Share

Bab 2341

Setelah mengobrol dengan beberapa penduduk desa, Suzy baru tahu bahwa mereka juga sering mengunjungi makam Nenek Qin.

Pantas saja makamnya Nenek Qin bersih dan terawat.

"Dulu nenekmu memberikan kami pengobatan dan obat gratis. Kami tidak akan pernah melupakan jasanya. Semuanya sedih saat mengetahui kepergian nenekmu, kami pun merasa kehilangan." Salah seorang warga bercerita sampai menangis.

"Kasihan, orang sebaik Sheila tidak pernah merasakan kebahagiaan apa pun," kata Kakek Yoha yang tiba-tiba teringat sesuatu.

Sesaat merasakan tatapan Suzy, Kakek Yoha bergegas menjelaskan maksud ucapannya, "Suzy, jangan salah paham. Aku tidak menyalahkanmu, aku menyalahkan kedua orang tua angkatmu yang kejam!"

Kebencian tersirat di mata Kakek Yoha. "Mereka berdua tidak punya hati nurani. Mereka tidak pernah menjenguk nenekmu, setiap pulang cuma mempermasalahkan pembagian harga. Begitu mengetahui tidak ada yang bisa didapatkan lagi, mereka sama sekali tidak pernah pulang."

"Kalau setiap pulang cuma m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status