"Aku dokter, biarkan aku memeriksa kakinya. Mungkin saja, aku bisa menyembuhkannya," ujar Yasmine.Begitu ucapan ini dilontarkan, Eva langsung mendorongnya dengan kasar sembari membentak, "Yasmine, jangan kira kamu bisa main-main dengan nyawa putriku hanya karena menjadi bosku selama beberapa hari. Jangan memperburuk keadaan. Cepat keluar dari sini! Pergi!"Eva sangat galak dan mempunyai tenaga yang sangat kuat. Dia mengusir Yasmine hanya dengan satu dorongan.Yasmine mengernyit. Dia hendak berbicara lagi, tetapi Eva langsung membanting pintu dan mengabaikannya. Yasmine belum sempat memeriksa kondisi kaki gadis itu, jadi dia belum tahu jelas apakah kakinya bisa disembuhkan atau tidak. Jika Yasmine pergi, kaki gadis itu akan diamputasi, bahkan mungkin akan kehilangan nyawa karena keegoisan Eva.Ketika memikirkan Matteo dan anak di dalam kandungannya, Yasmine merasa tidak tega. Setelah berpikir sejenak, dia mengirimkan pesan kepada Erwin.[ Dokter Erwin, aku ingin memeriksa kondisi kaki
Lantaran tidak tega, mereka pun bersikeras membawa Devi pulang dari rumah sakit. Namun, sekarang Devi sudah siuman ....Melihat ini, Erwin segera maju untuk memeriksa kondisi Devi. Tidak lama kemudian, dia berseru dengan gembira, "Kaki Devi sudah sembuh!""Serius? Dokter Erwin, tolong jangan membohongiku hanya karena kamu punya hubungan dengan Yasmine!" timpal Eva."Bagaimana mungkin aku berbohong tentang hal sebesar ini! Keterampilan medis Nona Yasmine memang sangat luar biasa. Dia benar-benar menyembuhkan kaki Devi!" sorak Erwin sembari menatap Yasmine dengan kagum. Dia sangat senang karena bisa menyaksikan keajaiban ini dengan kedua matanya sendiri.Di sisi lain, Eva menangis terharu."Aku masih perlu membersihkan lukanya." Yasmine berjalan ke hadapan Eva, lalu berlutut sambil bertanya, "Apa aku boleh melanjutkan pengobatannya?"Ketika melihat Eva mengangguk setuju, Yasmine pun melepaskan jarum perak yang ada di tubuh Eva agar bisa bergerak lagi.Setelah Yasmine selesai mengobati lu
Yasmine kaget. Dia berusaha untuk menyembunyikan rahasia ini, tetapi akhirnya Hanafi mengetahuinya! Meskipun Hanafi bertanya, dia terdengar sangat yakin bahwa bayi yang dikandung Yasmine adalah anaknya.Yasmine ingin menghindar dan melahirkan anak sendirian. Dia tidak ingin berhubungan dengan Hanafi. Namun, Yasmine tidak menyangka Hanafi bisa tahu dan datang mencarinya. Seketika, Yasmine kewalahan dan pikirannya kosong.Melihat Yasmine yang ketakutan, Carlos maju, lalu mengusap kepala Yasmine dan berjanji, "Aku akan bertanggung jawab."Tubuh Yasmine menegang, dia langsung mundur. Wajah Yasmine pucat pasi dan pikirannya sangat kacau. Hanya saja, Yasmine sangat yakin akan satu hal. Dia berujar, "Kamu nggak usah tanggung jawab, kamu anggap saja anak ini nggak ada."Carlos menatap Yasmine sembari menimpali, "Aku tidak mungkin berbuat seperti itu. Kamu hamil anakku, jadi aku akan bertanggung jawab. Aku juga nggak akan meninggalkanmu, aku bersedia menikahimu ...."Yasmine yang panik mundur d
Sesuai keinginan Yasmine, Hanafi pergi sambil membanting pintu. Yasmine merasa sangat tersiksa, tangisnya makin menjadi-jadi.Sementara itu, Carlos kembali ke rumah di seberang. Dia membanting barang-barang di rumah, tetapi emosinya tidak bisa reda. Carlos berseru, "Apa dia begitu membenciku? Kenapa dia terus menolakku?"Saat melihat Carlos, Yasmine berusaha kabur padahal sedang hamil. Namun, saat melihat Hanafi yang merupakan ayah kandung bayinya, Yasmine yang tidak bisa menghindar pun memohon agar Hanafi pergi. Yasmine tidak menginginkan Carlos ataupun Hanafi. Sebelumnya, Yasmine mencintai kedua pria itu, tetapi sekarang Yasmine begitu kejam!Ekspresi Yogi tampak masam. Dia sangat membenci Yasmine. Kenapa dia terus menyiksa Carlos?Yogi menyarankan, "Kalau begitu, nggak ada bedanya kalau kamu menjadi Tuan Muda Carlos atau Tuan Muda Hanafi. Kamu nggak perlu mengubah-ubah identitas lagi."Raut wajah Carlos makin muram. Dia merasa marah dan juga putus asa saat berbicara, "Kalau sekarang
Eva melanjutkan, "Nona Yasmine menggantung Tuan Hanafi, tapi dia malah suka dengan pria lain. Nona Yasmine bahkan mau membawa anaknya untuk mencari pria itu!"Tetangga yang terkejut menutup mulutnya dan berkomentar, "Tuan Hanafi kasihan sekali."Eva menimpali, "Iya, sudah jelas Tuan Hanafi itu pria yang sempurna. Dia juga begitu setia. Tapi, dia malah menyukai wanita berengsek seperti Nona Yasmine. Benar-benar ...."Betty menyela seraya mengernyit, "Bibi Eva, jangan bilang begitu. Bagaimanapun, Nona Yasmine yang mengobati kaki Devi. Dia itu penyelamat keluargamu."Eva mencibir dan menanggapi, "Memangnya kenapa? Aku memang berterima kasih kepadanya karena sudah menyelamatkan Devi, tapi bukan berarti aku akan membela wanita yang nggak bermoral seperti dia. Bisa-bisanya dia menyukai 2 pria sekaligus, benar-benar nggak tahu malu."Tiba-tiba, terdengar suara Carlos yang galak. "Beraninya kamu menjelek-jelekkan Yasmine!" Carlos berdiri di depan pintu dengan ekspresi masam. Dia menatap Eva de
Yasmine berusaha mengalihkan pembicaraan, "Semalam aku ingin bertanya, kenapa ada bau alkohol di tubuhmu? Kamu minum anggur, ya?" Yasmine menyipitkan matanya dan memandang Carlos dengan curiga.Sikap Yasmine membuat Carlos gugup. Carlos belum sembuh total, Yasmine sudah berpesan bahwa Carlos tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol. Belakangan ini, Carlos sering minum anggur. Semalam, dia juga minum karena emosi ....Carlos berdeham dan menghindari pandangan Yasmine. Dia mengambil sayur untuk Yasmine dan berucap, "Cepat makan, nanti sayurnya dingin."Yasmine menatap Carlos seraya bertanya, "Di mana obatmu? Kenapa aku nggak melihat kamu minum obat?"Carlos sudah mendapatkan daftar obat yang bisa membuatnya sembuh total, tetapi waktunya kurang tepat. Sampai sekarang, Carlos belum meminum obatnya. Carlos langsung menjamin saat menyadari bahwa Yasmine mulai marah, "Besok aku akan minum obat."Malam itu, Carlos pulang ke rumah di seberang untuk mengambil baju bersih dan obat. Miranda mema
Yasmine menjelaskan, "Ini kota kecil, hanya teknik akupunktur Erwin yang lumayan bagus."Carlos yang kesal menendang meja. Seharusnya, dia datang lebih awal agar tubuh Yasmine tidak dilihat oleh dokter berengsek itu. Carlos menelepon dengan ekspresi muram, "Cepat bawa dokter wanita yang menguasai pengobatan tradisional kemari!"Yasmine yang merasa tidak berdaya menimpali, "Nggak usah begitu repot ...."Carlos menegaskan, "Selain aku, tidak ada yang boleh melihat tubuh kekasihku. Siapa pun yang melihat, aku akan mencungkil matanya!"Ekspresi Carlos sangat galak. Setelah berusaha menahan emosinya, dia sudah cukup bermurah hati karena tidak menghabisi Erwin.Yasmine jarang melihat ekspresi Hanafi yang seperti ini sehingga agak bertentangan dengan karakternya yang elegan. Namun, Yasmine tidak merasa ada yang aneh. Kedua perbedaan yang mencolok ini malah membuat Hanafi makin memikat. Sebelumnya, Yasmine sudah berkali-kali terpesona dengan aura Hanafi ini.Yasmine berusaha menahan perasaanny
Miranda terkejut dan seketika terdiam. Diam berarti jawabannya iya."Kalau kamu menyukai Carlos, aku nggak ada hak untuk ikut campur. Aku akan mendoakanmu kalau benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta padamu. Tapi ...." Yasmine tiba-tiba melanjutkan dengan dingin, "Carlos itu pria yang kucintai. Dia ayah dari putraku. Kalau kamu berani macam-macam, aku nggak akan segan-segan untuk membunuhmu!"Meskipun hanya berbicara melalui telepon, Miranda bisa merasakan hawa dingin yang membuatnya gemetaran. Selama ini, dia diam-diam memperhatikan Carlos dan Yasmine. Yasmine tampak lugu dan bisa ditindas oleh siapa pun. Namun, kenyataannya berbanding terbalik dengan dugaannya."Nona Yasmine nggak perlu khawatir. Aku hanya akan bersikap baik kepada Carlos," balas Miranda.....Lantaran Yasmine belum turun untuk waktu yang lama, Carlos pun mengantarkan makanan ke kamarnya. Begitu masuk, dia melihat Yasmine sedang duduk di samping jendela. Raut wajah wanita ini tampak sangat cemas. Dia sedang memandan