Setelah terkejut untuk beberapa saat, Yasmine mengalihkan pandangannya untuk memeriksa seisi kamar. Dia sedang mencari sumber dari bau darah itu.Kemudian, dia menyadari ada sesuatu yang aneh dengan tanah di pot Bunga Haima. Tanah ini bukan disiram dengan air, melainkan darah! Darah ini berasal dari sebuah selang. Jika diperhatikan, selangnya berasal dari dalam sebuah pintu kecil yang ada di samping. Yasmine segera menuju ke pintu tersebut.Pintu ini terkunci. Yasmine pun membuka paksa pintunya, lalu berlutut di lantai sambil melihat ke dalam sana. Ruangan di dalam sangat sempit, ukurannya sekitar 3×3 meter. Ada seseorang yang meringkuk di dalam. Ternyata, selang darah itu terhubung ke tubuh orang ini!Pakaiannya kotor dan berantakan seperti tidak pernah diganti selama puluhan tahun. Pria ini seharusnya sangat tinggi, tetapi tubuhnya sangat kurus hingga tersisa tulang dan kulit saja.Ketika melihat pria itu, hati Yasmine seolah ditusuk oleh ribuan jarum. Dia merasa sangat sakit. Mata Y
"Ayah!" seru Yasmine. Dia benar-benar panik dan tubuhnya gemetaran. Yasmine mengira dirinya sudah menyerah untuk mencari orang tuanya dan tidak peduli lagi dengan hubungan keluarga.Namun, saat melihat pria ini, semua yang Yasmine pikirkan pun hancur. Orang ini adalah ayahnya yang telah menderita selama 20 tahun. Yasmine menemukan ayahnya dengan susah payah dan menyelamatkannya. Mana mungkin dia melihat sang ayah mati begitu saja?"Ayah, kamu nggak boleh kenapa-kenapa. Kamu nggak boleh mati. Kita masih harus cari Ibu dan pulang sama-sama," ujar Yasmine yang terus gemetaran.Sambil menangis, Yasmine mengeluarkan jarum dan hendak mengobati ayahnya. Akan tetapi, tangan Yasmine terus gemetaran. Bahkan, dia tidak bisa menemukan titik akupunkturnya dengan akurat. Kalau begini, Yasmine akan mencelakai ayahnya.Carlos bergegas menghampiri Yasmine, lalu menggenggam pergelangan tangannya sambil mengingatkan, "Yasmine, tenangkan dirimu! Kamu baru bisa menyelamatkan ayahmu kalau kamu tenang!"Tela
Ketika Zalman dibawa masuk ke kamar, Yosef sudah dipapah masuk. Yosef merasa sangat sakit hati hingga berlinang air mata saat melihat Zalman. Kemudian, Yosef yang berusaha menahan rasa sakit di tubuhnya mengobati Zalman."Untungnya Yasmine belum terlambat menyelamatkan Zalman. Kalau tertunda 1 atau 2 tahun lagi, Zalman benar-benar nggak bisa diselamatkan lagi," ucap Yosef.Setelah itu, Yosef menyuruh pelayan memasak obat yang menggunakan bahan obat-obatan paling bagus. Obat ini bisa memulihkan kesehatan Zalman dengan cepat, bahkan menyembuhkan penyakit jiwa Zalman."Penyakit jiwanya juga bisa disembuhkan?" tanya Yasmine. Penyakit jiwa adalah penyakit yang mengganggu sistem saraf, tetapi tidak bisa disembuhkan kalau hanya mengandalkan kemampuan medis. Kemampuan medis Keluarga Handoyo yang hebat membuat Yasmine takjub lagi.Yosef mengangguk dengan serius dan menyahut, "Ayahmu belum sepenuhnya gila. Dalam beberapa tahun ini, terkadang dia bisa sadar sebentar, jadi penyakitnya lebih mudah
Jantung Yasmine berdegup kencang ketika Carlos memandangnya. Dia ingin memberi tahu Carlos banyak hal. Setelah menemukan ayahnya, keberhasilan dalam menemukan sumsum tulang yang cocok untuk Louis akan menjadi makin besar. Mungkin, Yasmine tidak perlu menikahi Jason lagi.Yasmine ingin berbagi kebahagiaan ini dengan Carlos. Namun ....Entah kenapa Yasmine tidak bisa melontarkan kata-kata ini. Akhirnya, dia hanya berkata, "Terima kasih atas bantuanmu kali ini."Carlos yang tadinya masih sedikit berharap langsung merasa kecewa. Dia diam-diam mentertawakan dirinya sendiri. Sekarang apa lagi yang dia harapkan? Apa dia berharap Yasmine akan berubah pikiran dan memilihnya setelah dia membantu menyelamatkan ayah Yasmine?Tentu saja tidak mungkin. Kemudian, Carlos berucap dengan dingin, "Aku punya tujuan sendiri untuk pergi ke kediaman Keluarga Cahyadi. Aku hanya sekalian bantu kamu."Selesai berkata, Carlos pun bergegas pergi. Sosoknya terlihat sangat kesepian. Yasmine melihat sosok Carlos yan
Edgar berjalan masuk seraya membawa kotak, lalu menghidupkan lampu di kamar. Seketika, ruangan menjadi terang. Namun, tidak terlihat sosok Sofia. Hanya ada Zalman yang berbaring di kasur dan napasnya sangat lemah.Edgar yang memakai jaket tampak kelelahan. Dia berjalan ke samping tempat tidur dan memeriksa denyut nadi Zalman. Setelah memastikan bahwa kondisinya normal, Edgar membuka kotak yang berisi kamera pengawas, lalu mulai memasangnya.Edgar langsung membeli kamera pengawas malam itu juga. Tubuh Zalman sangat lemah dan dia juga menderita penyakit jiwa. Jadi, Edgar harus memakai cara khusus dengan memasang kamera pengawas di kamar Zalman. Dengan begitu, Edgar bisa terus memperhatikan kondisi Zalman.Sesudah memasang kamera pengawas dan memastikan kameranya terhubung dengan ruang monitor, Edgar berniat untuk pergi. Saat itu juga, dia merasakan angin dingin berembus.Edgar menoleh dan mendapati bahwa jendelanya terbuka. Jelas-jelas, sebelumnya dia sudah menutup jendela. Edgar yang ag
Yasmine menemani Louis di rumah sakit semalaman. Keesokan paginya, dia pulang ke kediaman Keluarga Handoyo untuk bersiap-siap menikah. Hari ini adalah hari pernikahan Yasmine dan Jason.Setelah menemukan keluarganya, Yasmine ingin menikah dari Keluarga Handoyo. Hanya saja, tidak ada yang bahagia dengan pernikahan yang dipaksa ini. Yasmine merasa sangat terkekang dan sesak saat melihat dirinya yang memakai gaun pengantin di cermin."Darah Paman sudah dites untuk pencocokan sumsum tulang. Seharusnya, sebelum pernikahanmu resmi dimulai, hasilnya akan keluar. Kalau cocok, kita langsung batalkan pernikahannya," bisik Edgar.Yasmine mengangguk. Dia berharap sumsum tulang ayahnya bisa cocok karena ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan masa depannya saat ini.Kemudian, terdengar suara Sofia yang lembut dari luar. "Nona Yasmine, aku boleh masuk, nggak?"Edgar langsung pergi membuka pintu, lalu tersenyum dan berucap, "Tim mobil pernikahan akan datang menjemput pengantin. Aku keluar du
Suasana acara pernikahan ini tidak meriah, bahkan tidak ada pagar ayu di bagian pintu masuk. Jason berjalan ke depan kamar Yasmine tanpa ada halangan apa pun. Berdiri di depan pintu, pria itu pun mengetuk pintu dengan pelan seraya berkata, "Yasmine, aku sudah datang." Yasmine menatap ke arah Sofia seraya berkata, "Sofia, tolong buka pintunya." Sofia sudah hampir gagal mempertahankan ekspresi tenangnya. Dia adalah pion yang digunakan oleh Jonas untuk mengancam Jason sehingga pernikahan hari ini bisa diadakan. Rencana selanjutnya hanya akan berhasil apabila tidak ada perubahan situasi. Jika Sofia membuka pintu sekarang dan Jason melihatnya, pernikahan ini mungkin akan dibatalkan."Kenapa?" Melihat Sofia yang tidak bergerak, Yasmine pun bertanya demikian dengan perhatian. Mata Sofia tampak berkedip. Kemudian, dia menjawab, "Ng, nggak apa-apa." Dengan enggan, dia pun berjalan menuju pintu secara perlahan.Berdiri di depan pintu, Sofia tampak mengangkat tangannya dan memegang gagang pintu
Fidela berkata, "Jangan khawatir tentang urusan rumah. Aku akan mengurusnya dengan baik." Raut wajah Carlos tampak sangat suram. Dia tidak berkata apa-apa dan hanya mengangguk ringan, lalu menggendong Matteo masuk ke dalam mobil.Suasana di dalam mobil terasa tegang dan sesekali dapat terdengar suara isakan Matteo. Carlos mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat jam tangan. Pada saat ini, upacara pernikahan Yasmine telah selesai.Carlos mentertawakan dirinya sendiri dengan dingin. Di momen ini, apa gunanya Carlos masih memedulikan hal itu? Dia pun berkata, "Yogi, tolong antar kami ke bandara."....Mungkin untuk membuat Carlos kesal, Jason mengadakan pernikahan ini dengan sangat meriah. Bukan hanya diadakan di hotel terbesar dan mewah di Kota Sulvan, acara pernikahannya juga dipublikasikan dengan besar-besaran. Dia mengundang semua tokoh terkemuka di Kota Sulvan untuk hadir sehingga suasana pernikahan sangat meriah dan ramai.Mulai sekarang, semua orang di Kota Sulvan akan menget