Di sisi lain, Hannes Mo tampaknya tidak ada gerakan baru, jadi dia tidak yakin apakah dia sudah bergabung dengan Tori Li.Bisakah mereka membawa Christina Yuan kembali sebelum pernikahan?Waktu sangat ketat, tidak mungkin bagi Suzy untuk tidak khawatir.Dia hanya bisa memaksa dirinya untuk tenang dan melakukan apa yang bisa dia lakukan. Lalu——percaya Tori Li dan yang lainnya, dan tunggu hasilnya!Sebelumnya, berjanji untuk membantu Penatua Liu memenangkan kualifikasi untuk memimpin tim untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Medis Internasional.Pada siang hari, Gilbert Shen mengundangnya untuk makan bersama.Suzy hanya menyebutkan ini di meja makan.Namun, dia tidak secara langsung mengemukakan idenya sendiri, tetapi dengan ragu-ragu menyelidiki: "Penatua Liu memiliki pengalaman dalam memimpin tim sebelumnya, dan memang orang yang tepat untuk memimpin tim. Penatua Shen, mengapa Anda tidak mengizinkannya berpartisipasi kompetisi?"Sumpit yang direntangkan Gilbert Shen baru saja menangkap
Wallace Xin, yang berpakaian sebagai pengawal, mengerutkan kening tanpa bisa dilihat. Dia merendahkan suaranya dan mengingatkannya, "Dia mungkin tidak akan mengikutimu. Jika kau melakukannya, kau mungkin akan mengejutkan sekitarnya.""Berhenti bicara omong kosong, jika kau tidak ingin membantu, cepat bilang.""..." Wajah Wallace Xin terdiam, "Aku hanya berpikir kau terlalu ceroboh.""Aku tidak punya waktu lagi!"Tori Li menggertakkan giginya dan berkata dengan tidak sabar, "Jika kau tidak ingin membantu, jangan banyak omong!"Setelah dia selesai berbicara, dia terlalu malas untuk terus berbicara dengannya, jadi dia berjalan ke atas dengan nampan di tangannya.Melihatnya berjalan pergi, wallace Xin tidak bisa menahan perasaan tertekan: Wanita ini, dialah yang meminta bantuan, tapi dia yang memalingkan wajahnya, wanita ini cukup temperamen!Tori Li naik ke atas dengan nampan berisi teh hitam dan kue.Penjaga di lantai dua lebih ketat daripada di lantai pertama, dengan penjagaan setiap em
Dua lainnya dengan hati-hati mengoleskan produk perawatan rambut pada rambut hitam legamnya.Wanita itu tampaknya sangat menikmati layanan semacam ini, dia menutup matanya dengan ringan, dan wajahnya yang lembut dan cantik mengungkapkan kegembiraan yang tak terselubung.Melihat adegan ini, hati Tori Li tenggelam.Tapi dia masih maju dengan nampan di wajahnya dengan tenang.Seorang pelayan yang sedang menunggu meliriknya dan berkata, "Nyonya, teh hitam dan makanan penutup Anda sudah datang.""Letakkan saja." Christina Yuan berkata dalam bahasa Inggris tanpa mengangkat kelopak matanya dengan perut hamil.Tori Li meletakkan nampan sementara keempat pelayan menatapnya dengan samar.Tapi dia tidak terburu-buru untuk pergi.Christina Yuan ini bahkan tidak melihat dirinya sendiri, dia harus menemukan cara untuk mendapatkan perhatiannya.Matanya tertuju pada rambut panjang wanita itu, yang gelap tapi sedikit kusam.Christina Yuan ini sepertinya menyukai rambutnya.Cahaya redup melintas di mata
Melihat Christina Yuan di depannya, Tori Li merasa sedikit bingung.Masuk akal sebagai orang Cina, tidak mungkin baginya untuk tidak memahami bahasa Cinanya sendiri?Mungkinkah karena ... Tori Li tiba-tiba teringat sebelumnya Suzy telah mengungkapkan pada dirinya beberapa keadaan Christina Yuan, mengatakan dia telah hilang secara tidak sengaja ketika dia masih kecil dan telah tinggal di luar negeri selama lebih dari sepuluh tahun.Mungkinkah karena alasan inilah dia tidak akrab dengan bahasa Cina?"Hei! Aku tanya, kau punya resep rahasia untuk menjaga rambut tetap hitam dan berkilau?! Jika kau tidak memberitahuku, aku akan meminta penjaga di luar pintu untuk menangkapmu!"Nada mengancam wanita itu menyela pikiran Tori Li.Ketika dia mengangkat matanya dengan ringan, dia melihat ekspresi arogan dan mendominasi di wajah wanita itu.Tori Li mengerutkan kening, tetapi dia tidak bisa membuat kesalahan karena masalah komunikasi bahasa.Dia beralih ke negosiasi dalam bahasa Inggris dan menjel
Tapi Christina Yuan jelas tidak memercayainya.Sambil menatap belati di tangan Tori Li dengan ketakutan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak membela diri: "Aku itu wanita favorit Willis, benar-benar berbeda dari wanita sebelumnya, kau tidak tahu Willis betapa terpesonanya denganku!""Dan ..." Wajah ketakutan wanita itu menunjukkan beberapa keraguan, "Apa yang kau bicarakan, kau ingin bawa aku kemana? Christina Yuan itu apaan?"“Christina Yuan itu kau!” Tori Li berseru.Setelah berbicara, wajahnya tiba-tiba tenggelam, "Sialan! Kau tidak amnesia, kan?"Begitu suara itu jatuh, ada suara keras di luar ambang jendela.Seolah-olah sesuatu tiba-tiba meledak, dan api kecil muncul dari jendela.Christina Yuan berteriak ketakutan.Tori Li langsung bereaksi: Wallace Xin telah bertindak!Orang itu bilang dia tidak membantu, tapi dia bergerak sangat cepat.Sudut bibirnya berkedut, dia mendukung Christina Yuan, yang sangat takut sehingga kakinya gemetar dan jatuh ke tanah, sekali lagi membenci w
Christina Yuan menyela pihak lain dengan tidak sabar, dan berkata dengan marah: "Oh? Jadi kau ingin membujukku untuk tinggal di sini, menikmati dapur yang hancur berantakan di luar jendela, kemudian merasakan bau gas yang tidak enak di udara, begitu ya?!""Tidak... Nyonya, Anda salah paham. Aku hanya khawatir kepergian Anda yang tiba-tiba akan mengganggu pekerjaan Tuan Willis, dan dia tidak akan puas."Saat penjaga itu berbicara, dia menundukkan kepalanya, menunjukkan rasa hormat padanya.Christina Yuan mendengus.Tori Li di sebelahnya berkata pada waktu yang tepat, "Nyonya, Tuan Willis benar-benar tidak suka diganggu di tempat kerja. Bagaimana kalau aku menemani Anda ke pulau-pulau terdekat lainnya untuk mencari udara segar?"Christina Yuan memiliki keengganan tertulis di matanya, tetapi dia terpaksa mengangguk dengan ujung pisau ke rompinya, menginstruksikan penjaga: "Kalau begitu lakukan seperti yang dikatakan pelayanku! Siapkan perahu untukku!""Tapi ..." Penjaga itu ingin mengatak
Pelayan itu berkata, "Tolong izinkan aku menemani Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman, aku dapat membantu Anda sesegera mungkin."“Nyonya, Hina benar. Dalam keadaan darurat, keterampilan medisnya dapat memastikan keselamatan Anda dan anak Anda.” Penjaga di belakangnya berkata setuju.Tori Li tidak bisa menahan menyipitkan matanya, pelayan ini sedikit menarik, dia masih memiliki keterampilan medis?Namun, membawa satu orang lagi berarti satu masalah lagi untuk dipecahkan nanti.Tori Li hendak memberi isyarat kepada Christina Yuan, tetapi yang terakhir berkata kepada pelayan di depannya, "Oke, kau bisa ikut dengan kami."Langkah ini membuat Tori Li sedikit tidak puas, mungkinkah Christina Yuan mencoba memainkan trik?Tetapi di depan begitu banyak orang, dia tidak banyak bicara, dan itu hanya pelayan tambahan, dia yakin bahwa dia dapat dengan mudah menyelesaikan pihak lain.Kelompok itu terus berjalan menuju bagian belakang manor.Tori Li mungkin tahu ke mana mereka pergi.Hari-hari ini d
Terjadi pertempuran sengit di antara Tori dan pengawal kekar yang memiliki tinggi sekitar 1,9 meter. Demi melindungi diri sendiri, pelayan memungut pisau belati yang terjatuh di samping dan menyembunyikannya di dalam rok secara diam-diamBeberapa menit kemudian, akhirnya pertempuran pun berakhir. Tori mencekik pengawal itu sampai mati. Adegan ini sangat brutal dan menyeramkan.Tori berkeringat, wajahnya yang cantik terlihat sangat dingin dan menakutkan. Bahkan, Christina yang berdiri di samping pun tercengang.Meskipun sudah lebih tenang, pelayan terlihat sangat gugup dan terkejut. Tanpa sadar, dia hampir berlari dan bersembunyi di belakang Christina.Pelayan ini bergidik saat Tori memandang ke arahnya. Untuk mengalihkan perhatian, pelayan mendorong Christina, lalu bergegas kabur.Untungnya Tori sangat sigap, dia langsung menahan tubuh Christina agar tidak terjatuh. Tori menatap pelayan sambil berbicara dengan dingin, "Masih ingin kabur?"Begitu melihat pelayan yang hendak kabur, sebu
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny