“Maaf Bu, kami bukan pasangan suami istri, tetapi orang ini sudah mengganggu saya dengan masalah yang dibuatnya sendiri,” kilah Kayra yang merasa geram dengan tingkah pria itu.
“Ini semua gara-gara kamu, coba kamu mau saja menjadi sekretaris saya, tidak akan ada masalah seperti ini, atau kamu memang sengaja memancing keributan agar saya malu, iya?” tanyanya lagi yang masih ngotot.
“Bukannya situ yang memancing keributan, saya sudah baik-baik ingin mengganti rugi dengan uang, tetapi anda sendiri kan yang menolaknya,” jawabnya yang tak mau kalah berbicara.
Kayra lalu mendatangi wanita tua itu untuk dimintai pendapatnya.
“Maaf, Bu, saya ingin minta pendapat Ibu sendiri dengan masalah saya, menurut Ibu apa yang harus saya lakukan untuk mengganti kerugiannya?”
“Memang apa sih yang kalian ributkan?” tanya wanita tua itu penasaran.
“Hey, kamu kenapa minta pendapat orang
[Assalamu’alaikum, Tuan][Wa’alaikumsalam, bagaimana Pak di sana apakah Kayra tidak mengalami masalah?][Sebenarnya nggak ada sih, Tuan, tetapi sedikit ada gangguan dengan seorang pria yang baru saja Non Kayra temui][Memangnya ada apa sih? Siapa itu, apakah saya mengenalnya?][Saya juga tidak tahu siapa dia, Cuma yaitu dia membuat Non Kayra menjadi serba salah, Tuan][Maksudnya bagaimana, Pak Dirman?][Begini Tuan, saat di perjalanan hampir sampai di hotel, Non Kayra minta dibelikan es kelapa di pinggir jalan][Setelah tiba di lobi hotel es kelapanya jatuh dan mengenai jas orang itu. Dia marah-marah nggak jelas gitu][Nggak jelas bagaimana maksudmu?][Soalnya Non Kayra sudah ingin menggantinya dengan sejumlah uang dan juga sudah meminta maaf sama orang itu tetapi masnya nggak mau di ganti uang]
Sementara itu seminar masih berlangsung dari pagi jam sepuluh pagi dengan meriah dan ramai.Dengan di tata secara apik dan elegan, ruangan yang begitu besar bisa menampung sampai kurang lebih tiga ratus orang itu, kini sudah dipadati oleh sekumpulan pebisnis.Seminar yang dihadiri oleh kalangan bisnis baik yang muda dan tua, sudah berpengalaman ataupun tidak, mereka berkumpul, saling memberikan motivasi, dukungan satu sana lain.Seminar ini juga diadakan setahun sekali untuk mengembangkan usaha, atau yang baru belajar menggeluti bidang usaha dan sebagai penghargaan loyalitas dan dedikasi ya selama ini untuk menjadikan sebuah perusahaan yang berkembang pesat.Ada tiga kandidat yang sebenarnya yang masuk nominasi diantaranya ada nama mereka berdua.Malik Ibrahim Husaini dan Kayra Angelina Atmaja, tetapi mereka tidak mengetahuinya, kalau hari ini adalah pemberian penghargaan kepada mereka yang berhasil menjadi pengusaha muda.
Meisya memberanikan dirinya untuk menatap Malik dengan tatapan yang tajam, tetapi Malik tidak membalas tatapannya.Meisya sangat bahagia ketika melihat Malik yang ternyata begitu tampan dan membuat hatinya berbunga-bunga.“Malik, bagaimana, di mana dia?” tanyanya lagi penasaran.“Aduh gawat nih, malu dong kalau aku bilang belum punya. Ah aku terjebak, coba seandainya aku tidak menolak untuk bertemu gadis yang mau dikenalkan olehku, tentu aku dengan bangga memperkenalkannya sebagai calon istriku nanti,” rutuknya bingung.“Tenang Malik, tenang ... pasti ada cara untuk membungkam mulut mereka,” lanjutnya lagi.“Sayang, kamu bertanya sama dia?” Kamu nggak sadar ya dia itu cinta mati sama kamu, mungkin sampai sekarang dia tidak bisa menikah karena masih mengharapkan kamu,” ucapnya sembari mengecup pipi mulus Meisya di depan mata Malik, membuat darahnya mendidih tidak tahan melihat
Kayra bingung melihat tingkah wanita berparas cantik itu yang tiba-tiba pergi begitu saja dengan amarah.“Sepertinya wanita itu masih ada perasaan sama orang ini, pantas saja aku disuruh pura-pura menjadi tunangannya!”“Padahal wajahnya sih nggak jelek-jelek amat, masa iya nggak punya gebetan atau dia beralih penyuka sesama jenis ... hih ... amit-amit deh!”“Atau dianya saja yang banyak tingkah, banyak kriterianya, bisa jadi kan?” tanyanya dalam hati.Namun Kayra tidak sadar kalau dirinya juga diperhatikan oleh orang lain.Dimas yang belum juga pergi dari sana dan dia selalu menatap wajah cantik Kayra, entah kenapa pandangannya tidak lepas, membuat Malik sedikit terganggu dengan pandangannya itu.“Mas Dimas!” teriak Meisya dari jauh.“Oh ya, tunggu!”“Satu kata buatmu, Cantik!” Dimas mengedipkan mata kanannya ke arah Kayra, tetapi wanita itu ber
“Memang siapa sih, aku juga pernah dengar juga kalau nggak salah dari bosku, dia seorang pemuda tampan, jadi penasaran, siapa ya kira-kira dia?” tanya Lintang yang ikut penasaran.“Wah seru nih kalau ternyata pria itu belum menikah, kita bisa bersaing untuk mendapatkannya,” timpa Arlera bersemangat.“Ya belum tentu kali, dia mau sama kita dan kita juga belum tahu kriterianya wanita idamannya seperti apa, iya kan?” sahut Lintang santai.Kayra hanya mendengarkan mereka yang sedang asyik membahas masalah siapa yang akan terpilih menjadi pengusaha muda yang mendulang banyak prestasinya dalau dunia usahanya.“Aku jadi bingung, siapa yang aku pilih dari mereka, sedangkan aku juga belum tahu kriterianya seperti apa?”“Cuma dia bilang suka wanita yang berhijab, sedangkan dari mereka berempat semuanya memakai pakaian kurang bahan.”“Hanya Lintang yang masih terlihat wajar, sedangkan ya
Kayra melihat penampakan orang itu dan benar saja pria itu adalah pria yang sama temannya Malik.“Apa ... dia?”“Mati aku, kok tambah runyam begini, jadi aku tidak bisa dong mencarikan jodoh buat Malik!”“Lintang sendiri juga pacaran dengan saudaranya Dimas,” ucapnya dalam hati.“Kay!” Kayra!”“Ya ... ada apa?” tanyanya terkejut.“Justru aku yang harus tanya sama kamu, ada apa sebenarnya, kamu kenal dengan Dimas?” tanyanya lagi.“Nggak ... eh maksudnya baru kenalan tadi,” jawabnya singkat.“Ingat Kay, jangan dekatin dia ataupum kamu termakan dengan gombalannya dia itu playboy cap ikan asin, masih untung kakaknya itu nggak terlalu lebay seperti adiknyanitu,” jelas Arleta kepada Kayra.“Pasti mereka ada di sini juga, entah di mana mereka,” lanjutnya lagi.“Guys ... pria itu ganteng banget, aku mau
“Oh iya sampai lupa ... Kay kenalkan ini yang namanya Mas Aldo sekaligus pacar aku, dan sebentar lagi aku akan menikah denganny.”“Mas, ini teman baruku namanya Kayra.” Lintang memperkenalkan Kayra dengan senang hati.Aldo mengulurkan tangannya ke arah Kayra, tetapi gadis cantik hanya menangkupkam kedua tangannya.“Maaf Mas!”“Oh tidak apa-apa, saya mengerti kok,” sahutnya tersenyum ramah.Aldo sesekali melirik ke arah Kayra, dia lun sebenarnya merasa risih, tetapi acara sebentar lagi akan selesai, hanya tinggal pengumuman lima besar pengusaha muda yang berprestasi di bidangnya.Setelah kata sambutan dari berbagai pihak, kini acara puncaknya yaitu pengumuaman lima kandidat yang berhasil mencuri perhatian para juri yang sudah berpengalaman.“Baiklah para tamu undangan sekalian, kini tiba waktunya untuk membacakan lima orang pengusaha yang telah berprestas
Sekarang kita punya wajah baru yang bisa mengalahkan seorang Rifaldo Putera Erlangga, dan selamat untuk para pemenang lainnya,” ucap panitia itu.Tak lama kemudian Ibu Lina Yulianti pun datang dan memberikan piagam penghargaan kepada masing-masing pemenang.Ibu Lina tersenyum saat melihat mereka yang ternyata dua-duanya menjadi juara di hati para pengusaha.“Wah kalian kompak selalu, sudah saya bilang kalian ini memang jodoh, selamat ya soalnya tadi kata Meisya kalian sudah tunangan, ayuk klarifikasi biar orang semua tahu, jangan sampai tunangan kamu di ambil orang,” jelasnya tersenyum.“Loh kok Ibu kenal dengan Meisya?” tanya Kayra penasaran.“Ya iyalah kenal dia kan keponakan saya!”Seketika mereka berdua saling berpandangan dan lagi-lagi Bu Lina menggodanya.“Ayuk, nak Malik silakan beri kata sambutan dan sekalian memperkenalkan calon istrimu!”“Kurang