"Nggak, itu nggak mungkin. Aku melihatnya tumbuh besar sejak dia lahir. Meskipun aku baru bisa bertemu dengannya beberapa bulan sekali, aku ingat jelas fitur wajah dan bentuk tubuhnya. Aku nggak mungkin salah!" sangkal Yasmine sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya, dia sama sekali tidak bisa menerima kata-kata Carlos. Emosinya berada di ambang kehancuran.Carlos memeluk Yasmine dengan sedih dan segera menggunakan peralatan medis untuk mengobati lukanya dan menghentikan pendarahan. Pada saat yang sama, dia berkata dengan suara dalam, "Edgar menguji DNA ayahmu dan Louis. Hasilnya, mereka tidak memiliki hubungan darah. Ini adalah bukti yang tak terbantahkan. Apa ada kemungkinan anakmu ditukar oleh Jonas setelah dia lahir?"Kepercayaan diri Yasmine hancur berkeping-keping dalam sekejap. Dia teringat detail kejadian yang tidak pernah berani dia pikirkan secara mendalam. Waktu itu, sebelum Yasmine sempat melihat bayi yang baru dilahirkannya, dia sudah dibawa pergi oleh Jonas. Dua
"Yasmine, tenangkan dirimu. Jangan percaya kata-kata Jonas, anakmu adalah kartu truf Jonas. Dia tidak mungkin membiarkannya mati dengan mudah. Anakmu pasti masih hidup!" ujar Carlos.Pupil gelap Yasmine memancarkan sedikit cahaya, tetapi selebihnya masih gelap dan mati. Carlos lantas memegang bahu Yasmine dan bersumpah, "Aku akan membantu menemukan putramu dan membawanya kembali dengan selamat, percayalah!"Suara Carlos yang tegas dan lantang seperti palu, memecahkan cangkang gelap yang menyelimuti hati Yasmine. Dalam jurang keputusasaan yang tak berdasar, Yasmine bak melihat sebuah tangan terulur padanya, lalu menariknya keluar dari kegelapan.Dengan kekuatan yang terkumpul kembali, hati Yasmine yang tadinya dipenuhi dengan ketakutan dan keputusasaan seperti hidup kembali. Dia pun merasa sedikit lebih tenang."Aku akan membawamu pulang untuk istirahat, serahkan sisanya padaku," ujar Carlos sambil menggendong Yasmine dengan hati-hati dan berjalan menuju mobil di luar.Saat Yasmine meng
Bagaimana mungkin Yasmine, yang merupakan pihak ketiga dan orang luar, berani untuk terus berdiam dalam dekapan Carlos. Yasmine segera meronta turun. Namun, lukanya membuat dia tidak bisa berdiri kokoh. Alhasil, dia terhuyung-huyung jatuh."Yasmine ...," ujar Carlos sambil mengernyit. Dia ingin membantu Yasmine, tetapi wanita itu menghindarinya.Untungnya, Edgar bereaksi cepat dan segera membantu Yasmine. Tangan Carlos membeku di udara dan wajahnya terlihat sangat masam.Suasana hati Yasmine menjadi muram. Dia menghindari tatapan Carlos dan berkata dengan nada yang sama muramnya, "Terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kalau ada kesempatan, aku pasti akan membalasnya. Kalau Tuan Carlos membutuhkan sesuatu di masa depan, datang saja padaku kapan pun."Yasmine memandang Qaila, lalu melanjutkan dengan nada rendah, "Aku ... nggak akan mengganggumu lagi."Dengan dibantu Edgar, Yasmine perlahan masuk ke Kediaman Handoyo. Edgar menatap Carlos dengan penuh simpati, lalu menghela napas pelan tan
Setelah mengatakan itu, Lisa langsung menutup telepon. Qaila melihat ke layar ponsel yang gelap dan mengumpat dengan kesal, "Selain nggak becus, kamu juga pemarah. Dasar sampah!"Qaila sama sekali tidak peduli dengan masalah putranya yang dikatakan Lisa. Sejak dia menukar putranya bersama Jonas empat tahun lalu, dia telah menelantarkan anak itu. Dia tidak lagi peduli dengan nasib anak yang dia telantarkan. Menurutnya, justru lebih baik jika anak itu mati. Dengan begitu, fakta bahwa dia dan Gilbert memiliki anak akan lebih kecil kemungkinannya untuk terungkap.Hanya Tuhan yang tahu betapa takutnya Qaila setiap kali Louis muncul di depan Carlos. Jika bukan karena Jonas bersikeras menggunakan Louis sebagai pion, dia pasti sudah membuang Louis jauh-jauh.Setelah menutup telepon, Qaila pergi dengan marah dan pulang untuk belajar. Pada saat yang sama, Yogi menerima telepon."Qaila menghubungi orang Keluarga Abisatya lagi. Tapi, waktu panggilannya terlalu singkat, lokasi spesifik orang yang d
"Nona Yasmine, terima kasih telah menyelamatkan Sofia." Sambil memeluk Sofia, Jason berkata dengan ekspresi penuh rasa bersalah, "Aku minta maaf atas semua perbuatanku padamu sebelumnya."Yasmine tersadar dari lamunannya dan menggelengkan kepalanya dengan pelan."Kamu nggak punya pilihan. Selain itu, berkat kamu, aku bisa menemukan ayahku. Terima kasih ya," ujar Yasmine.Jason mengatakan bahwa orang tua Yasmine masih hidup dan dipenjara di tempat yang mengerikan. Berkat Jason, Yasmine baru memiliki kesempatan untuk mengikuti petunjuk dan menyelidiki Keluarga Cahyadi. Jika tidak, mereka tidak akan berada dalam situasi begini sekarang.Jika dipikir-pikir kembali, sepertinya Jason sengaja membocorkan berita itu. Meski diancam, Jason tetap berusaha membantunya."Kita sudah impas, nggak ada utang budi satu sama lain lagi," ujar Yasmine lagi.Jason tahu bahwa sengaja Yasmine mengatakan ini agar dirinya tidak memikul beban yang tidak perlu. Dia kagum dengan hati Yasmine yang begitu besar.Jas
"Yasmine, berbaringlah yang benar!" omel Edgar.Setelah Edgar merawat Sofia, dia pergi ke kamar Yasmine dan memaksanya beristirahat di tempat tidur. "Masalah menangkap orang dan menemukan anakmu bisa kamu serahkan padaku. Satu-satunya hal yang harus kamu lakukan sekarang itu memulihkan tubuhmu! Kalau nggak, setelah keberadaan Jonas ditemukan, aku nggak akan membiarkanmu ikut serta dalam perburuan," ancam Edgar.Yasmine tidak punya pilihan selain berbaring. Namun, dia masih terus mengalami mimpi buruk di malam hari. Dia selalu memimpikan anaknya yang malang dalam setiap mimpinya.Dalam mimpinya, anak itu terbungkus lampin, tetapi Yasmine tidak bisa melihat rupanya dengan jelas. Setelah itu, anaknya dibawa secara paksa. Yasmine berusaha keras mengejar dan menangkapnya, tetapi hasilnya nol besar. Dia hanya bisa melihat anaknya dibawa makin jauh.Kegagalan Yasmine menangkap dan mengejar si pelaku dan rasa takut kehilangan anaknya membuat Yasmine merasa seperti jatuh ke dalam neraka.Yasmi
Yasmine tanpa sadar menatap Carlos. Sorot mata pria itu dalam dan dingin, begitu ditatap, dia juga langsung membuang muka dengan dingin. Namun, Yasmine tidak bisa menahan perasaan gembira di hatinya. Sambil memeluk Matteo, Yasmine bertanya kepada Carlos, "Apa kamu bisa mengizinkan Matteo nginap di sini?"Sudah lama Carlos tidak melihat Yasmine menatapnya dengan mata berbinar. Namun, sorot mata Carlos menggelap dan dia menolak dengan dingin, "Tidak bisa."Matteo segera memeluk erat lengan Yasmine dan menatapnya dengan sedih, tampak enggan berpisah. Hati Yasmine langsung luluh.Setelah ragu-ragu sejenak, Yasmine berpura-pura berkata dengan serius, "Meski masalah kaki Matteo nggak serius, kakinya tetap perlu dipijat setiap hari. Kalau nggak, bakal tetap terasa sakit. Kaki Matteo belum sembuh, kalian juga nggak leluasa bolak-balik. Tinggal di rumahku itu opsi paling cocok."Yasmine melembutkan suaranya dan melanjutkan, "Lagi pula, ini sudah sangat larut. Pulang malam-malam juga nggak baik
Hari ini, jumlah orang yang makan sarapan lebih banyak dari biasanya. Selain 3 anggota Keluarga Handoyo, Sofia, dan Jason, masih ada Carlos dan Matteo.Sambil menjaga Matteo makan, Yasmine terus bertemu pandang dengan Carlos. Hal ini menyebabkan jantungnya terus berdebar-debar.Paulus melihat semua ini dan merasa sangat senang. Dia terkekeh-kekeh seraya berkata, "Carlos, Matteo, kalian tinggal saja lebih lama di sini. Suasana hati Yasmine menjadi lebih baik kalau ada kalian. Dia jadi makan lebih banyak."Carlos menatap Yasmine dengan penuh arti sembari membalas, "Masa?"Yasmine seketika merasa malu. Dia menyahut dengan murung, "Aku senang karena melihat Matteo."Yasmine sama sekali tidak berani menyebut tentang Carlos. Kemudian, dia segera mengalihkan topik pembicaraan, "Hari ini ayahku akan menjalani terapi, 'kan?"Melewati perawatan selama beberapa hari ini, kondisi tubuh Zalman sudah berangsur membaik. Dia sudah boleh menjalani terapi untuk kesehatan mentalnya.Mesin yang dikembangk