"Nenek, apa maksudmu Keluarga Sutanto yang di Kota Kailor?" tanya Yasmine dengan cemas.Saat memikirkannya, ekspresi Wenny menjadi marah. "Kalau bukan keluarga itu, keluarga mana lagi yang menantang Keluarga Wibowo? Yasmine, kamu tidak tahu, Keluarga Sutanto dendam kesumat dengan keluarga kami!"Wenny meraih tangan Yasmine dan berbagi dendamnya. "Saat kakekmu dan Pak Daniel masih muda, mereka adalah musuh. Pak Daniel sering menggunakan tindakan licik untuk menjatuhkan kakekmu dan mencuri bisnisnya. Sungguh kejam. Bahkan, suatu kali hanya untuk merebut agen obat, dia tidak segan-segan menyewa orang untuk menabrak kami dengan mobil, membuat ...."Wenny mengangkat selimut di sebelah kiri kakinya dengan perlahan, memperlihatkan kaki palsu mekanis yang dingin di dalamnya. "Mereka berhasil merebut proyek agen obat ini, jadi bisnis Keluarga Sutanto melonjak pesat dan meremehkan Keluarga Wibowo. Ayah Carlos memang membantu Keluarga Wibowo berkembang dan menyamakan posisi dengan Keluarga Sutant
Yasmine merasa terkejut. "Jadi, kamu ingin Nenek marah?"Ekspresi Carlos terlihat dingin. "Orang yang membuatnya marah adalah kamu. Yasmine, kamu sudah bertengkar dengan kakekku dan nenekku, apa kamu ingin menjauhkan diri dari keluarga nenekku juga?"Carlos menatap Yasmine dengan tajam dan menekan. "Menyerahlah. Jangan peduli dengan hal ini lagi, fokuslah menjadi Nyonya Muda Keluarga Lingga saja.""Kenapa bukan kamu yang menyerah?" kata Yasmine dengan kesal.Sejak Carlos kembali, Yasmine yang selalu menyerah. Dia bisa mengorbankan dirinya sendiri, tetapi dia tidak bisa mengabaikan perasaan Raymond.Yasmine menghelakan napas dengan putus asa. "Aku boleh menyerah tentang masalah lain, kecuali masalah ini tidak bisa! Carlos, aku memiliki prinsip dan batasan yang harus aku pertahankan! Kalau kamu tidak mau menyerah, kita selesaikan ini secara adil. Mari tentukan siapa yang lebih mampu dan berhak memutuskan kemenangan atau kekalahan."Carlos merapatkan bibirnya dan hawa dingin mengelilingi
Carlos turun dari lantai atas dan melihat kejadian itu. Dia melihat kening Yasmine terluka dan darahnya mengalir di kulitnya yang putih. Ekspresinya berubah drastis dan terlihat sangat marah. Dia ingin mendekati Yasmine, tetapi baru saja melangkah, kakinya terpaksa berhenti lagi. Dia berusaha untuk menahan emosinya yang ingin meledak.Yogi yang mengikuti di belakang Carlos merasa terkejut. "Tuan Carlos, Nona Yasmine sedang berdarah!"Carlos mengepalkan tangannya dengan erat, dia merasa marah dan sedih. Namun, ekspresinya terlihat tidak peduli dan nada bicaranya kejam. "Dia pantas mendapatkannya."Mendengar perkataan itu, Yasmine tiba-tiba berbalik dan melihat Carlos dengan terkejut. Dia tidak berani percaya Carlos akan mengatakan kata-kata itu. Dia sudah dipukuli orang hingga terluka, Carlos malah berkata dia pantas mendapatkannya. Carlos sama sekali tidak terlihat kasihan, bahkan tidak berniat untuk melindunginya. Dia merasa seperti seorang penjahat yang bersalah dan berlutut di aula
Wenny juga mengernyitkan alisnya dan berkata seolah-olah sudah bertekad, "Carlos, sekarang kamu tahu seperti apa mereka, 'kan? Aku rasa pernikahan ini dibatalkan saja! Menurutku, Yasmine sama seperti Qaila itu juga. Keduanya buruk, sebaiknya diputuskan saja juga."Mendengar perkataan itu, hati Yasmine berdebar. Perasaan putus asa dan kecewa membuatnya melihat Carlos dengan gelisah dan khawatir. Apakah Carlos akan membatalkan pernikahan karena masalah ini? Tidak mungkin. Demi menyelamatkan dia, Carlos bahkan tidak peduli dengan keselamatan dan nyawanya sendiri. Carlos yang begitu mencintainya pasti tidak akan membatalkan pernikahan dan tidak menginginkannya karena masalah ini. Carlos hanya sedang marah saja, dia akan membujuknya nanti.Edgar memeluk Yasmine dengan ekspresi marah. "Keluarga Wibowo juga terlalu angkuh. Kenapa harus membatalkan pernikahan demi kalian? Kalau ingin membatalkan pernikahan, itu juga Keluarga Handoyo yang membatalkannya!" "Yasmine, ayo pergi. Aku akan membawam
Edgar bahkan tidak sempat untuk merebut ponselnya. Yasmine membuka catatan panggilan, lalu mendapati bahwa Gempita menelepon Edgar 7 menit yang lalu. Gempita?"Bukannya Bibi Gempita dipindahkan ke kediaman tua untuk merawat Matteo? Dia yang menyuruhku datang karena nggak tega melihatmu ditindas," jelas Edgar. Dia sampai memuji dirinya sendiri pintar karena mengubah nama Carlos menjadi Gempita.Yasmine menyerahkan ponsel itu dengan kecewa, lalu berkata dengan raut wajah masam, "Aku nggak akan membatalkan pernikahan ini."Edgar tentu mengetahui pemikiran Yasmine ini sehingga sengaja mengatakan akan membawa Yasmine pulang, bahkan pernikahan akan dibatalkan jika Carlos tidak meminta maaf dan tidak menjemput.Edgar ingin membuat Yasmine menunggu Carlos mencarinya, padahal ... nyatanya Carlos tidak akan pernah datang. Jika terus menunda seperti ini, mungkin pernikahan mereka benar-benar akan batal. Yasmine pun akan menyerah ...."Yasmine pikirkan baik-baik, kali ini bukan kesalahanmu, tapi C
Edgar menimpali dengan gusar, "Apa gunanya kamu mendesakku? Aku sudah menggunakan semua cara dan terus menasihatinya, tapi Yasmine nggak bisa melupakanmu. Dia bersikeras ingin menikah denganmu, apa lagi yang bisa kulakukan? Kalau tahu seperti ini, untuk apa kamu mengejarnya mati-matian dulu?"....Sesampainya di Kota Kailor, Yasmine langsung beristirahat di hotel. Pernikahan sudah makin dekat. Dia datang ke kota ini hanya untuk mengurus masalah Keluarga Sutanto, juga berencana memindahkan laboratorium mereka ke Kota Sulvan.Yasmine yang sekarang berbeda dengan dulu. Dia telah memiliki keluarga. Dia akan segera menikah dengan Carlos, memiliki seorang anak dan kerabat yang menyayanginya.Selesai mandi, Yasmine berbaring di ranjang dan melakukan panggilan video dengan Matteo. Sesaat kemudian, muncul wajah Matteo yang menggemaskan di layar ponsel. Anak ini pun berseru dengan gembira, "Mama!""Matteo, apa kamu patuh di sekolah hari ini?" tanya Yasmine."Sangat patuh! Guru sampai menghadiahk
Di kediaman tua Keluarga Lingga, Carlos berdiri di samping jendela sambil menatap Yasmine yang turun dari mobil. Dia bertanya dengan suara rendah, "Kamu yakin dia sudah melihat berita itu?"Yogi mengangguk seraya menimpali, "Yakin."Carlos menarik napas dalam-dalam. Setelah melihat Yasmine berjalan masuk, dia baru duduk tegak di meja kerjanya, bersiap-siap untuk memulai perdebatan kejam.Yogi keluar dari ruang kerja dengan cemas, lalu menghela napas tidak berdaya. Majikannya ini benar-benar kasihan. Demi membuat Yasmine salah paham dan menyerah, dia sampai merusak reputasinya sendiri. Mungkin, akan terjadi pertengkaran besar nanti ....Para pelayan tidak berani menatap Yasmine saat dia memasuki kediaman tua. Bagaimanapun, mereka tahu bahwa Yasmine marah karena berita tersebut.Yasmine menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa pun. Dia meletakkan kopernya ke kamar, lalu pergi ke ruang kerja Carlos.Yogi dan Gempita bersembunyi di koridor yang agak jauh untuk memantau. Ekspresi mereka berd
"Aku percaya padamu." Yasmine sama sekali tidak terlihat ragu. Dia melanjutkan dengan yakin, "Wanita itu pasti sengaja jatuh ke pelukanmu, 'kan? Tapi, aku merasa agak keberatan. Kamu sebut saja namanya, aku akan pergi menghajarnya."Carlos terkejut mendengarnya. Dia bersusah payah membuat berita palsu seperti itu, tetapi hasilnya malah nihil. Yasmine memercayainya begitu saja!Carlos merasa tersentuh, tetapi lebih pusing. Dia bertatapan dengan sorot mata Yasmine yang lembut dan tidak tahu harus bagaimana supaya Yasmine menyerah atas hubungan ini.Selesai membalut luka Carlos, Yasmine yang melihat wajah murung Carlos pun merasa tidak berdaya. Dia bertanya, "Kamu masih marah karena kerja samaku dengan Keluarga Sutanto?"Benar! Carlos harus mencari alasan yang masuk akal untuk wajah murungnya ini. Kalau Yasmine tidak keberatan dengan gosip itu, Carlos akan terus membuat masalah dengan memanfaatkan kerja sama Keluarga Sutanto."Yasmine, kalau kamu ingin menikah denganku, kamu harus mempert
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe