Gilbert minum terlalu banyak, dia mabuk dan menangis sambil bergumam, "Seandainya aku menahan Sheila dan tidak membiarkannya pergi, mungkin sekarang kami sudah mempunyai cucu ...."Hingga detik ini, Gilbert masih menyesali keputusannya di masa muda. Oleh sebab itu, Gilbert memutuskan untuk tinggal di rumah peninggalan Sheila dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.Sebenarnya Gilbert sudah lama merencanakannya, tetapi beberapa hal membuatnya terpaksa menunda sampai sekarang.Setelah memapah Gilbert ke kamar, Suzy mengajak Robert untuk kembali ke kamar mereka."Sayang, ada yang ingin aku bicarakan," kata Suzy."Apa?" tanya Robert."Nenek mewariskan rumahnya kepadaku. Karena Guru mau tinggal di Desa Limus, bagaimana kalau Guru tinggal di rumah itu saja? Dengan begitu guru tidak perlu repot-repot mencari rumah baru," tanya Suzy. Bagaimana menurutmu?" tanya Suzy.Robert tersenyum saat mendengar pertanyaan Suzy. "Kamu putuskan sendiri saja, untuk apa menanyakannya padaku?""Aku takut Guru me
Pagi-pagi sekali, mereka berangkat menuju Desa Limus.Kondisi jalanan menuju Desa Limus berbeda dengan saat terakhir kali datang. Jalanan Desa Limus telah diaspal. Ketika melihat keluar jendela, tampak beberapa proyek konstruksi yang masih berjalan.Sesampainya di Desa Limus, warga desa telah menunggu kedatangan mereka.Begitu Robert, Suzy, dan Gilbert turun dari mobil, penduduk desa menarik mereka ke rumah untuk makan bersama.Warga desa menyiapkan begitu banyak hidangan lezat. Mereka berkumpul di halaman dan makan bersama.Setelah kenyang dan puas mengobrol, Kakek Yoha mengantar Gilbert, Suzy, dan Robert ke rumah Sheila. Rumah Sheila telah dirapikan dan dibersihkan.Suzy dan Robert mempekerjakan seorang pelayan untuk mengurus Gilbert. Bagaimanapun Gilbert sudah tua, tidak tenang meninggalkannya hidup sebatang kara di desa.Ketika pelayan tersebut ingin membantu Gilbert untuk membawa barangnya, Gilbert malah menolak. Gilbert menolak semua orang yang ingin membantunya."Meskipun ini ad
Jenny sudah tidur, sementara Simon dan Lucy masih menunggu kepulangan anak serta menantunya.Begitu Robert dan Suzy masuk ke rumah, Lucy bergegas menyajikan makanan yang telah disiapkan."Ayah, Ibu, kalian belum makan?" Robert kaget melihat makanan yang tersaji di atas meja."Iya." Lucy menarik Robert dan Suzy ke meja makan. "Cepat, makan dulu, lalu istirahat.""Terima kasih, Bu. Maaf jadi membuat kalian menunggu lama." Suzy menaruh beberapa sayuran ke piring Lucy. "Bagaimana kabar Nenek?""Setiap hari Nenek senang banget melihat perut Samantha yang makin membesar," jawab Lucy."Baguslah, yang terpenting ibu dan kandungannya shebat."....Keesokan hari, Robert dan Suzy kembali ke ibu kota.Seperti biasa, mereka kembali menjalani hari-hari yang sibuk. Suzy sudah beradaptasi dengan pekerjaannya, dia tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi.Setiap pukul 8 pagi, Robert dan Suzy berangkat kerja bersama, lalu pulang pada pukul 5 sore dan singgah ke pasar untuk berbelanja.Pada malam hari, Su
Dua bulan kemudian, Suzy hamil.Suzy memaki Robert di dalam hati. Jika Robert tidak memaksa Suzy untuk berhubungan setiap hari tanpa pengaman, Suzy tidak mungkin hamil.Pada sore ini, Suzy sedang bersantai di ruangannya. Mengingat menstruasi yang tak kunjung datang, Suzy iseng memeriksa denyut nadinya sendiri.Namun Suzy malah terkejut oleh diagnosanya sendiri! Sebagai seorang dokter, Suzy dapat mendiagnosa denyut nadi wanita hamil.Suzy tidak percaya, dia buru-buru melakukan tes darah untuk memastikan kehamilannya.Suzy tercengang membaca hasil laporan yang dipegang. Apakah dia harus bahagia atau marah?Suzy menarik napas panjang, lalu memasukkan laporan tersebut ke dalam tas dan lanjut bekerja.Ketika pulang, Suzy tidak buru-buri menceritakan kehamilannya kepada Robert.Seperti biasa, Suzy dan Robert singgah ke supermarket untuk berbelanja. Ketika melewati barang perlengkapan bayi, Suzy sengaja bertanya, "Sayang, bagaimana kalau aku mengandung anak kedua?""Tentu saja aku senang." Ro
Karena kesal, Robert menjadikan Samantha sebagai contoh.Suzy langsung membantah. "Aku dan Bibi berbeda, dia memang harus istirahat di rumah. Aku janji tidak akan kelelahan. Kamu tidak perlu cemas."Suzy mengecup wajah Robert yang cemberut. Robert tidak dapat memaksa Suzy, dia terpaksa menelan kembali semua kekesalannya.Robert berjanji tidak akan melarang Sofia bekerja, tetapi sejak mengetahui kehamilan Sofia, Robert melarang Sofia untuk melakukan pekerjaan rumah.Sofia tidak mau mempekerjakan pelayan, jadi Robert terpaksa turun tangan untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah.Di luar Robert adalah presdir yang dingin, tetapi di rumah dia adalah seorang suami yang rela mengenakan celemek untuk memasak, mencuci piring, dan membereskan rumah.Hari ini Robert dan Suzy mengambil cuti. Sopir mengantar mereka ke Kota Hanggola.James sudah pulang sejak satu minggu yang lalu. Hari ini Samantha akan melahirkan.Seluruh anggota Keluarga Calvin menunggu di depan ruangan. Samantha berada di dalam
Jenny mengulurkan tangannya, tetapi tiba-tiba dia berubah pikiran dan tangannya menggantung kaku di udara.Anak bayi belum boleh sembarangan disentuh. Akhirnya Jenny menahan diri dan menurunkan tangannya. "Anak baik, anak pintar."Ketika melihat keponakannya, Nolan merasa sekakan sedang menyaksikan keajaiban. Perhatian semua orang tertuju kepada bayi yang digendong dokter, sedangkan James langung menerobos masuk ke ruang persalinan. "Bagaimana keadaan istriku?""Pasien masih lemah dan perlu istirahat," jawab perawat.James tidak sempat melihat putranya yang baru lahir, dia mengikuti perawat yang membawa Samantha ke ruang perawatan.Suzy tersenyum melihat James. "Paman James adalah pria yang baik."Robert menjawab, "Itu namanya baik? Saat kamu melahirkan, aku akan menemanimu di ruang persalinan."Suzy memutar bola matanya. "Wajahku saat melahirkan sangat jelek, tidak mau kamu temani."Kali ini Suzy dan Robert tinggal lumayan lama di Kota Hanggola.Anak Samantha dan James adalah adik sep
Satu bulan telah berlalu.Hari ini Keluarga Calvin merayakan pesta James dan Samantha sekaligus upacara satu bulanan anak mereka.Sejak melahirkan, Samantha harus beristirahat untuk pemulihan. Jadi James sendiri yang mempersiapkan pesta ini.Tentu saja James tidak sendiri, dia dibantu oleh Lucy untuk mempersiapkan kedua momen yang spesial ini.James dan Samantha mengadakan pesta yang sederhana, hanya dihadiri keluarga dan teman dekat. Lagi pula James tidak memerlukan pesta yang mewah dan besar.James dan Samantha mengadakan pesta di restoran favorit mereka.Samantha mengenakan gaun berwarna putih dan cadar yang menutupi wajah. Dia berjalan sambil merangkul lengan Nolan. Walaupun baru melahirkan, bentul tubuh Samantha masih ramping, tidak kelihatan seperti baru melahirkan.Samantha berjalan dengan anggun, sementara James berdiri di tengah dengan didampingi Lucy yang menggendong bayi.Sesampainya di tengah panggung, Nolan meletakkan tangan Samantha di lengan James.James berlutut di hada
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny