Setelah penyerangan yang terjadi di bar, Matteo mengalami kecelakaan, lalu Qaila kebetulan lewat dan menyelamatkan Matteo. Carlos sudah mencurigai Qaila sejak saat itu. Dia sengaja bersandiwara supaya Qaila merasa dirinya memiliki harapan dan tidak terlalu berwaspada.Kemudian, Carlos mengutus orang untuk terus mengawasi dan melacak informasi yang berhubungan dengan Qaila. Sesuai dugaan, Carlos mengikuti petunjuk yang ada hingga akhirnya menemukan lokasi anggota Keluarga Abisatya. Pada saat yang sama, dia pun sangat kecewa pada Qaila.Wanita ini sampai bersekongkol dengan Keluarga Abisatya untuk merencanakan kecelakaan Matteo. Bertobat? Mana mungkin, wanita ini sudah terlalu kejam! Carlos bersumpah tidak akan melepaskan Qaila begitu saja!"Terus awasi dia!" perintah Carlos. Kemudian, dia menyuruh bawahannya untuk mengutus mata-mata ke kediaman Keluarga Cahyadi.....Setelah menyerahkan surat pemberitahuan, Yasmine pun pergi ke kediaman Keluarga Cahyadi esok harinya. Pemimpin Keluarga C
Meskipun demikian, Yasmine tetap memasang ekspresi tenang. Dia pura-pura bertanya dengan penasaran, "Itu tempat untuk menyimpan obat-obatan?""Bukan." Shanika menggelengkan kepalanya tanpa berbicara terlalu banyak. Kemudian, dia berjalan sambil meneruskan, "Aura tempat itu sangat buruk. Kamu akan bernasib sial kalau dekat-dekat, lebih baik menjauh."Sikap Shanika membuat Yasmine makin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan vila ini. Dia diam-diam mengingat tempat ini.Malam harinya, para pengawal berjaga di depan kamar Yasmine. Namun, ternyata kamarnya kosong melompong. Yasmine mengenakan pakaian hitam yang ketat. Dia diam-diam melewati tim patroli Keluarga Cahyadi, lalu memasuki ladang obat yang berada di dalam pegunungan. Setelah berjalan lama, dia akhirnya tiba di luar vila itu.Cuaca kurang baik karena sedang mendung. Lampu yang remang-remang pun membuat penglihatan Yasmine menjadi kurang jelas. Apalagi, vila ini terletak di pedalaman gunung. Orang yang tinggal di dalam tidak ada
Ternyata mereka hanya memiliki postur tubuh yang sama. Memang banyak orang seperti ini. Contoh saja Jason dengan Carlos, mereka sama-sama bertubuh tinggi dan tegap.Yasmine segera menyingkirkan pikirannya, lalu menatap pria itu dengan tatapan waspada dan bertanya, "Siapa kamu? Kenapa kamu membantuku?"Tidak perlu diragukan lagi, sudah pasti pria ini yang membuat pergerakan tadi. Dia sengaja membuat tim patroli pergi ke arah lain."Keluarga Cahyadi tidak sesederhana yang terlihat. Meski kamu adalah Nona Besar Keluarga Handoyo, kamu tetap akan berakhir mengenaskan kalau tertangkap. Mereka nggak akan melepaskanmu begitu saja. Kamu nggak seharusnya datang ke tempat ini, cepat pulang besok!" ucap pria itu dengan dingin untuk memperingatkan Yasmine.Selesai melontarkan itu, si pria langsung berjalan ke dalam hutan dan menghilang. Di sisi lain, Yasmine masih berdiri di tempatnya sembari memandang arah pergi pria itu dengan murung. Sepertinya, pria ini tahu cukup banyak tentang Keluarga Cahyad
Entah mengapa, tubuh Yasmine tiba-tiba menegang. Ketika membayangkan Shanika tidur dengan pria ini, dia pun merasa sangat tidak nyaman. Hatinya bahkan menolak kuat-kuat keputusan Shanika ini.Yasmine tanpa sadar menimpali, "Tampan? Kenapa aku merasa dia biasa-biasa saja? Kamu hanya akan menurunkan derajatmu kalau tidur dengannya. Nona Shanika, ada banyak pria hebat di luar sana. Sebaiknya kamu cari yang bisa bersanding denganmu. Gimana kalau aku memperkenalkan pria lain untukmu?"Shanika adalah orang yang sangat gila hormat. Demi harga dirinya, dia tidak mungkin bersedia tidur dengan pria itu lagi. Sesuai dugaan, Shanika menyingkirkan tatapannya yang penuh hasrat. Kemudian, dia menatap Yasmine dengan penuh minat sambil membalas, "Maksudmu, memperkenalkan pria yang tampan dan hebat seperti calon suamimu itu?"Jason sedang mempersiapkan pernikahan mereka dengan heboh sehingga semua orang kalangan atas mengetahuinya. Ketika teringat pada Jason, Yasmine pun merasa sangat pusing. Meskipun d
"Aku sebenarnya ...." Yasmine hendak menjelaskan, tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di luar.Ekspresi pria itu juga sontak berubah. Kemudian, dia bergegas menarik Yasmine ke bilik kamar mandi samping. Ruangan ini tidak besar. Ditambah lagi postur tubuh si pria yang tinggi dan tegap, ruangan ini pun menjadi sangat sesak.Yasmine hampir menempel di dada pria ini. Dia merasakan napas yang sangat familier. Ejekan Yasmine barusan jelas-jelas dilontarkan untuk Carlos. Dalam sekejap, dia tiba-tiba menyadari sesuatu sehingga menengadah menatap pria di depannya ....Wajah si pria tampak sangat suram. Amarah terpancar dari sorot matanya. Dia mencibir, lalu berkata, "Tenang saja, aku tidak tertarik padamu. Aku lebih memilih tidur dengan Shanika daripada denganmu!"Selesai mengatakan itu, pria itu memegang bahu Yasmine dan mendorongnya menjauh. Yasmine pun merasa konyol. Dia tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menyentuh bagian antara rahang dengan leher pria itu. Rasanya sangat halus
Memukul Carlos? Hanya dengan membayangkan adegan ini, Yasmine sudah bergidik ngeri. Carlos tidak boleh berlama-lama di tempat ini lagi. Dia harus mencari cara untuk menyuruh Carlos pergi!Ketika Yasmine sedang memikirkan rencana dengan cemas, bawahan Shanika buru-buru menghampiri dan melapor, "Dia sudah datang."Jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Carlos ditangkap, mampuslah!"Nona Yasmine, ayo temani aku menginvestigasinya," ucap Shanika seraya menyunggingkan senyuman nakal dan melirik Yasmine. Saat berikutnya, dia mengeluarkan cambuk yang telah disiapkannya dan menyodorkannya kepada Yasmine.Pada saat yang sama, Yasmine tiba-tiba melihat pria tampan dengan tinggi 1,9 meter sedang berjalan santai sembari mengangkat kotoran. Dia hanya bisa terperangah di tempatnya sambil menatap Carlos dengan tidak percaya.Meskipun pria ini mengenakan topeng kulit, dia tetap adalah Carlos. Masa seorang Carlos mengangkat kotoran? Benar-benar di luar dugaan. Yasmine tidak akan berani membayangkan h
Carlos menunduk menatap Yasmine sambil bertanya. "Kamu mengkhawatirkanku?"Yasmine seketika merasa bersalah. Dia mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan Carlos, lalu berkata, "Aku hanya merasa kamu nggak perlu bertarung dengan mereka."Yasmine jelas-jelas sangat mengkhawatirkan Carlos, tetapi dia tidak mau mengakuinya.Meskipun Yasmine berada tepat di sampingnya, Carlos malah merasa jarak di antara mereka berdua sangat jauh. Raut wajah Carlos seketika berubah. Dia menjelaskan, "Sejak kemarin malam, aturan patroli mereka sudah berubah. Totalnya ada 3 tim patroli yang berjaga secara bergantian."Setelah satu tim pergi, tim lain akan segera datang. Jadi, masalah ini harus langsung diatasi."Jangan menunda lagi. Cepat masuk dan lakukan tugasmu. Kalau kamu menunda lebih lama, orang yang aku hadapi akan bertambah banyak." Carlos melanjutkan sambil mencibir, "Tapi, kalau kamu memang ingin mencelakaiku, terus saja membuang-buang waktu."Dalam sekejap, sikap Carlos berubah menjadi se
"Kamu nggak mengenalku?" tanya Yasmine.Wanita ini terlihat bingung. Kemudian, dia menghela napas dan berkata, "Baguslah kalau kamu bukan orang yang diutus Shanika untuk membunuhku. Aku adik kembarnya Shanika. Namaku Sofia. Aku dikurung oleh Shanika di sini.""Keluarga Cahyadi punya peraturan, mereka nggak mengizinkan keberadaan anak kembar. Selama ini, aku dan Shanika terus bersaing. Ketika umur 9 tahun, kami ikut ujian tertulis. Yang menang akan menjadi pewaris, sedangkan yang kalah …," lanjut Sofia.Sofia melihat ke sekeliling sambil tersenyum getir, lalu meneruskan, "Akan menjadi tahanan. Tapi, aku nggak rela. Jadi, 4 tahun yang lalu, aku diam-diam melarikan diri. Aku nggak berniat untuk merebut harta warisan. Aku hanya ingin menyembunyikan identitasku dan hidup sebagai orang biasa. Tapi, aku malah tertangkap.""Orang yang pernah kabur sudah kehilangan hak untuk hidup. Shanika bisa membunuhku kapan saja. Dia pasti akan segera membunuhku." Sofia duduk di sebelah Yasmine dengan lesu
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe