Yasmine berusaha keras untuk menghindar, tetapi dia tetap saja tersudutkan. Yasmine bersandar di sudut kamar, dia diapit oleh papan besi sehingga tidak bisa bergerak. Sementara itu, ada pisau yang memelesat ke arahnya. Yasmine yang tidak bisa kabur hanya bisa pasrah melihat pisau itu.Tiba-tiba, terdengar suara dari jendela. Seseorang menerobos masuk dan menangkap pisau itu. Darah pun mengalir dari tangan orang itu.Yasmine tertegun, ternyata Hanafi kembali. Yasmine berucap dengan suara serak, "Kamu ... kenapa kamu ...." Kenapa Hanafi kembali ke sini?Carlos sangat marah ketika melihat luka-luka di tubuh Yasmine. Dia membengkokkan pisau di tangannya, lalu menarik Yasmine keluar. Pada saat yang sama, mesin lain tiba-tiba aktif dan menyerang mereka berdua.Carlos yang memeluk Yasmine langsung menghindar dan bergegas menuju ke bagian belakang meja eksperimen. Di tempat ini, tidak ada mesin yang bisa menyerang mereka. Dalam perjalanan ke rumah bambu, Carlos menemukan tempat aman ini saat m
Carlos mencium Yasmine dengan intens. Pada saat-saat seperti ini, Yasmine tidak menyangka Carlos akan ...."Jangan ...," ucap Yasmine. Dia berusaha memberontak dan mendorong Carlos, lalu berkata, "Kita sama-sama terluka ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Yasmine merasakan ada cairan dingin menetes di wajahnya. Tempat mereka agak gelap sehingga mereka tidak bisa melihat satu sama lain dengan jelas. Namun, Yasmine bisa melihat wajah Carlos yang keringatan di bawah pantulan cahaya yang samar. Yasmine baru menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan Carlos."Kamu ... kenapa?" tanya Yasmine. Dia memeriksa nadi Carlos dan menemukan bahwa denyut nadi Carlos sangat cepat. Kondisi ini sangat tidak normal, tetapi Yasmine tidak menemukan tanda-tanda Carlos keracunan. Selama ini, racun yang tidak bisa dideteksi Yasmine hanya Racun Sasha.Jangan-jangan ... Yasmine terkejut. Racun Sasha akan membuat Carlos jatuh cinta kepada Sasha, seharusnya racun itu tidak mungkin menunjukkan efeknya pada Yasm
Pada saat yang sama, mereka samar-samar melihat 2 orang yang berpelukan di belakang meja eksperimen .... Edgar kaget. Matteo yang kebingungan memanggil, "Mama ....""Anak-anak nggak boleh lihat!" seru Edgar. Dia segera menarik Matteo yang bergegas masuk, lalu menutup mata Matteo dan menggendongnya keluar.Sementara itu, Carlos yang terbangun segera menutupi bahu Yasmine dengan jaket. Suara ini juga membuat Yasmine terbangun. Setelah bercinta semalam, Yasmine merasa sangat puas. Yasmine merasa seperti sedang bermimpi, dia kehilangan akal sehatnya.Walaupun tahu dirinya bercinta dengan Hanafi, Yasmine malah menganggap pria di hadapannya sebagai Carlos. Dia merasa seperti sedang memeluk Carlos. Bahkan, Yasmine bermimpi dirinya mencium wajah Carlos dan memanggil namanya.Yasmine yang terbangun belum sepenuhnya sadar. Dia melihat tulang selangka Carlos dan mencium aroma tubuh Carlos yang familier. Yasmine berujar, "Carlos ...."Sebelum selesai bicara, terdengar suara Matteo yang berteriak s
Penelitian tidak bisa dilanjutkan karena Yasmine gagal mempelajari teknik pemurnian. Padahal Yasmine hampir berhasil. Tentu saja, Yasmine merasa kecewa, tetapi dia berusaha menerima kenyataannya dan menyahut, "Apa boleh buat?"Awalnya, Yasmine memang berencana untuk membawa Carlos turun gunung secara paksa setelah mendapatkan Racun Sasha. Ini berarti Yasmine sudah menyerah untuk mempelajari teknik pemurnian."Kamu pasti bisa mewujudkan keinginanmu," ujar Carlos yang menghampiri Yasmine. Dia menyerahkan ponsel kepada Yasmine dan menunjukkan file yang diberikan Sasha.Yasmine sangat antusias, dia menceletuk, "Ini ... ini bahan pelajaran dari teknik pemurnian! Tuan Muda Hanafi, bagaimana caranya kamu bisa mendapatkan semua ini? Kamu hebat sekali! Kalau begitu, aku bisa mempelajari teknik pemurnian sendiri."Selesai bicara, Yasmine membaca isi file dan melihat bahwa pengirimnya adalah Sasha. Akhirnya, Yasmine mendapatkan jawabannya. Senyum di wajah Yasmine pun menghilang saat berbicara, "T
Yasmine memberi Carlos sebotol obat sambil menunduk dan berujar, "Ini penawar Racun Sasha yang kubuat."Carlos langsung marah begitu melihat penawar racun itu. Dia menimpali, "Apa kamu pikir aku suka denganmu karena Racun Sasha?"Yasmine hanya menunduk dan tidak berani berbicara. Yasmine memang tahu, tetapi ...."Aku akan meminumnya," ucap Carlos. Setelah menghabiskan penawar racun, dia menyerahkan botol kosong itu kepada Yasmine, lalu menatap Yasmine dengan galak seraya bertanya, "Apa kamu sudah puas?"...."Jadi, Yasmine mengurung diri selama 3 hari hanya untuk membuat penawar Racun Sasha! Apa aku butuh penawar racun?" kata Carlos. Dia menendang kursi di dalam kamar.Edgar yang mengantuk duduk di tempat tidur sambil memperingatkan, "Itu kursi kesukaanku ...."Carlos menerobos masuk ke kamar Edgar tengah malam begini untuk melampiaskan emosinya. Edgar benar-benar pusing. Dia berkomentar, "Tanpa Racun Sasha, kamu memang nggak punya alasan untuk kehilangan kendali lagi."Carlos memeloto
Langkah pertama dari rencana Carlos adalah mengungkapkan isi hati dengan romantis. Carlos menyewa vila yang paling mewah di Kota Sulvan, lalu mendekorasinya dengan bunga-bunga agar terlihat romantis. Edgar yang membawa Yasmine ke vila ini. Sementara itu, Carlos berjalan menghampiri Yasmine sambil membawa buket bunga mawar.Carlos menatap Yasmine seraya berkata dengan lembut, "Yaya, aku sudah minum penawar Racun Sasha. Perasaanku padamu tidak terpengaruh oleh faktor lain lagi. Aku benar-benar mencintaimu. Apa kamu bersedia menjadi pacarku?"Yasmine menatap Carlos lekat-lekat. Dia terbuai oleh perasaan cinta yang ditunjukkan Carlos. Semua yang disiapkan Carlos membuat Yasmine merasa bahagia. Masalahnya ... Yasmine mencintai 2 pria pada saat bersamaan, dia merasa seperti wanita berengsek.Sebenarnya, Yasmine ingin mengambil bunga yang diberikan Carlos, tetapi dia yang merasa panik malah mundur dan berucap dengan gugup, "Aku ... belum siap. Aku mau mempertimbangkannya dulu."Jawaban Yasmin
Yasmine berucap dengan suara serak, "Mungkin, aku nggak pantas memulai hidup baru."Sementara itu, Carlos yang berada di vila merobek kertas yang berisi rencananya dengan ekspresi masam. Rencana yang buruk! Tidak berguna sedikit pun!Edgar yang merasa tidak rela memungut robekan kertas itu dan membujuk, "Aduh, ini semua hasil kerja kerasmu selama beberapa hari. Kenapa kamu langsung merobeknya? Lagi pula, biarpun rencana pertama gagal, ini nggak ada hubungannya dengan rencana selanjutnya."Carlos menatap Edgar dengan dingin. Edgar segera menghibur, "Kamu juga bukan ditolak, Yasmine bilang dia butuh waktu untuk mempertimbangkannya. Wanita memang pemalu, nanti mereka pasti akan menyetujuinya."Kalau begitu mudah, sekarang Carlos juga tidak akan merasa gusar. Carlos memerintah Edgar, "Yaya punya masalah, coba kamu cari tahu.""Aku?" tanya Edgar. Dia melambaikan tangan dan menolak, "Mana mungkin aku menanyakan urusan asmara seperti ini? Lagi pula, Yasmine belum tentu mau memberitahuku."Car
Carlos yang marah hendak menghampiri mereka. Namun, ketika hendak melangkah, Carlos teringat dengan penolakan Yasmine sebelumnya. Sekarang, dia tidak berhak menghentikan mereka. Saat memikirkan hal ini, ekspresi Carlos makin masam.Edgar yang ketakutan hendak kabur secara diam-diam. Dia tidak ingin berada di tempat yang mengerikan ini.Namun, Carlos sudah menekan bahu Edgar sebelum Edgar sempat kabur. Edgar yang gemetaran bertanya, "Ada apa?"Carlos langsung mendorong Edgar ke ruang tamu. Edgar terhuyung, dia hampir terjatuh. Suara Edgar pun mengejutkan Yasmine dan Raymond.Raymond meledek, "Tuan Muda Edgar, kamu kram, ya?"Edgar berusaha berdiri tegak, lalu memelototi pelakunya. Hanya saja, Carlos tidak terlihat lagi di luar. Dasar pria licik! Edgar yang kesal berbalik, lalu bertanya sembari memandang Raymond, "Apa yang kalian berdua lakukan tadi?"Raymond menjawab, "Pacaran!" Yasmine yang tidak berdaya memutar bola matanya.Edgar merasa pusing, dia memandang ke luar dengan perasaan b