Setelah berpisah selama bertahun-tahun, akhirnya kesalahpahaman di antara James dan Samantha pun berhasil diselesaikan. Mereka menumpahkan isi hati masing-masing, lalu berpegangan tangan dan kembali ke rumah."Apakah kamu lapar? Mau makan di luar?" James bertanya kepada Samantha."Tidak, kita makan di rumah saja," jawab Samantha.Tiba-tiba James merasa bersalah. "Maaf, aku menumpahkan mi yang kamu masak ....""Tidak apa-apa, di kulkas masih banyak sayur. Sekarang aku sudah pintar memasak, tidak seperti dulu yang hanya bisa memasak mi," Samantha berkata dengan bangga.Perasaan James terasa campur aduk saat mendengar jawaban Samantha. James menyesal, kenapa dia tidak mengungkapkan perasaannya sejak awal?Sembari menggenggam erat tangan Samantha, James berjanji kepada dirinya sendiri, dia tidak akan pernah melepaskan Samantha.Keesokan hari.Sesampainya di rumah James, Lance buru-buru turun dari mobil dan bergegas memencet bel rumah.Sekitar 4 hingga 5 menit kemudian, James baru membuka p
"Sa ...." Lance langsung salah tingkah."Aku, aku tidak jadi mandi." Samantha bergegas berlari ke atas.Langkah kaki Samantha terdengar sangat tergesa-gesa. Lance termenung selama beberapa saat, apakah wanita tadi adalah Putri Samantha yang terkenal anggun dan bermartabat?Lance mengedipkan mata, lalu menoleh ke arah James. Dengan canggung, James merentangkan kedua tangannya seolah sedang berkata, "Seperti yang kamu lihat.""Aku, aku pergi dulu." Lance langsung berpamitan."Em, aku mau mengecek Samantha." James tidak mengantar Lance ke depan pintu, dia bergegas berlari ke atas untuk menyusul Samantha.Setelah pergi, Lance tidak lupa menutup pintu.....Sesampainya di Kota Hanggola, Albert menelepon Robert. "Kamu sudah sampai? Sebaiknya kamu turun tangan langsung untuk membicarakan proyek yang sedang berjalan. Aku akan mengutus orang untuk pergi menjemputmu."Robert menelepon sambil menatap Joris yang menunggunya di pintu penjemputan. "Tidak perlu, kamu dan Canelius urus sendiri. Kalau
"Robert, sini, duduklah," sapa Daniel.Robert beranjak duduk di samping Daniel, sedangkan Joris duduk di samping Wallace.Setelah semuanya berkumpul, mereka melanjutkan topik yang sedang dibicarakan sebelumnya. Begitu semuanya sepakat, mereka baru beralih ke topik pembahasan mengenai Suzy.Semua orang tahu bahwa Robert ingin pergi ke Pelelangan Baren untuk mencari Suzy. Sebagai raja, Nolan adalah orang yang paling berhak memberikan suara."Aku akan mengutus beberapa pasukan terbaik untuk menyusup dan mencari Suzy. Robert, kamu memiliki identitas yang berbeda dengan orang biasa. Aku harap kamu tidak mengambil langkah yang terlalu berisiko. Terus terang saja, kalau terjadi sesuatu kepadamu, ibu kota pasti kacau. Kamu ...."Melihat Robert yang tidak bergeming, tampaknya sia-sia saja membujuknya."Hmm, maksudku, aku akan mendukung semua keputusanmu." Akhirnya Nolan menyerah dan menyetujui keputusan Robert.Kemudian, Daniel yang sejak tadi diam pun bangkit berdiri dan menepuk pundak Robert.
Tak berapa lama, pintu laboratorium terbuka.Setelah dua orang pengawal kekar masuk, Suzy menjelaskan kebutuhannya dan membawa mereka masuk untuk menemui tahanan yang dikurung di sangkar.Suzy memilih seseorang bertubuh kurus yang tampak lemah. Sesaat membuka sangkar, kedua pengawal langsung mengeluarkan pistol dan menembakkan obat bius yang telah disiapkan.Dua tembakan melayang mengenai monster tersebut. Awalnya monster tersebut berteriak dan meraung-raung. Sekitar 3 menit kemudian, akhirnya obat bius bekerja dan monster itu pun terkapar di lantai.Selagi monster itu tak sadarkan diri, kedua pengawal bergegas menyeretnya ke atas kursi, lalu mengikat tangan, kaki, dan lehernya dengan menggunakan rantai besi."Sudah, kamu boleh mengambil darahnya," kata salah seorang pengawal.Suzy menyeringai dingin. "Obat bius bisa memengaruhi hasil pengecekan darah. Kita harus menunggu sebentar."Suzy beranjak ke sebuah kursi yang berada tak jauh dari sana, sedangkan kedua pengawal berjaga di sampin
Monster ini berhenti memberontak, tetapi tatapannya tetap terlihat mengerikan."Tapi aku belum bebas!" kata monster ini sambil menggertakkan giginya.Orang biasanya mungkin sudah berlari ketakutan, tetapi Suzy malah menghadapinya dengan tenang. "Tenang saja, tidak perlu terburu-buru. Sekarang semua orang sedang mengawasi kita, aku belum bisa membebaskanmu."Setelah berinteraksi selama 2 minggu lebih, Suzy memilih monster yang bernama Yuvan karena dia bisa diajak berkomunikasi dibandingkan dengan monster yang lainnya.Namun hanya karena monster ini bisa diajak berbicara, bukan berarti dia aman untuk dibebaskan. Emosi monster ini berubah-ubah, kadang ramah, kadang menggila.Contohnya sekarang, setelah menjelaskan semuanya, monster ini tetap menatap Suzy dengan ganas."Aku mau bekerja, sebaiknya kamu beristirahat." Suzy membuang jarum bekas ke tong sampah dan kembali ke tempatnya.Sebelum menemukan peluang untuk kabur, Suzy menggunakan waktunya untuk melanjutkan penelitian ini."....Di d
Setelah semua orang menuruni kapal, Andre mengatur kembali ekspresinya dan berjalan ke depan untuk menyambut para tamu. "Selamat datang, para tamu yang terhormat."Andre bersikap sangat ramah. Dia berjabat tangan dan memeluk setiap tamu penting yang datang.Selain bentuk keramahan, ini merupakan salah satu cara Andre untuk memeriksa apakah ada tamu yang membawa senjata berbahaya. Andre adalah orang yang berpengalaman, hanya dengan berpelukan, dia bisa menilai apakah tamu tersebut membawa barang-barang yang dilarang ke pulau.Setiap tamu penting juga mengenakan gelang yang disiapkan Pelelangan Baren. Gelang ini digunakan sebagai penanda identitas mereka.Tidak semua orang bisa menggantikan pekerjaan Andre. Hanya dengan memandang sekilas, Andre langsung mengetahui identitas dan nama samaran yang diberikan kepada para tamu.Di antara para tamu, terlihat seorang pria tinggi yang mengenakan topeng serigala. Andre menjabat tangan dan memeluknya. Namun saat melihat nama yang berada di lengan,
Pada malam hari.Laut yang berada di dalam kegelapan menyatu dengan sunyinya malam. Suasana terasa sangat tenang.Sebaliknya, Pelelangan Baren diibaratkan seperti binatang buas berwarna abu-abu yang terbangun di malam hari dan baru mau mulai beraktivitas.Dari luar, bangunan berwarna abu-abu terlihat sunyi dan tenang, sedangkan di dalamnya dipenuhi dengan hiruk pikuk serta kehebohan.Pelelangan Baren terletak di pusat kota. Berdasarkan tradisi Pelelangan Baren, setiap tiga bulan sekali saat bulan purnama penuh, mereka akan mengadakan pelelangan besar-besaran. Semua barang yang dilelang merupakan harta karun yang sangat berharga.Pelelangan puncak akan diadakan tiga hari lagi, tetapi para tamu datang lebih awal. Sebagai tuan rumah, malam ini Pelelangan Baren mengadakan pesta penyambutan untuk para tamu penting yang datang berpartisipasi dalam pelelangan.Ratusan tamu VIP dengan topeng berparas binatang duduk terhuyung-huyung di kursi berundak, mereka dilayani oleh para wanita muda yang
Ternyata ini hadiah yang diberikan Andre. Sebentar, Hannes sedang menyamar menjadi Tuan Wolf. Jangan-jangan Tuan Wolf adalah ....Sesaat memikirkan kemungkinan tersebut, Hannes sontak mengerutkan alisnya dan hendak menutup pintu kamar secara spontan.Namun kedua pemuda ini menahan pintu kamar, lalu bergegas menyelinap masuk dan langsung merangkul lengan Hannes.Salah satu pemuda terkejut saat menyentuh otot lengan Hannes, dia mengedipkan matanya dan memberanikan diri untuk menggoda Hannes. "Tuan Wolf, Tuan Andre mengirimkan kami kepada Anda sebagai bentuk hadiah. Terimalah kami untuk melayani Anda."Pemuda kedua hanya tersenyum sambil tersipu malu.Seketika, raut wajah Hannes yang bersembunyi di balik topeng langsung menjadi masam. Kedua pemuda ini diutus oleh Andre sehingga Hannes tidak boleh mengusirnya sesuka hati. Jika Hannes mengusir kedua pemuda ini, takutnya Andre malah curiga.Setelah berpikir sejenak, sembari menahan amarahnya, Hannes melepaskan kedua tangan yang menggenggam l