Jantung Yasmine berdegup kencang ketika Carlos memandangnya. Dia ingin memberi tahu Carlos banyak hal. Setelah menemukan ayahnya, keberhasilan dalam menemukan sumsum tulang yang cocok untuk Louis akan menjadi makin besar. Mungkin, Yasmine tidak perlu menikahi Jason lagi.Yasmine ingin berbagi kebahagiaan ini dengan Carlos. Namun ....Entah kenapa Yasmine tidak bisa melontarkan kata-kata ini. Akhirnya, dia hanya berkata, "Terima kasih atas bantuanmu kali ini."Carlos yang tadinya masih sedikit berharap langsung merasa kecewa. Dia diam-diam mentertawakan dirinya sendiri. Sekarang apa lagi yang dia harapkan? Apa dia berharap Yasmine akan berubah pikiran dan memilihnya setelah dia membantu menyelamatkan ayah Yasmine?Tentu saja tidak mungkin. Kemudian, Carlos berucap dengan dingin, "Aku punya tujuan sendiri untuk pergi ke kediaman Keluarga Cahyadi. Aku hanya sekalian bantu kamu."Selesai berkata, Carlos pun bergegas pergi. Sosoknya terlihat sangat kesepian. Yasmine melihat sosok Carlos yan
Edgar berjalan masuk seraya membawa kotak, lalu menghidupkan lampu di kamar. Seketika, ruangan menjadi terang. Namun, tidak terlihat sosok Sofia. Hanya ada Zalman yang berbaring di kasur dan napasnya sangat lemah.Edgar yang memakai jaket tampak kelelahan. Dia berjalan ke samping tempat tidur dan memeriksa denyut nadi Zalman. Setelah memastikan bahwa kondisinya normal, Edgar membuka kotak yang berisi kamera pengawas, lalu mulai memasangnya.Edgar langsung membeli kamera pengawas malam itu juga. Tubuh Zalman sangat lemah dan dia juga menderita penyakit jiwa. Jadi, Edgar harus memakai cara khusus dengan memasang kamera pengawas di kamar Zalman. Dengan begitu, Edgar bisa terus memperhatikan kondisi Zalman.Sesudah memasang kamera pengawas dan memastikan kameranya terhubung dengan ruang monitor, Edgar berniat untuk pergi. Saat itu juga, dia merasakan angin dingin berembus.Edgar menoleh dan mendapati bahwa jendelanya terbuka. Jelas-jelas, sebelumnya dia sudah menutup jendela. Edgar yang ag
Yasmine menemani Louis di rumah sakit semalaman. Keesokan paginya, dia pulang ke kediaman Keluarga Handoyo untuk bersiap-siap menikah. Hari ini adalah hari pernikahan Yasmine dan Jason.Setelah menemukan keluarganya, Yasmine ingin menikah dari Keluarga Handoyo. Hanya saja, tidak ada yang bahagia dengan pernikahan yang dipaksa ini. Yasmine merasa sangat terkekang dan sesak saat melihat dirinya yang memakai gaun pengantin di cermin."Darah Paman sudah dites untuk pencocokan sumsum tulang. Seharusnya, sebelum pernikahanmu resmi dimulai, hasilnya akan keluar. Kalau cocok, kita langsung batalkan pernikahannya," bisik Edgar.Yasmine mengangguk. Dia berharap sumsum tulang ayahnya bisa cocok karena ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan masa depannya saat ini.Kemudian, terdengar suara Sofia yang lembut dari luar. "Nona Yasmine, aku boleh masuk, nggak?"Edgar langsung pergi membuka pintu, lalu tersenyum dan berucap, "Tim mobil pernikahan akan datang menjemput pengantin. Aku keluar du
Suasana acara pernikahan ini tidak meriah, bahkan tidak ada pagar ayu di bagian pintu masuk. Jason berjalan ke depan kamar Yasmine tanpa ada halangan apa pun. Berdiri di depan pintu, pria itu pun mengetuk pintu dengan pelan seraya berkata, "Yasmine, aku sudah datang." Yasmine menatap ke arah Sofia seraya berkata, "Sofia, tolong buka pintunya." Sofia sudah hampir gagal mempertahankan ekspresi tenangnya. Dia adalah pion yang digunakan oleh Jonas untuk mengancam Jason sehingga pernikahan hari ini bisa diadakan. Rencana selanjutnya hanya akan berhasil apabila tidak ada perubahan situasi. Jika Sofia membuka pintu sekarang dan Jason melihatnya, pernikahan ini mungkin akan dibatalkan."Kenapa?" Melihat Sofia yang tidak bergerak, Yasmine pun bertanya demikian dengan perhatian. Mata Sofia tampak berkedip. Kemudian, dia menjawab, "Ng, nggak apa-apa." Dengan enggan, dia pun berjalan menuju pintu secara perlahan.Berdiri di depan pintu, Sofia tampak mengangkat tangannya dan memegang gagang pintu
Fidela berkata, "Jangan khawatir tentang urusan rumah. Aku akan mengurusnya dengan baik." Raut wajah Carlos tampak sangat suram. Dia tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk ringan, lalu menggendong Matteo masuk ke dalam mobil.Suasana di dalam mobil terasa tegang dan sesekali dapat terdengar suara isakan Matteo. Carlos mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat jam tangan. Pada saat ini, upacara pernikahan Yasmine telah selesai.Carlos mentertawakan dirinya sendiri dengan dingin. Di momen ini, apa gunanya Carlos masih memedulikan hal itu? Dia pun berkata, "Yogi, tolong antar kami ke bandara."....Mungkin untuk membuat Carlos kesal, Jason mengadakan pernikahan ini dengan sangat meriah. Bukan hanya diadakan di hotel terbesar dan mewah di Kota Sulvan, acara pernikahannya juga dipublikasikan dengan besar-besaran. Dia mengundang semua tokoh terkemuka di Kota Sulvan untuk hadir sehingga suasana pernikahan sangat meriah dan ramai.Mulai sekarang, semua orang di Kota Sulvan akan menget
Di tengah pernikahan yang sedang berlangsung, ponsel dan tas Yasmine diletakkan di ruang rias pengantin. Ponselnya terus berdering, tetapi tidak ada yang menjawab.Sementara itu, Edgar yang sangat cemas tampak melihat jam. Saat ini, meskipun dia bergegas dari rumah Keluarga Handoyo, dia tetap tidak akan bisa mencegah pernikahan tersebut!....Di lokasi pernikahan. Di bawah cahaya yang berkilauan dan dalam aula pernikahan yang dihiasi dengan bunga-bunga yang romantis, berdiri sepasang pengantin yang sangat tampan dan cantik. Mereka adalah Yasmine dan Jason.Pendeta mengumumkan janji pernikahan mereka dengan senyum bahagia, "Tuan Jason, apakah kamu bersedia mengambil Nona Yasmine sebagai istrimu, untuk mencintainya, menenangkannya, menghormatinya, melindunginya, seperti mencintai dirimu sendiri?""Di hari-hari mendatang, baik dalam kemiskinan maupun kekayaan, dalam keadaan sakit atau sehat, apa kamu bersedia tetap setia padanya dan mencintainya hingga akhir hayat?" tanya pendeta itu.Jas
"Jason, kamu tidak seharusnya merebut Yasmine dariku!" Usai mengatakan itu, Carlos tiba-tiba menendang perut Jason. Dia tidak memberikan pengampunan sedikit pun. Lantaran ditendang dengan tenaga yang kuat dan ganas, Jason pun jatuh ke lantai dengan keras. Dia menabrak kue dan gelas minuman di samping. Semuanya tampak pecah dan berantakan.Namun, Carlos tidak membuang waktu untuk memberikan perhatian apa pun kepadanya. Dia segera meraih pergelangan tangan Yasmine dan meninggalkan tempat itu dengan langkah besar. Pria itu memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga Yasmine bahkan tidak punya waktu untuk memproses situasi ini. Dia hanya bisa mengikuti langkah Carlos dengan bingung.Melihat sosok Carlos yang mendominasi dan perkasa, hati Yasmine terasa makin kacau. Jason berseru, "Carlos, berhenti!"Jason bangkit dari lantai dan hendak menyusulnya dengan emosi. Namun, pada saat itu, Yogi dan sekelompok pengawal tiba-tiba masuk dan mengelilingi Jason.Situasi menjadi kacau dengan suara adu p
Jason mengejar mereka dengan tatapan yang penuh emosi. Awalnya, dia tidak berniat untuk berurusan dengan Carlos hingga ke titik ini. Dia hanya ingin menipu Yasmine untuk meninggalkan kota dan menyelesaikan misi. Akan tetapi, kini dia terpaksa terlibat dalam pertarungan yang sesungguhnya.Kalaupun harus mempertaruhkan nyawanya, Jason tetap akan merebut Yasmine kembali! Ketika Jason mengemudi di jalan, dia merasa sangat pesimis, layaknya seorang tahanan yang siap menghadapi hukuman mati dengan berani.Akan tetapi, Jason terkejut saat melihat Yasmine berlari ke arahnya di tengah perjalanan. Dengan mengenakan gaun pengantin, Yasmine menyeret gaun panjang yang mengembang tersebut sehingga gaunnya mengambang di udara. Dia terlihat sangat cantik, seperti peri yang melarikan diri.Raut wajah Yasmine penuh kegelisahan dan kekhawatiran. Dia berlari sambil berusaha menghentikan mobil orang lain. Namun, karena penampilannya yang mencolok, terutama sebagai "pengantin yang melarikan diri", tidak ada
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe