Bagi Carlos, kematian neneknya adalah pukulan yang sangat besar! Yasmine merasa khawatir dan gelisah. Tanpa memedulikan rasa sakit dan lelahnya, dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu pergi mengejar Carlos.Setelah mengejar sampai depan kediaman Keluarga Handoyo, Yasmine mengerahkan kekuatannya untuk mengejar Carlos yang sedang menyalakan mobil.Carlos melihat Yasmine dari balik kaca jendela sambil berkata, "Kembali ke dalam dan istirahat!"Dalam sekejap, sikap Carlos berubah 180 derajat. Terlihat matanya yang memerah karena berusaha untuk mengendalikan emosinya. Melihat ini, Yasmine makin tidak tenang. Dia segera membuka pintu mobil untuk masuk, lalu berkata, "Aku ikut denganmu! Aku juga ingin tahu kenapa bisa begini setelah minum obat itu."Carlos hanya bungkam dan tidak membalas perkataan Yasmine. Dia menginjak pedal gas untuk melajukan mobilnya.Ketika mobil meninggalkan kediaman, Sofia sedang memperhatikan dari jendela lantai 2. Dia tersenyum dengan sangat senang sambil bergumam
"Buktinya sudah sangat jelas. Yasmine, kamu mau berdalih apa lagi!" ujar Paulus dengan sorot mata tajam.Anggota Keluarga Lingga yang mengenakan pakaian berkabung mendongak satu per satu dan menatap Yasmine dengan penuh kebencian. Dalam sekejap, Yasmine sudah ditetapkan menjadi pelaku pembunuhan!"Kenapa dia harus melakukan ini? Kalau enggan memberikan obat itu, lebih baik tolak dari awal. Nggak perlu menggunakan obat palsu dan menghilangkan nyawa orang!""Tentu saja untuk mencapai tujuannya sendiri! Dia menggunakan obat itu untuk membuat kesepakatan dengan Tuan Paulus.""Kejam sekali! Demi kepentingannya sendiri, dia menggunakan obat palsu untuk menipu dan membunuh Nyonya Maura!""Kenapa dia masih berani datang ke sini? Orang egois sepertinya pantas mati!"....Sekujur tubuh Yasmine kedinginan. Meskipun dirinya dan Yosef pernah berselisih sebelumnya, itu karena ulah Qaila. Sejak identitas Yasmine sebagai putri Keluarga Handoyo dikonfirmasi, Yosef memperlakukannya dengan baik dan tulus
"Tuan, aku yakin Nona Yasmine bukan orang seperti itu. Wanita sebaik ini nggak mungkin sengaja mencelakai Nyonya Maura. Pasti ada kesalahpahaman di sini. Bagaimana kalau kita selidiki lebih lanjut dulu?" ujar Yogi."Yogi, apa kamu lupa siapa tuanmu? Pergi sana! Kalau kamu berani melindungi dia, kamu akan mati bersamanya!" ancam Paulus.Dendam Paulus menghancurkan seluruh logikanya. Wajahnya terlihat bengis dan niat membunuhnya melonjak liar. Begitu dia memberi perintah untuk membunuh Yasmine, para pengawal pun segera bergerak.Punggung Yasmine terasa dingin. Rasa takut yang hebat hampir membuatnya kehabisan napas. Belum lagi, saat ini dia juga sedang terluka. Bahkan jika tubuhnya baik-baik saja, dia juga tidak mungkin bisa melarikan diri dari kepungan orang-orang ini.Apa pun yang Yasmine katakan sekarang tidak akan didengarkan Paulus. Jadi, dia hanya bisa menaruh harapannya pada Carlos."Tuan Carlos, aku nggak menyakiti Nyonya Maura, percayalah!" ujar Yasmine.Bagaimanapun, Carlos ada
Yogi tercengang dan membeku di tempatnya. Sepengetahuannya, Carlos begitu mencintai Yasmine. Bagaimana bisa Carlos memerintahkannya untuk membunuh Yasmine? Apa dia setega itu?Ketika sedang memikirkan hal ini, Yogi mendengar bisikan dari seseorang yang berkata, "Bawa dia pergi, sisanya serahkan kepadaku."Perkataan ini membuat Yogi tersadar dari lamunannya!Para pengawal Paulus benar-benar kejam. Jika harus melawan mereka di ruang tengah, Yogi dan Carlos juga tidak akan bisa menyelamatkan Yasmine meski berusaha semaksimal mungkin. Namun, jika Yasmine keluar sekarang, Yogi akan membawa Yasmine pergi di saat para pengawal lengah. Sementara itu, Carlos akan menghadapi para pengawal. Dengan cara ini, mereka mungkin masih memiliki harapan. Carlos benar-benar memikirkan semuanya dengan baik!Yogi langsung mengangguk sambil menjawab, "Baik!" Kemudian, dia pun hendak menuju ke arah Yasmine. Saat ini, sebuah mobil tiba-tiba datang dan hendak menabrak Yasmine."Nona Yasmine!" teriak Yogi dengan
Ketika pengawal Paulus menyerbu masuk ke kepulan asap, mereka hanya melihat genangan darah. Sementara itu, Zalman dan Yasmine sudah menghilang....."Ayah ...." Yasmine siuman di tengah perjalanan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan kepalanya terasa berdenyut-denyut. Akan tetapi, dia tidak memedulikan kondisinya sendiri. Kedua matanya mencari-cari dengan panik sambil memanggil, "Ayah ...."Sekujur tubuh Zalman berlumuran darah, raut wajahnya benar-benar pucat. Bahkan, Yasmine tidak bisa merasakan napas Zalman. Dia sedang berbaring dengan tenang di atas tandu yang terletak di sebelah Yasmine, entah masih hidup atau sudah mati.Setibanya di rumah sakit, dokter dan para suster buru-buru menghampiri dan berteriak. Mereka membawa Zalman masuk ke ruang operasi, sementara Yasmine dibawa ke ruang operasi di sebelahnya.Ketika melihat Zalman masuk ke ruang operasi yang berbeda, Yasmine tiba-tiba memiliki kekuatan untuk turun dari tandunya. Begitu berdiri, luka yang ada
Edgar makin marah saat mendengar kedatangan Carlos. Dia ingin segera keluar untuk menghajar Carlos, tetapi dia tetap menahan emosinya karena masih memiliki akal sehat. Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan perasaan Yasmine. Jadi, Yasmine yang berhak memutuskan.Edgar menatap Yasmine sambil bertanya, "Apa kamu mau menemuinya?"Di dalam benak Yasmine, tiba-tiba terlintas ucapan Carlos yang mengatakan bahwa dia tidak percaya pada Yasmine dan sangat membenci Yasmine karena telah mencelakai neneknya. Dia bahkan ingin membunuh Yasmine.Gara-gara Carlos, Zalman harus tertabrak mobil karena menyelamatkan Yasmine dan berada di ambang kematian sekarang.Air mata mengalir di pipinya. Saat ini, Yasmine sadar bahwa dirinya sudah tidak tahu bagaimana cara untuk menghadapi Carlos lagi. Dia menutup wajahnya sambil berjongkok di lantai dan bersandar ke dinding. Dengan suara serak, Yasmine menjawab, "Nggak mau."....Saat ini, Carlos berdiri di luar rumah sakit sambil mengernyit. Dia melihat gedung
"Aku tahu," ucap Carlos sembari berjalan dan berlutut di depan altar. Sementara itu, Paulus melihat semua ini dengan tatapan yang dipenuhi kekecewaan.Awalnya, Paulus berharap Carlos memiliki kebencian sepertinya, lalu mereka berdua akan membunuh Yasmine bersama. Nyatanya, dia sudah salah menilai Carlos. Jika seperti ini, dia tidak akan melibatkan Carlos dalam masalah ini.Paulus menengadah dan memberi isyarat mata kepada kepala pelayan. Kepala pelayan yang mengerti pun diam-diam keluar, lalu memerintahkan pengawal rahasia untuk diam-diam menyerang Keluarga Handoyo.Yasmine memang telah kembali ke kediaman Keluarga Handoyo dan mendapatkan perlindungan. Akan tetapi, para pengawal Keluarga Handoyo bukanlah tandingan para elite yang telah dibina oleh Paulus selama bertahun-tahun ini. Paulus yakin bahwa Keluarga Handoyo akan lenyap hari ini. Mereka semua akan dikuburkan bersama istrinya!Di rumah sakit, Yasmine menunggu di depan ruang operasi. Dia sudah menunggu sangat lama. Namun, lampu d
Kalau seperti ini situasinya, Sofia terpaksa harus meninggalkan tempat ini. Namun, orang di ujung telepon perlahan-lahan meneruskan, "Tapi, ada kabar baik. Ingatan Zalman kacau karena kepalanya terbentur. Jadi, dia mengalami amnesia untuk sementara waktu ini."Sofia yang merasa putus asa akhirnya memperoleh harapan kembali. Namun, amarahnya tiba-tiba tersulut. Dia membalas dengan dingin, "Shanika, kamu sengaja ingin mempermainkanku?"Tidak terdengar rasa menyesal pada suara Shanika yang merdu. Dia bahkan memanggil Sofia dengan nada yang aneh. "Nyonya, Zalman hanya hilang ingatan untuk sementara waktu. Ilmu medis Keluarga Handoyo sangat luar biasa, mungkin saja dia akan sembuh dalam waktu dekat ini. Ketika saat itu tiba, kamu akan berada dalam bahaya. Lebih baik kamu segera selesaikan rencanamu."Ucapan ini terdengar seperti mencemaskan Sofia, tetapi nyatanya tidak. Kemudian, Sofia menyahut, "Tenang saja, Kak. Aku pasti akan menyelesaikan tugasku dan pulang dalam keadaan selamat. Lagi p