Dina menepati janjinya untuk membantu Siska memeriksa neraca keuangan perusahaan sekaligus membantunya mengerjakan laporan.
"Wow, cepat banget cara loe selesaikan semua nya? Gue aja masih ngeraba dan bingung tapi loe..." Puji Siska yang tidak menyangka akan kemampuan Dina."Loe lupa apa dulu siapa murid kesayangan Pak Kalu?" Dina jumawa."Eh iya, dulu Rara sama elo jago banget urusan beginian. Etapi loe kalah rajin kalo ngerjain tugas pasti Genk an loe yang mikir," cibir Siska."Sengaja biar mereka gak nyontek mulu, tapi gue ngumpulin tugas kok buktinya Pak Kalu ngasih nilai bagus di rapot." Dina tak mau diremehkan oleh Siska."Ah, itu mah loe aja yang jago ngerayu..." ledek Siska."Asembarangan loe... biar muka gue santuy tapi gue tuh cum laude ManKeu UI," ucap Dina menyombongkan dirinya sendiri."Yakin loe? Etapi emang gue gak pernah dengar kabar apapun sih tentang loe setelah kita lulus SMA." Siska tak mau langsung percaya karena dulu mereka memRasa penasaran dalam diri Siska membuatnya terpaksa mendekati Herman karena dua minggu berlalu setelah dia mendengar langsung pembicaraan telepon Herman dengan Mr. X mengenai rencana mereka ingin membakar gudang produksi ternyata urung terjadi. Padahal Siska sudah terlanjur memperingati Dodit dan ia telah memerintahkan pengawasan lebih ketat di gudang produksi.Dodit tak mau ambil resiko akan terjadinya hal buruk yang akan menimpa perusahaannya sehingga dia tetap tidak mengurangi pengawasan terhadap keamanan di seluruh area perusahaannya. Hal ini bertentangan dengan pemikiran Andri yang bahkan merasa kalau penuturan Siska tidak mendasar dan terbukti tidak terjadi hal buruk apapun seperti yang dilaporkan oleh Siska."Dit, gue rasa apa yang di bilang Siska itu gak benar," ujar Andri."Loe kenapa bisa ngomong begitu?" tanya Dodit yang menghentikan kegiatannya memeriksa laporan kerjasama dengan perusahaan mitra."Coba deh loe pikir itu bocah menurut informasi sepihak omongan di telepon se
Kenapa senin dalam bahasa Inggris adalah Monday? karena Monday adalah Mon (ster) day. Andri hanya satu dari jutaan orang yang membenci hari senin. Karena menurutnya hari senin adalah awal dari hari dimana semua tumpukkan pekerjaan nya di mulai.Andri harus bangun lebih pagi agar tidak terjebak macet, menyantap sarapannya saat di lampu merah menuju kantor, kemudian mengisi absensi lebih cepat, dan ikut breaking lalu setelah itu pekerjaan nya baru di mulai.Dan di hari senin juga, dimana semua pertanyaan bos besar mengenai klien, rapat, proyek dan lain-lainya akan terdengar kemudian hampir semua orang memiliki mood yang buruk.Tanya sedikit tentang pekerjaan, kalau bukan dikacangin ya ngegas, ajak makan siang kayak ngajak makan siang sekampung, belum lagi kalau itu akhir bulan. Sempurna hidup loe!Andri mendudukkan dirinya setelah mendapatkan laporan dari Felly mengenai keuangan kantor. Wajahnya tertekuk, kentara sekali dia menemukan temuan laporan yang membuat kas perusahaan membengkak
Andri akhirnya mengajak Siska ke ruangan pribadinya. Waktu istirahat membuat mereka tidak menjadi pusat perhatian rekan kerjanya yang lain karena semua sibuk untuk makan siang."Aku yakin kamu tahu kalau Pak Herman sudah punya istri. Jadi aku minta kamu berhenti kasih harapan sama dia, kecuali kamu siap jadi istri kesekian aki-aki itu! Ketus Andri dengan tatapan matanya yang mengintimidasi."Um, iya aku tahu," jawab Siska yang juga tadi tidak nyaman bicara dengan Herman."Kamu tahu tapi masih aja mau dekat sama dia." Andri geram."Biasa aja kok cuman ngobrol biasa aja," elak Siska mencoba bersikap biasa saja dihadapan sang mantan."Halah, biasa aja tapi setiap hari aku lihat kamu berdua terus sama dia." Andri menggeram kesal."A-aku cuman mau cari informasi aja ...." Siska ingin menjelaskan."Gak usah! kamu balik ke Jakarta aja yang lebih aman," saran Andri yang mengkhawatirkan keselamatan Siska."Kok gitu? aku di pecat gitu?" Mulut Siska menganga tak percaya dirinya akan di berhentik
Seusai menghadiri upacara bendera versi keinginan ibu hamil muda, mereka semua menghabiskan waktu untuk makan siang menjelang petang di kantin sekolah. Rupanya sejak tadi pagi Dina sudah mengajukan izin kepada kepala sekolah dan dewan guru dengan di bantu oleh Bu Lala, guru BK yang dulu menjadi teman curhat Dina kala ia masih memakai seragam putih abu-abu.Ternyata Dina juga berteman akrab dengan anak sulung Bu Lala semasa kuliah di universitas yang sama. Komunikasi keduanya tetap terjalin erat karena Dina menemukan sosok Mama dalam diri Bu Lala. Karena itu, mengetahui Dina ternyata sudah menikah dengan Dodit jelas merupakan suatu kejutan luar biasa mengingat bagaimana drama mereka dulu semasa sekolah."Duh, kalian ini kayaknya cocok jadi pemain sinetron ikatan hati sejak SMA," ledek Bu Lala."Bu, nama saya bukan Andin, tapi Dina," sahut Dina."Semoga gak ada Elsa ya di kehidupan pernikahan kalian." Doa Bu Lala."Amiin... makasih doanya Bu," ucap Dina."Dit, kamu kenapa diam saja? gak
Amarah Bambang begitu menggelegak mendengar kabar Dodit telah memukuli Panji di kantor nya. Kunjungan kerja yang dijadwalkan seharusnya selesai esok lusa terpaksa dimajukan hari ini juga karena dia tidak bisa menahan diri untuk segera menemui anaknya.Otak liciknya berputar mencari cara membalaskan perbuatan Dodit. Rupanya setelah menggenggam kekuasaan yang diberikan oleh Eyang Soeroso kini bocah ingusan itu telah berani menunjukkan taringnya. Dengus Bambang."Tuan, kita mau langsung pulang atau ke kantor?" tanya supir pribadinya."Kantor Panji," jawab Bambang.Sejenak sang supir yang tidak mengetahui apapun tertegun dan berpikir. Melihat supirnya hanya diam membisu membuat Bambang emosi dan membentaknya."Kau sudah bosan kerja?! Apa telinga mu bermasalah? Perlu aku korek telinga mu dengan benda tajam?!" maki Bambang beruntun.Sang supir bergidik ngeri mendengarnya. Tangannya mendadak bergetar tak karuan saking takutnya. Dia memang baru dua minggu bekerja bersama Bambang yang memang l
Kebahagiaan yang terpancar dari wajah Andri dan Siska berbanding terbalik dengan sang kakak, Sandra, tetapi dia juga tidak mau di cap sebagai penghambat pernikahan keduanya. Tatapannya menatap lirih Jaka, perjaka yang tak memiliki urat malu sedikitpun mengutarakan perasaannya.Huh, bagaimana bocah tengil ini bisa punya pikiran mau serius komitmen sama gue? oke, untuk saat ini aja deh gue iya in aja lantaran gue gak bisa biarin Siska terhalang dapat jodoh karena gue. Batin Sandra dengan berpura-pura tersenyum ramah kepada para tamunya.Acara itu sekaligus juga menjadi ajang reuni para mantan jomblo dan keluarganya. Hilda yang sedang menghitung hari hendak melahirkan menjadi sosok yang begitu antusias bercerita."Bro, sorry ya kayaknya anak gue kecapean nih jadi gue balik duluan ya?" Pamit Jodi saat melihat Dira tertidur pulas di pangkuannya.Sementara Rara sejak tadi memang sedang asyik gosip sana sini sambil mengusap punggung Rani yang sejak tadi tertidur dalam gendongannya."Oh, ya
Dodit dan Andri sudah kembali pada rutinitas mereka, bekerja. Rupanya koneksi persahabatan antara sesama sahabat mantan jomblo masih berlanjut hingga kini mereka menjalin kerjasama dengan perusahaan milik keluarga Riko.Untuk itulah hari ini rencananya mereka sebagai perwakilan kedua perusahaan akan melakukan pertemuan bisnis sekaligus merajut silaturahmi yang sempat merenggang karena jarak dan kesibukan masing-masing.Sebelum memulai pembicaraan serius, mereka berkumpul di cafetaria perusahaan."Kayaknya hari ini udah gak ada yang kekurangan pupuk sama air lagi deh," ujar Dina menyindir sikap ceria Riko."Ho'oh lihat tuh mukanya si duda kayak lampu baru di ganti," sahut Dodit menyambung sindiran sang istri."Silau, Men. Hahaha...." Andri latah menimpali ledekan duet maut pasutri sahabatnya itu."Yes ... Kita gak bakalan dapat curhatan sendu nan manjah lagi nih," ucap Dina sambil tersenyum sumringah."Apaan sih kalian," sahut Riko bak kura-kura dalam perahu.Sudah bukan rahasia umum l
"Kalau kamu tidak mampu bersaing secara terbuka, coba sekarang bermain cantik. Dekati wanita itu dan jadilah sahabatnya agar kamu lebih tahu banyak semua kekurangannya untuk menjadi senjata kamu mengembalikan hati suaminya menjadi milikmu!" seru Ambar memberikan petuah sesat kepada cucunya, Yola.Sejak itulah Yola mendekati Dina. Yola memulai dengan permintaan maaf. Awalnya Yola mengira Dina si cewek bar-bar itu akan menolak mentah-mentah dirinya, namun siapa sangka justru sosok itu membuka tangannya lebar-lebar dan resmi menjadikannya adik sepupunya terdekat.Setiap hari mereka berbagi cerita dan saling berkunjung atau hang out bersama. Seperti kegiatan yang kali ini mereka lakukan di sebuah pusat perbelanjaan."Bumil, astaga tenaganya kuat sekali tak kenal lelah menjelajah hampir setiap sudut mall ini," sindir Yola yang cenderung malas sebenarnya mengikuti semua keinginan Dina sehingga sengaja mengajaknya untuk makan siang di sebuah restoran western."Ya loe tau sendirilah gimana be