Share

Bab 529

Author: Anggur
Stefan mengambil tas itu dari Shelvi.

Ada dua kotak merah di dalamnya.

Dia mengeluarkan salah satu kotaknya.

Reiki tidak bodoh, langsung paham bahwa Nenek Sarah mengeluarkan barang berharga dari koleksinya sendiri dan memberikannya untuk Stefan, supaya Stefan bisa menyenangkan Olivia.

Dia iri karena Stefan memiliki nenek yang baik yang mengkhawatirkan cucunya karena belum menikah.

Selain itu, Nenek Sarah juga orang yang sangat dihormati di keluarga Adhitama. Tidak ada orang yang menghentikannya ketika dia menyuruh Stefan dan Olivia menikah ketika baru mengenal.

Reiki juga ingin memiliki nenek seperti itu.

Sayangnya, neneknya sudah meninggal.

“Aku keluar dulu.”

Reiki tidak ingin melihat temannya bermesraan lagi di hadapannya.

Dia bangkit, lalu keluar dari ruangan presdir bersama Shelvi.

Setelah melihat dua cincin bertema keabadian yang diberikan neneknya padanya, Stefan mengeluarkan ponsel dan menelepon neneknya. Dia berkata pada neneknya, “Nek, aku ingin membeli dua cincin ini, untuk d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rhadiyal Haiza
kok balik ke Roni lagi,lanjut Steven dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 530

    Ayah Roni kurang lebih sudah bisa menebaknya. Pasti berhubungan dengan perceraian putranya dengan Odelina.Ibu Roni keluar dari dapur sambil membawa piring untuk Roni, lalu membantu putranya mengambil makanan. “Kamu nggak bilang mau datang. Mama nggak memasak untuk porsimu. Hanya sisa satu piring, awalnya mau dikasih untuk anjing, tapi jadinya untukmu saja. Kalau kamu nggak kenyang, nanti Mama masakkan mie lagi.”“Ma, makan satu piring sudah kenyang.”Sejak masuk ke rumah, Roni membiarkan ibunya mengambilkan piring dan sendok garpu, lalu membantunya mengambil makanan. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan ibunya ini.Setelah mereka makan, Roni menyodorkan map kuning itu pada ayahnya.“Apa ini?” tanya ayahnya dengan bingung, tapi tetap mengulurkan tangan dan mengambil map itu. Ayahnya membuka map itu dan mengeluarkan setumpuk foto dari dalamnya.Ibunya juga datang untuk melihat.Setelah melihatnya, ayah dan ibunya mengerutkan kening.“Roni, kamu pernah mendapatkan begitu banyak suapan?” I

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 531

    “Itu anak-anak yang berkelahi, juga nggak disengaja. Nanti kalau Russel ikut kami, kami pasti akan menjaganya dengan baik dan nggak akan membiarkannya ditindas lagi.”Rita, ibunya Roni, berkata dengan sedih, “Roni, jangan cerai, deh. Mama nggak tahan.”Dia tidak menyangka perkelahian cucu-cucunya bisa membuatnya tidak mendapatkan hak asuh atas cucunya.Dia sudah tua dan belum pernah melihat orang lain mengajukan gugatan cerai. Begitu orang-orang di sekitar mereka bercerai, semuanya kebanyakan menyuruh pihak wanita untuk berkemas dan keluar dari rumah. Hak atas rumah, mobil, dan anak-anak semuanya diberikan kepada pihak pria.“Memang cuma perkelahian anak kecil, tapi itu juga akan membuat orang-orang melihat bahwa lingkungan seperti ini nggak bagus untuk pertumbuhan Russel kalau dia ikut dengan kita.”Roni membujuk orang tuanya dengan sabar, “Ma, aku sudah nggak mencintai Odelina lagi. Odelina juga sudah nggak punya perasaan padaku. Hal yang dipaksakan nggak akan berbuah baik. Kalau ini

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 532

    Rita mengambil surat cerai itu lagi dan membacanya beberapa kali. Setiap kali melihat jumlah uang yang harus diberikan putranya pada Odelina, dia merasa sangat sakit. “Katanya bagi rata, nominal ini sepertinya nggak benar?”“Odelina nggak mau rumah dan mobil, tapi aku harus memberinya kompensasi berupa sejumlah uang lagi. Kalau ditambahkan semuanya, jumlahnya segitu.”Rita bertanya, “Kalau begitu, bagaimana dengan biaya renovasi rumah?”Roni menjawab, “Nggak termasuk di dalam itu. Aku sudah bilang, aku nggak akan membayarnya.”Rita merasa lebih baik. Dia berkata, “Biaya renovasi dan dekorasi rumah ada sekitar ratusan juta. Kalau dia nggak memintanya kembali, kita bisa dibilang masih untung.”Rasanya tidak terlalu sakit lagi.“Roni, bagaimana Odelina bisa mendapatkan semua bukti ini?” Andi merasa menantunya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu. “Apa ada yang membantunya?”“Aku ada tanya padanya, tapi dia nggak mau jawab. Aku juga nggak tahu siapa yang membantunya. Orang yang bis

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 533

    “Shella bilang kerjaannya lagi nggak lancar. Ada apa, ya? Bukannya dia banyak koneksi di kantornya? Kenapa jadi nggak lancar?” gumam Rita. Dia segera menelepon putrinya.Di telepon, Shella berkata dengan kesal, “Ma, aku nggak tahu ada apa. Aku merasa mereka sengaja memusuhi dan mencari kesalahanku. Kerjaanku nggak ada yang lancar seharian ini. Ma, kalau Roni mau cerai, biarkan saja mereka bercerai. Lagi pula, anak Mama juga hebat, nggak perlu takut nggak dapat istri lagi.”“Nggak tahu itu Odelina dapat bukti-bukti dari mana. Semuanya bisa berdampak nggak baik buat adikmu. Wanita itu mengancam adikmu, jadinya adikmu setuju untuk memberikan semua syarat yang diminta. Kalau mereka bercerai, adikmu harus memberinya uang dua miliar lebih. Hak asuh atas Russel juga jadi miliknya. Adikmu masih harus memberinya enam juta sebulan untuk biaya hidup Russel.”“Roni punya uang sebanyak itu untuk diberikan padanya?” Shella terkejut.“Roni awalnya sudah mengalihkan harta atas namanya ke tempat lain,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 534

    Ponselnya sampai jatuh di tempat tidur.Olivia memang menunggunya, tapi menunggunya sambil tidur.Hati Stefan yang gembira tadi jadi agak sedikit kecewa.Dia membawa dua cincin berlian yang dia beli dari neneknya dan berencana untuk memberikannya pada Olivia malam ini. Namun, wanita itu ketiduran.Stefan duduk di tepi tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya dan mencubit wajah Olivia dengan lembut, “Dasar tukang tidur. Tidurnya nyenyak sekali.”Setelah mencubit wajah Olivia, dia membungkuk dan mencium wajah wanita itu, lalu berpindah lagi ke bibirnya. Kemudian, dia mengambil ponsel wanita itu dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.Meskipun istrinya menunggunya sambil tidur, setidaknya menunggu di kamarnya.Itu masih sedikit menghiburnya.Keesokan harinya, ketika bangun bangun tidur, Olivia dikejutkan oleh sebuket bunga yang besar.Di balik buket bunga itu ada wajah tampan Stefan.Dia mengerjapkan mata.Setelah memastikan bahwa dia sudah terjaga dan orang yang dia lihat benar-b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 535

    “Olivia.” Saat Olivia sedang memasangkan cincin kawin ke jarinya, Stefan berkata lembut, “Mulai sekarang, apapun yang terjadi, kita nggak boleh bilang putus atau cerai. Oke?”Olivia merasa kedua cincin itu sangat cocok dipakai oleh mereka. Dia sedang memuji selera Stefan dalam hati. Pria ini tidak membawanya untuk memilih cincin kawin, tapi bisa memilih cincin yang cocok untuknya.Mendengar perkataan Stefan, dia mendongak untuk menatap pria itu dan berkata, “Aku nggak bisa menyetujui permintaanmu satu ini. Gimana kalau kamu sama dengan Roni? Masa aku nggak boleh bilang cerai? Pria yang selingkuh harus disingkirkan secepat mungkin, nggak ada gunanya dipertahankan.”Stefan awalnya ingin Olivia berjanji padanya terlebih dahulu, agar wanita ini tidak akan meninggalkannya saat dia mengakui identitasnya di masa depan.Tak disangka, Olivia tidak terjebak.Di saat yang romantis seperti ini, wanita ini tetap berpikiran jernih.Siapa lagi kalau bukan wanita yang dia cintai.“Kalau begitu, dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 536

    “Belum pasti. Kalau urusannya sudah selesai, aku langsung bisa pulang.”“Kalau begitu, kamu kasih tahu aku di hari kamu mau pergi itu. Aku bantu kamu packing barang, lalu mengantarmu ke bandara.”Di kamar Stefan tidak ada pakaian dan barang-barang Olivia, jadi dia hendak kembali ke kamarnya sendiri untuk mandi dan berganti pakaian.Melihat dia hendak pergi, Stefan mengulurkan tangan untuk meraihnya. Mata hitam pria itu menatap wajah cantiknya dan berkata, “Itu saja?”Olivia mengerjapkan mata, tidak mengerti apa yang Stefan maksud.Memang masih mau apa lagi?Dia tidak mungkin mengantar pria ini sampai ke kota tujuan, ‘kan?“Memangnya keluarga boleh ikut?”Mulut Stefan cemberut.“Kalau nggak boleh ikut, aku antar kamu ke bandara boleh’ kan?”Stefan melepaskan tangan Olivia.Olivia memandangi tangan pria itu, mengerutkan kening dan berkata, “Aku baru saja berpikir akhir-akhir ini komunikasi sama kamu jadi enak, tapi sekarang jadi gini lagi. Ngomong selalu nggak jelas dan aku harus selalu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 537

    “Aku nggak bilang begitu. Kakek yang bilang sendiri.”“.... Kamu di mana? Sudah jam berapa ini? Tokomu masih belum buka juga. Orang lain sudah banyak penghasilan hari in,” kata Adi. “Stefan, kakekku tiba-tiba peduli dan menanyakan kapan aku bukan toko. Apa matahari terbitnya dari barat hari ini? Kamu coba pergi ke balkon. Matahari mungkin terbit dari barat hari ini. Kamu harus merekam keajaiban ini.”Adi berkata dengan marah, “Olivia, jangan mengalihkan topik pembicaraan. Kakek sedang berbicara denganmu. Om, Tante, dan Kakek sedang menunggumu di depan pintu tokomu, cepat buka pintunya! Kami bahkan belum sarapan. Nanti kalau datang, ingat bawakan sarapan untuk kami.”“Di dekat sana banyak restoran untuk sarapan. Kalau kalian nggak mau makan, tahan lapar saja.”Dia tidak sebaik itu, mau membungkus sarapan untuk mereka. Setelah kenyang, mereka jadi lebih punya tenaga untuk memarahinya, dong?Adi sangat kesal menghadapi sikap Olivia. Dia masih ingin memarahi anak itu, tapi ponselnya diamb

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3470

    Alasan utamanya karena Yohanna ingin mempersingkat perjalanan bisnisnya, sehingga dia lembur setiap hari dan baru bisa kembali ke hotel untuk beristirahat pada larut malam. Sering kali, dia harus pergi kerja seperti biasa keesokan harinya.Kurang istirahat membuatnya tidak berenergi. Setiap hari Yohanna harus minum beberapa cangkir kopi agar tetap bisa bekerja.Yohanna berdiri dan berjalan ke depan jendela untuk melihat dunia luar. Di cuaca yang dingin, ada beberapa orang yang berjalan dengan tergesa-gesa di jalan. Tidak banyak orang.Ronny bilang kalau di Kota Mambera, baik siang maupun malam, ada banyak orang yang berlalu lalang. Kota itu hanya akan menjadi sepi saat Tahun Baru. Karena pekerja dari luar akan pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru.Paling hanya beberapa hari. Saat mereka kembali ke kota, Kota Mambera kembali ke suasana ramai dan sibuk seperti biasanya.Untungnya selama beberapa hari ini ada Ronny yang mengatur jadwal makan tiga kali sehari Yohanna. Tidak peduli ses

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3469

    “Jangan tidur dulu. Kompres mukamu pakai es. Masih merah dan bengkak. Kalau kamu tidur, aku juga akan kompres pakai es. Nanti kamu malah jadi kebangun juga.”Vandi tahu Felicia malu. Dia mencium wajah Felicia yang merah dan bengkak, lalu berkata, “Aku milikmu, akan selalu jadi milikmu. Aku hanya nikmati sebentar, kamu sudah malu begini.”“Siapa bilang aku malu. Mukaku tebal, nggak akan merasa malu. Kamu sendiri juga bilang, kamu milikku. Memangnya kenapa kalau aku cium sebentar? Sekalipun aku tiduri kamu, kamu juga nggak boleh lawan.”Felicia tidak mau mengaku kalau dia malu. Vandi mengambil es dan menempelkannya ke wajah Felicia. Dia tertawa ketika mendengar ucapan Felicia barusan.“Silakan tiduri aku, kapan saja juga boleh. Tapi lebih baik beritahu aku dulu. Aku bisa bersih-bersih dulu sebelum kamu nikmati.”Felicia, “....”“Lain kali harus menghindar. Dua sisi bengkak begini.”Felicia terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku yang khianati dia lebih dulu. Sudah seharusnya dia marah. Seka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3468

    “Vandi, setelah masalah ini selesai, bagaimana kalau kita tinggalkan Kota Cianter? Jauhi semua ini. Nggak perlu pergi jauh-jauh. Pergi dari pusat kota juga sudah cukup.”Felicia ingat kalau perusahaannya masih di Kota Cianter, tapi tidak di pusat kota. Dia telah menghabiskan beberapa tahun untuk mengembangkan perusahaan itu. Dia tidak berencana pindah untuk sementara waktu.Memindahkan perusahaan ke kota baru dan lingkungan baru sama saja dengan memulai dari awal lagi. Itu tidak baik untuk perkembangan perusahaan.“Selama Bu Felicia ingin pergi, aku akan selalu menemani. Sudah kubilang, aku akan jadi milik Bu Felicia selamanya,” jawab Vandi.Tidak peduli urusan pekerjaan maupun pribadi, tubuh dan hati Vandi hanya akan menjadi milik Felicia seorang. Felicia mendongak dan menatap Vandi. Dia bisa melihat perasaan mendalam dari mata pria itu.Felicia tiba-tiba merasa Vandi sebenarnya cukup tampan. Tidak setampan Rika, juga tidak setampan pria dari keluarga Adhitama. Namun dibandingkan deng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3467

    Saking kerasnya, Patricia mencolok dahi Felicia dengan jarinya dan marah, “Sebenarnya apa yang ada di otakmu? Kenapa kamu begitu keras kepala dan ngotot mengalah? Untuk apa kamu pikirkan masa lalu? Sekarang aku yang kelola keluarga Gatara. Aku ibu kandungmu, bukan tantemu. Tantemu sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Semua sudah berubah!”“Coba kamu lihat drama-drama sejarah dulu. Mana ada yang naik tahta tanpa pertumpahan darah? Banyak raja yang bisa naik tahta setelah bunuh saudara-saudaranya. Habis itu dia baru jadi raja. Kalau anak saudaranya datang untuk minta kembali tahta itu, apa dia akan kembalikan? Nggak, sama sekali nggak mungkin!”Felicia terdiam. Tidak peduli apa pun yang ibunya katakan, dia tetap tidak setuju dengan cara kerja ibunya. Alasan utamanya karena dia ingin mengundurkan diri dari persaingan memperebutkan posisi kepala keluarga Gatara. Dia merasa dia bisa menciptakan kerajaan baru untuk dirinya sendiri dengan kemampuannya sendiri.Dengan begitu, Felicia bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3466

    Anak muda yang tidak mau bekerja biarkan saja mereka kelaparan. Biaya hidup untuk anak muda harus dihapuskan. Saat mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan, mereka akan keluar untuk mencari pekerjaan dan menjadi mandiri. Hanya dengan begitu baru bisa dipilih yang mana yang bagus untuk diambil dan dilatih jadi penerus. Akomodasi untuk orang lanjut usia tidak diubah juga tidak masalah.“Di keluarga banyak orang yang nggak berguna, hanya bisa andalkan kita untuk cari uang dan hidupi mereka. Mama ingin ubah keluarga ini dan jadi miliki keluarga kita saja. Tapi Mama butuh kerja samamu.”“Felicia, Mama sudah berkorban banyak untuk dapatkan posisi kepala keluarga ini. Mama juga sudah kerja keras selama puluhan tahun. Meskipun kemampuan Mama terbatas dan gagal bawa keluarga kembali ke puncak kejayaan, seenggaknya Mama sudah memusatkan kekuasaan dan kepentingan sedikit demi sedikit. Sekarang para tetua susah mau menggoyahkan kekuasaan kepala keluarga.”“Kalau mereka berani bicara, Mam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3465

    “Sekalipun aku dapatkan dengan cara yang nggak benar, kamu bisa ambil dengan cara yang baik dan benar. Kalau posisi kepala keluarga kembali ke tangan keturunan tantemu, bukankah aku akan jadi bahan tertawaan semua orang? Aku juga sudah kehilangan banyak hal karena ini,” kata Patricia dengan tegas.Usai berkata, Patricia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Felicia yang bengkak. Dia menghela napas, lalu berkata, “Felicia, aku lakukan semua ini benar-benar demi kebaikan kamu sendiri. Mama harap semua yang ada di keluarga Gatara bisa diberikan ke kamu.”Felicia membalas tatapan ibunya. Dia percaya perkataan ibunya tentang keinginannya untuk mewariskan segalanya di keluarga Gatara kepadanya. Namun, keluarga Gatara bukan milik ibunya seorang.Patricia ingin menjadikan semua milik keluarga Gatara menjadi miliknya sendiri. Setelah Felicia kembali ke keluarga Gatara, Felicia menyadari banyak orang yang tidak senang dengan ibunya karena ibunya secara bertahap berusaha menghapuskan aturan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3464

    Felicia tahu Vandi khawatir. Dia menyuruh Vandi keluar dulu sambil menenangkannya, “Tenang saja, Mama nggak akan benar-benar bunuh aku. Aku anak kandungnya. Aku sudah rusak rencananya. Aku pantas ditampar olehnya.”Patricia tidak benar-benar membunuh Felicia. Felicia merasa ibunya masih peduli dengan hubungan di antara mereka.Vandi menatap Patricia sejenak, lalu menatap kembali wajah Felicia yang bengkak dengan ekspresi tidak tega. Setelah itu, dia keluar dari ruangan. Vandi pergi minta es pada perawat dan meminta Felicia mengompres wajahnya terlebih dahulu.Felicia mengambil es dari Vandi dan berkata, “Aku akan kompres. Kamu keluar saja.”Vandi mengerutkan bibir. Pada akhirnya, dia keluar dari ruangan lagi. Setelah di dalam ruangan tinggal mereka berdua, Felicia mengompres wajahnya dengan es sambil berkata, “Mama capek berdiri terus, kan? Mama ambil sendiri kursi dan duduk dulu.”Patricia memelototi Felicia sejenak, lalu menarik kursi dan duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3463

    “Aku sudah alami banyak hal. Pandangan dan perspektifku sudah lama terbentuk. Aku nggak bisa lagi jadi orang seperti yang Mama inginkan.”“Kamu katakan semua ini untuk buat aku merasa bersalah?” tanya Patricia.Felicia tertawa pelan. “Aku mana berani? Lagi pula, apakah Mama akan merasa bersalah? Mama masih punya hati?”Begitu Felicia selesai berkata, Patricia menamparnya lagi. Kali ini, tamparan mengenai sisi wajah Felicia yang lain. Kedua sisi wajah Felicia merah dan bengkak. Lebih banyak darah mengalir dari sudut mulutnya.“Bu Felicia!” teriak Vandi yang tidak tega melihat Felicia ditampar.Vandi tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Jika Patricia memukul Felicia lagi, dia mungkin akan mengusir Patricia. Felicia adalah orang yang ingin dia lindungi seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Patricia terus menyakiti Felicia?Patricia menatap Vandi dan berakta, “Kamu keluar, Vandi. Ini masalah kami berdua, nggak ada hubungannya sama kamu!”Patricia benar-benar takut Vandi ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status