Gagal membujuk Carlos, Yasmine terpaksa menemui Raymond untuk mencari tahu kondisi Keluarga Baskara sekarang. Berhubung tidak ada siapa pun di Kediaman Baskara, Yasmine pun pergi ke perusahaan Raymond dan menunggu di kantornya.Raymond tengah menyampaikan sesuatu pada sekretarisnya dengan ekspresi serius dan alis berkerut. Namun, begitu membuka pintu dan melihat Yasmine, ekspresinya langsung berubah gembira. Senyum iseng sontak menghiasi wajahnya."Eh, ada angin apa nih? Yasmine sayangku kok bisa ke sini?" Raymond memberikan dokumen tebal di tangannya ke sekretarisnya dengan santai. Kemudian, dia menghampiri Yasmine dan merangkul bahunya seraya berkata, "Apa karena aku nggak menemuimu beberapa hari ini, jadi kamu sadar kalau kamu merindukanku dan nggak bisa hidup tanpaku?"Jika Yasmine tidak mengetahui situasi Keluarga Baskara terlebih dahulu, dia pasti tidak akan melihat sedikit pun petunjuk tentang itu dari sikap Raymond yang begitu santai.Yasmine melepaskan rangkulan Raymond dan be
Yulia menatapnya dengan angkuh seraya bertanya, "Yasmine, apa kamu sungguh akan mengurus hal ini atau hanya sedang berpura-pura saja?" Yasmine menjawab, "Kalau hanya berpura-pura, aku sama sekali nggak perlu datang ke sini hari ini."Mendengar jawabannya, Yulia pun mencibir dan bertanya lagi, "Lalu, apa gunanya kamu datang? Kalau tebakanku benar, kamu seharusnya gagal meyakinkan Carlos untuk mengampuni Keluarga Baskara, 'kan?""Kalau hanya mengandalkan aset Keluarga Handoyo, kamu nggak akan mungkin bisa mengeluarkan 60 triliun. Meskipun kamu mencari bantuan atau mencoba mencari investor, di bawah otoritas Tuan Carlos, nggak ada yang akan berani membantumu," jelas Yulia.Yasmine hanya mengepalkan tangannya dengan erat di samping. Situasi sekarang memang sangat sulit, seperti yang dikatakan oleh Yulia. Akan tetapi, dia tetap menggertakkan giginya seraya berkata, "Nggak peduli sesulit apa pun, aku akan tetap mencoba ...."Yulia sangat kesal mendengar jawabannya. Itu sebabnya, dia berkata
Carlos yang murka segera memarahi, "Yasmine, cara apa lagi yang ingin kamu cari? Apa kamu ingin melawanku? Saat ini, kamu adalah tunanganku dan kita akan segera menikah. Bisakah kamu lebih menjaga sikapmu?"Melihat ekspresi marah Carlos, Yasmine merasa lumayan sakit hati. Wanita itu pun berkata seraya menggertakkan gigi, "Iya, kamu benar. Raymond bisa berurusan dengan Grup Lingga karena ingin membantuku. Kamu mungkin bisa melupakan kebaikannya, tapi aku nggak bisa hanya berpangku tangan.""Meskipun kekuatanku kecil, aku akan mengusahakan segalanya untuk membantu Raymond dan Keluarga Baskara untuk melewati masa sulit ini," tegas Yasmine.Setelah mendengar perkataan Yasmine, Carlos tiba-tiba berkata dengan suara yang lebih serak. "Kalau kamu membantunya, apa kamu masih menganggapku?"Yasmine menahan perasaan sakit di hatinya, lalu memandang kekasihnya itu tanpa takut sembari berkata, "Kalau kamu mencelakainya, apa kamu juga masih menganggapku?"Seiring terdengarnya suara keras, mangkuk y
Yasmine mengambil segelas kopi di depannya dan meminumnya seteguk, lalu jarinya memegang pinggiran gelas dan menggosok-gosoknya dengan lembut. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya membuat sebuah keputusan.Yasmine mengangkat mata dan melihat Nelly. "Aku sudah cari tahu, kalian sedang melakukan penelitian sebuah obat. Selama bertahun-tahun, kalian selalu ingin mengakses ilmu medis Keluarga Handoyo, apakah itu karena penelitian obat ini sudah menemui hambatan dan sulit untuk dipecahkan?""Kamu seharusnya juga tahu tentang aku. Sebelum mendapatkan hak waris Keluarga Handoyo, aku telah berhasil sendirian mengatasi metode detoksifikasi Raja Racun dari Keluarga Abisatya. Ilmu medisku mungkin tidak sebanding dengan ilmu medis warisan Keluarga Handoyo , tapi setidaknya sejajar."Yasmine meletakkan gelas kopi. "Aku bersedia menandatangani perjanjian denganmu. Aku akan membantumu meneliti obat yang diinginkan dalam waktu dua tahun. Kalau tidak berhasil, aku akan membayar 60 triliun, sepuluh kal
"Nenek, apa maksudmu Keluarga Sutanto yang di Kota Kailor?" tanya Yasmine dengan cemas.Saat memikirkannya, ekspresi Wenny menjadi marah. "Kalau bukan keluarga itu, keluarga mana lagi yang menantang Keluarga Wibowo? Yasmine, kamu tidak tahu, Keluarga Sutanto dendam kesumat dengan keluarga kami!"Wenny meraih tangan Yasmine dan berbagi dendamnya. "Saat kakekmu dan Pak Daniel masih muda, mereka adalah musuh. Pak Daniel sering menggunakan tindakan licik untuk menjatuhkan kakekmu dan mencuri bisnisnya. Sungguh kejam. Bahkan, suatu kali hanya untuk merebut agen obat, dia tidak segan-segan menyewa orang untuk menabrak kami dengan mobil, membuat ...."Wenny mengangkat selimut di sebelah kiri kakinya dengan perlahan, memperlihatkan kaki palsu mekanis yang dingin di dalamnya. "Mereka berhasil merebut proyek agen obat ini, jadi bisnis Keluarga Sutanto melonjak pesat dan meremehkan Keluarga Wibowo. Ayah Carlos memang membantu Keluarga Wibowo berkembang dan menyamakan posisi dengan Keluarga Sutant
Yasmine merasa terkejut. "Jadi, kamu ingin Nenek marah?"Ekspresi Carlos terlihat dingin. "Orang yang membuatnya marah adalah kamu. Yasmine, kamu sudah bertengkar dengan kakekku dan nenekku, apa kamu ingin menjauhkan diri dari keluarga nenekku juga?"Carlos menatap Yasmine dengan tajam dan menekan. "Menyerahlah. Jangan peduli dengan hal ini lagi, fokuslah menjadi Nyonya Muda Keluarga Lingga saja.""Kenapa bukan kamu yang menyerah?" kata Yasmine dengan kesal.Sejak Carlos kembali, Yasmine yang selalu menyerah. Dia bisa mengorbankan dirinya sendiri, tetapi dia tidak bisa mengabaikan perasaan Raymond.Yasmine menghelakan napas dengan putus asa. "Aku boleh menyerah tentang masalah lain, kecuali masalah ini tidak bisa! Carlos, aku memiliki prinsip dan batasan yang harus aku pertahankan! Kalau kamu tidak mau menyerah, kita selesaikan ini secara adil. Mari tentukan siapa yang lebih mampu dan berhak memutuskan kemenangan atau kekalahan."Carlos merapatkan bibirnya dan hawa dingin mengelilingi
Carlos turun dari lantai atas dan melihat kejadian itu. Dia melihat kening Yasmine terluka dan darahnya mengalir di kulitnya yang putih. Ekspresinya berubah drastis dan terlihat sangat marah. Dia ingin mendekati Yasmine, tetapi baru saja melangkah, kakinya terpaksa berhenti lagi. Dia berusaha untuk menahan emosinya yang ingin meledak.Yogi yang mengikuti di belakang Carlos merasa terkejut. "Tuan Carlos, Nona Yasmine sedang berdarah!"Carlos mengepalkan tangannya dengan erat, dia merasa marah dan sedih. Namun, ekspresinya terlihat tidak peduli dan nada bicaranya kejam. "Dia pantas mendapatkannya."Mendengar perkataan itu, Yasmine tiba-tiba berbalik dan melihat Carlos dengan terkejut. Dia tidak berani percaya Carlos akan mengatakan kata-kata itu. Dia sudah dipukuli orang hingga terluka, Carlos malah berkata dia pantas mendapatkannya. Carlos sama sekali tidak terlihat kasihan, bahkan tidak berniat untuk melindunginya. Dia merasa seperti seorang penjahat yang bersalah dan berlutut di aula
Wenny juga mengernyitkan alisnya dan berkata seolah-olah sudah bertekad, "Carlos, sekarang kamu tahu seperti apa mereka, 'kan? Aku rasa pernikahan ini dibatalkan saja! Menurutku, Yasmine sama seperti Qaila itu juga. Keduanya buruk, sebaiknya diputuskan saja juga."Mendengar perkataan itu, hati Yasmine berdebar. Perasaan putus asa dan kecewa membuatnya melihat Carlos dengan gelisah dan khawatir. Apakah Carlos akan membatalkan pernikahan karena masalah ini? Tidak mungkin. Demi menyelamatkan dia, Carlos bahkan tidak peduli dengan keselamatan dan nyawanya sendiri. Carlos yang begitu mencintainya pasti tidak akan membatalkan pernikahan dan tidak menginginkannya karena masalah ini. Carlos hanya sedang marah saja, dia akan membujuknya nanti.Edgar memeluk Yasmine dengan ekspresi marah. "Keluarga Wibowo juga terlalu angkuh. Kenapa harus membatalkan pernikahan demi kalian? Kalau ingin membatalkan pernikahan, itu juga Keluarga Handoyo yang membatalkannya!" "Yasmine, ayo pergi. Aku akan membawam