Pernikahan Kedua Motor mogok Bab 97Risti benar-benar dibuat sibuk sekarang. Dia dan Adrian dipercaya untuk memantau perusahaan selagi pemiliknya belum bisa aktif kembali. Bagaimana tidak. Akmal sekarang kembali keperusahaan istrinya. Nadia fokus pada bayi mereka yang belum diberi nama.Rencana Danu, dia akan mengadakan pesta untuk cucu-cucunya terutama syukuran untuk dua cucunya yang baru lahir.Mereka harus ketemu klien dan terkadang harus keluar juga untuk peninjauan. Nirmala hanya bisa di kantor saja karena dirinya pun tengah hamil sekarang. Seperti pagi ini, setelah memberikan sarapan juga obat untuk ayahnya, Risti segera bersiap. Ada jadwal pertemuan pagi ini."Ras! Buruan, nanti kakak telat!" teriaknya sambil memakaikan jam di tangannya. Rasya adalah adiknya yang masih duduk di bangku smp. Semenjak Risti punya motor, Rasya memang selalu menebeng dengannya.Lumayan irit ongkos dan kebetulan memang searah. Risti berdecak kesal seraya menatap jam di tangan yang baru terpasang.
Kubalas Penghinaan Keluarga Suami Ternyata Masih MarahBab 98Astaga Risti! Ternyata doamu ditolak, bahkan belum satu jam kalian sudah bertemu lagi. Monolog Risti dalam hati. Risti menurunkan berkas yang menutupi wajahnya, sudah terlanjur tidak bisa mengelak lagi, akhirnya dia nyengir tidak jelas dan Adrian merasa Risti sangat aneh, ya, meskipun dia memang kadang-kadang konyol."Hehe, selamat pagi, Pak!" ucapnya lagi."Tadi sudah Risti. Pagi juga! Cepat duduk dan jelaskan peraturan kerjasamanya!" Adrian segera memerintahkan Risti. "Baik, Pak!" jawabnya cepat. Sungguh Risti tidak berani menatap pria gondrong dihadapannya ini. Dia tidak memiliki keberanian. Sedangkan Tony menatap penuh arti, ingin marah? Tentu saja, tapi dia tidak bodoh akan melakukan hal itu saat ini. Tony akan menunggu sampai kerjasama ini deal, maka dia akan memberi pelajaran pada gadis ingusan dihadapannya ini.Hmmm, bisa-bisanya dia memanfaatkanku. Batin Tony.Berbeda dengan sekretarisnya, dia heran kenapa bo
Pernikahan Kedua Tarek Sis, Semongko! Bab 99"Pak, sekarang waktunya membahas masalah proyek, mohon kesampingkan dendam Bapak, Ok!" Risti tiba-tiba berubah bijak seolah tidak takut lagi pada Tony sirambut gondrong dihadapannya ini."Ok, mari kita tinjau proyeknya!" ucap Tony, dengan mudahnya meng-iyakan perkataan Risti. Seketika Risti merasa ok, ternyata menunjukkan ketidak takutan akan membuat lawan kita takut. Pikirnya.Mereka kembali mengendarai mobil Tony. Sampai di lokasi mereka benar-benar membahas bisnis, tidak ada lagi masalah pribadi.Hampir dua jam mereka mengelilingi tempat itu, Tony menjelaskan semuanya, tempat ini untuk apa, dan ini dan ini. Ristipun mencatat dengan baik apa yang disampaikan Tony hingga mereka tiba di tempat semula."Mana Jaja?" Risti tidak mendapati sopir kantor beserta mobil kantor disitu."Jaja balik ke kantor, Bu. Ada panggilan mendadak," jawab Miko yang memang berada disitu sedari tadi."Astaga! Mau pulang pakai apa aku?" Risti di landa kebingung
Pernikahan Kedua Ingat Terus Sama Goyangan RistiBab 100"Maaf Pak! Hehe!" Risti menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir tak jelas. BlamRisti terlonjak kaget dan langsung memegangi dadanya. "Astaga! Duh, gimana ini? Pasti Pak Tony marah!" ucap Risti pelan. Seketika dia merasa bodoh, akibat keseringan dangdutan sambil beres-beres rumah, membuat kebiasaannya itu terbawa ditempat orang lain. "Ah, bodo amatlah!" Sedangkan dikamar, Tony tidak bisa untuk menahan tawanya, dia cukup terhibur dengan penampilan Risti, itu sebabnya dia menutup pintu cepat hingga menimbulkan suara keras. Tony lari ke balkon dam tertawa pecah disana. Demi apa dia melihat hiburan gratis didepan mata. Meskipun tidak terlalu paham dengan musiknya, karena Tony terbiasa ke club, disana hanya ada musik disco yang dimainkan oleh dj-dj terpilih. Namun yang baru dilihatnya cukup mengocok perutnya. Tony berpikir untuk mengambil rekaman cctvnya lalu menunjukkannya pada sekretarisnya si Miko. Sudah dipas
Pernikahan KeduaLari Dari Perkiraan. Bab 101Hari perkiraan lahir Deswita ternyata meleset lebih dari tanggal yang ditentukan. Keinginan untuk segera menimang bayi pun tertunda karena jabang bayi yang masih betah didalam perut ibunya.Deswita sungguh sudah merasa tidak nyaman semua jadi serba salah, dan sering tidak sesuai dengan hatinya sehingga tak jarang Marco jadi sasaran amarahnya. Untung Marco cukup mengerti meskipun gedek dan gemes pada istrinya, sebisanya ia tutupi. Hari ini mereka akan kerumah sakit. Deswita sudah siap duduk di mobil namun Marco teringat ponselnya tertinggal dikamar, jadilah ia berlari kedalam untuk mengambilnya. HuffftTernyata hal seperti itu pun sudah membuat si bumil kesal. Marco masuk kemobil dan siap untuk memutar kunci, matanya melirik ke istri yang sudah manyun seperti mulut ikan koi. Marco paham betul, ekspresi itu adalah pertanda bahwa istrinya itu tengah kesal padanya."Harusnya ponsel Kamu itu ditaruh di kantong terus biar nggak ketinggalan
Pernikahan Kedua Harus di OperasiBab 102Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Nirmala mendesak Risti agar bercerita. Risti mendesah menatap sahabatnya yang lumayan kepo itu. "Baiklah, baiklah, aku akan cerita." Risti tentu tidak ingin anak Nirmala encesan nanti ketika sudah lahir hanya karena tidak mendengar cerita darinya.Risti pun mulai menceritakan kejadian sejak motor yang tiba-tiba mogok lalu dia memanfaatkan Tony hingga pertemuan di kantor juga di proyek, Nirmala terus tertawa mendengarnya. Dia merasa paling beruntung bertemu dengan Risti. Sahabatnya ini memang sangat menghibur sekali."Yang paling memalukan itu, saat aku bergoyang di apartemennya, dan ternyata dia melihatku, Nir. Ingin rasanyaku lepas wajahku saat itu. Behhh, malu banget!"HahahahaCeklek"Sayang, jangan tertawa terlalu kencang, kasihan anak kita!" Adrian tiba-tiba saja sudah masuk dan mendapati istrinya yang tengah tertawa terbahak-bahak."Astaga, Mas. Cerita Risti benar-benar lucu, ini tentang Pak Tony
Pernikahan Kedua Dia KomaBab 103Ini sudah hari kedua ayahnya dirawat dan Risti belum menemukan solusinya. Dia bersiap akan kekantor hari ini. "Ayah! Risti berangkay dulu ya! Nanti ada perawat yang nengokin ayah, Risti belum bisa cuti.""Iya, tidak apa-apa, Nak. Pergilah!" balas ayahnya lirih."Rasya mana, Yah? Dia nggak sekolah?" Risti tidak menemukan adiknya itu."Sudah berangkat tadi pagi, katanya ada pr yang belum selesai," jawab ayah. Rasya memang berangkat sejak tiga puluh menit yang lalu dan hanya pamitan pada ayahnya saja. "Yaudah, Risti berangkat ya, Yah! Assalamualaikum!" Risti meraih tangan lemah itu lalu menciumnya. "Waalaaykumsalam! Hati-hati!""Iya, Yah!"Risti keluar dari ruangan ayahnya."Risti!""Eh iya, Dok!" Rupanya dokter Parda yang menyapa."Bagaimana, Ris? Keadaan ayah semakin memburuk, sebaiknya jangan lama!"Risti terdiam sesaat. "Iya, Dok. Secepatnya akan saya usahakan. Ini saya mau kekantor mengajukan pinjaman." Risti bicara apa adanya."Baiklah, semoga
Pernikahan Kedua Apa Memang Aku Yang Kurang MenarikBab 104Risti sudah sampai tepat di depan pintu apartemen Tony, pria incarannya kini. Dia mengangkat jarinya untuk menekan bel pintu.Tidak jadi. Dia teringat ini malam minggu, belum tentu Tony ada di apartemennya, betapa bodohnya Risti. Kenapa tidak bertanya tadi pada Satpam. Dia menggigit ujung kuku, pertanda gugup juga bingung. Apa salahnya mencoba. Pikirnya kemudian. Risti mengangkat jarinya lagi.Dia menarim napas lalu menghembuskannya kasar sebelum menekan belnya.Ting nongTiga puluh detikTing nongTiga puluh detikIni yang terakhir. Batinnya. Ting nongTernyata di tingnong kedua Miko telah berdiri di depan pintu melihat ke layar siapa yang bertamu malam-malam begini.Matanya membelalak melihat siapa yang tengah berdiri diluar, meski lipstik itu menor Miko masih mengenalinya dengan jelas. Dia segera berjalan ke sofa, dimana ada bosnya disitu. Miko memang berencana tidur di apartemen bosnya, dan malam ini mereka tidak ke