Share

Bab 6 - Pernikahan Kontrak?

“Papa bisa bukttiin dengan cara menikahkan kalian,” Pak Pras menatap Arial dan Keyla silih berganti. “Gimana?”

“Pa!” bentak Arial.

“Pak...” Keyla berkata lirih.

“Cuma cara itu yang bisa papa buktiin kalau Keyla bukan perempuan simpanan apalagi anak haram papa. Iya ‘kan?”

“Tapi ‘kan—” protes Arial.

“Papa tidak mau dengar protes kamu.”

Arial menutup matanya, “Pa, aku janji gak akan nuduh Keyla macem-macem lagi. Papa mau adopsi dia pun aku gak masalah.”

Pak Pras menggeleng, “Keputusan papa sudah bulat. Kalian harus menikah.”

“Pa, tapi menikah itu gak boleh cuma untuk membuktikan sesuatu. Pernikahan terlalu sakral untuk dipermainkan.” Arial berusaha mempertahankan protesnya.

Pak Pras tertawa, “Kamu ini lucu ya. Tadi kamu bersikeras minta papa buktikan. Setelah papa buktikan kamu malah menolak.”

Arial menatap Keyla kesal, “Key, ngomong dong, jangan diem terus!”

Keyla melirik Arial lalu menatap pak Pras, “Ucapan dokter Arial bener, pak. Pernikahan terlalu sakral hanya untuk membuktikan tuduhan yang gak penting.”

“Key, papa awalnya sangat ingin mengadopsi kamu setelah tahu kalau kamu adalah anak yang baik. Tapi setelah dipikir-pikir, papa pikir lebih baik kalau kamu jadi menantu papa dan istri Arial. Kalian memang baru kenal, tapi papa percaya kalian pasti bisa beradaptasi dengan cepat. Pacaran setelah menikah itu menyenangkan, percaya sama papa.”

Arial melirik sinis ke arah Keyla.

“Papa pikir akan sangat tidak nyaman kalau di usia kamu yang tiga puluh empat tahun ini kamu tiba-tiba punya adik, jadi papa langsung kepikiran untuk jadikan Keyla istri kamu. Lagian ‘kan kamu gak punya pacar, apa salahnya menikah dengan Keyla?”

“Pa, aku emang gak punya pacar tapi aku bisa kenalin perempuan lain ke papa, jadinya papa gak main nyuruh aku nikah sama Keyla.”

“Gak bisa, Rial, keputusan papa udah bulat.”

“Pa, kita gak pernah tahu asal-usul Keyla kayak gimana. Papa mau punya menantu gak jelas kayak dia?”

“Arial! Jaga bicara kamu!”

Arial tahu berdebat dengan papa tidak akan pernah membuatnya menang. Ia membalikkan badan dan menubruk Keyla yang berdiri disampingnya dan pergi entah kemana.

***

Keyla akhirnya dapat menemukan Arial di rooftop rumah sakit. Tadi siang setelah membantu proses melahirkan pervaginam dan melakukan visit pasien, Arial langsung menghilang bak ditelan bumi. Keyla yang baru selesai berjaga di Ponek langsung mencarinya ke seluruh penjuru rumah sakit.

“Dok.”

Arial tak menoleh. Ia tahu Keyla pasti mencarinya.

Keyla berdiri disamping Arial, “Saya...”

“Gak usah pake bahasa formal. Kita ngobrol bukan sebagai konsulen dan ko-as.”

“Aku bakal berusaha bujuk pak Pras supaya kita gak nikah. Aku juga gak akan terima adopsi itu kalopun dipaksa.”

Arial melirik Keyla, “Papa gak akan bisa dibujuk.”

“Hah? Terus gimana?”

Arial kembali melirik Keyla. Dilihat irish mata berwarna hitam pekat itu. Matanya bulat dan jernih, bulu matanya lebat, alisnya pun begitu. Pipinya yang chubby dan bibir mungil kini sedikit membius kekesalannya.

“Dokter kenapa liatin aku begitu?”

“Enggak.”

“Aku bakal cari pacar supaya pak Pras gak paksa kita nikah. Dokter juga sebaiknya cari pacar buat dikenalin sama pak Pras. Aku yakin dengan gitu pak Pras pasti pertimbangin semuanya.”

“Jangan panggil dokter.”

“Terus? Bapak?”

“Jangan panggil bapak. Kamu pikir saya setua papa?”

“Banyak aturan banget sih.” Keyla manyun.

Arial menahan tawa, “Kakak aja. Kamu ‘kan tadinya mau jadi adik saya.”

“Oke. Oyah, soal pacar, dokter, eh maksudnya kakak, punya pacar ‘kan?”

Arial menggeleng.

“Tapi kakak suka cewek ‘kan?”

Arial melotot, “Kamu tuh ya. Kamu pikir saya belok?”

“Ya kalik aja ‘kan. Soalnya banyak gosip yang beredar kalo kakak—”

“Apa?”

Keyla menggeleng buru-buru.

Arial menatap lurus ke depan, “Kita tetep nikah aja, Key.”

Keyla melotot. Ia langsung menoleh dan menatap wajah Arial lekat-lekat. Tak ada tawa ataupun ledekan seperti dugaannya.

Arial melirik dan menatap Keyla serius, “Gimana?”

Keyla membeku. Hatinya mudah sekali baper jika bersangkutan dengan hal-hal sensitif. Hal tentang pernikahan membuatnya sangat emosional dan bawa perasaan. Apalagi yang membahas pernikahan dengannya adalah Arial, dokter obgyn utama yang dikenal tampan dan serius.

“Jangan geer dulu. Saya nawarin kamu nikah kontrak, bukan nikah beneran.”

“Hah? Kontrak?”

“Iya lah, kamu pikir saya mau nikah beneran sama kamu?”

Keyla menggeleng pelan.

“Saya suka sama satu dokter dirumah sakit ini.”

“Siapa?”

Arial menatap Keyla, “Yang pasti bukan dokter ko-as apalagi itu kamu.”

Keyla membuang nafasnya pelan, “Aku juga suka sama satu dokter disini.”

“Siapa?”

“Yang pasti bukan dokter obgyn apalagi itu kakak.”

Arial mendelik kesal, “Jadi gimana? Mau gak nikah kontrak sama saya?”

“Hmmmm.”

“Gak usah sok mikir.”

Keyla mendelik kesal.

“Kalo kamu terima tawaran pernikahan kontrak ini, saya akan kasih uang bulanan. Kamu juga bakal tinggal dirumah dan gak perlu mikirin tinggal dimana lagi.”

Keyla menganggu ragu,, “Oke. Kita akan nikah kontrak.”

Arial mengulurkan tangannya, “Deal?”

Keyla membalas jabatan tangan Arial, “Deal. Jadi kapan kita nikah?”

“Malam ini.”

Kedua mata Keyla membulat kaget, "Hah?”

“Kita gak perlu banyak persiapan. Sekarang kita pulang dan langsung ke ballroom hotel, papa udah siapin semuanya. Dan kamu, tugas kamu saat ini cuma satu. Jangan sampe papa tahu kita cuma nikah kontrak. Oke?”

Keyla mengangguk. Semoga ia bisa menjaga rahasia ini dengan baik.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status