"Nolan, apa yang kamu lakukan?!"Dilihat dari luar, Christina dan Nolan terlihat sangat mesra, mereka tampak seperti berpelukan.Christina didorong ke depan lemari, jelas semua ini bukanlah kemauannya. Wajahnya terlihat kesal dan penuh perlawanan. Di sisi lain, Nolan mencengkram lengan Christina, sedangkan tangan yang satu lagi terlihat membelai wajahnya. Nolan tampak seperti pria yang memiliki niat jahat.Begitu mendengar teriakan tersebut, Nolan dan Christina refleks menoleh ke arah pintu. Mereka melihat Joris yang melangkah masuk dengan ekspresi sangat marah. Tatapan Joris terlihat sangat berapi-api.Joris langsung beranjak ke depan Nolan. Tanpa memberikannya kesempatan untuk menjelaskan, Joris mengangkat tangan dan meninju Nolan."Ah!" teriak Nolan. Seketika, kepalanya langsung terasa pusing dan pandangannya terasa kabur.Nolan terpaksa melepaskan Christina dan melangkah mundur. Sudut bibirnya terasa sangat perih.Setelah menenangkan diri, Nolan mengangkat kepalanya dan berteriak,
Nolan langsung panik begitu mendengar Daniel menyebut ayahnya.Nolan sama sekali tidak menindas Christina, wanita itu yang memfitnah dan menjebaknya!Namun, melihat ekspresi Joris yang sangat murka, dia pasti tidak akan memercayai penjelasan Nolan.Dari awal, Nolan dan Joris memang tidak akur. Joris pasti senang melihat Nolan yang dimarahi.Berkaitan dengan Keluarga Yuan, mereka pasti bekerja sama untuk membantu Christina.Meskipun masalah ini sampai dibawa ke hadapan Raja, selama Christina tidak mau mengakui dan ditambah dengan adanya kesaksian palsu dari sekelompok orang ini, Raja pasti tidak akan memercayai ucapan Nolan.Sampai ayahnya menganggap serius masalah ini, dia pasti akan berpikir bahwa Nolan masih mencintai Christina. Bila itu terjadi, ayahnya mungkin akan mempercepat pernikahan Nolan dan Shaleta. Nolan tidak ingin itu terjadi!Semakin dipikirkan, Nolan merasa semakin cemas. "Tidak, ayah tidak boleh mengetahui masalah ini."Nolan menarik napas panjang sambil menenangkan di
Setelah menyetir cukup jauh, Nolan berhenti di sebuah pohon besar.Saat mengingat tindakannya tadi, Nolan merasa sangat malu sekaligus marah."Memalukan! Benar-benar memalukan!" kata Nolan sambil memegang dan mengacak-acak rambutnya.Setelah melampiaskan kemarahan, akhirnya Nolan pun merasa lebih baik dan bisa berpikir dengan jernih. Nolan mulai memilah semua yang terjadi barusan.Jelas, Nolan telah dijebak oleh wanita yang menyamar menjadi Christina. Ditambah, wanita itu pasti sudah menyadari maksud Nolan. Kalau tidak, dia tidak mungkin berbicara seperti itu untuk menyerang Nolan. Namun, ada satu hal yang mengganggu pikiran Nolan.Biasanya, wanita itu merespons dengan cepat, tapi kenapa hari ini dia tidak cekatan seperti biasa? Saat Nolan mencengkram tangannya, dia sama sekali tidak melawan, kekuatannya juga tidak sebesar sebelumnya. Dalam sekejap, wanita itu berubah menjadi sangat lemah. Nolan tidak terbiasa menghadapi Christina yang selemah ini.Selain itu, wanita itu juga tampak t
Joris menatap Christina dengan kebingungan, lalu bertanya, "Minta maaf?"Christina mengangguk sambil menjelaskan, "Sebenarnya, tadi Joris tidak menindasku. Aku berbohong sampai membuat Paman Daniel marah."Awalnya, Joris tercengang mendengarnya, tapi dia tidak peduli dan berkata, "Aku saja bisa melihat ada yang tidak beres, tidak mungkin ayahku tidak menyadarinya. Tapi Nolan memang suka mencari masalah, ayahku sengaja menggunakan kesempatan ini untuk memberikannya pelajaran. Tadi Ayah hanya pura-pura marah. Kamu tenang saja."Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Joris sangat memahami pikiran ayahnya.Saat melihat ekspresi Christina yang tampak terkejut, Joris menggunakan kesempatan ini untuk mengubah topik. Joris memalingkan wajahnya dan melamun sambil menatap patung yang diberikan oleh Joris.Christina menatap Joris sambil berkata, "Patung itu mirip dengan Nona Suzy.""Em." Joris mengangguk.Christina tidak mengerti, kenapa Nolan memberikannya patung yang diukir
Namun, kesenjangan ini tidak selalu menjadi hal buruk. Justru inilah yang menjaga keseimbangan di antara setiap pihak.Rumah Sakit Nasional.Tori duduk di atas kursi roda sambil berjemur dengan ditemani Suzy yang menyamar menjadi perawat."Sebenarnya kamu tidak perlu menemaniku. Bukannya kamu dan Christina sudah bertukar identitas?" Kenapa kamu tidak kembali dan menemani Robert? Sebagai pasangan muda, kalian harus lebih sering meluangkan waktu bersama," kata Tori sambil menoleh ke arah Suzy.Dalam sekejap, wajah Suzy langsung memerah. Dia berdeham, lalu menjawab dengan canggung, "Beberapa hari ini pemerintah dan pabrik militer sedang mencari Robert. Dia tidak bisa leluasa bergerak kalau aku tinggal di sisinya."Suzy berbicara sambil memandang ke kejauhan. Tori mengikuti arah pandang Suzy dan melihat seorang pemuda yang sedang berbaring di bawah pohon willow.Akhirnya, Tori mengerti yang Suzy maksud dengan tidak leluasa. "Bocah itu memang merepotkan.""Tidak sepenuhnya salah dia ...." S
Namun, Tori malah menjawab, "Aku tidak berharap.""Em?" Suzy tidak mengerti. "Bukankah kamu menyukainya?"Tori mengakuinya, "Aku memang menyukainya, tapi ....""Aku hanya sekedar menyukainya, tidak berarti harus bersama," kata Tori sambil menggelengkan kepala.Suzy tidak memahami jalan pikiran Tori. Dia pun memberikan saran, "Pertimbangkan baik-baik. Kalian berdua sangat cocok, kok."Tori tersenyum manis dan bertanya, "Sungguh? Kamu cocok?"Tori mengerti maksud Suzy. Dulu, Tori juga melakukan pekerjaan yang sama. Dia harus bertanggung jawab untuk melindungi puluhan ribu nyawa sampai mempertaruhkan nyawanya.Di mata orang luar, mereka memang terlihat sangat cocok, tapi Tori sudah lama meninggalkan dunia itu.Tori mengundurkan diri dan memulai hidup sebagai orang biasa. Mungkin Tori menyukai Wallace karena ... dia seolah melihat dirinya sendiri di dalam sosok Wallace.Bedanya, Tori sudah tidak mau kembali ke kehidupan yang dulu. Harus diakui, Wallace memang memiliki daya tarik yang kuat.
Tiba-tiba, Nolan teringat dengan seseorang.Bukankah paman ini adalah Thomas Zheng? Beliau adalah Komandan Angkatan Laut.Nolan pernah mendengar tentang Thomas. Dia sangat dekat dengan Keluarga Xin.Namun, bukannya Ayah mewaspadai Keluarga Xin? Kenapa Ayah bersikap sangat sungkap kepada Thomas?Nolan tidak punya waktu untuk berpikir panjang. Dia segera meletakkan teh yang dibawanya dan berkata, "Halo, Paman Thomas.""Tuangkan teh untuk Paman Thomas," Charles memerintahkan.Sebenarnya, hati Nolan menolak. Sebagai seorang Pangeran, biasanya orang lain yang melayaninya. Tidak pernah ada yang berani memintanya untuk menuangkan teh.Namun, Thomas berkata dengan rendah hati, "Pangeran, tidak perlu repot-repot. Aku bisa sendiri."Setelah selesai bicara, Thomas mengambil cangkir dan hendak menuangkan teh.Awalnya, Nolan tidak peduli, tapi begitu melihat wajah Charles yang masam, Nolan langsung berkata, "Paman Thomas, tidak perlu sungkan. Biar aku saja."Kemudian, Nolan segera menuangkan teh da
Lorraine dan Joris tersenyum melihat kedua pria yang berjalan di depan.Setelah mereka duduk, pelayan datang untuk menyuguhkan camilan. Lorraine memegang teko teh, ternyata sudah tidak panas. Dia sekaligus memerintahkan pelayan untuk menyeduh teh yang baru.Di sisi lain, Joris bertanya dengan ramah, "Paman Thomas, sudah makan?"Thomas menjawab, "Belum. Aku baru menyelesaikan semua urusanku dan langsung datang untuk numpang makan. Haha."Begitu selesai bicara, Thomas baru menyadari sesuatu. Daniel dan yang lainnya baru pulang, jangan-jangan mereka sudah makan? "Kalian sendiri sudah makan?"Daniel menjawab dengan santai, "Sudah, tapi tidak masalah. Aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan dan arak. Kita sudah lama tidak bernostalgia."Mendengar jawaban Daniel, Thomas pun tidak sungkan dan menjawab, "Baik, terserah Kakak.""Aku akan segera menyiapkan makan malam," kata Lorraine sambil bangkit berdiri.Thomas menjawab tanpa sungkan, "Terima kasih, Kakak Ipar!"Kemudian, Daniel me