Yasmine malu hingga wajahnya memerah. Dia berteriak, "Aku nggak lihat jelas barusan! Kata siapa aku mau berfoto denganmu! Sudah, sudah, kita pergi!"Namun, Carlos tiba-tiba meraih pergelangan tangannya dan membawanya masuk ke studio foto. Dia berkata sembari tersenyum, "Kalau kamu suka, aku tentu akan menemanimu."Yasmine jelas-jelas tidak menyukainya! Dia berusaha untuk melawan, tetapi Carlos sudah menariknya ke ruang ganti.Keduanya mengenakan kaos couple dengan gambar setengah hati berwarna merah. Yasmine merasa sangat tidak nyaman, dia berdiri di depan kamera dengan canggung. Apa-apaan ini? Mereka berdua bukan kekasih, tetapi malah foto berpasangan begini.Di sisi lain, Carlos justru terlihat sangat percaya diri. Dia merangkul bahu Yasmine dengan santai, lalu tersenyum menyunggingkan senyuman bahagia dan berbisik di samping telinga Yasmine, "Ayo senyum, Yaya."Yaya! Ketika panggilan istimewa ini dilontarkan oleh Carlos, entah mengapa sekujur tubuh Yasmine bak disambar petir! Yasmin
Yasmine menepis tangan Qaila dan berkata, "Qaila, apa kamu kira aku sebaik itu sampai bisa memaafkanmu? Kamu seharusnya bersyukur aku nggak memperparah keadaanmu."Qaila belum makan seharian ini, sehingga tubuhnya yang tidak berenergi seketika terhuyung jatuh. Wajahnya makin pucat karena kesakitan, tetapi sorot matanya yang memohon langsung dipenuhi kekesalan."Yasmine, aku jadi seperti ini karena kamu! Kamu merebut semua milikku! Awas! Kamu akan mendapatkan balasannya! Kamu nggak akan pernah menemukan anakmu dalam hidup ini!" seru Qaila.Masalah anak telah lama menjadi duri dalam hati Yasmine. Itu adalah kelemahan yang membuatnya kesulitan tidur di malam hari. Dengan sorot mata yang tiba-tiba berubah tajam, Yasmine mencengkeram kerah Qaila dan bertanya, "Kamu tahu di mana anakku? Katakan padaku, Qaila! Beri tahu aku di mana anakku dan aku akan membantumu!""Aku akan memohon belas kasihan pada Carlos bagimu. Aku akan memberimu uang, memberimu kemuliaan dan kekayaan yang kamu inginkan!"
Menit demi menit berlalu dengan lambat. Orang yang ditugaskan memecahkan sandi ponsel itu adalah seorang teknisi top. Hanya dalam satu jam, dia sudah berkata, "Aku bisa memecahkan sandinya dalam 10 menit."Jantung Yasmine berdebar penuh semangat. Sepuluh menit! Dalam sepuluh menit, dia akan tahu tentang keberadaan anaknya! Setelah merindukannya selama empat tahun, akhirnya Yasmine akan menemukannya.Pada saat yang sama, Qaila sedang duduk di dalam mobil yang melaju meninggalkan Kota Sulvan. Dia masih tidak rela, tetapi dua tas besar berisi uang tunai ini setidaknya bisa mencegahnya jatuh miskin dan kelaparan. Dia setidaknya bisa bertahan hidup."Nona Qaila, jalan di depan diblokir karena ada kecelakaan. Aku akan turun dan melihat keadaan," ujar si sopir, lalu segera keluar dari mobil.Dari jendela mobil, Qaila melihat dua mobil yang yang mengalami kecelakaan cukup parah di tengah jalan. Ada wanita dan anak-anak yang terjebak di dalam mobil. Semua orang sedang berusaha menyelamatkan mer
Teknisi itu segera mematikan dan menghidupkan kembali ponsel. Kali ini, muncul layar biru di ponsel itu. Setelah memuat beberapa saat dan menyalakannya kembali, si teknisi mendapati ponselnya telah diformat. Memo di dalamnya masih baru, sama sekali tidak ada dokumen yang tersisa.Saat ini, Carlos juga menerima telepon dari sopir yang membawa Qaila pergi. "Maaf, Tuan. Qaila melarikan diri!" ujar si sopir.Saat Yasmine mendengar ucapan sopir itu, harapan terakhir di hatinya langsung hancur. Qaila berkhianat!Tinggal sedikit lagi! Hanya tinggal sedikit lagi dan Yasmine bisa mengetahui keberadaan anaknya! Dia sudah telanjur gembira karena bisa menemukan anaknya, tetapi sekarang dia merasa begitu tersiksa. Air mata langsung membanjiri mata Yasmine. Dia menutupi wajahnya dan berkata dengan tersedu-sedu, "Kenapa? Kenapa dia harus mempermainkanku?"Carlos merangkul bahu Yasmine, lalu menghiburnya dengan berkata, "Jangan khawatir, datanya bisa dipulihkan.""Benarkah?" tanya Yasmine sambil menat
Jantung Yasmine berdetak liar. Dia menutupi bibirnya sambil berkata, "Nggak, nggak boleh!"Carlos berhenti tidak jauh dari wajah Yasmine dan tersenyum melihat kepanikannya. Akhirnya, dia hanya mengecup telapak tangan wanita itu. Kecupan itu terasa dingin dan lembut, begitu menggoda. Yasmine buru-buru mendorong Carlos menjauh dengan panik."Carlos!" tegur Yasmine jengkel. Namun, ketika matanya bertemu dengan tatapan menggoda pria itu, dia tidak bisa bertahan dan hanya bisa segera kabur.Carlos memperhatikan Yasmine berlari ke dalam rumah sambil tersenyum tipis. Setelah menunggu beberapa saat, dia baru masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana.....Sesuai perkataan Carlos, dalam waktu kurang dari tiga hari, masalah pekerja pabrik yang bermalas-malasan benar-benar terselesaikan. Bahkan, hasil produksi meningkat pesat! Seminggu kemudian, barang dikirim tepat waktu dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin. Setelah pesanan selesai, Yasmine akhirnya bisa bernapas lega.Sofia yang melihat i
Carlos sedang mengenakan pakaian rumahan sehingga aura dingin yang biasa terpancar darinya berkurang banyak. Raut wajahnya terlihat tidak terlalu baik dan sedikit pucat. Ada juga lingkaran hitam di bawah matanya.Yasmine yang jarang melihat sosok Carlos seperti ini sontak berkata dengan terkejut, "Tuan Carlos, kamu kenapa? Sakit?""Papa nggak sakit, cuma bergadang semalaman." Matteo menghampiri telinga Yasmine, lalu berbisik, "Akhir-akhir ini, Papa berkelahi terus sama orang di laptop. Papa tahu Bibi mau datang, jadi Papa baru sibuk bersih-bersih. Janggutnya juga baru dicukur, sebelumnya janggut Papa panjang sampai menusuk-nusuk."Meskipun Matteo berkata dengan suara pelan, Carlos masih mendengarnya. Wajah tampan Carlos langsung berubah masam saat dia berkata dengan galak, "Kamu mengatai Papa? Minta pukul pantat, ya?"Matteo buru-buru menutup mulutnya dengan takut.Yasmine belum pernah melihat Carlos dengan janggut yang tidak tercukur rapi sebelumnya. Dia pun tersenyum dan menggoda, "T
Saking takutnya Yasmine, rasa kantuknya pun hilang setengah. Dia meringkuk di sudut tempat tidur dan menutupi dadanya dengan panik sambil berkata, "Tuan Carlos, jangan macam-macam. Aku pacar Raymond sekarang!""Jangan menyebut namanya, cepat atau lambat aku akan menghabisi pria itu," balas Carlos sambil menggertakkan gigi. Sambil bicara, kakinya yang panjang sudah melangkah ke tempat tidur. Carlos segera menarik Yasmine ke dalam pelukannya. Aura agresif pria itu terasa jelas dan mendominasi seluruh indra di tubuh Yasmine, membuatnya menegakkan tubuh dengan gugup.Yasmine ingin meronta, tetapi Carlos berkata dengan nada tertahan di telinganya, "Aku bisa melihat kalau kamu tidak menyukai Raymond. Cara apa yang dia gunakan untuk memaksamu jadi pacarnya?" Alih-alih pertanyaan, itu lebih terdengar seperti pernyataan.Carlos melanjutkan dengan nada dingin, "Aku tidak akan melakukan apa pun padamu sekarang, jadi tidurlah yang nyenyak. Kalau tidak, aku tidak keberatan melenyapkan Raymond agar
Pelipis Yasmine berdenyut-denyut, seolah-olah memberinya firasat bahwa masalah akan segera terjadi."Aku pulang sekarang," ujar Yasmine, lalu buru-buru keluar.Saat melihat Yasmine turun ke lantai bawah, Carlos keluar dari ruang kerjanya dan berkata, "Sudah bangun? Mau sarapan apa? Aku masakkan untukmu."Carlos bangun lebih awal dari Yasmine, tetapi dia juga tidur nyenyak sehingga dia terlihat jauh lebih baik sekarang. Yasmine merasa lega melihatnya."Aku ada urusan mendesak, jadi aku nggak ikut sarapan. Sampai jumpa, Tuan Carlos!" ujar Yasmine. Setelah mengatakan itu, dia buru-buru pergi.Melihat Yasmine pergi dengan tergesa-gesa, Carlos mengernyit dan memerintahkan bawahannya dengan suara dalam, "Cari tahu apa yang terjadi."Saat Yasmine tiba di Kediaman Handoyo, Edgar dan anggota Keluarga Handoyo lainnya telah berkumpul di laboratorium. Obat luka yang tutupnya terbuka diletakkan di atas meja.Melihat kedatangan Yasmine, Azka langsung mengomel, "Yasmine, lihatlah masalah yang kamu bu
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe