Lampu ruang operasi menyala. Selain suara peralatan yang berbunyi, suasana di dalam ruangan terasa sangat sunyi.Bahkan Nick dan Ivan sampai bernapas secara perlahan-lahan karena takut akan mengganggu konsentrasi Suzy.Ini adalah pertama kalinya Nick, dan Ivan terlibat dalam operasi serumit ini. Operasi ini memerlukan konsentrasi yang tinggi, mereka harus mampu mengimbangi gerakan Suzy yang cepat.Setelah sayatan operasi dijahit, Suzy meletakkan gunting beserta jarum dan benangnya. Semua orang pun lega sesaat menyaksikan operasi yang berjalan sukses.Terkejut, terharu, bahagia, semua perasaan bercampur jadi satu. Ivan dan Nick mengacungkan jempol kepada Suzy, mereka sangat mengagumi kehebatan Suzy.Suzy melambaikan tangannya dengan lemas. Operasi yang berjalan selama 4 jam cukup menguras tenaga dan pikirannya.Begitu operasi selesai, Suzy baru menyadari sekujur tubuhnya yang keringat dingin. Sekujur tubuhnya terasa lengket dan tidak nyaman.Ketika berjalan, kaki dan tangan Suzy terasa
Suzy berpikir sejenak, lalu menjawab dengan serius, "Aku tidak ingin menjadi dokter yang hanya bisa menggunakan darah salamander untuk menyembuhkan orang."Jawaban Suzy membuat Gilbert tercengang selama beberapa saat."Bagus, kamu memang muridku yang membanggakan!" Gilbert berkata dengan puas. "Untuk menjadi dokter yang hebat, kita harus belajar dan memperkaya pengalaman agar bisa menolong lebih banyak orang. Kemampuan sendiri adalah bekal terbaik, tak ada seorang pun yang bisa merebutnya.""Darah salamander yang kamu miliki memang sangat hebat, tapi kita tidak tahu betapa bahaya risiko yang akan ditimbulkan. Semua itu hanya bisa dijadikan sebagai penunjang, bukan kemampuan utama."Suzy mengangguk. "Aku mengerti. Aku setuju.""Aku berharap kamu akan menggunakan kemampuanmu yang sesungguhnya untuk memenangkan Kompetisi Medis Internasional.""Guru, tenang saja. Aku berjanji, aku akan membanggakanmu." Suzy sepemikiran dengan Gilbert. Dia tidak pernah berpikir menggunakan darah salamander
"Panitia kompetisi sudah menetapkan hari. Kalian harus bersiap-siap, kita berangkat selasa depan." Sesampainya di ruangan, Gilbert langsung memberi tahu informasi yang didapatkannya."Selasa depan? Berarti sisa 5 hari lagi?" Suzy terlihat kebingungan. Biasanya pemberitahuan kompetisi medis akan diumumkan 1 bulan sebelum diadakan. Apalagi kompetisi ini merupakan kompetisi tingkat internasional, rasanya mustahil diumumkan secara dadakan seperti ini."Kok tiba-tiba banget?" tanya Suzy."Entah apa isi otak para panitia itu." Gilbert melambaikan tangannya.Sesaat melihat Ivan dan Suzy yang kebingungan, Gilbert pun menasehati mereka, "Sudah, tidak perlu dipikirkan. Waktunya sudah mepet, segera selesaikan urusan pribadi kalian dan bersiap-siap untuk berangkat. Semangat, kalian harus memenangkan kompetisi ini.""Em." Suzy mengangguk."Tapi melihat kondisi Bu Ferli, sepertinya selasa depan ...," kata Ivan dengan ragu-ragu.Sesaat mendengar jawaban Ivan, Gilbert langsung memutar bola matanya dan
Melihat raut wajah Gilbert yang gugup, pertama-tama Suzy memberikan pengertian terlebih dulu. "Penelitian medis merupakan fondasi Rumah Sakit Nasional, ini tidak boleh dilupakan.""Tentu!" jawab Gilbert."Yang kedua, para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Nasional sudah tua. Para dokter tidak mungkin diminta untuk mengobati dan merawat pasien, mereka pasti bosan dan malah mengganggu kemajuan penelitian," kata Suzy."Em, benar." Gilbert mengangguk sambil bertanya, "Bocah, kamu ingin menggunakan fasilitas rumah sakit, tapi tidak mau membiarkan para dokter senior merawat pasien? Kamu mau mempekerjakan dokter luar?"Ada begitu banyak dokter yang ingin bekerja di Rumah Sakit Nasional, tetapi persaingannya sangat amat ketat. Kriteria untuk bisa bekerja di Rumah Sakit Nasional sangatlah tinggi, Gilbert tidak bisa membiarkan Suzy bertindak gegabah.Suzy tersenyum dan langsung menjelaskan pemikirannya, "Guru, tidak seperti itu. Begini, kita dapat bekerja sama dengan rumah sakit lain atau mendi
"Terima kasih, Guru." Setelah menyimpan ponselnya, Suzy beranjak masuk ke dalam rumah.Selama beberapa hari terakhir Suzy menghabiskan waktunya di Rumah Sakit Nasional. Begitu mengetahui Suzy yang pulang, Lorraine langsung berseri-seri."Kondisi Bu Ferli sudah membaik?" Lorraine memberikan semangkok sup jamur yang baru dimasak.Semenjak mendengar kisah Ferli, Lorraine juga jadi mencemaskan kondisinya."Em, hari ini sudah sadarkan diri," jawab Suzy."Syukurlah." Lorraine menghela napas lega.Suzy sangat menikmati sup jamur yang dihidangkan oleh Lorraine. Cita rasa yang pas dan menyegarkan, masakan Lorraine memang lezat.Lorraine tersenyum melihat Suzy yang menyantapnya dengan lahap. "Di dapur masih ada. Kalau kamu suka, Ibu ambilkan lagi.""Sudah cukup, Bu. Aku sudah kenyang," jawab Suzy."Kamu makan malam di rumah?" tanya Lorraine."Em." Suzy mengangguk."Kalau begitu Ibu akan memasak hidangan kesukaanmu." Lorraine tampak antusias.Suzy tidak ingin merepotkan ibunya, tetapi Lorraine su
Robert berjalan ke sisi Suzy, lalu membungkukkan badan dan memeluknya dari belakang. "Kok belum tidur?"Robert mengembuskan napas hangat ke leher Suzy. Secara samar-samar, Suzy mencium aroma alkohol di tubuh Robert. Kemudian Suzy meletakkan pulpennya, lalu menoleh dan menatap suaminya yang tampak kelelahan."Aku sedang membereskan catatan," jawab Suzy sambil bangkit berdiri. "Kamu mau berendam? Biar aku siapkan air hangat."Robert menahan tubuh Suzy, lalu mendekatkan wajahnya dan menggelengkan kepala. "Aku bisa sendiri. Sebentar lagi kamu harus pergi untuk berkompetisi, kamu harus istirahat, jangan sampai kelelahan."Tampaknya Robert sudah mengetahui Suzy yang harus berangkat minggu depan. Suzy tersenyum sambil melepaskan tangan Robert. "Cuma menyiapkan air hangat, tidak akan kelelahan."Suzy berbicara sambil berjalan ke kamar mandi. Robert tak berdaya dan mengikutinya dari belakang.Setelah mandi, Robert keluar dari kamar mandi dalam keadaan basah kuyup dan hanya mengenakan sehelai ha
Setelah melalui berbagai guncangan, akhirnya Robert dan Suzy mengakhiri perjalanan mereka yang dipenuhi kenikmatan. Mereka berdua berkeringatan, sekujur tubuh Suzy terasa remuk.Kemudian Robert bangkit berdiri dan menggendong Suzy ke kamar mandi. Dengan tersipu, Suzy memelototi Robert dan mengomelinya, "Kenapa kuat banget? Hari ini kamu tidak bekerja?""Benar!" Robert tersenyum.Setelah mengetahui Suzy akan pergi berkompetisi, kemarin Robert telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Selama beberapa hari ke depan, Robert ingin menemani dan menghabiskan seluruh waktunya bersama Suzy.....Waktu berlalu sangat cepat.Kerajaan telah merilis berita mengenai kompetisi medis yang akan diikuti Suzy dan beberapa peserta lainnya. Kompetisi yang akan diikuti Suzy merupakan kompetisi tingkat internasional. Masyarakat memberikan dukungan serta semangat kepada tim yang dipimpin Suzy.Suzy juga membalas setiap dukungan, semangat, serta dorongan yang diberikan oleh teman dan kerabatnya.Selama beberapa
Ivan sudah menunggu Suzy di bandara. Setelah semua urusan Ivan selesai, dia mengajak Suzy untuk pulang ke ibu kota bersama-sama.Anna mengantar Ivan sampai ke bandara. Mereka berpelukan mesra, mereka sama sekali tidak memedulikan orang-orang yang berlalu-lalang.Ketika Suzy dan yang lainnya sampai, Anna dan Ivan baru melepaskan pelukan mereka."Anna, kamu pulang duluan. Tunggu kabar baikku!" Ivan mengusap kepala Anna.Anna tersenyum sambil mengusap perutnya. "Em, kami menunggu kepulanganmu.""Kamu ...." Suzy terkejut melihat Anna yang mengusap perutnya.Anna mengangguk dengan malu-malu. Kandungan Anna masih muda, dia tidak ingin memberi tahu terlalu banyak orang."Selamat! Kamu harus hati-hati dan menjaga kesehatan. Jangan kelelahan!" Suzy menggenggam lembut tangan Anna."Em, terima kasih. Semoga perjalanan kalian lancar dan semangat!" Anna melambaikan tangannya."Em, sampai jumpa."....Di bandara ibu kota.Begitu pesawat mendarat, Suzy memberikan saran, "Ivan, hari ini kamu menginap