Carlos yang murka segera memarahi, "Yasmine, cara apa lagi yang ingin kamu cari? Apa kamu ingin melawanku? Saat ini, kamu adalah tunanganku dan kita akan segera menikah. Bisakah kamu lebih menjaga sikapmu?"Melihat ekspresi marah Carlos, Yasmine merasa lumayan sakit hati. Wanita itu pun berkata seraya menggertakkan gigi, "Iya, kamu benar. Raymond bisa berurusan dengan Grup Lingga karena ingin membantuku. Kamu mungkin bisa melupakan kebaikannya, tapi aku nggak bisa hanya berpangku tangan.""Meskipun kekuatanku kecil, aku akan mengusahakan segalanya untuk membantu Raymond dan Keluarga Baskara untuk melewati masa sulit ini," tegas Yasmine.Setelah mendengar perkataan Yasmine, Carlos tiba-tiba berkata dengan suara yang lebih serak. "Kalau kamu membantunya, apa kamu masih menganggapku?"Yasmine menahan perasaan sakit di hatinya, lalu memandang kekasihnya itu tanpa takut sembari berkata, "Kalau kamu mencelakainya, apa kamu juga masih menganggapku?"Seiring terdengarnya suara keras, mangkuk y
Yasmine mengambil segelas kopi di depannya dan meminumnya seteguk, lalu jarinya memegang pinggiran gelas dan menggosok-gosoknya dengan lembut. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya membuat sebuah keputusan.Yasmine mengangkat mata dan melihat Nelly. "Aku sudah cari tahu, kalian sedang melakukan penelitian sebuah obat. Selama bertahun-tahun, kalian selalu ingin mengakses ilmu medis Keluarga Handoyo, apakah itu karena penelitian obat ini sudah menemui hambatan dan sulit untuk dipecahkan?""Kamu seharusnya juga tahu tentang aku. Sebelum mendapatkan hak waris Keluarga Handoyo, aku telah berhasil sendirian mengatasi metode detoksifikasi Raja Racun dari Keluarga Abisatya. Ilmu medisku mungkin tidak sebanding dengan ilmu medis warisan Keluarga Handoyo , tapi setidaknya sejajar."Yasmine meletakkan gelas kopi. "Aku bersedia menandatangani perjanjian denganmu. Aku akan membantumu meneliti obat yang diinginkan dalam waktu dua tahun. Kalau tidak berhasil, aku akan membayar 60 triliun, sepuluh kal
"Nenek, apa maksudmu Keluarga Sutanto yang di Kota Kailor?" tanya Yasmine dengan cemas.Saat memikirkannya, ekspresi Wenny menjadi marah. "Kalau bukan keluarga itu, keluarga mana lagi yang menantang Keluarga Wibowo? Yasmine, kamu tidak tahu, Keluarga Sutanto dendam kesumat dengan keluarga kami!"Wenny meraih tangan Yasmine dan berbagi dendamnya. "Saat kakekmu dan Pak Daniel masih muda, mereka adalah musuh. Pak Daniel sering menggunakan tindakan licik untuk menjatuhkan kakekmu dan mencuri bisnisnya. Sungguh kejam. Bahkan, suatu kali hanya untuk merebut agen obat, dia tidak segan-segan menyewa orang untuk menabrak kami dengan mobil, membuat ...."Wenny mengangkat selimut di sebelah kiri kakinya dengan perlahan, memperlihatkan kaki palsu mekanis yang dingin di dalamnya. "Mereka berhasil merebut proyek agen obat ini, jadi bisnis Keluarga Sutanto melonjak pesat dan meremehkan Keluarga Wibowo. Ayah Carlos memang membantu Keluarga Wibowo berkembang dan menyamakan posisi dengan Keluarga Sutant
Yasmine merasa terkejut. "Jadi, kamu ingin Nenek marah?"Ekspresi Carlos terlihat dingin. "Orang yang membuatnya marah adalah kamu. Yasmine, kamu sudah bertengkar dengan kakekku dan nenekku, apa kamu ingin menjauhkan diri dari keluarga nenekku juga?"Carlos menatap Yasmine dengan tajam dan menekan. "Menyerahlah. Jangan peduli dengan hal ini lagi, fokuslah menjadi Nyonya Muda Keluarga Lingga saja.""Kenapa bukan kamu yang menyerah?" kata Yasmine dengan kesal.Sejak Carlos kembali, Yasmine yang selalu menyerah. Dia bisa mengorbankan dirinya sendiri, tetapi dia tidak bisa mengabaikan perasaan Raymond.Yasmine menghelakan napas dengan putus asa. "Aku boleh menyerah tentang masalah lain, kecuali masalah ini tidak bisa! Carlos, aku memiliki prinsip dan batasan yang harus aku pertahankan! Kalau kamu tidak mau menyerah, kita selesaikan ini secara adil. Mari tentukan siapa yang lebih mampu dan berhak memutuskan kemenangan atau kekalahan."Carlos merapatkan bibirnya dan hawa dingin mengelilingi
Carlos turun dari lantai atas dan melihat kejadian itu. Dia melihat kening Yasmine terluka dan darahnya mengalir di kulitnya yang putih. Ekspresinya berubah drastis dan terlihat sangat marah. Dia ingin mendekati Yasmine, tetapi baru saja melangkah, kakinya terpaksa berhenti lagi. Dia berusaha untuk menahan emosinya yang ingin meledak.Yogi yang mengikuti di belakang Carlos merasa terkejut. "Tuan Carlos, Nona Yasmine sedang berdarah!"Carlos mengepalkan tangannya dengan erat, dia merasa marah dan sedih. Namun, ekspresinya terlihat tidak peduli dan nada bicaranya kejam. "Dia pantas mendapatkannya."Mendengar perkataan itu, Yasmine tiba-tiba berbalik dan melihat Carlos dengan terkejut. Dia tidak berani percaya Carlos akan mengatakan kata-kata itu. Dia sudah dipukuli orang hingga terluka, Carlos malah berkata dia pantas mendapatkannya. Carlos sama sekali tidak terlihat kasihan, bahkan tidak berniat untuk melindunginya. Dia merasa seperti seorang penjahat yang bersalah dan berlutut di aula
Wenny juga mengernyitkan alisnya dan berkata seolah-olah sudah bertekad, "Carlos, sekarang kamu tahu seperti apa mereka, 'kan? Aku rasa pernikahan ini dibatalkan saja! Menurutku, Yasmine sama seperti Qaila itu juga. Keduanya buruk, sebaiknya diputuskan saja juga."Mendengar perkataan itu, hati Yasmine berdebar. Perasaan putus asa dan kecewa membuatnya melihat Carlos dengan gelisah dan khawatir. Apakah Carlos akan membatalkan pernikahan karena masalah ini? Tidak mungkin. Demi menyelamatkan dia, Carlos bahkan tidak peduli dengan keselamatan dan nyawanya sendiri. Carlos yang begitu mencintainya pasti tidak akan membatalkan pernikahan dan tidak menginginkannya karena masalah ini. Carlos hanya sedang marah saja, dia akan membujuknya nanti.Edgar memeluk Yasmine dengan ekspresi marah. "Keluarga Wibowo juga terlalu angkuh. Kenapa harus membatalkan pernikahan demi kalian? Kalau ingin membatalkan pernikahan, itu juga Keluarga Handoyo yang membatalkannya!" "Yasmine, ayo pergi. Aku akan membawam
Edgar bahkan tidak sempat untuk merebut ponselnya. Yasmine membuka catatan panggilan, lalu mendapati bahwa Gempita menelepon Edgar 7 menit yang lalu. Gempita?"Bukannya Bibi Gempita dipindahkan ke kediaman tua untuk merawat Matteo? Dia yang menyuruhku datang karena nggak tega melihatmu ditindas," jelas Edgar. Dia sampai memuji dirinya sendiri pintar karena mengubah nama Carlos menjadi Gempita.Yasmine menyerahkan ponsel itu dengan kecewa, lalu berkata dengan raut wajah masam, "Aku nggak akan membatalkan pernikahan ini."Edgar tentu mengetahui pemikiran Yasmine ini sehingga sengaja mengatakan akan membawa Yasmine pulang, bahkan pernikahan akan dibatalkan jika Carlos tidak meminta maaf dan tidak menjemput.Edgar ingin membuat Yasmine menunggu Carlos mencarinya, padahal ... nyatanya Carlos tidak akan pernah datang. Jika terus menunda seperti ini, mungkin pernikahan mereka benar-benar akan batal. Yasmine pun akan menyerah ...."Yasmine pikirkan baik-baik, kali ini bukan kesalahanmu, tapi C
Edgar menimpali dengan gusar, "Apa gunanya kamu mendesakku? Aku sudah menggunakan semua cara dan terus menasihatinya, tapi Yasmine nggak bisa melupakanmu. Dia bersikeras ingin menikah denganmu, apa lagi yang bisa kulakukan? Kalau tahu seperti ini, untuk apa kamu mengejarnya mati-matian dulu?"....Sesampainya di Kota Kailor, Yasmine langsung beristirahat di hotel. Pernikahan sudah makin dekat. Dia datang ke kota ini hanya untuk mengurus masalah Keluarga Sutanto, juga berencana memindahkan laboratorium mereka ke Kota Sulvan.Yasmine yang sekarang berbeda dengan dulu. Dia telah memiliki keluarga. Dia akan segera menikah dengan Carlos, memiliki seorang anak dan kerabat yang menyayanginya.Selesai mandi, Yasmine berbaring di ranjang dan melakukan panggilan video dengan Matteo. Sesaat kemudian, muncul wajah Matteo yang menggemaskan di layar ponsel. Anak ini pun berseru dengan gembira, "Mama!""Matteo, apa kamu patuh di sekolah hari ini?" tanya Yasmine."Sangat patuh! Guru sampai menghadiahk