"Ivan, Anna, aku pulang dulu. Besok aku baru datang lagi.""Istirahatlah, jangan sampai sakit," jawab Ivan.Suzy mengangguk dan pergi meninggalkan rumah sakit. Ketika berpapasan dengan orang tua Ivan, Suzy menyempatkan waktu untuk menyapa mereka.Suzy pulang ke rumah Keluarga Calvin.Anggota Keluarga Calvin turut senang mendengar Anna yang melahirkan dengan selamat. Dalam sekejap, perhatian mereka langsung tertuju kepada Samantha.Suzy menatap Samantha sudah lama tidak ditemui. Perut Samantha mulai membesar. "Bi, perutmu besar banget. Jangan-jangan anak kembar?""Bukan anak kembar, tapi bobot anak ini memang agak besar."Suzy mengangguk. "Jaga kesehatanmu, jangan terlalu banyak gerak."Apalagi Samantha mengandung di usia yang cukup tua, kondisi janin dan kesehatannya agak sensitif.Suzy berencana tinggal di Kota Hanggola selama beberapa hari. Suzy sibuk selama hampir setengah tahun, kali ini dia pulang untuk berlibur dan beristirahat sejenak.Suzy ingin menikmati hari-hari sebelum meng
"Ayah, malam ini aku mau tidur bersama Ayah dan Ibu." Welly menyandarkan kepalanya di dada Robert."Kamu bukan anak kecil lagi ...." Robert tidak setuju, tetapi begitu melihat wajah Welly yang memelas, Robert pun mengalah dan mengangguk. "Baiklah, tapi malam ini saja. Besok kembali ke kamarmu sendiri.""Oke!"Welly tidur dengan diapit kedua orang tuanya. Dia memejamkan mata dan tertidur sambil tersenyum.....Suzy tinggal di Kota Hanggola selama satu minggu. Setiap hari dia mengunjungi Anna sekaligus menjenguk Sisi.Robert mengambil cuti kantor untuk menemani Suzy.Robert sadar, setelah Suzy mengambil alih rumah sakit, dia pasti akan sangat sibuk. Tak banyak waktu yang tersisa bagi mereka untuk bermesraan.Robert sangat menghargai setiap detik bersama Suzy. Namun, setiap malam Suzy mengakhiri hari dengan kelelahan. Dia sangat kewalahan menghadapi Robert tidak pernah lelah.Akhirnya Suzy memutuskan untuk kembali ke ibu kota setelah satu minggu beristirahat.Suzy dan Robert berpamitan ke
Canelius menatap Suzy dengan curiga, kenapa dia terus merekomendasikan Cole untuk menjadi ketua?Suzy tersenyum, akhirnya dia menceritakan identitas Cole yang sebenarnya, "Ibunya Cole adalah mantan ketua Klan Youlan, bukankah sudah sepantasnya Cole mewarisi kedudukan ibunya?""Kamu tahu dari mana?" Canelius mengernyit."Kakek Ambar yang menceritakannya kepadaku saat berada di Pelelangan Baren." Suzy lanjut menceritakan alasan Kakek Ambar melindungi Klan Youlan."Kakek tidak memberitahumu demi melindungimu." Suzy menasihati Cole, "Jangan marah pada Kakek."Cole menangis saat mendengar cerita Suzy. "Kakek begitu baik kepadaku, mana mungkin aku menyalahkannya ...."Suzy dan Cole sedih setiap mengingat Kakek Ambar. Seandainya Beliau bisa bertahan hidup ....Sayangnya takdir berkata lain, ini adalah fakta yang harus diterima.Canelius merenungkan kata-kata Suzy, lalu tiba-tiba mengambil kalung batu suci yang berada di atas meja dan memakaikannya ke leher Cole. "Cole, mulai sekarang kamu ada
Suzy mulai membaca semua dokumen yang ditinggalkan Gilbert.Awalnya Suzy agak kagok mengurus begitu banyak hal yang terasa asing. Hari-hari dilewati dengan penuh kesibukan.Dalam sekejap mata, dua minggu telah berlalu ....Akhirnya hari pernikahan Lance dan Aluna tiba. Robert dan Suzy datang bersama seluruh anggota Keluarga Calvin.Tidak mudah bagi Aluna dan Lance untuk sampai di tahap ini. Seandainya salah satu dari mereka mundur atau menyerah di tengah jalan, mereka tidak akan berakhir di pelaminan.Pernikahan diadakan di ruang terbuka, sesuai keinginan Aluna.Tamu-tamu hari ini didominasi oleh kerabat dan keluarga dari pihak mempelai pria. Agar Aluna tidak kesepian, Lance diam-diam mengundang Dokter Martin dan anak-anak panti asuhan untuk datang menghadiri pernikahan mereka.Aluna berlinang air mata saat mengucapkan janji nikah. Dengan disaksikan para tamu, dia berkata sambil terisak-isak, "Aku ... bersedia."Upacara pernikahan berlangsung lancar. Setelah selesai, Aluna menyapa Dokt
Gilbert minum terlalu banyak, dia mabuk dan menangis sambil bergumam, "Seandainya aku menahan Sheila dan tidak membiarkannya pergi, mungkin sekarang kami sudah mempunyai cucu ...."Hingga detik ini, Gilbert masih menyesali keputusannya di masa muda. Oleh sebab itu, Gilbert memutuskan untuk tinggal di rumah peninggalan Sheila dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.Sebenarnya Gilbert sudah lama merencanakannya, tetapi beberapa hal membuatnya terpaksa menunda sampai sekarang.Setelah memapah Gilbert ke kamar, Suzy mengajak Robert untuk kembali ke kamar mereka."Sayang, ada yang ingin aku bicarakan," kata Suzy."Apa?" tanya Robert."Nenek mewariskan rumahnya kepadaku. Karena Guru mau tinggal di Desa Limus, bagaimana kalau Guru tinggal di rumah itu saja? Dengan begitu guru tidak perlu repot-repot mencari rumah baru," tanya Suzy. Bagaimana menurutmu?" tanya Suzy.Robert tersenyum saat mendengar pertanyaan Suzy. "Kamu putuskan sendiri saja, untuk apa menanyakannya padaku?""Aku takut Guru me
Pagi-pagi sekali, mereka berangkat menuju Desa Limus.Kondisi jalanan menuju Desa Limus berbeda dengan saat terakhir kali datang. Jalanan Desa Limus telah diaspal. Ketika melihat keluar jendela, tampak beberapa proyek konstruksi yang masih berjalan.Sesampainya di Desa Limus, warga desa telah menunggu kedatangan mereka.Begitu Robert, Suzy, dan Gilbert turun dari mobil, penduduk desa menarik mereka ke rumah untuk makan bersama.Warga desa menyiapkan begitu banyak hidangan lezat. Mereka berkumpul di halaman dan makan bersama.Setelah kenyang dan puas mengobrol, Kakek Yoha mengantar Gilbert, Suzy, dan Robert ke rumah Sheila. Rumah Sheila telah dirapikan dan dibersihkan.Suzy dan Robert mempekerjakan seorang pelayan untuk mengurus Gilbert. Bagaimanapun Gilbert sudah tua, tidak tenang meninggalkannya hidup sebatang kara di desa.Ketika pelayan tersebut ingin membantu Gilbert untuk membawa barangnya, Gilbert malah menolak. Gilbert menolak semua orang yang ingin membantunya."Meskipun ini ad
Jenny sudah tidur, sementara Simon dan Lucy masih menunggu kepulangan anak serta menantunya.Begitu Robert dan Suzy masuk ke rumah, Lucy bergegas menyajikan makanan yang telah disiapkan."Ayah, Ibu, kalian belum makan?" Robert kaget melihat makanan yang tersaji di atas meja."Iya." Lucy menarik Robert dan Suzy ke meja makan. "Cepat, makan dulu, lalu istirahat.""Terima kasih, Bu. Maaf jadi membuat kalian menunggu lama." Suzy menaruh beberapa sayuran ke piring Lucy. "Bagaimana kabar Nenek?""Setiap hari Nenek senang banget melihat perut Samantha yang makin membesar," jawab Lucy."Baguslah, yang terpenting ibu dan kandungannya shebat."....Keesokan hari, Robert dan Suzy kembali ke ibu kota.Seperti biasa, mereka kembali menjalani hari-hari yang sibuk. Suzy sudah beradaptasi dengan pekerjaannya, dia tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi.Setiap pukul 8 pagi, Robert dan Suzy berangkat kerja bersama, lalu pulang pada pukul 5 sore dan singgah ke pasar untuk berbelanja.Pada malam hari, Su
Dua bulan kemudian, Suzy hamil.Suzy memaki Robert di dalam hati. Jika Robert tidak memaksa Suzy untuk berhubungan setiap hari tanpa pengaman, Suzy tidak mungkin hamil.Pada sore ini, Suzy sedang bersantai di ruangannya. Mengingat menstruasi yang tak kunjung datang, Suzy iseng memeriksa denyut nadinya sendiri.Namun Suzy malah terkejut oleh diagnosanya sendiri! Sebagai seorang dokter, Suzy dapat mendiagnosa denyut nadi wanita hamil.Suzy tidak percaya, dia buru-buru melakukan tes darah untuk memastikan kehamilannya.Suzy tercengang membaca hasil laporan yang dipegang. Apakah dia harus bahagia atau marah?Suzy menarik napas panjang, lalu memasukkan laporan tersebut ke dalam tas dan lanjut bekerja.Ketika pulang, Suzy tidak buru-buri menceritakan kehamilannya kepada Robert.Seperti biasa, Suzy dan Robert singgah ke supermarket untuk berbelanja. Ketika melewati barang perlengkapan bayi, Suzy sengaja bertanya, "Sayang, bagaimana kalau aku mengandung anak kedua?""Tentu saja aku senang." Ro