kalian semua dan pergi mati sendiri, apakah kamu akan memaafkanku begitu saja?""Aku ...." Edgar ingin mengatakan iya, tetapi ketika kata-kata itu hampir diucapkan, hatinya malah terasa berat.Yasmine pun melanjutkan, "Kalau aku bertindak atas nama cinta, tapi semua yang kulakukan hanyalah menyakitimu, membuatmu menderita dan kebingungan, bahkan membuatmu meragukan dirimu sendiri sebagai orang berengsek yang plin-plan hingga menangis setiap malam dan hidup tersiksa ....""Kemudian, pada akhirnya, kamu mengetahui bahwa semua itu hanyalah kesalahpahaman yang disengaja, sementara
Yasmine tampak menunduk sambil meraba-raba perutnya yang rata. Meskipun janinnya cenderung rewel sejak awal kehamilan dan menyebabkan mual yang parah, dia yakin bahwa bayi ini pasti tidak akan kalah dari Matteo.Di masa lalu, Matteo bahkan bisa mengatasi racun yang mematikan. Terlebih, sekarang Yasmine hanya perlu melintasi padang gurun. Itu sebabnya, Yasmine pun berkata dengan nada dingin, "Daripada menyumpahiku, lebih baik pikirkan apa yang akan terjadi kalau kamu nggak berguna lagi setelah masuk ke Aarav."Hingga saat ini, pengakuan Sofia hanya terbatas pada ada kemungkinan bahwa Lydia berada di Aarav. Tak lama kemudian, Sofia berkata dengan ekspresi tulus, "Aku sudah memberi tahu semua yang aku ketahui. Kala itu, orang yang membawa pergi Lydia memasuki Aarav. Kami akhirnya kehilangan jejak mereka begitu orang-orang itu memasuki Aarav."Akan tetapi, Yasmine malah tidak memercayainya. Dia tahu betul bahwa Sofia pandai berakting. Begitu mereka tiba di Aarav, pasti ada cara untuk membu
Dengan kelompok tentara bayaran terdiri dari 7 orang, 10 pengawal dari Keluarga Handoyo, ditambah dengan Yasmine dan yang lainnya, total sebanyak 21 orang berkendara di atas unta dan memasuki padang gurun. Hawa panas menyertai pasir kuning.Zalman yang baru bangun merasakan sakit kepala yang menyiksa. Pria paruh baya itu berkata, "Tempat ini rasanya familier ....""Ayah, apakah kamu pernah datang ke sini sebelumnya?" tanya Yasmine.Zalman menjawab, "Seharusnya iya, tapi aku nggak bisa mengingatnya. Kepalaku sangat sakit ...."Yasmine tidak tahan melihat Zalman yang begitu menderita sehingga berkata, "Ayah, mungkin lebih baik kamu jangan masuk.""Nggak bisa. Aku harus masuk. Lydia sedang menungguku di dalam," tolak Zalman. Pria paruh baya itu menahan rasa sakit di kepalanya, lalu berkata dengan tegas, "Aku harus segera memulihkan ingatanku. Mungkin setelah masuk ke Aarav, aku bisa membantu kalian."....Padang gurun sangat panas. Mereka duduk di atas unta sepanjang perjalanan. Tubuh Yas
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe