Share

Kejujuran yang Sulit

Hidup dan mati Nova kini ada di tangan Angga. Perubahan sikap Angga yang drastis dari waktu ke waktu bagaikan sebuah isyarat bagi Nova bahwa dirinya perlu bersikap siaga.

"Oh ya, balik ke pembahasan awal. Kau yakin hanya bertemu dengan teman-temanmu hari ini?"

Jika Angga bisa melihat peluh yang mengalir di sekujur tubuh Nova, pria itu tentu akan lebih membanggakan dirinya di depan Nova. Hal itu akan semakin menunjukkan ketakutan Nova di hadapannya.

"Um, ya. Tentu. Mereka bahkan menitipkan salam untuk suamiku tercinta ini."

Tak ada cara lain selain mengalihkan perhatian Angga dengan beberapa sentuhan. Tangan Nova terjulur menyentuh dada bidang di balik piyama yang membalut tubuh Angga.

"Aku bangga sekali menjadi istrimu. Kemanapun aku pergi, semua orang akan mengenali aku dengan sebutan istri pengusaha dermawan. Bukankah itu bagus?" kata Nova, berusaha mengambil alih kendali atas situasi ini.

'Jika dia mulai melayangkan kata-kata yang bersifat mengintimidasi, coba alihkan perhatiann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status