Beranda / Pernikahan / Pernikahan Kedua / Terpaksa Di Operasi

Share

Terpaksa Di Operasi

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pernikahan Kedua

Terpaksa Di Operasi

Bab 92

Kehamilan Nadia dan Riri sudah tampak besar, Riri hanya tinggal menunggu hari saja. Dia sudah mempersiapkan segalanya. Gilang jangan diranya, dia selalu siaga untuk istrinya itu.

"Sayang, padahal aku ingin melahirka secara normal," ucap Riri. Itu impiannya dari dulu.

"Tidak masalah kalau kondisimu memungkinkan, Sayang. Tapi, lihatlah sekarang, bahkan kata dokter kita tidak menunggu Kau mulas dulu harus segera di operasi." Berkali-kali sudah Gilang mengatakannya namun Riri sulit untuk mengerti.

"Sudahlah, melahirkan cesar juga tidak akan menurunkan derajatmu sebagai ibu. Disini bukan hanya dirimu yang harus diselamatkan, tapi juga bayi kalian." Mama Anita ikut menasehati anaknya. Dia membantu mengemasi barang-barang yang akan dibawa kerumah sakit.

Mereka berangkat setelah siang, besok rencana operasi Riri akan dilaksanakan.

Meski tubuh sang istri membesar namun Gilang tetap memindahkannya sendiri ke atas kursi roda. Riri segera dibawa keru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Kedua    Akhirnya Di Tangkap

    Pernikahan Kedua Akhirnya Di TangkapBab 93Setelah mendapat laporan dari Danu, polisi langsung bergerak mencari Wiren. Mereka menyisir area sekitar rumah sakit, mungkin saja Wiren masih disitu.Danu menghampiri putra dan istrinya yang sedang cemas diluar ruang operasi. Akmal duduk kedua telapak tangannya menutup mulut dengan siku yang bertumpu di kaki. Sesekali mata itu terpejam dengan hati yang terus merapalkan doa.'Selamatkan istri dan anakku!'Kahadiran sang papa membuat ia mengubah posisinya. Danu langsung duduk di sampingnya."Bagaimana, Pa? Bisa dilihat siapa yang mencelakai Nadia?" Belum sempat Akmal bertanya, Mama sudah tidak sabar untuk tau.Danu mendesah. "Sudah, sekarang polisi sedang mencarinya.""Siapa orangnya, Pa?" Kali ini Akmal yang bertanya. Sungguh dalam hatinya sangat mengutuk dan tidak akan mengampuni siapapun itu orangnya.Mereka berdua menunggu jawaban dari Danu. Mama pun rasanya sudah tidak sabar untuk tau. "Wiren.""Sudah kuduga, wanita itu yang melakukan

  • Pernikahan Kedua    Bisikan Cinta Dan Kasih Sayang

    Pernikahannya Kedua Bisikan Cinta dan Kasih SayangBab 94Sesuai yang dikatakannya tadi malam, Danu dan istrinya hanya pulang sebentar, pukul enam pagi mereka sudah berangkat kerumah sakit.Mereka keruangan Akmal dulu, putranya itu berjaga bergantian, mereka menyewa kamar disebelah ruangan Nadia karena mereka harus bergantian menjaga. "Gimana, Nak?" Mama Anita menghampiri putranya yang masih mengenakan kain sarung, mungkin bekas sholat subuh tadi, wajahnya tampak lebih fress dari tadi malam meskipun masih jelas gurat kekhawatiran disana. Akmal mendesah. "Belum ada tanda-tanda Ma." Akmal menjawab kepalanya menunduk. Sungguh ini sangat menakutkan untuknya, namun untuk saat ini hanya doalah yang bisa di gaungkan memohon kesembuhan untuk istrinya Nadia. "Sabar dan terus berdoa ya. Istrimu pasti kuat, bisikkan harapan-harapan idah ditelinganya, kalimat cinta juga kasih sayang, itu akan ampuh memengaruhi alam bawah sadarnya!" Mama Anita mengusap pelan bahu putranya. Rupanya cobaan itu

  • Pernikahan Kedua    Perjuangan Riri

    Pernikahan Kedua Perjuangan RiriBab 95Sesuai pesan Akmal, Sean akhirnya dibawa kerumah sakit untuk menjenguk mamanya. Pukul sepuluh pagi mereka pun sampai. Sean langsung dibawa keruangan yang dipesan oleh keluarga mereka.Papanya menyambutnya, kini di dalam ada neneknya yang menjaga sang mama. Akmal mencium pipi putranya itu."Mau lihat mama!" pintanya pada sang papa."Sebentar ya, masih ada nenek sama kakek didalam," jawab sang papa. "Yaudah, ayo pa. Sean juga kangen sama nenek, sama kakek." Sean menarik tangan papanya ingin segera masuk. Akmal menahannya. "Nggak boleh, Nak. Kata dokter kita belum boleh masuk, gantian nanti sama nenek dan kakek." Akmal menjelaskan dengan pelan."Sean kan mau lihat mama Sean sendiri, kenapa nggak boleh?" Anak itu protes lagi, ia memasang wajah cemberut. Tadi dirumah pun dia dilarang ikut kerumah sakit sebelum akhirnya papanya yang meminta. "Bukan tidak boleh, Nak. Karena mama lagi bobok didalam, jadi nggak boleh banyak-banyak yang jaga." Akm

  • Pernikahan Kedua    Pilihan Akmal

    Pernikahan Kedua Pilihan AkmalBab 96Nadia merasakan tubuhnya dipeluk, sangat nyaman dan membahagiakan, pelukan ini pelukan kasih sayang. Nadia menyukainya, dia ingin bertemu dengan orang yang memeluknya kini. Nadia mengerjap, matanya sedikit silau oleh cahaya lampu, dia mengerjap sekali lagi, menyesuaikan netranya terhadap cahaya terang itu, setelah merasakan penyesuaian barulah ia membuka matanya.Dia merasakan berat di tangan sebelah kirinya, seperti ada yang menimpa. Nadia menatap kebawah dan langsung tau itu siapa. "Sean!" ucapnya lirih. Kenapa putranya itu tidur di sisinya? dan Nadia mulai merasakan keanehan dia menoleh dengan jelas kesekeliling. Lalu ia melihat kearah tangan kanannya yang terpasang infus. Nadia menoleh lagi ke arah perut."Astaga! Bayiku!" Nadia syok, namun mencoba mengingat apa yang telah terjadi, kepingan kejadian malam itu muncul. Dia menunggu suaminya di parkiran lalu tangannya digores oleh benda tajam. Nadia mengingat lagi dan... Tubuhnya di tunjang d

  • Pernikahan Kedua    Motor Mogok

    Pernikahan Kedua Motor mogok Bab 97Risti benar-benar dibuat sibuk sekarang. Dia dan Adrian dipercaya untuk memantau perusahaan selagi pemiliknya belum bisa aktif kembali. Bagaimana tidak. Akmal sekarang kembali keperusahaan istrinya. Nadia fokus pada bayi mereka yang belum diberi nama.Rencana Danu, dia akan mengadakan pesta untuk cucu-cucunya terutama syukuran untuk dua cucunya yang baru lahir.Mereka harus ketemu klien dan terkadang harus keluar juga untuk peninjauan. Nirmala hanya bisa di kantor saja karena dirinya pun tengah hamil sekarang. Seperti pagi ini, setelah memberikan sarapan juga obat untuk ayahnya, Risti segera bersiap. Ada jadwal pertemuan pagi ini."Ras! Buruan, nanti kakak telat!" teriaknya sambil memakaikan jam di tangannya. Rasya adalah adiknya yang masih duduk di bangku smp. Semenjak Risti punya motor, Rasya memang selalu menebeng dengannya.Lumayan irit ongkos dan kebetulan memang searah. Risti berdecak kesal seraya menatap jam di tangan yang baru terpasang.

  • Pernikahan Kedua    Ternyata Masih Marah

    Kubalas Penghinaan Keluarga Suami Ternyata Masih MarahBab 98Astaga Risti! Ternyata doamu ditolak, bahkan belum satu jam kalian sudah bertemu lagi. Monolog Risti dalam hati. Risti menurunkan berkas yang menutupi wajahnya, sudah terlanjur tidak bisa mengelak lagi, akhirnya dia nyengir tidak jelas dan Adrian merasa Risti sangat aneh, ya, meskipun dia memang kadang-kadang konyol."Hehe, selamat pagi, Pak!" ucapnya lagi."Tadi sudah Risti. Pagi juga! Cepat duduk dan jelaskan peraturan kerjasamanya!" Adrian segera memerintahkan Risti. "Baik, Pak!" jawabnya cepat. Sungguh Risti tidak berani menatap pria gondrong dihadapannya ini. Dia tidak memiliki keberanian. Sedangkan Tony menatap penuh arti, ingin marah? Tentu saja, tapi dia tidak bodoh akan melakukan hal itu saat ini. Tony akan menunggu sampai kerjasama ini deal, maka dia akan memberi pelajaran pada gadis ingusan dihadapannya ini.Hmmm, bisa-bisanya dia memanfaatkanku. Batin Tony.Berbeda dengan sekretarisnya, dia heran kenapa bo

  • Pernikahan Kedua    Tarik Sis, Semongko

    Pernikahan Kedua Tarek Sis, Semongko! Bab 99"Pak, sekarang waktunya membahas masalah proyek, mohon kesampingkan dendam Bapak, Ok!" Risti tiba-tiba berubah bijak seolah tidak takut lagi pada Tony sirambut gondrong dihadapannya ini."Ok, mari kita tinjau proyeknya!" ucap Tony, dengan mudahnya meng-iyakan perkataan Risti. Seketika Risti merasa ok, ternyata menunjukkan ketidak takutan akan membuat lawan kita takut. Pikirnya.Mereka kembali mengendarai mobil Tony. Sampai di lokasi mereka benar-benar membahas bisnis, tidak ada lagi masalah pribadi.Hampir dua jam mereka mengelilingi tempat itu, Tony menjelaskan semuanya, tempat ini untuk apa, dan ini dan ini. Ristipun mencatat dengan baik apa yang disampaikan Tony hingga mereka tiba di tempat semula."Mana Jaja?" Risti tidak mendapati sopir kantor beserta mobil kantor disitu."Jaja balik ke kantor, Bu. Ada panggilan mendadak," jawab Miko yang memang berada disitu sedari tadi."Astaga! Mau pulang pakai apa aku?" Risti di landa kebingung

  • Pernikahan Kedua    Ingat Terus Sama Goyangan Risti

    Pernikahan Kedua Ingat Terus Sama Goyangan RistiBab 100"Maaf Pak! Hehe!" Risti menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir tak jelas. BlamRisti terlonjak kaget dan langsung memegangi dadanya. "Astaga! Duh, gimana ini? Pasti Pak Tony marah!" ucap Risti pelan. Seketika dia merasa bodoh, akibat keseringan dangdutan sambil beres-beres rumah, membuat kebiasaannya itu terbawa ditempat orang lain. "Ah, bodo amatlah!" Sedangkan dikamar, Tony tidak bisa untuk menahan tawanya, dia cukup terhibur dengan penampilan Risti, itu sebabnya dia menutup pintu cepat hingga menimbulkan suara keras. Tony lari ke balkon dam tertawa pecah disana. Demi apa dia melihat hiburan gratis didepan mata. Meskipun tidak terlalu paham dengan musiknya, karena Tony terbiasa ke club, disana hanya ada musik disco yang dimainkan oleh dj-dj terpilih. Namun yang baru dilihatnya cukup mengocok perutnya. Tony berpikir untuk mengambil rekaman cctvnya lalu menunjukkannya pada sekretarisnya si Miko. Sudah dipas

Bab terbaru

  • Pernikahan Kedua    Semangat Demi Adelia

    Pernikahan Kedua (Ending) Semangat Demi AdeliaBab 150Kondisi Adelia benar-benar drop kali ini. Bahkan bobotnya turun drastis, hal itu sangat membuat kedua oran tuanya sedih, terlebih sang mama."Dok, apakah proses kelahiran anak ketigaku bisa di percepat?" Risti mendatangi dokter kandungan langganannya."Bisa saja, Bu. Tapi tentunya harus cesar. Apa ini terkait dengan kesehatan Adelia?" tanya Dokter Tiara.Risti yang bewajah sedih itu mengangguk disertai buliran bening yang turut meluncur di kedua pipinya. Dia mengusap dengan ujung jarinya."Baiklah, akan saya pastikan kapan waktu yang pas," kata Dokter Tiara. Dia, sangat memahami kondisi pasiennya ini sekarang. Tentu tidak mudah untuknya menghadapi ini. "Di usia kehamilan tiga puluh delapan minggu kita akan lakukan operasinya, saya tinggal mempersiapkan harinya saja," lanjut Dokter Tiara. "Baik, Dok. Saya permisi!" Risti pun pergi kembali keruangan dimana putrinya di rawat. "Aku sudah memutuskannya. Dua minggu lagi aku akan me

  • Pernikahan Kedua    Masa Lalu Yang Datang

    Pernikahan Kedua Masa Lalu Yang DatangBab 149"Oh ayolah, ini sudah hampir jam masukmu, Sayang!" Risti sedang memegang seragam sekolah Liu yang akan di pakaikan, namun Liu selalu menghindarinya. Entah sudah keberapa kali bujukan ini keluar dari bibir ibu dari dua anak itu."No, mama! Liu mau pindah sekolah saja." Dia menolak dengan tegas. Dia ternyata tidak main-main dengan ucapannya semalam."Kenapa harus pindah?" Risti bertanya lagi apa alasan putranya itu sebenarnya."Miss Sarah genit, dia mau merebut papa dari mama," katanya tegas.Risti yang sedang berdiri memegang baju sekolah Liu itu pun dibuat tak percaya oleh jawaban anaknya. Bisa-bisanya dia berpikir seperti itu.Liu berdiri di atas sofa menghindari sang mama yang sedang memaksanya memakai baju sekolah. Liu kini hanya memakai cd dan kaos tak berlengan saja.Risti mendesah. Anaknya ini memang susah untuk membujuknya. "Lalu apa yang akan Kau lakukan dirumah seharian ini?" Risti bertanya untuk memancingnya lagi."Aku akan

  • Pernikahan Kedua    Jangan Sentuh Papaku

    Pernikahan Kedua Jangan Sentuh Papaku! Bab 148Setelah dari rumah sakit keluarga itu langsung menuju mall, untuk menunaikan janji mereka.Adelia dan Liu boleh memilih apa saja untuk mereka dan bermain apa saja. Mereka begitu riang, terutama Liu yang sangat aktiv. Tony harus extra mengawasinya sedangkan Adelia hanya bermain yang ringan saja karena tidak boleh terlalu lelah."Hai Liu tampan!" O ow, semua menoleh ke asal suara sapaan itu terdengar."Oh, Hai Miss Sarah!" balasnya datar. Dia memang suka dibilang tampan, tapi Liu tidak menunjukkannya, dia bersikap seolah sudah dewasa."Kebetulan sekali kita bertemu disini. Oh iya, apa ini Daddymu?" Miss Sarah tak dapat untuk bertanya kala melihat Tony. Dia memang tahu, hanya basa basi saja karena terpesona dengan Tony yang terlihat matang. Meski sudah berusia empat puluham Tony memang terbilang masih macho, kekuatan uang menambah pesonanya."Bukan, dia papaku." Liu menjawab dengan dingin. Miss Sarah tertawa, dia terlalu gemes dengan a

  • Pernikahan Kedua    Mama Takut Papa Akan Lari

    Pernikahan Kedua Mama Takut Papa Akan LariBab 147Tidak terasa waktu terus bergulir. Risti telah melewati trimester pertamanya dan trimester kedua pun akan segera berakhir. Kini kehamilannya sudah berusia enam bulan. Adelia belum pernah lagi di rawat di rumah sakit. Hanya mengkonsumsi obat di rumah secara rutin dan kontrol rutin kepada dokternya yang datang khusus kerumah.Meski banyak drama setiap kali ingin meminum obatnya. Bayangan rumah sakit selalu menjadi momok menakutkan untuknya dan itu menjadi andalan mereka, Adelia akan takut bila dikatakan akan dibawa ke rumah sakit lalu akan meminum obatnya. Hari ini mereka akan melakukan pemeriksaan sekaligus ingin mengetahui jenis kelamin bayi ketiga mereka.Tony sudah tidak sabar ingin segera mengetahuinya. "Kira-kira apa ya Yang?" tanyanya seraya mempersiapkan diri. Dia baru saja selesai mandi dan tubuhnya hanya dibalut handuk saja. Risti duduk di depan meja rias, untuk mempercantik penampilannya. "Apapun itu, aku tidak terlalu p

  • Pernikahan Kedua    Terlalu Posesif

    Pernikahan Kedua Terlalu PosesifBab 146Tidak mudah memang membuat kedua bocah itu mengerti. Segala apapun yang ditawarkan sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang mengena dihati mereka.Di tawarkan ice cream, mainan serta ke taman hiburan, keduanya kompak menggeleng sambil mengerucutkan bibir.Sang papa sampai mengusap wajahnya berulang kali melihat kedua bocahnya yang tidak bisa menerima bahwa mereka akan punya adik.Risti tidak terlalu ambil pusing dia masih bisa tersenyum dan mengusap lengan suaminya. "Udah nggak usah di pikirin, Yang. Biasa itu terjadi, nanti pelan-pelan kita kasih penjelasan pasti ngerti." kata Risti menenangkan suaminya. "Kamu lihat itu bibir maju semua, heran aku, anak siapa sih mereka? Perasaan aku nggak gitu deh Yang," gerutu Tony."Haha, emang Kamu ingat Yang, Kamu pikir aku gitu? Aku ini anak yang baik budi loh waktu kecil, bahkan sampai dewasa?" tanya Risti tak percaya.Tony menggedikkan kedua bahunya.Kini mereka telah sampai dirumah. Kedua anakn

  • Pernikahan Kedua    Astaga Sayang, Bagaimana Ini?

    Pernikahan Kedua Astaga Sayang! Bagaimana Ini? Bab 145Tidak ada cara yang bisa membujuk Liu malam itu. Risti menemaninya di kamar bermain sebentar dan membacakan dongeng sebelum Liu tertidur.Risti bangkit dari tempat tidur setelah merasa Liu sudah terlelap. Dia segera beranjak keluar. Harus melihat kondisi putrinya. "Yah, Ras! Aku pergi dulu, kalau Liu bangun sebisa mungkin bujuk dia ya!" ucap Laras. Dia akan menyetir sendiri malam ini karena suaminya sudah pergi sejak tadi."Hati-hati Ris!" pesan ayahnya sebelum Risti berangkat. Liu benar-benar hanya ingin mamanya, bahkan dengan Tony pun dia tidak mau. Dia seperti anak yang takut di tinggalkan oleh sang mama. Tidak butuh waktu yang lama, Risti telah sampai dirumah sakit, dia langsung menuju kamar rawat Adelia. Disitu sudah ada suaminya yang sedang menatap putrinya dalam diam.Dia langsung menghampiri putrinya. "Bagaimana keadaannya, Sayang?" tanyanya sambil menatap wajah lelap Adelia. "Dia gelisah terus, mau tak mau dokter

  • Pernikahan Kedua    Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku?

    Pernikahan Kedua Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku? Bab 144Regi menolong Selo untuk bangkit dan hal itu di manfaatkan oleh Selo. Sedangkan Regi hanya karena kasihan."Ini terlalu sakit, Om. Bawa aku ke sofa saja!" pintanya. Regi menganggap ini hal biasa, dia pun melakukannya. Menganggap mungkin Selo sedang khilaf tadi.Regi mengangkat tubuh Selo ke depan tepatnya di sofa, Regi meletakkannya perlahan karena khawatir akan menambah rasa sakit Selo nantinya. Saat itu Selo bergerak cepat dan menarik Regi dalam pelukannya, hingga hal serupa terjadi. Selo menahan kepala Regi dengan kedua tangannya.Sedetik kemudia pikiran buruk merasuki Regi, dia terhanyut dan mengikuti keinginan Selomita. Sisi kelelakiannya muncul. Tidak cukup sampai disitu, Selo menuntut untuk lebih lagi, dia menarik tangan Regi menuju sesuatu yang berharga miliknya. Tiba-tiba Regi berdiri dan hal itu membuat Selomita kecewa. Regi menyadari perbuatannya. Dia segera masuk kedalam kamar dan langsung mengunci diri di

  • Pernikahan Kedua    Lebay Banget Kamu, Sel

    Pernikahan Kedua Lebay Banget Kamu SelBab 143Selomita tidak terlihat keluar dari kamarnya sejak Marco menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Dia mengurung diri di dalam, dan ini sudah pukul tujuh malam, bahkan dia tidak turun untuk makan malam. Dia teramat takut papanya tidak menyetujuinya menikah dengan Regi.Ah, seandainya itu terjadi, Selomita harus apa? Dia teramat mencintai Regi. Dia tidak akan sanggup jauh dari pria itu. Di usia hampir dua puluh, baru ini dia merasakan ketertarikan dengan lawan jenis dan sayangnya itu Regi adik dari mama sambungnya sendiri. Selo membuka ponselnya, hari ini dia belum bertemu muka dengan pria yang di cintainya itu. Dia akan menghubungi nomornya setidaknya mendengar suaranya saja. Tidak di angkat, hingga lima kali dan yang keenam nomor itu sudah tidak aktiv lagi. Selomita kesal, dia pun menangis. Dia memang terlalu cengeng bila menyangkut masalah dengan pria itu. Kenapa Regi tidak mengangkat telponnya? Atau papanya sudah mengancam Regi? Selomita

  • Pernikahan Kedua    Kau Wanita Luar Biasa, Sayang

    Pernikahan Kedua Kau Wanita Luar Biasa, SayangBab 142Hari ini perasaan setiap orang campur aduk. Kekhawatiran akan kondisi Riri, takut terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, namun ada rasa syukur atas kesembuhan Gilang.Yah, pria itu telah berjalan kembali. Setelah cukup melatih kakinya agar tidak kaku lagi. Kini dia duduk bersama kedua mertuanya. "Mama panik sekali saat Harsa menghubungi tadi tentang keadaan kalian. Mama benar-benar takut, Lang," ungkap Mama Anita. Tidak di pungkiri bahkan sampai sekarang dia masih syok."Saat itu tidak ada orang dirumah, Ma. Gilang baru saja keluar dari kamar, niatnya mau kasih makan ikan-ikan diluar, biar nggak bosan, tapi suara terjatuh disusul benda-benda lainnya membuat Gilang berputar ke arah dapur." Gilang pun masih merasa takut sekarang. Takut istrinya tidak bisa melewati persalinan ini.Gilang menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia menangis dan terisak. Betapa merasa bersalahnya dia sudah mengabaikan istrinya belakangan in

DMCA.com Protection Status