Share

Kemungkinan Cemburu

Author: JolaSky
last update Last Updated: 2023-12-02 22:01:33

Paras cantik dan aura elegan memancar dari dalam diri Nova tiap kali wanita tersenyum. Kini, dua orang pria di hadapannya menatapnya penuh kekaguman. Bedanya, Chris terang-terangan menunjukkan itu dari bagaimana sorot matanya berbinar.

Sedangkan Angga, sangat berbanding terbalik dengan lawannya saat ini. Ia menatap istrinya dengan tatapan dingin penuh kebencian. Sebuah gestur yang sangat kontras dengan isi hati pria berumur empat puluh tahun itu.

"Aku sangat berterima kasih padamu, nyonya. Hari ini aku bisa makan enak," kata Chris membusungkan dadanya bangga. Anak bau kencur itu seolah baru pertama kali makan enak. Angga semakin kesal melihat gelagat sang asisten yang berusaha mencari perhatian istrinya. Kepalan tangannya sudah siap untuk dilayangkan kapanpun jika Chris mulai bertingkah lebih jauh.

"Hahaha, kamu bisa saja, Chris. Memangnya dimana istrimu?" Pertanyaan polos Nova terlontar begitu saja. Suasana langsung berubah tegang saat raut wajah Chris berubah kaku.

Di sampingnya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Istri Bukan Pembantu

    Chris cukup peka dengan situasi yang sedang mereka hadapi. Dalam sekali langkah besar perlahan ia mengenyahkan dirinya sendiri dari hadapan Angga dan Nova.Sepasang suami istri itu tengah beradu pandang tanpa ada satupun yang berniat untuk memutus interaksi diantara keduanya. Chris tahu diri, saat ini situasi rumah tangga kedua bosnya tak berjalan sebagaimana mestinya. Lalu diperparah lagi dengan kehadiran Chris diantara keduanya. Kepergian Chris merubah suasana di sekitar mereka. ITak ada lagi bisikan-bisikan ghaib yang membuat pikiran Nova teralihkan. Kini, hanya ada Angga di didepannya. Hanya berjarak tiga meter dari tempat Nova, Angga pun tak rela melepaskan keterikatan itu. Rasanya seperti menenggelamkan diri ke dalam oase yang begitu dalam hingga Angga tak mampu melepaskan diri dari jeratan Nova. "Kenapa kamu melihatku seperti itu? Lihat saja pria di sampingmu itu, dia jauh lebih baik dalam hal menjilat," ucap Angga memecah keheningan diantara mereka. Ia beralih ke sisi lain

    Last Updated : 2023-12-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pertemuan Janji

    Chris cukup peka dengan situasi yang sedang mereka hadapi. Dalam sekali langkah besar perlahan ia mengenyahkan dirinya sendiri dari hadapan Angga dan Nova.Sepasang suami istri itu tengah beradu pandang tanpa ada satupun yang berniat untuk memutus interaksi diantara keduanya. Chris tahu diri, saat ini situasi rumah tangga kedua bosnya tak berjalan sebagaimana mestinya. Lalu diperparah lagi dengan kehadiran Chris diantara keduanya. Kepergian Chris merubah suasana di sekitar mereka. ITak ada lagi bisikan-bisikan ghaib yang membuat pikiran Nova teralihkan. Kini, hanya ada Angga di didepannya. Hanya berjarak tiga meter dari tempat Nova, Angga pun tak rela melepaskan keterikatan itu. Rasanya seperti menenggelamkan diri ke dalam oase yang begitu dalam hingga Angga tak mampu melepaskan diri dari jeratan Nova. "Kenapa kamu melihatku seperti itu? Lihat saja pria di sampingmu itu, dia jauh lebih baik dalam hal menjilat," ucap Angga memecah keheningan diantara mereka. Ia beralih ke sisi lain

    Last Updated : 2023-12-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Diam-diam Bertemu

    Sudah setengah jam Angga melepas kepergian istrinya tanpa kejelasan. Wanita itu bahkan membiarkan kotak makan yang ia bawa tergeletak di atas meja tamu. Tandanya, Nova benar-benar marah padanya. Entah apa yang membuat Angga bisa berasumsi sejauh itu disaat dirinya tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Ia bersandar di kursi kebesarannya. Menatap lamat-lamat kotak makan yang terabaikan. Isi di dalamnya sempat membuat Angga hilang akal. Perpaduan bumbu dan lauknya terasa pas. Itu kali pertama Angga benar-benar menikmati masakan istrinya. Sekaligus ..Dilayani sebagai suami seutuhnya."Kenapa dia sulit sekali dimengerti. Suasana hatinya mudah berubah. Kalau aku tidak sabar, mungkin aku sudah cukup gila," kata Angga bergumam. Mengamati karakter Nova bagaikan menatap ke dalam air sungai. Dibalik visualnya yang jernih, di dalamnya terdapat ekosistem yang kompleks.Tok! Tok! Tok! "Masuk!" Seorang pria berseragam biru masuk ke dalam ruangan sang bos besar. Tubuhnya sedikit dibungkukka

    Last Updated : 2023-12-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pertentangan Batin

    Angga masih setia menarik tangan Nova. Langkah mereka hampir tiba di ambang pintu di satu titik hingga pegangan Angga di tangannya terlepas begitu saja. Pria yang kini diselimuti amarah itu berbalik. Menatap Nova dengan sorot tajam."Kenapa berhenti? Ayo kita pulang," kata Angga dengan nada bicara yang sedikit tinggi. Ia berusaha menyadarkan Nova dari ilusi pikirannya tentang Aldo. Dari raut wajah Nova nampak sebuah keraguan yang teramat besar terlihat. "Aku tidak mau pergi. Kalau kamu ingin pulang, pulanglah lebih dulu. Aku akan di sini sementara waktu," jawab Nova. Pandangannya dialihkan ke arah lain. Kabut-kabut air mata mulai menghalau pandangannya. Tangisnya bisa saja pecah saat ini namun Nova tak ingin air matanya dipergoki oleh sang suami. Lagi pula, kekesalannya pada Angga masih membekas. Rasanya Nova tak ingin melihat pria di depannya ini. Kekecewaan tersirat jelas di raut wajah Angga. Pegangannya di tangan Nova mengendur seakan memberi sinyal kekecewaan yang ia rasa.T

    Last Updated : 2023-12-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Malam Pembuktian

    Suasana kamar gelap gulita ketika Nova sampai di rumah. Resiko terbesar atas keputusannya pulang larut malam adalah amukan sang suami. Tetapi saat ini, Nova justru mengabaikan kemungkinan itu. Tubuh dan pikirannya bagaikan di timpa puluhan kilo beban. Kakinya berat untuk melangkah masuk ke dalam kamarnya. Sebelah tangannya merayap di dinding. mencari keberadaan stop kontak. Kamar itu kosong. Kondisinya masih sangat rapi seperti terakhir kali Nova meninggalkan ruangan itu. Sisi lain di ruangan seolah membujuk Nova untuk menjamah area kamar mandi. Sepertinya berendam air hangat di malam ini bisa mengurangi lelah di sekujur tubuh Nova. Tanpa pikir panjang Nova meraih handuk di dalam laci. Ia masuk ke dalam kamar mandi yang dihias oleh cahaya lampu yang temaram. Nova sengaja tak menyalakan lampu utama untuk mempertahankan kesan hangat dan intim selama waktu menyendiri kali ini..Helai demi helai dilucuti perlahan. Hingga meninggalkan sepasang bikini dari bahan satin. Tiga helai segi

    Last Updated : 2023-12-06
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Ditampar Kenyataan

    “Ahh.. Angga, ahh..” Dini hari dilewati pasangan suami istri yang sedang bergumul dengan gairah di dalam bath tub. Percikan air menyebar ke segala arah di saat permainan keduanya semakin menggila. Lolongan desau kenikmatan saling bersahutan. Seakan menunjukkan dengan jelas bagaimana nikmatnya pelampiasan gairah antara Angga dan Nova.Saat ini Nova memimpin permainan. Kedua tangannya lincah bergerak di atas dada bidang suaminya. Keras dan kokoh bagaikan dinding pelindung, setidaknya itulah yang selalu Nova pikirkan tiap kali menyentuh area favoritnya di tubuh Angga. Dua jam pergulatan ternyata tak mampu membuat Nova puas. Terjebak dalam gairah sang suami membuatnya kesulitan untuk melepaskan diri dari kenikmatan yang Angga ciptakan. Jika biasanya Angga akan memimpin permainan mereka, malam ini ada satu hal yang berbeda. Kabur gairah makin lama makin besar tersirat di sorot mata Nova. Ia bagaikan seorang zombie kelaparan. Apapun yang ada di depannya tak akan ia lepaskan. Apalagi, sa

    Last Updated : 2023-12-07
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Terciduk

    Senyum Nova tak pernah lepas dari wajahnya sejak bangun tidur tadi pagi. Sesekali ia bersenandung sambil mengaduk sup buntut buatannya untuk makan siang.Sudah hampir pukul dua belas siang namun Nova masih berkecimpung di balik meja dapur dengan berbagai perlengkapan masak dan bahan makanan. “Angga harus mencicipi menu baruku. Dia pasti tidak akan berkutik setelahnya,” gumam Nova pada diri sendiri. Beberapa potong daging lengkap dengan sayur dan kuah yang menggugah selera dituang ke dalam mangkuk berukuran sedang. Secentong nasi disendokkan ke dalam piring untuk sang suami.Suara langkah kaki mulai terdengar, disusul suara pintu kamar ditutup dari lantai dua. Aktivitas Nova terhenti selama beberapa saat, “Angga pasti sudah bangun,” katanya. Nova lantas bergegas menyelesaikan tugasnya. Baki makanan berisi sup buntut lengkap dengan nasinya ia sajikan di atas meja. Tepat ketika Nova menyelesaikan tatanan makanan, Angga memijaki anak tangga paling akhir. Nova pikir, Angga akan turun d

    Last Updated : 2023-12-07
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Manipulasi Sang Raja

    Bab 97“Apa maksudmu?” Angga mempertanyakan itu dengan sangat hati-hati. Setidaknya, jangan sampai Nova mempermalukan dirinya secara terang-terangan. Harga diri Angga terlalu tinggi untuk dilecehkan begitu saja dengan sederet kalimat Nova.Nova menarik sudut bibirnya ke atas, senyumnya tampak menawan dari jendela pandang Angga. Kecantikan istrinya semakin terpancar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan Nova. Selama beberapa detik pandangan mereka bertemu. Tak hanya Angga yang menikmati oase dalam yang penuh kehangatan dalam dua manik indah milik Nova. Begitu juga dengan wanita itu. Ada ketenangan yang menyusup dalam relung hati Nova tiap kali tatapannya bertemu dengan manik abu Angga.Visual pria di depannya kini, tak pernah Nova bayangkan akan menjadi sosok yang menemani Nova menghabiskan sisa hidupnya. Di tambah lagi, dalam hitungan bulan, Sosok kecil yang kehadirannya tak disangka-sangka akan melengkapi keluarga kecil mereka. Semalam, Nova telah merekam semua pengakuan suam

    Last Updated : 2023-12-07

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Negosiasi Rasa

    Kata orang, cinta juga bisa datang terlambat. Sama halnya seperti momen ini. Momen dimana sekujur tubuh Nova mematung saat berhadapan dengan sosok yang menghujam hatinya dengan kerinduan mendalam. Otaknya terasa mati karena Nova tidak bisa mendeteksi perintah apapun dari sana. Sedang Nova bergeming, ada sosok yang kini menatapnya penuh harap. Sosok itu berdiri tegak. Setegar karang yang tak jera menghantamnya dengan gelombang. Banyak cara Nova lakoni untuk menghabiskan keberanian Angga agar tak lagi menemuinya. Berharap dengan memupuk benci, hal itu akan membuat jarak diantara mereka semakin panjang. Sayang, yang terjadi justru kebalikannya. Angga lantang menerabas gelombang, hingga sebagian kecil dari dirinya enyah. Tidak lagi Nova lihat sorot angkuh di mata Angga, pun gestur cinta berlebihan terhadap diri sendiri pada pria itu. Berat Nova mencoba untuk menelan ludah, tapi, Angga justru mulai kembali bersuara. “Aku tahu ini keterlaluan. Tapi aku mohon, kali ini kita bicarakan dar

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Mejemput Asa

    Secarik kertas di tangan Angga konsisten membuat pikiran pria itu terus berputar. Di dalam kursi pesawat, pemandangan kota-kota kecil di bawah sana sama sekali tidak menarik minat Angga untuk beralih sedetikpun dari kertas itu. “Kau sudah menatap kertas itu hampir satu jam lamanya, Tuan. Apa kau tidak ingin melihat pemandangan indah di luar jendela itu?” Suara Chris membuat Angga mendongak. Ia menatap sang asisten dengan sorot jengah seraya menghembuskan napas berat. “Kapan pesawat akan landing?” tanya Angga. Responnya sangat jauh dari konteks obrolan yang dibangun oleh Chris. “Bukannya ini sudah dua jam?” “Kurang lebih lima menit lagi kita mendarat, Tuan. Bersabarlah, kesabaran akan berbuah manis,” jawab Chris. Pria itu kembali memandang lurus ke depan. Dimana para pramugari tengah sibuk memberikan peringatan untuk mengencangkan sabuk pengaman. Angga kembali berkutat pada pikirannya. Bayangan ekspresi wajah Nova berubah-ubah di sana sesuai dengan asumsi-asumsi yang Angga ciptakan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sebuah Petunjuk

    Sudah satu minggu lamanya, Mario menetap di hotel yang sama dengan Nova. Menjadi garda terdepan bagi nova tanpa diminta. Sore ini langit cukup cerah namun perlahan beranjak mengabu sebelum matahari benar-benar pamit dari altarnya. Mario bangkit dari sofa, diikuti sang asisten di belakangnya. “Kau sudah dapat informasi yang aku minta?” tanyanya sambil melangkah menuju mini bar di sudut ruang santai. “Sudah, Tuan. Saya dihubungkan oleh asisten beliau yang kebetulan sedang berada di Korea saat ini. Menurut informasi, Pak Angga sedang sakit.” “Sakit?” Mario mengulang. “Iya, Pak. Saya sudah coba mencari tahu tentang penyakit beliau, tapi Asisten pribadinya tidak bersedia memberi informasi detail.” “Tapi, kau sudah lakukan apa yang aku minta ‘kan?” Sang asisten mengangguk mantap. “Sudah, Pak. Beliau bersedia untuk bertemu malam ini jam tujuh.” Melihat pemandangan di luar jendela besar kamar hotelnya, Mario beralih pada arloji di tangan. “Sudah pukul enam. Kita berangkat sekarang saj

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jauh Rindu, Dekat Tabu

    Lampu remang-remang di dalam klub malam di tengah kota Seoul ini membatasi pandangan Chris yang masuk ke dalamnya. Muda-mudi berlenggak-lenggok di lantai dansa. Di bawah lampu sorot mengikuti irama musik beat yang menggila. Pandangan Chris mengedar ke segala penjuru. Ia langsung bergegas dari bandara ke sini setelah menghubungi Angga. Kabarnya, pria itu berada di sini, namun sampai sekarang Chris belum menemukan petunjuk tentang keberadaan bosnya. Pergerakan Chris di tengah kerumunan orang-orang yang berdansa, menarik perhatian beberapa wanita di sana. Sesekali terdengar mereka mencoba menggoda Chris dengan panggilan-panggilan nakal. “Hai, tampan. Kau sendiri saja?” Seorang wanita mendekati Chris. Dua bingkai lensa di mata Chris ia koreksi saat berhadapan dengan wanita itu. “Kalau kau datang sendiri, aku mau menemani,” ucap wanita itu lagi. Rambut panjangnya sengaja dikibaskan di depan wajah Chris. Aroma bunga menguar setelahnya. Jelas, wanita itu sedang berusaha untuk menarik perh

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Realita Yang Disanggah

    “Bagaimana bisa Anda membiarkan orang dengan kondisi mental yang terganggu, bepergian sendirian bahkan, mengurus bayi? Apalagi Anda bukan suaminya.” Seorang pria paruh baya dengan seragam kepolisian menginterogasi Mario dengan segerombol pertanyaan. Ia menghela napas panjang, hendak menyela ucapan sang polisi namun pria itu terus berceloteh, tidak memberikan kesempatan bagi Mario untuk menjelaskan. “Anda tahu ‘kan? Apa yang Anda lakukan bisa disebut sebagai bentuk kelalaian dan berpotensi menyakiti orang lain.” “Saya paham, Pak. Itu mengapa saya ada di sini sekarang. Saya akan menebus Nova dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Tolong beri sedikit keringanan untuk Nova. Bagaimanapun dia masih punya tanggung jawab untuk mengurus anaknya yang masih bayi,” ucap Mario panjang lebar. Tidak akan ia sia-siakan kesempatan untuk bicara. Tujuannya saat ini adalah membebaskan Nova dari hukuman paling berat. Mario mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku atas pelanggaran yang Nova laku

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berpapasan

    Kesibukan terlihat padat di pintu kedatangan Bandara Incheon. Seorang pria mengenakan setelan jas lengkap berwarna keabuan menarik beberapa mata di sana. Di balik kacamata hitam yang nangkring di hidung mancung pria itu, ada sepasang mata yang awas mengintai pergerakan seseorang dari arah lain bandara. Seorang wanita, dengan stroller bayi menemaninya duduk di ruang tunggu menuju pintu keberangkatan. Tujuannya bertolak belakang dengan kedatangan pria tadi. Pria itu melirik arlojinya, tiga puluh menit lagi seluruh penumpang jurusan penerbangan domestik lepas landas. Pria itu bergegas mendekati sang wanita. Dengan penampilan, tidak, ketampanannya yang sedikit mencolok dan menarik perhatian, Chris–pria itu–mendekati targetnya. “Selamat pagi, Nyonya.” Wanita berambut panjang, dengan iris mata hazel yang indah itu mendongak. Dahinya berkerut pun dengan kedua matanya yang memicing. Mencoba menilik sosok asing di depannya. “Ya? Anda siapa?” tanyanya. Ada sedikit getaran dalam suaranya.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunci yang Terbuka

    Secangkir kopi panas di hadapannya sama sekali tidak menarik perhatian Angga. Di sudut salah satu kafe di jalan utama kota Seoul, ia membiarkan segala pikirannya berterbangan bebas terbawa angin. Laptop dengan layar yang masih menyala berakhir sama mengenaskannya dengan secangkir kopi itu. Padahal, deretan daftar pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan secepatnya, meraung meminta dikerjakan. Suara di kepala Angga terlalu berisik. Bahkan membuat pria berusia 37 tahun itu kewalahan mengatur jam tidurnya. ‘Sudah waktunya kau mengejar kebahagiaanmu.” Untaian kalimat yang diucapkan Dalton tempo hari kian memperparah kegundahan hati yang selama beberapa hari ini meraung perhatian Angga agar tidak diabaikan. Lagi-lagi, hanya helaan napas berat yang menjadi penghujung keglisahan Angga. “Tidak seharusnya aku terjebak dalam kegalauan ini,” gumamnya, Angga mencoba mengalihkan pikirannya dengan menggeser pesan dengan seseorang yang jauh di belahan dunia sana. Deretan foto putri kecilnya mend

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Masalah Semakin Pelik

    Seminggu setelah Mario memutuskan untuk mencabut perjanjian kerja perusahaan mereka, Angga memilih hengkang dari apartemen pria itu. Ia cukup tahu diri untuk tidak menjadi benalu sahabatnya. Saat ini, Angga tengah berhadapan dengan pria paruh baya. Mario bilang, itu adalah koleganya yang akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan cabang milik Angga yang hampir bangkrut. “Aku tertarik dengan konsep perusahaanmu. Hanya saja, Kerugian selama periode dua tahun ini cukup menarik perhatianku. Dan akan lebih berisiko jika aku investasikan uangku di sana. Bagaimana kalau begini saja,” ucap pria itu. Pria bernama Dalton, berusia sekitar lima puluh tahunan menjabat sebagai pemilik perusahan olahan ginseng paling terkenal di Korea.Meski terlihat kecewa dengan Angga, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah ia janjikan. Satu alasan yang membuat Angga semakin tak enak hati padanya. Dalton memajukan tubuhnya, menatap Angga dengan sorot penuh rasa ketertarikan yang begitu besar namun

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   PUTUS KONTRAK

    Nova hendak mendekati Mark, namun langkahnya ditahan oleh Mario yang kini menatapnya dengan sorot menuntut. Sekujur tubuh Nova meremang. Pegangan Mario di lengannya seolah memiliki aliran magnet yang membuat pandangan Nova tidak beralih padanya. “Apa yang kamu lakukan, Mario? Tolong lepaskan aku,” pinta Nova. Ia membalas tatapan Mario tak kalah tegas, kemudian beralih pada kaitan tangan mereka. “Jawab yang sejujurnya, Nova. Apa benar yang dikatakan Mark?” Nada bicara Mario berubah dingin. Nova bisa merasakan pria itu sedang bergelut dengan kekecewaan yang begitu kental di dadanya. Dengan sedikit keras Nova menghempaskan pegangan Mario seraya berkata. “Benar atau tidak, masa laluku adalah urusanku. Baik kamu ataupun Mark tidak berhak mengintervensi hidupku,” balas Nova tegas. Kini jaraknya dengan Mark terkikis. Wajah mantan kekasihnya itu sama tegangnya dengan Mario setelah kalimat ultimatum Nova ucapkan. “Dan untuk kamu, Mark,” ucap Nova dingin. “Bukan hakmu juga mengatur hidupku.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status