***
Meski aku dan kamu terpisah jarak ribuan kilometer, terpisah benua yang berbeda. Kita masih menatap langit yang sama dengan perasaan yang tak pernah bisa dihapus oleh jarak. Meski kamu menghilang dari jangkauan mata ini, potret dirimu utuh selalu dekat di hatiku. Kamu seperti detak jantung yang membuat hidup. Jatuh cinta padamu adalah hadiah terindah dan hidup bersamamu adalah tujuanku terlahir di dunia. Tuhan pun bercerita padaku, bahwa aku memang terlahir untuk menua bersamamu.
***
Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Elang dan Eva. Akhirnya ikatan Kebahagiaan mereka tertaut oleh pernikahan yang suci. Senyum pun tak pernah terlepas dari keduanya.
Setelah acara pernikahan keduanya sukses di gelar di salah satu hotel di Jakarta, akhirnya Gadis pulang ke rumah. Di rumah sudah banyak sanak saudara yang masih tetap datang untuk memberi selamat pada keluarga besar Hadi.
"Jodoh itu ternyata dekat ya dan enggak sangka kal
***Tugasku terlahir di dunia salah satunya adalah untuk membahagiakanmu. Jika bukan karena itu, kenapa saat ini aku masih bisa bernapas?***Gadis terus saja menangis di kamarnya. Hari ini adalah babak awal ia akan berjalan menuju tangga bahagia bersama lelaki pilihan Allah. Lelaki yang mampu menghapus luka, menghilangkan segala ketakutan dan juga melalui Yamazaki ia menemukan Allah di hatinya.Gadis tak pernah bisa membayangkan sama sekali, jika takdir ternyata telah menyeleksi Kebahagiaan untuknya. Saat rumah tangganya hancur dengan Devano, dulu ia pikir bahwa semesta sedang menghukumnya karena ia hanya sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan Sang Pencipta. Dan saat ia bertemu dengan Yamazaki, entah kenapa hatinya merasakan debaran yang tak biasa, ia pun berpikir bahwa semesta sedang bercanda dengannya, bagaimana bisa dengan mudahnya jatuh cinta setelah jatuh terpuruk karena cinta itu sendiri. Ternyata Allah punya jala
***Hati ini selalu berkumandang memanggil namamu dan tidak pernah lelah bertakbir rindu. Esok sudah saatnya merayakan kemenangan atas rindu yang tertahan di hari bahagia. Di mana janji akad terucap menembus langit.Ya... Kekasihku, semoga luka pergi kabur, semoga bahagia menghambur dan segala tentangmu diingatanku tak pernah libur.***Esok adalah hari di mana bait-bait rindu yang tertulis akan menemukan pemiliknya. Besok, Gadis akan menikah dengan lelaki yang Allah pilihkan untuknya. Memang esok bukan pernikahannya yang pertama kali baginya, tapi rasanya pernikahan ini seperti berbeda, ia tak menyangka akan sebahagia ini. Menikah dengan lelaki asing, berbeda negara dan bahasa membuat Gadis tak percaya jika takdir semenarik itu. Gadis menghela napasnya dalam-dalam, ia tersenyum mengingat pertemuan pertamanya di bandara waktu itu. Ternyata di sana lah semesta bekerja dengan caranya dan takdir menyusun sk
***Meski musim semi telah usai, kau adalah bunga yang akan selamanya mekar di jantung hatiku. Meski nanti rambut kita gugur berjatuhan karena angka-angka bertambah pada usia, namun cintaku tidak akan pernah berguguran.***Hari kedua setelah akad...Menjelang adzan subuh berkumandang, Yamazaki terbangun lebih awal. Ia tersenyum melihat Gadis yang ada di sisinya saat pertama kali membuka kedua matanya. Yamazaki terus saja menatap wajah teduh istrinya, wajah yang bebas ia nikmati dan ia puja saat ini.Yamazaki tersenyum mengingat hal indah semalam saat ia dan Gadis menyatu dalam cinta."Sudah bangun, Humaira..." Yamazaki memanggil Gadis begitu karena pipi Gadis selalu bersemu merah jika sedang malu.Gadis terkejut karena Yamazaki saat ini menatapnya dengan hangat. "Kenapa sudah bangun, Sensei?" tanyanya dengan suara resak.Raut wajah Yamazaki berubah muram. "Aku ini suamimu, saya
***"Aku tidak bisa memilih untuk melabuhkan hati pada siapa. Aku pun tidak bisa menolak satu nama yang sudah ditulis takdir untuk menjadi duniaku. Bagaimana pun takdir bekerja dengan caranya untuk kita dan semesta tahu bagaimana cara kita dipertemukan dengan begitu indah. Aku bahagia karena takdir berperan dengan baik dan menjadikan kita sebagai tokoh utama dalam cerita yang indah."***Aku tidak menyangka jika saat ini kebahagiaan telah pulang kembali, bahkan bahagia itu menetap, bukan hanya sekedar singgah. Lelaki asing yang dulu aku benci karena dia adalah salah satu lelaki yang paling menyebalkan dan satu-satunya lelaki yang dingin pada perempuan secantik aku!Opss! Aku terlalu percaya diri memang menyebut diri ini cantik, tapi katanya dia memang mengakui dan memuji kecantikanku saat dulu kita pertama kali bertemu di bandara. Bahkan saat aku memakai jilbab untuk pertama kalinya, dia mengatakan aku seperti bidadari berm
Menatapnya adalah cahaya yang membuatku ingin selalu saja di sisinya. Dia seperti purnama yang cahayanya membuat candu dan rindu. Kenapa ada wanita seindah dia di dunia ini? Sepertinya keindahannya memang Allah ciptakan dengan sempurna. Sesempurna aku memeluk bahagia bersamanya. Kekasih hatiku, teruslah berada di sisiku. Aku ingin mencapai surga-Nya bersamamu.***Aku terus saja menatap wanita yang saat ini sedang fokus memasak. Dia terus saja berjibaku di dapur agar bisa memasak makanan kesukaanku. Gadis... dia adalah wanita yang memang pantang menyerah, aku sudah bilang padanya untuk tidak merisaukan dirinya yang memang tak bisa memasak karena aku menikahinya bukan untuk meminta dia untuk menyiapkan makanan untukku atau melayaniku, aku hanya ingin menua bersamanya! Tapi Gadis selalu bilang kalau dia ingin menyiapkan makanan untukku, wanita itu memang keras kepala. Kutatap wajahnya yang melukis senyum, aku tebak jika Gadis pasti sudah menemukan bumbu ra
***Tiga tahun kemudian...Waktu terus saja berjalan dengan cepat dan tak terasa selama empat musim dilalui bersama. Gadis dan Yamazaki melalui tiga tahun bersama dengan perasaan yang bahagia, namun terkadang ada kesedihan karena tiga tahun bersama tidak ada tanda-tanda bahwa Gadis hamil.Gadis menghela napas panjang saat melihat satu garis lagi. “Kapan ya bisa berubah jadi dua garis,” gumamnya.“Ada apa?” tanya Yamazaki.Gadis tersenyum tipis. “Anata, maafkan aku... “Kening Yamazaki mengernyit. “Kenapa minta maaf, Sayang?”Gadis langsung menyerahkan hasil tespack ke tangan Yamazaki.Yamazaki tersenyum, dan dia membelai puncak kepala Gadis lembut. “Belum saatnya, Sayang. Jangan terus bersedih, ya! Kita usaha lagi, kita doa lagi. Insya Allah kalau sudah waktunya pasti kita diberi rezeki anak.”
***“Maaf. Aku tidak suka kalau ada wanita yang langsung memeluk suami orang, dan hargai kebudayaan kami sebagai orang Asia,” ucap Gadis.“Oh, ini istri kamu ya, Yamazaki?”“Hmm... kenapa? Apa anda tidak suka kalau saya ini istrinya?” tanya Gadis. Dia cemburu karena wanita bermata biru itu sangat cantik. Bagaimana bisa Gadis tidak merasa waspada jika ada wanita secantik itu menyapa suaminya dan dengan entengnya memeluk suami orang.“Maaf. Saya tidak tahu kalau Yamazaki ini sudah mempunyai istri, bahkan saya pikir Yamazaki ini masih lajang karena dia tak pernah membicarakan masalah pribadinya. Jika tadi saya lancang karena memeluk suami anda, saya minta maaf,” balas wanita asing itu tersenyum, lantas dia langsung mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Gadis. “Perkenalkan nama saya Evelyn, saya adalah teman satu kampusnya Yamazaki – San,” tambahnya memperkenalkan diri.Deg!
***"Gadis, kamu sama Yamazaki baik-baik saja, kan?" tanya Emily.Gadis mengangguk. "Iya, aku dan Yamazaki baik-baik saja. Ada apa? Apa ada hal yang ingin kamu sampaikan padaku?"Emily hanya tersenyum tipis, dia sepertinya tadi salah orang, dia pikir tadi tak sengaja bertemu Yamazaki dengan Haruka, saudari kembar dari mendiang Sakura."Emily, ada apa? Bicara saja ya padaku! Aku janji pasti akan mendengarnya," ucap Gadis."Tidak apa-apa, mungkin tadi aku salah lihat," balas Emily. "Yamazaki sedang berada di luar kota, kan?""Iya. Sudah tiga hari dan jika dia masih lama, kemungkinan aku yang akan pulang duluan ke Jakarta," balas Gadis."Gadis... ""Iya, ada apa?""Kamu tahu masalah mendiang Sakura?"Gadis mengangguk. "Aku tahu karena Yamazaki menceritakan semuanya. Sakura adalah kekasihnya di masa lalu dan dia meninggal saat mau melangsungkan pernikahannya dengan Yamazaki.""Kamu hanya tahu itu