Share

Tertangkap

Author: Azitung
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pernikahan Kedua

Tertangkap

Bab 22

Kini Riri di ikat sama dengan Mita, mulutnya disumpal dengan lakban hitam, karena Riri selalu memaki mereka.

Mita sudah tak berdaya habis dipukul oleh mereka, karena meminta agar Riri di lepaskan.

Para preman itu menyeringai puas. Sebentar lagi Bos Bondan akan datang. Uang mereka akan bertambah, sembari menunggu mereka minum dan merokok sambil menjaga dua wanita yang menjadi tawanan mereka.

Bondan datang dengan seorang teman nya. Ia langsung memperhatikan Riri dengan seksama. Karena minimnya cahaya dia tak mengenali wajah itu.

"Bagaimana, Bos? Apa Bos suka?" teman Jarot menaik turunkan alisnya dengan senyum terkembang di bibirnya.

"Ya ya ya, tak rugi aku mempekerjakan kalian. Berikan uang mereka!" perintah Bondan pada asistennya.

Asisten itu segera merogoh sakunya, uang dua gepok masing-masing sepuluh juta kini sudah berpindah tangan pada Jarot dan temannya.

"Terimakasih, Bos!" ucap mereka bersamaan.

"Cari sebanyak-banyaknya, maka bonus kalian akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Khotipah
bikin males baca lanjutannya
goodnovel comment avatar
Siti Khotipah
gak sesuai dgn judulnya lama"ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Kedua    Mencari Bondan

    Peenikahan KeduaMencari BondanBab 23Sebagai seorang teman, Ayu sudah pernah menasihati Mita, tak baik pacaran dengan pria tua dan beristri. Mita tak peduli, karena pacaran dengan sebaya tak seroyal om-om, begitu katanya dulu.Nasi sudah jadi bubur, kesalahan itu berakibat fatal akhirnya. Tak bisa saling menyalahkan, karena ia pun turut memancing hal buruk itu terjadi padanya. Tama pulang dengan raut kecewa dan sedih sekaligus geram. Ia bertekad akan mencari Bondan tak peduli ia kaya atau pun berpengaruh. Tama ingin buat perhitungan. Bila perlu menghabisi pria itu.Sayangnya Ayu tidak begitu mengenal Bondan, dia hanya menyebut namanya saja. Tama mulai mencarinya, menurut ciri-ciri yang di katakan Ayu tadi, dia yakin takkan sulit mengenalinya. Dirumah"Ya ampun Mita, apa yang terjadi, Nak? Kenapa badanmu memar-memar begini?"Mita baru saja selesai mandi, saat hendak mengganti bajunya, Ibunya masuk kedalam kamarnya. Syok melihat luka lebam di bagian belakang tubuh putrinya."Jawab

  • Pernikahan Kedua    Di Usir

    Pernikahan KeduaDi UsirBab 24"Cari perempuan itu sampai dapat!"Bondan baru saja memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Mita lagi. Ia tak terima karena sudah di jebloskan ke dalam penjara. "Danu Subrata! Aku akan balas perbuatanmu!" ucap Bondan seraya mengepalkan tangannya. Bondan menghisap cerutunya menghembuskan asapnya hingga asap itu mengepul keatas. Hatinya kini diliputi oleh dendam. Danu, Riri dan Mita ada dalam targetnya."Bondan kuperingatkan sekali lagi, jangan coba-coba mengusik Danu! Dia sudah banyak membantu Buana Corp." Rupanya sang kakak mendengar ucapan Bondan tadi. Dia sudah berusaha mengeluarkan adiknya itu dari penjara dengan syarat Bondan harus melupakan kejadian itu.Bondan terhenyak, tak menyangka kakaknya mendengar ucapannya. "Masalahmu cukup dengan gadis itu. Aku tak mau usaha kita hancur. Ingat! Danu itu memang baik, tapi kalau sudah terusik. Mudah baginya menghancurkan Buana Corp," tegas Handoko lagi pada adiknya.Bisa dibilang, Danu lah yang banyak

  • Pernikahan Kedua    Gagal Menculik

    Pernikahan KeduaGagal Menculik Bab 25Mendung menyelimuti langit Jakarta, pertanda hujan akan segera turun. Beruntung Riri sudah sampai di kantor kala gerimis mulai menyebar di bumi."Selamat pagi Bu Riri!" Sapa Adrian ramah. Iapun baru saja sampai, di sampingnya ada Gilang. Riri terkesiap. "Pagi Gilang!" balas Riri. "Perasaan aku yang mengucap salam, kenapa Mas Gilang yang dapat balasan?" protes Adrian."Perkara salam saja protes, ayo masuk!" Ajak Gilang. Riri berjalan di belakang mereka.Pagi ini di adakan rapat oleh petinggi perusahaan. Karena Gilang sudah kembali, maka Adrian di pindah menjadi asisten Riri. Terpaksa Risti tetap jadi karyawan di bawah naungan Riri. Adrian senang karena bisa terus menatap Nirmala. Riri di minta untuk datang keruangan Papanya. Ada kerjasama lagi antara Buana Corp dan Subrata Group. Riri di percayakan untuk menangani proyek itu. Gilang membukakan pintu untuk Riri Dia di tunjuk untuk menemani Riri. Mereka berdua akan bertemu wakil dari Buana

  • Pernikahan Kedua    Kedatangan Nadia

    Kubalas Penghinaan Keluarga Suami Kedatangan NadiaBab 26Ibu Rosa menatap putra keduanya dengan tajam. Dalam benaknya pasti anaknya ini punya kesalahan yang fatal hingga Handoko begitu murka. "Dia selalu mengaitkan perusahaan dengan masalah pribadi. Aku lelah diatur-atur, Bu. Kalau dia memang tidak bisa memajukan Buana, tinggal diserahkan padaku, biar aku yang mengelolanya." Bondan bicara panjang lebar pada ibunya seolah dirinya punya kemampuan di perusahaan. Wanita berusia sekitar tujuh puluhan itu mengerti, persoalan ini tak lepas dari kepemimpinan. Bondan memang dari dulu ingin menjadi dirut di Buana Corp.Kecerobohan dan sikapnya itulah, yang membuat Almarhum ayah mereka dulu tidak setuju. Handoko memang bukan anak kandung Ayahnya, dia anak bawaan ibunya dulu, namun ayahnya lebih percaya kalau Handoko lah yang layak jadi pimpinan perusahaannya itu. Rasa iri Bondan membuat ia kerap melakukan kesalahan, disengaja maupun tidak. Dari mulai menggelapkan uang hingga sekarang merus

  • Pernikahan Kedua    Masa Lalu Riri

    Pernikahan KeduaMasa Lalu RiriBab 27Bu Marni masih bisa bernafas lega, uang mobil yang ia jual itu sebahagian dibayarkan untuk cicilan banknya. Sebagian lagi untuk biaya hidupnya. "Punya anak dua nggak ada yang bisa diharepin, nggak tau balas budi, blass," gerutunya. Ia sedang bertamu di rumah Maya temannya. "Gimana ceritanya, Mar, bukannya selama ini anakmu itu baik, Dia yang menanggung biaya keluarga kalian?" Maya menanggapi ucapan Marni barusan. Pasalnya Marni sering membangga-banggakan anaknya dulu. Tama yang sudah menjadi maneger di perusahaan ternama, Mita yang kuliahnya pintar. Marni selalu memuji-muji anaknya di depan teman-temannya. "Hah, itu dulu, May, sekarang Tama nggak kerja lagi. Si Mita, entah kenapa anak itu bisa hancur. Mana kuliah tinggal dikit lagi." Tanpa rasa malu Marni mengumbar aib keluarganya. Semua ia ceritakan dengan temannya itu."Kamu juga salah, Mar. Anak di penjara bukannya ditolong, padahal Kamu lagi pegang uang saat itu." Maya tak sependapat den

  • Pernikahan Kedua    Liburan Ke Bali

    Pernikahan KeduaLiburan ke BaliBab 28Danu mengumumkan pada seluruh karyawannya, untuk melakukan perjalanan ke bali. Pasalnya tahun ini perusahaan mereka mendapatkan keuntungan ganda dibanding tahun lalu. Gilang diutus untuk mengatur kapan keberangkatan mereka. Hari Jum'at kebetulan tanggal merah, Gilang memilih hari itu, agar bisa liburan lebih lama tepatnya tiga hari.Semua bersorak gembira, mereka berangkat naik pesawat, semua biaya ditanggung perusahaan.Nirmala sangat antusias, meski tidak mengajak keluarga, Risti apa lagi karena keluarganya juga tidak bisa ikut.Perjalanan dimulai, total 60 karyawan yang berangkat. Di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, tepatnya di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Mereka sudah di tunggu oleh bus yang berjumlah tiga.Masing-masing berisi dua puluh orang. Sorak senang para karyawan Subrata Group mampu mengalihkan kegalauan Riri, yang sudah lima hari berpikir masalah lamaran Handy.Mereka menginap di The Radiant Hotel & Spa. Tak tanggung-

  • Pernikahan Kedua    Bertemu Miuna

    Kubalas Penghinaan Keluarga Suami Bertemu MiunaBab 29Riri sudah merasa lebih baik, begitu juga Gilang. Mereka pulang pagi harinya bersama orang tua Riri. Sedangkan rombongan menyusul siangnya. Gilang disuruh istirahat, agar kakinya benar-benar pulih karena besok harus masuk ke kantor. Adrian disuruh menjaganya. "Semoga Kau dan Riri berjodoh ya!" ucap Adrian yang mirip seperti doa, dan ia sedang menyetir sekarang. Mereka menitipkan mobil di dekat bandara sebelum berangkat ke bali. Jadi mereka tidak perlu taksi untuk pulang kerumah. "Kenapa Kau bicara begitu?"Gilang menatap adik sepupunya itu yang tetap fokus pada jalanan didepannya. Sesekali ia juga menatap lurus kedepan. "Cintamu itu terlalu besar, Kau tidak berpikir tentang dirimu sendiri sebelum menolong Riri yang tenggelam kemarin."Adrian mengutarakan pikirannya. Menurutnya bisa sajakan Gilang minta bantuan lain, bukan mengorbankan nyawanya sendiri. "Manurutmu, kalau itu bukan Riri aku akan diam saja begitu?" protes Gila

  • Pernikahan Kedua    Belum Memilih

    Pernikahan KeduaBelum MemilihBab 30Riri mematung setelah mendengar kalimat ausy, ingatannya langsung tertuju pada kejadian lima tahun yang lalu, disaat Handy membawa istrinya tanpa memikirkan perasaan Riri. Bukannya belum berdamai dengan keadaan, namun tetap saja ada yang mengganjal dihati. Riri terpaku ditempat, masih jelas ingatan itu berputar kembali di memorinya."Tante Lili! Tante lili!"Riri tersentak, tangan mungil Miu menggoyang-goyangkan tangannya. Lekas di tatapnya anak itu. Wajah yang semula tegang itu kini berubah dengan senyuman."Ya, Miu?" tanya Riri menyentuh lembut kepala putri dari pria yang pernah mematahkan hatinya itu. "Miu aus," jawab Miu."Bentar ya!"Riri melangkah menuju nakas, ternyata airnya habis. Riri terpaksa turun kebawah. Di gendongnya Miu menurun anak tangga. Dibawah, Handy segera berdiri menatap tak berkedip pada sosok yang berjalan menuruni anak tangga yang sambil menggoda putrinya. Hati Handy menghangat, senyumnya terukir manis melihat pemand

Latest chapter

  • Pernikahan Kedua    Semangat Demi Adelia

    Pernikahan Kedua (Ending) Semangat Demi AdeliaBab 150Kondisi Adelia benar-benar drop kali ini. Bahkan bobotnya turun drastis, hal itu sangat membuat kedua oran tuanya sedih, terlebih sang mama."Dok, apakah proses kelahiran anak ketigaku bisa di percepat?" Risti mendatangi dokter kandungan langganannya."Bisa saja, Bu. Tapi tentunya harus cesar. Apa ini terkait dengan kesehatan Adelia?" tanya Dokter Tiara.Risti yang bewajah sedih itu mengangguk disertai buliran bening yang turut meluncur di kedua pipinya. Dia mengusap dengan ujung jarinya."Baiklah, akan saya pastikan kapan waktu yang pas," kata Dokter Tiara. Dia, sangat memahami kondisi pasiennya ini sekarang. Tentu tidak mudah untuknya menghadapi ini. "Di usia kehamilan tiga puluh delapan minggu kita akan lakukan operasinya, saya tinggal mempersiapkan harinya saja," lanjut Dokter Tiara. "Baik, Dok. Saya permisi!" Risti pun pergi kembali keruangan dimana putrinya di rawat. "Aku sudah memutuskannya. Dua minggu lagi aku akan me

  • Pernikahan Kedua    Masa Lalu Yang Datang

    Pernikahan Kedua Masa Lalu Yang DatangBab 149"Oh ayolah, ini sudah hampir jam masukmu, Sayang!" Risti sedang memegang seragam sekolah Liu yang akan di pakaikan, namun Liu selalu menghindarinya. Entah sudah keberapa kali bujukan ini keluar dari bibir ibu dari dua anak itu."No, mama! Liu mau pindah sekolah saja." Dia menolak dengan tegas. Dia ternyata tidak main-main dengan ucapannya semalam."Kenapa harus pindah?" Risti bertanya lagi apa alasan putranya itu sebenarnya."Miss Sarah genit, dia mau merebut papa dari mama," katanya tegas.Risti yang sedang berdiri memegang baju sekolah Liu itu pun dibuat tak percaya oleh jawaban anaknya. Bisa-bisanya dia berpikir seperti itu.Liu berdiri di atas sofa menghindari sang mama yang sedang memaksanya memakai baju sekolah. Liu kini hanya memakai cd dan kaos tak berlengan saja.Risti mendesah. Anaknya ini memang susah untuk membujuknya. "Lalu apa yang akan Kau lakukan dirumah seharian ini?" Risti bertanya untuk memancingnya lagi."Aku akan

  • Pernikahan Kedua    Jangan Sentuh Papaku

    Pernikahan Kedua Jangan Sentuh Papaku! Bab 148Setelah dari rumah sakit keluarga itu langsung menuju mall, untuk menunaikan janji mereka.Adelia dan Liu boleh memilih apa saja untuk mereka dan bermain apa saja. Mereka begitu riang, terutama Liu yang sangat aktiv. Tony harus extra mengawasinya sedangkan Adelia hanya bermain yang ringan saja karena tidak boleh terlalu lelah."Hai Liu tampan!" O ow, semua menoleh ke asal suara sapaan itu terdengar."Oh, Hai Miss Sarah!" balasnya datar. Dia memang suka dibilang tampan, tapi Liu tidak menunjukkannya, dia bersikap seolah sudah dewasa."Kebetulan sekali kita bertemu disini. Oh iya, apa ini Daddymu?" Miss Sarah tak dapat untuk bertanya kala melihat Tony. Dia memang tahu, hanya basa basi saja karena terpesona dengan Tony yang terlihat matang. Meski sudah berusia empat puluham Tony memang terbilang masih macho, kekuatan uang menambah pesonanya."Bukan, dia papaku." Liu menjawab dengan dingin. Miss Sarah tertawa, dia terlalu gemes dengan a

  • Pernikahan Kedua    Mama Takut Papa Akan Lari

    Pernikahan Kedua Mama Takut Papa Akan LariBab 147Tidak terasa waktu terus bergulir. Risti telah melewati trimester pertamanya dan trimester kedua pun akan segera berakhir. Kini kehamilannya sudah berusia enam bulan. Adelia belum pernah lagi di rawat di rumah sakit. Hanya mengkonsumsi obat di rumah secara rutin dan kontrol rutin kepada dokternya yang datang khusus kerumah.Meski banyak drama setiap kali ingin meminum obatnya. Bayangan rumah sakit selalu menjadi momok menakutkan untuknya dan itu menjadi andalan mereka, Adelia akan takut bila dikatakan akan dibawa ke rumah sakit lalu akan meminum obatnya. Hari ini mereka akan melakukan pemeriksaan sekaligus ingin mengetahui jenis kelamin bayi ketiga mereka.Tony sudah tidak sabar ingin segera mengetahuinya. "Kira-kira apa ya Yang?" tanyanya seraya mempersiapkan diri. Dia baru saja selesai mandi dan tubuhnya hanya dibalut handuk saja. Risti duduk di depan meja rias, untuk mempercantik penampilannya. "Apapun itu, aku tidak terlalu p

  • Pernikahan Kedua    Terlalu Posesif

    Pernikahan Kedua Terlalu PosesifBab 146Tidak mudah memang membuat kedua bocah itu mengerti. Segala apapun yang ditawarkan sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang mengena dihati mereka.Di tawarkan ice cream, mainan serta ke taman hiburan, keduanya kompak menggeleng sambil mengerucutkan bibir.Sang papa sampai mengusap wajahnya berulang kali melihat kedua bocahnya yang tidak bisa menerima bahwa mereka akan punya adik.Risti tidak terlalu ambil pusing dia masih bisa tersenyum dan mengusap lengan suaminya. "Udah nggak usah di pikirin, Yang. Biasa itu terjadi, nanti pelan-pelan kita kasih penjelasan pasti ngerti." kata Risti menenangkan suaminya. "Kamu lihat itu bibir maju semua, heran aku, anak siapa sih mereka? Perasaan aku nggak gitu deh Yang," gerutu Tony."Haha, emang Kamu ingat Yang, Kamu pikir aku gitu? Aku ini anak yang baik budi loh waktu kecil, bahkan sampai dewasa?" tanya Risti tak percaya.Tony menggedikkan kedua bahunya.Kini mereka telah sampai dirumah. Kedua anakn

  • Pernikahan Kedua    Astaga Sayang, Bagaimana Ini?

    Pernikahan Kedua Astaga Sayang! Bagaimana Ini? Bab 145Tidak ada cara yang bisa membujuk Liu malam itu. Risti menemaninya di kamar bermain sebentar dan membacakan dongeng sebelum Liu tertidur.Risti bangkit dari tempat tidur setelah merasa Liu sudah terlelap. Dia segera beranjak keluar. Harus melihat kondisi putrinya. "Yah, Ras! Aku pergi dulu, kalau Liu bangun sebisa mungkin bujuk dia ya!" ucap Laras. Dia akan menyetir sendiri malam ini karena suaminya sudah pergi sejak tadi."Hati-hati Ris!" pesan ayahnya sebelum Risti berangkat. Liu benar-benar hanya ingin mamanya, bahkan dengan Tony pun dia tidak mau. Dia seperti anak yang takut di tinggalkan oleh sang mama. Tidak butuh waktu yang lama, Risti telah sampai dirumah sakit, dia langsung menuju kamar rawat Adelia. Disitu sudah ada suaminya yang sedang menatap putrinya dalam diam.Dia langsung menghampiri putrinya. "Bagaimana keadaannya, Sayang?" tanyanya sambil menatap wajah lelap Adelia. "Dia gelisah terus, mau tak mau dokter

  • Pernikahan Kedua    Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku?

    Pernikahan Kedua Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku? Bab 144Regi menolong Selo untuk bangkit dan hal itu di manfaatkan oleh Selo. Sedangkan Regi hanya karena kasihan."Ini terlalu sakit, Om. Bawa aku ke sofa saja!" pintanya. Regi menganggap ini hal biasa, dia pun melakukannya. Menganggap mungkin Selo sedang khilaf tadi.Regi mengangkat tubuh Selo ke depan tepatnya di sofa, Regi meletakkannya perlahan karena khawatir akan menambah rasa sakit Selo nantinya. Saat itu Selo bergerak cepat dan menarik Regi dalam pelukannya, hingga hal serupa terjadi. Selo menahan kepala Regi dengan kedua tangannya.Sedetik kemudia pikiran buruk merasuki Regi, dia terhanyut dan mengikuti keinginan Selomita. Sisi kelelakiannya muncul. Tidak cukup sampai disitu, Selo menuntut untuk lebih lagi, dia menarik tangan Regi menuju sesuatu yang berharga miliknya. Tiba-tiba Regi berdiri dan hal itu membuat Selomita kecewa. Regi menyadari perbuatannya. Dia segera masuk kedalam kamar dan langsung mengunci diri di

  • Pernikahan Kedua    Lebay Banget Kamu, Sel

    Pernikahan Kedua Lebay Banget Kamu SelBab 143Selomita tidak terlihat keluar dari kamarnya sejak Marco menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Dia mengurung diri di dalam, dan ini sudah pukul tujuh malam, bahkan dia tidak turun untuk makan malam. Dia teramat takut papanya tidak menyetujuinya menikah dengan Regi.Ah, seandainya itu terjadi, Selomita harus apa? Dia teramat mencintai Regi. Dia tidak akan sanggup jauh dari pria itu. Di usia hampir dua puluh, baru ini dia merasakan ketertarikan dengan lawan jenis dan sayangnya itu Regi adik dari mama sambungnya sendiri. Selo membuka ponselnya, hari ini dia belum bertemu muka dengan pria yang di cintainya itu. Dia akan menghubungi nomornya setidaknya mendengar suaranya saja. Tidak di angkat, hingga lima kali dan yang keenam nomor itu sudah tidak aktiv lagi. Selomita kesal, dia pun menangis. Dia memang terlalu cengeng bila menyangkut masalah dengan pria itu. Kenapa Regi tidak mengangkat telponnya? Atau papanya sudah mengancam Regi? Selomita

  • Pernikahan Kedua    Kau Wanita Luar Biasa, Sayang

    Pernikahan Kedua Kau Wanita Luar Biasa, SayangBab 142Hari ini perasaan setiap orang campur aduk. Kekhawatiran akan kondisi Riri, takut terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, namun ada rasa syukur atas kesembuhan Gilang.Yah, pria itu telah berjalan kembali. Setelah cukup melatih kakinya agar tidak kaku lagi. Kini dia duduk bersama kedua mertuanya. "Mama panik sekali saat Harsa menghubungi tadi tentang keadaan kalian. Mama benar-benar takut, Lang," ungkap Mama Anita. Tidak di pungkiri bahkan sampai sekarang dia masih syok."Saat itu tidak ada orang dirumah, Ma. Gilang baru saja keluar dari kamar, niatnya mau kasih makan ikan-ikan diluar, biar nggak bosan, tapi suara terjatuh disusul benda-benda lainnya membuat Gilang berputar ke arah dapur." Gilang pun masih merasa takut sekarang. Takut istrinya tidak bisa melewati persalinan ini.Gilang menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia menangis dan terisak. Betapa merasa bersalahnya dia sudah mengabaikan istrinya belakangan in

DMCA.com Protection Status