“Kalian berdua coba saling beri waktu sedikit lagi.” Odelina menepuk punggung telapak tangan adiknya. Kemudian, dia memasukkan kembali semua sertifikat dan surat-surat lainnya ke dalam map.“Jangan taruh barang-barang penting begini di rumahku. Meskipun rumah yang aku dapatkan itu lumayan bagus, tetap saja ada banyak jenis orang yang tinggal di sana. Sistem keamanannya nggak sebanding dengan Lotus Residence. Kamu bawa semua ini kembali ke rumahmu dan Stefan. Beli brankas dan simpan di dalam brankas. Begitu lebih aman. Semua ini hartanya Stefan, loh,” kata Odelina.Olivia terdiam sejenak, lalu berkata, “Nanti aku coba telepon nenek. Aku serahkan saja barang-barang ini kepada Nenek, biar Nenek yang simpan. Rumah mereka jauh lebih aman.”“Boleh juga.”Odelina tidak memiliki pendapat lain. Dia pun mengganti topik pembicaraan dan bertanya, “Mau makan siang di sini, nggak?”“Aku mau pergi ke rumah Tante sebentar. Kemungkinan aku akan makan di sana.”“Ada apa kamu ke sana?”Odelina bertanya d
Pola makannya juga terkontrol dengan baik. Dia sudah tidak makan makanan yang tinggi gula dan lemak. Sekarang berat badannya sudah turun menjadi 75 kg. Target berat badannya adalah 50 kg. Dia masih harus menurunkan 25 kg lagi. Dia harus bertahan, dengan begitu dia akan mendapatkan kembali bentuk tubuh idealnya. Setelah kehilangan berat badan, Odelina pun terlihat jauh lebih cantik.Selesai berlari, Odelina kembali ke tokonya. Namun, dia terkejut melihat mantan suaminya sedang menunggunya. Mobil Roni berhenti di depan toko. Karena Odelina menutup pintu kaca toko, pria itu tidak bisa masuk. Dia bersandar di badan mobil, dengan satu tangan di saku celananya dan tangan lainnya sedang memegang rokok. Sesekali dia meniupkan asap rokok dari mulutnya.Odelina spontan mengerutkan kening. Dia benar-benar tidak suka melihat mantan suaminya itu muncul di hadapannya. Lagi pula pria itu datang bukan untuk menemui Russel. Dia juga merasa sangat ironi.Sebelum mereka bercerai, Roni selalu pergi pagi p
Odelina marah sampai tertawa, “Aku yang buat kamu kehilangan pekerjaan? Kalau kamu nggak serakah, apakah kamu akan tinggalkan bukti-bukti itu untukku? Kamu yang buat dirimu sendiri kehilangan pekerjaan. Jangan salahkan orang lain.”“Aku juga menyesal, menyesal karena nggak tahu sifat b*jinganmu itu lebih awal, menyesal nggak cerai denganmu lebih awal. Roni, asal tahu saja. Aku nggak akan pernah menyesal bercerai denganmu!” tukas Odelina dengan dingin.Roni memelototinya dan membentak, “Sekalipun aku nggak serah, ada Stefan yang akan bantu kamu. Aku tetap akan kehilangan pekerjaan. Odelina, bagaimanapun kita pernah menjadi suami istri selama beberapa tahun. Bisa-bisanya kamu begitu kejam dan jebak aku seperti ini.”Pada saat mereka bercerai, Roni meminta Odelina jangan menggunakan bukti-bukti itu untuk membalasnya. Odelina memang berjanji padanya. Hanya saja, perempuan itu berjanji kalau dirinya tidak akan membalas Roni lagi. Olivia dan suaminya tidak termasuk. Sudah jelas itu disengaja
Roni ingin mengatakan kalau dia sudah lama tidak tertarik pada Odelina. Odelina begitu gemuk, sekali gemuk membuatnya menjadi sangat jelek. Namun, dia melihat Odelina sudah kehilangan banyak berat badan. Dibandingkan dengan sebelumnya, Odelina terlihat jauh lebih cantik. Oleh karena itu, dia menelan kembali kata-katanya.Sebenarnya Odelina sangat cantik ketika berat badannya belum naik. Dia sama sekali tidak kalah dari Yenny.“Yenny terlalu suka berpikir ke mana-mana. Bagaimanapun, kita pernah jadi suami istri. Asalkan kita ada kontak, dia pasti akan salah paham dan jadi curiga. Odelina, jangan hiraukan dia.”Seandainya Odelina masih mencintai Roni .... Roni tidak dapat menahan diri untuk menyombongkan diri kalau dia sangat hebat, bisa diperebutkan oleh dua perempuan. Akan tetapi, itu hanya angan-angannya.Odelina sudah tidak mencintainya lagi sejak lama. Suasana hati Roni menjadi kacau. Dia yang mengkhianati Odelina lebih dulu. Namun, setelah Odelina melepaskan perasaannya pada Roni,
Roni segera kabur dengan mobilnya. Dalam perjalanan pulang ke rumah, dia terus memarahi Odelina. Yenny jauh lebih lembut dan pengertian. Dia sama sekali tidak menyesal telah menceraikan Odelina.Sesaat kemudian, Roni tiba di rumah sewaannya saat ini. Begitu melihat mobil yang dikenalnya, dia seketika merasa sakit kepala. Siapa lagi kalau bukan kakaknya. Kakaknya datang lagi.Roni menjambak rambutnya dengan kesal. Namun, dia tetap pulang ke rumah. Dia dan Yenny sudah kehilangan pekerjaan. Tidak perlu bertanya dia juga tahu kalau Stefan sedang mempermainkannya. Kakak dan kakak iparnya juga kehilangan pekerjaan. Mungkinkah itu ulah Stefan juga? Kalau begitu, berarti Roni yang telah melibatkan kakaknya.Baru saja sampai di depan pintu rumah, Roni mendengar suara orang sedang bertengkar di dalam. Yenny dan Roni sama-sama dipecat dari perusahaan. Mereka meninggalkan perusahaan bersama-sama. Namun di tengah perjalanan, Roni menyuruh Yenny turun dari mobil dan pulang dengan naik taksi. Roni bi
Chris ingin buka toko bahan bangunan. Setelah mendapatkan toko baru direnovasi, biaya yang dibutuhkan kira-kira lebih dari 200 juta. Shella merasa mereka saat ini tidak memiliki penghasilan. Dia enggan menggunakan tabungannya untuk membuka toko tersebut. Dia takut bisnis toko tidak berjalan dengan baik, mereka akan rugi dan kehilangan uang.Namun, Shella juga ingin suaminya mencobanya. Kalau berhasil, dia akan menjadi nyonya bos kelak. Shella yang terbiasa dibantu oleh keluarganya tentu saja tanpa berpikir panjang langsung datang untuk meminta bantuan orang tua dan adiknya.“Aku bukan Odelina!”Yenny berteriak histeris, “Kalau kalian suka banget dengan Odelina, pergi cari dia saja sana. Lihat saja dia mau pedulikan kalian, nggak!”Sekarang Yenny paling membenci keluarga Pamungkas yang selalu membanding-bandingkan dirinya dengan Odelina. Dulu, mereka selalu mengatakan Odelina buruk dalam hal ini dan itu. Setelah Roni dan Odelina bercerai, Yenny masuk ke keluarga ini. Mereka pun mulai me
“Aku baru saja menikah denganmu, resepsi saja belum. Tapi kakakmu sudah tindas aku seperti ini. Dia bahkan nggak mau pura-pura jadi kakak ipar yang baik.”Yenny mendengar pada saat Roni dan Odelina belum menikah, keluarga Pamungkas berpura-pura dengan sangat baik. Mereka menyayangi Odelina dan Olivia seperti anak mereka sendiri.Setelah menikah, Odelina hamil dan melahirkan seorang anak. Mungkin mereka merasa begitu punya anak, Odelina tidak akan meninggalkan Roni. Oleh karena itu, keluarga Pamungkas baru menunjukkan wajah asli mereka.Yenny bahkan tidak punya pilihan selain memuji keluarga Pamungkas pandai bersandiwara. Begitu giliran Yenny, keluarga Pamungkas bahkan tidak ingin bersandiwara lagi. Yenny sungguh mencintai Roni. Kalau tidak, dia tidak akan mau jadi menantu keluarga Pamungkas.Yenny yakin dia bisa menghadapi dan mengendalikan keluarga Pamungkas. Makanya, dia sama sekali tidak takut pada mertua dan iparnya. Selama hati dan dompet Roni ada di tangannya, dia tidak takut pad
Roni memelototi kakaknya dengan tajam.“Kak, bereskan kamarku sampai bersih. Mulai sekarang jaga Aiden baik-baik. Jangan buat keributan setiap kali kamu datang ke sini. Dulu Aiden suka ganggu dan rebut mainan Russel. Terakhir kali, dia bahkan berbohong. Akibatnya, Russel dipukul sampai masuk rumah sakit. Jangan lihat dia masih kecil, kamu biarkan saja dia lakukan apa pun yang dia mau. Kalau kamu nggak kendalikan dia sekarang, ketika dia besar nanti kamu nggak akan bisa kendalikan dia lagi.”Shella ingin mengatakan sesuatu lagi. Namun, dia baru teringat tujuannya datang ke sini. Oleh karena itu, dia berkata dengan enggan, “Oke, aku akan bantu bersihkan kamar kalian. Aiden memang begini sifatnya. Aku bisa apa?”Setelah membujuk istrinya, Roni baru bertanya pada kakaknya, “Kak Shella, ada apa datang ke sini?”“Aku dan Chris lagi menganggur. Kami sudah cari pekerjaan akhir-akhir ini, tapi nggak dapat-dapat. Usia tua jadi kelemahan kami. Kebanyakan perusahaan ingin karyawannya berusia di ba