Sasha melihat ke sekeliling ruangan untuk menemukan si pencuri obat. "Keluar!" teriak Sasha.Yasmine seketika menegang. Dia menggenggam bubuk bius makin erat. Bubuk ini harus dilemparkan secara diam-diam agar bisa melumpuhkan Sasha. Jika ketahuan dan menyerang secara terang-terangan, tingkat kegagalannya mencapai 70 persen!Tanpa mengetahui kemampuan Sasha, terlalu berbahaya untuk bertindak gegabah. Namun, dia sudah terjebak oleh keadaan sekarang."Nggak mau keluar? Kalau aku berhasil menemukanmu, aku akan memotong tanganmu!" pekik Sasha. Dia sengaja menekankan kalimat terakhir sehingga terdengar seperti balas dendam. Kemudian, dia menyelidik seisi ruang farmasi dan berjalan makin dekat dengan keberadaan Yasmine.Melihat bayangan yang makin mendekat, Yasmine sontak tercekat. Sekujur tubuhnya juga makin tegang. Dia menggenggam bubuk beracun dan bersiap untuk bertarung menghadapi Sasha.Dua meter, satu meter, setengah meter ....Yasmine menggertakkan gigi seraya melambaikan tangannya ber
Namun, saat Sasha sudah siap untuk bersenang-senang, Carlos malah tidak bergerak lagi. Sasha yang mulai tidak sabar mendesak, "Ada apa?"Carlos mundur, lalu menyahut sembari mengernyit, "Maaf, aku tidak bisa tenang."Sasha sudah menantikan momen ini begitu lama. Ketika hasratnya hampir terpuaskan, Carlos malah mengurungkan niatnya. Perasaan seperti ini membuat Sasha murka. Sasha bertanya dengan geram, "Kenapa?"Carlos yang tampak ragu-ragu menjawab, "Kamu tahu, aku mengkhianati Yasmine karena jatuh cinta kepadamu, masalah ini terus membuatku gelisah. Saat bermesraan denganmu, aku merasa bersalah. Aku tidak mungkin bersamamu dengan perasaan bersalah seperti ini. Sasha, ini tidak adil untukmu."Sasha ingin mengatakan bahwa dia sama sekali tidak keberatan, sekarang dia hanya ingin bercinta dengan Carlos. Namun, setelah menghabiskan waktu bersama Carlos selama 2 hari, Sasha tahu jelas bahwa Carlos adalah pria yang berprinsip. Sekalipun akhirnya Racun Sasha akan menggerogoti tubuh Carlos, m
Yasmine berusaha keras untuk menghindar, tetapi dia tetap saja tersudutkan. Yasmine bersandar di sudut kamar, dia diapit oleh papan besi sehingga tidak bisa bergerak. Sementara itu, ada pisau yang memelesat ke arahnya. Yasmine yang tidak bisa kabur hanya bisa pasrah melihat pisau itu.Tiba-tiba, terdengar suara dari jendela. Seseorang menerobos masuk dan menangkap pisau itu. Darah pun mengalir dari tangan orang itu.Yasmine tertegun, ternyata Hanafi kembali. Yasmine berucap dengan suara serak, "Kamu ... kenapa kamu ...." Kenapa Hanafi kembali ke sini?Carlos sangat marah ketika melihat luka-luka di tubuh Yasmine. Dia membengkokkan pisau di tangannya, lalu menarik Yasmine keluar. Pada saat yang sama, mesin lain tiba-tiba aktif dan menyerang mereka berdua.Carlos yang memeluk Yasmine langsung menghindar dan bergegas menuju ke bagian belakang meja eksperimen. Di tempat ini, tidak ada mesin yang bisa menyerang mereka. Dalam perjalanan ke rumah bambu, Carlos menemukan tempat aman ini saat m
Carlos mencium Yasmine dengan intens. Pada saat-saat seperti ini, Yasmine tidak menyangka Carlos akan ...."Jangan ...," ucap Yasmine. Dia berusaha memberontak dan mendorong Carlos, lalu berkata, "Kita sama-sama terluka ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Yasmine merasakan ada cairan dingin menetes di wajahnya. Tempat mereka agak gelap sehingga mereka tidak bisa melihat satu sama lain dengan jelas. Namun, Yasmine bisa melihat wajah Carlos yang keringatan di bawah pantulan cahaya yang samar. Yasmine baru menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan Carlos."Kamu ... kenapa?" tanya Yasmine. Dia memeriksa nadi Carlos dan menemukan bahwa denyut nadi Carlos sangat cepat. Kondisi ini sangat tidak normal, tetapi Yasmine tidak menemukan tanda-tanda Carlos keracunan. Selama ini, racun yang tidak bisa dideteksi Yasmine hanya Racun Sasha.Jangan-jangan ... Yasmine terkejut. Racun Sasha akan membuat Carlos jatuh cinta kepada Sasha, seharusnya racun itu tidak mungkin menunjukkan efeknya pada Yasm
Pada saat yang sama, mereka samar-samar melihat 2 orang yang berpelukan di belakang meja eksperimen .... Edgar kaget. Matteo yang kebingungan memanggil, "Mama ....""Anak-anak nggak boleh lihat!" seru Edgar. Dia segera menarik Matteo yang bergegas masuk, lalu menutup mata Matteo dan menggendongnya keluar.Sementara itu, Carlos yang terbangun segera menutupi bahu Yasmine dengan jaket. Suara ini juga membuat Yasmine terbangun. Setelah bercinta semalam, Yasmine merasa sangat puas. Yasmine merasa seperti sedang bermimpi, dia kehilangan akal sehatnya.Walaupun tahu dirinya bercinta dengan Hanafi, Yasmine malah menganggap pria di hadapannya sebagai Carlos. Dia merasa seperti sedang memeluk Carlos. Bahkan, Yasmine bermimpi dirinya mencium wajah Carlos dan memanggil namanya.Yasmine yang terbangun belum sepenuhnya sadar. Dia melihat tulang selangka Carlos dan mencium aroma tubuh Carlos yang familier. Yasmine berujar, "Carlos ...."Sebelum selesai bicara, terdengar suara Matteo yang berteriak s
Penelitian tidak bisa dilanjutkan karena Yasmine gagal mempelajari teknik pemurnian. Padahal Yasmine hampir berhasil. Tentu saja, Yasmine merasa kecewa, tetapi dia berusaha menerima kenyataannya dan menyahut, "Apa boleh buat?"Awalnya, Yasmine memang berencana untuk membawa Carlos turun gunung secara paksa setelah mendapatkan Racun Sasha. Ini berarti Yasmine sudah menyerah untuk mempelajari teknik pemurnian."Kamu pasti bisa mewujudkan keinginanmu," ujar Carlos yang menghampiri Yasmine. Dia menyerahkan ponsel kepada Yasmine dan menunjukkan file yang diberikan Sasha.Yasmine sangat antusias, dia menceletuk, "Ini ... ini bahan pelajaran dari teknik pemurnian! Tuan Muda Hanafi, bagaimana caranya kamu bisa mendapatkan semua ini? Kamu hebat sekali! Kalau begitu, aku bisa mempelajari teknik pemurnian sendiri."Selesai bicara, Yasmine membaca isi file dan melihat bahwa pengirimnya adalah Sasha. Akhirnya, Yasmine mendapatkan jawabannya. Senyum di wajah Yasmine pun menghilang saat berbicara, "T
Yasmine memberi Carlos sebotol obat sambil menunduk dan berujar, "Ini penawar Racun Sasha yang kubuat."Carlos langsung marah begitu melihat penawar racun itu. Dia menimpali, "Apa kamu pikir aku suka denganmu karena Racun Sasha?"Yasmine hanya menunduk dan tidak berani berbicara. Yasmine memang tahu, tetapi ...."Aku akan meminumnya," ucap Carlos. Setelah menghabiskan penawar racun, dia menyerahkan botol kosong itu kepada Yasmine, lalu menatap Yasmine dengan galak seraya bertanya, "Apa kamu sudah puas?"...."Jadi, Yasmine mengurung diri selama 3 hari hanya untuk membuat penawar Racun Sasha! Apa aku butuh penawar racun?" kata Carlos. Dia menendang kursi di dalam kamar.Edgar yang mengantuk duduk di tempat tidur sambil memperingatkan, "Itu kursi kesukaanku ...."Carlos menerobos masuk ke kamar Edgar tengah malam begini untuk melampiaskan emosinya. Edgar benar-benar pusing. Dia berkomentar, "Tanpa Racun Sasha, kamu memang nggak punya alasan untuk kehilangan kendali lagi."Carlos memeloto
Langkah pertama dari rencana Carlos adalah mengungkapkan isi hati dengan romantis. Carlos menyewa vila yang paling mewah di Kota Sulvan, lalu mendekorasinya dengan bunga-bunga agar terlihat romantis. Edgar yang membawa Yasmine ke vila ini. Sementara itu, Carlos berjalan menghampiri Yasmine sambil membawa buket bunga mawar.Carlos menatap Yasmine seraya berkata dengan lembut, "Yaya, aku sudah minum penawar Racun Sasha. Perasaanku padamu tidak terpengaruh oleh faktor lain lagi. Aku benar-benar mencintaimu. Apa kamu bersedia menjadi pacarku?"Yasmine menatap Carlos lekat-lekat. Dia terbuai oleh perasaan cinta yang ditunjukkan Carlos. Semua yang disiapkan Carlos membuat Yasmine merasa bahagia. Masalahnya ... Yasmine mencintai 2 pria pada saat bersamaan, dia merasa seperti wanita berengsek.Sebenarnya, Yasmine ingin mengambil bunga yang diberikan Carlos, tetapi dia yang merasa panik malah mundur dan berucap dengan gugup, "Aku ... belum siap. Aku mau mempertimbangkannya dulu."Jawaban Yasmin
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe