Edgar sudah mengatakan bahwa pengobatan ini tidak boleh terputus! Yasmine langsung berteriak dengan panik, "Ayah!""Argh! Argh!" Zalman berteriak histeris. Pada saat yang sama, dia mencabut selang yang menancap di tubuhnya dengan kasar sehingga darah seketika bercucuran keluar.Zalman sama sekali tidak bisa merasakan sakit. Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya. Dia terus berteriak sambil menyerang segala sesuatu yang dilihat olehnya. "Matilah! Matilah kalian semua!"Edgar bergegas menyerbu dan terkena beberapa pukulan Zalman. Dia akhirnya berhasil menahan Zalman, tetapi dia tidak sanggup mengendalikan situasi sendirian karena Zalman sudah terlalu gila.Carlos segera maju untuk membantu Edgar. Keduanya akhirnya berhasil menghentikan Zalman. Akan tetapi, Zalman masih meronta-ronta dengan kuat, bahkan berteriak dengan gila.Suaranya yang nyaring seolah-olah akan menghancurkan tenggorokannya. Darah juga mulai terlihat di dalam mulutnya.Yasmine benar-benar sedih melihat kejadian ini. D
Sofia langsung memasang ekspresi cemas dan bertanya, "Apa mungkin terjadi sesuatu pada Tuan Zalman? Jason, ayo kita pergi lihat."Setibanya di ruang pengobatan, Sofia melihat Yasmine yang memegang buku sembari mempraktikkan teknik jarum. Sofia agak memicingkan matanya saat melihat tulisan "Teknik Jarum Sayap". Dia merasa gugup, tetapi segera menjadi rileks kembali.Meskipun memiliki efek luar biasa untuk menyelamatkan nyawa orang, Teknik Jarum Sayap ini sangat rumit. Kesulitannya benar-benar besar sehingga dia yakin Yasmine tidak akan berhasil dalam satu kali percobaan. Zalman pasti akan mati hari ini!Darah terus mengalir di punggung Yasmine, sementara wajahnya pucat pasi. Keringat juga bercucuran di dahinya, tetapi tangannya sangat stabil saat menancapkan satu per satu jarumnya. Tidak berselang lama, Zalman yang menggila akhirnya menjadi tenang."Syukurlah, Paman sudah baik-baik saja!" seru Edgar yang menghela napas lega. Mendengar ini, raut wajah Sofia pun dipenuhi kengerian dan ket
Sofia benar-benar tercengang mendengar pertanyaan ini. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Namun, dia segera menenangkan dirinya kembali. Dia menengadah menatap Jason, lalu menimpali dengan wajah berlinang air mata, "Jason, kamu bilang aku sengaja? Kenapa aku harus melakukan hal itu? Aku nggak punya alasan untuk melakukannya."Sofia melanjutkan lagi sembari terisak-isak, "Aku nggak nyangka kamu akan mencurigaiku seperti ini. Memangnya aku orang seperti itu? Kenapa kamu malah nggak percaya padaku?"Air mata berderai dengan deras, seolah-olah dirinya sangat menderita. Kecurigaan dalam hati Jason seketika sirna saat melihat air mata Sofia. Dia tidak lagi mempertanyakan masalah ini, melainkan buru-buru merangkul Sofia untuk menenangkannya."Bukan begitu maksudku, aku percaya padamu. Aku sudah salah lihat, aku memang pantas dipukul. Sudah, jangan menangis lagi. Aku tidak akan bicara begitu lagi lain kali," sahut Jason segera.Sesudah dibujuk oleh Jason, Sofia akhirnya memaafkan secara
Bagi Carlos, kematian neneknya adalah pukulan yang sangat besar! Yasmine merasa khawatir dan gelisah. Tanpa memedulikan rasa sakit dan lelahnya, dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu pergi mengejar Carlos.Setelah mengejar sampai depan kediaman Keluarga Handoyo, Yasmine mengerahkan kekuatannya untuk mengejar Carlos yang sedang menyalakan mobil.Carlos melihat Yasmine dari balik kaca jendela sambil berkata, "Kembali ke dalam dan istirahat!"Dalam sekejap, sikap Carlos berubah 180 derajat. Terlihat matanya yang memerah karena berusaha untuk mengendalikan emosinya. Melihat ini, Yasmine makin tidak tenang. Dia segera membuka pintu mobil untuk masuk, lalu berkata, "Aku ikut denganmu! Aku juga ingin tahu kenapa bisa begini setelah minum obat itu."Carlos hanya bungkam dan tidak membalas perkataan Yasmine. Dia menginjak pedal gas untuk melajukan mobilnya.Ketika mobil meninggalkan kediaman, Sofia sedang memperhatikan dari jendela lantai 2. Dia tersenyum dengan sangat senang sambil bergumam
"Buktinya sudah sangat jelas. Yasmine, kamu mau berdalih apa lagi!" ujar Paulus dengan sorot mata tajam.Anggota Keluarga Lingga yang mengenakan pakaian berkabung mendongak satu per satu dan menatap Yasmine dengan penuh kebencian. Dalam sekejap, Yasmine sudah ditetapkan menjadi pelaku pembunuhan!"Kenapa dia harus melakukan ini? Kalau enggan memberikan obat itu, lebih baik tolak dari awal. Nggak perlu menggunakan obat palsu dan menghilangkan nyawa orang!""Tentu saja untuk mencapai tujuannya sendiri! Dia menggunakan obat itu untuk membuat kesepakatan dengan Tuan Paulus.""Kejam sekali! Demi kepentingannya sendiri, dia menggunakan obat palsu untuk menipu dan membunuh Nyonya Maura!""Kenapa dia masih berani datang ke sini? Orang egois sepertinya pantas mati!"....Sekujur tubuh Yasmine kedinginan. Meskipun dirinya dan Yosef pernah berselisih sebelumnya, itu karena ulah Qaila. Sejak identitas Yasmine sebagai putri Keluarga Handoyo dikonfirmasi, Yosef memperlakukannya dengan baik dan tulus
"Tuan, aku yakin Nona Yasmine bukan orang seperti itu. Wanita sebaik ini nggak mungkin sengaja mencelakai Nyonya Maura. Pasti ada kesalahpahaman di sini. Bagaimana kalau kita selidiki lebih lanjut dulu?" ujar Yogi."Yogi, apa kamu lupa siapa tuanmu? Pergi sana! Kalau kamu berani melindungi dia, kamu akan mati bersamanya!" ancam Paulus.Dendam Paulus menghancurkan seluruh logikanya. Wajahnya terlihat bengis dan niat membunuhnya melonjak liar. Begitu dia memberi perintah untuk membunuh Yasmine, para pengawal pun segera bergerak.Punggung Yasmine terasa dingin. Rasa takut yang hebat hampir membuatnya kehabisan napas. Belum lagi, saat ini dia juga sedang terluka. Bahkan jika tubuhnya baik-baik saja, dia juga tidak mungkin bisa melarikan diri dari kepungan orang-orang ini.Apa pun yang Yasmine katakan sekarang tidak akan didengarkan Paulus. Jadi, dia hanya bisa menaruh harapannya pada Carlos."Tuan Carlos, aku nggak menyakiti Nyonya Maura, percayalah!" ujar Yasmine.Bagaimanapun, Carlos ada
Yogi tercengang dan membeku di tempatnya. Sepengetahuannya, Carlos begitu mencintai Yasmine. Bagaimana bisa Carlos memerintahkannya untuk membunuh Yasmine? Apa dia setega itu?Ketika sedang memikirkan hal ini, Yogi mendengar bisikan dari seseorang yang berkata, "Bawa dia pergi, sisanya serahkan kepadaku."Perkataan ini membuat Yogi tersadar dari lamunannya!Para pengawal Paulus benar-benar kejam. Jika harus melawan mereka di ruang tengah, Yogi dan Carlos juga tidak akan bisa menyelamatkan Yasmine meski berusaha semaksimal mungkin. Namun, jika Yasmine keluar sekarang, Yogi akan membawa Yasmine pergi di saat para pengawal lengah. Sementara itu, Carlos akan menghadapi para pengawal. Dengan cara ini, mereka mungkin masih memiliki harapan. Carlos benar-benar memikirkan semuanya dengan baik!Yogi langsung mengangguk sambil menjawab, "Baik!" Kemudian, dia pun hendak menuju ke arah Yasmine. Saat ini, sebuah mobil tiba-tiba datang dan hendak menabrak Yasmine."Nona Yasmine!" teriak Yogi dengan
Ketika pengawal Paulus menyerbu masuk ke kepulan asap, mereka hanya melihat genangan darah. Sementara itu, Zalman dan Yasmine sudah menghilang....."Ayah ...." Yasmine siuman di tengah perjalanan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan kepalanya terasa berdenyut-denyut. Akan tetapi, dia tidak memedulikan kondisinya sendiri. Kedua matanya mencari-cari dengan panik sambil memanggil, "Ayah ...."Sekujur tubuh Zalman berlumuran darah, raut wajahnya benar-benar pucat. Bahkan, Yasmine tidak bisa merasakan napas Zalman. Dia sedang berbaring dengan tenang di atas tandu yang terletak di sebelah Yasmine, entah masih hidup atau sudah mati.Setibanya di rumah sakit, dokter dan para suster buru-buru menghampiri dan berteriak. Mereka membawa Zalman masuk ke ruang operasi, sementara Yasmine dibawa ke ruang operasi di sebelahnya.Ketika melihat Zalman masuk ke ruang operasi yang berbeda, Yasmine tiba-tiba memiliki kekuatan untuk turun dari tandunya. Begitu berdiri, luka yang ada