Share

Bab 370

Author: Anggur
last update Last Updated: 2023-05-15 19:00:01
Sebelum kakak tertuanya mengambil alih Sanjaya Group, keputusan ayahnya bahkan tidak sepenting keputusan ibunya. Banyak para petinggi perusahaan yang lebih menghormati ibunya.

Bisa dibayangkan setinggi apa posisi ibunya di Sanjaya Group.

“Iya, aku juga setuju dengan yang dikatakan Amelia.” Junia merasa pemikirannya dan Amelia sama.

Ibu dan bibinya selalu menginginkannya menjadi menantu keluarga konglomerat.

Olivia tersenyum dan berkata, “Makanya, aku juga mencari pria yang latar belakangnya kurang lebih denganku. Aku nggak pernah berharap menikah dengan orang kaya.”

Penghasilan Stefan memang lebih tinggi sedikit darinya, tapi pria itu masih bekerja dengan orang. Bisa dibilang masih sederajat dengannya.

“Kalau kalian juga berpikir seperti itu, Olivia, minta suamimu untuk mengaturnya. Aku akan bertemu dengan rekan kerjanya itu. Siapa tahu kami berjodoh.”

“Oke.” Olivia sangat senang bisa membantu sahabatnya menemukan kebahagian.

Bi Lesti mendengarkan percakapan mereka bertiga tentang pern
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 371

    “Senyumnya sampai semanis itu. Pesan dari suamimu, ‘kan?” Junia menggoda temannya.Dia senang melihat hubungan antara sahabatnya dan Stefan semakin dekat. Dia berharap keduanya akan segera mengadakan resepsi pernikahan dan memintanya untuk menjadi braidsmaid.“Di kamar tamu belum ada ranjang. Dia baru dapat bonus, jadi dia mentransfer setengahnya ke aku dan menyuruhku untuk beli ranjang, lemari baju dan perlengkapan untuk ranjang lainnya. Bi Lesti, nanti setelah makan siang dan setelah Russel tidur siang, kita pergi belanja. Bibi pilih sendiri saja barang apa yang mau dipakai.”Bi Lesti berkata sambil tersenyum, “Aku orangnya terserah, nggak pilih-pilih. Asalkan ada tempat untuk tidur.”“Nggak boleh terserah. Harus yang bisa ditempati dengan nyaman. Majikanmu memberimu uang untuk membeli barang, jadi kita nggak perlu berhemat. Pilih yang terbaik.”Olivia berpikir, jika Bi Lesti melakukan pekerjaannya dengan baik, mereka jadinya akan bekerja sama untuk waktu yang lama dan hidup bersama

    Last Updated : 2023-05-15
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 372

    Stefan, “Nenek benar-benar berpikir jangka panjang. Nenek beri tahu saja anak-anak Nenek, berusaha lebih keras lagi, supaya Nenek bisa punya cucu perempuan. Mungkin itu akan lebih cepat daripada mengharapkanku.”Nenek Sarah langsung tertawa dan berkata marah, “Kalau kakekmu masih hidup, apa kamu bakal bilang kalau Kakek dan Nenek berusaha punya anak, mungkin lebih cepat daripada mengharapkanmu? Dulu waktu masih muda Nenek nggak bisa dapat anak perempuan, jadi sekarang hanya bisa berharap dapat cucu perempuan.”“Paman ketigaku dan istrinya baru berusia 40-an. Kurasa mereka masih bisa punya satu anak lagi.”“Kamu lagi sibuk?”“Aku lagi telepon sama Nenek.”“Tuh, dengar. Jawabanmu itu sangat nggak asyik. Kalau kamu nggak sibuk, Nenek ke kantormu. Kita pergi jalan-jalan.”Stefan jadi bingung.“Nek, aku masih kerja.”“Perusahaan nggak akan bangkrut kalau kamu nggak di kantor. Nenek memintamu untuk menemani Nenek jalan-jalan itu sebenarnya demi kamu juga, supaya kamu terbiasa menemani wanita

    Last Updated : 2023-05-16
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 373

    Ibunya Roni masuk ke toko, sambil menggandeng anak ketiga Shella.Shella tidak datang, mungkin sudah kembali ke kantor.“Russel, Kak Aiden datang untuk main bersamamu.”“Olivia, Junia.”Ibunya Roni tersenyum sambil menyapa Olivia dan Junia. Melihat kedua wanita itu sedang membereskan barang, wanita itu jadi memperhatikan.Tak lama kemudian, perhatiannya tertuju pada Amelia.Amelia tidak menurunkan Russel ke lantai, bertanya pada anak itu, “Russel, siapa dia?”Olivia berdiri tegak dan berkata dengan nada tenang, “Tante, kenapa Tante datang ke di sini?” Lalu, dia memberi tahu Amelia, “Ini mertuanya kakakku. Nenek kandung Russel.”Olivia menekankan kata-kata nenek kandung Russel.Amelia melihat Aiden yang digandeng oleh ibunya Roni, kemudian menunduk dan melihat ke Russel. Russel memanggil wanita itu, tetapi tidak disahut. Jelas sekali anak ini tidak dekat dengan neneknya.Dia pikir, hubungan antara kakaknya Olivia dengan mertuanya mungkin kurang baik.“Russel biasanya nggak ada teman mai

    Last Updated : 2023-05-16
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 374

    Olivia berkata dengan dingin, “Siapa Aiden? Apa hubungannya dia denganku? Russel adalah keponakanku. Aku nggak mungkin membuat keponakanku bersedih demi menghibur anak orang lain, dong. Russel jahat dari mana? Yang jahat itu cucumu yang kamu ajari itu. Aiden biasanya suka menindas Russel, merebut mainan Russel, memukul Russel, bahkan membawa mainan Russel pulang. Kamu sebagai neneknya memangnya nggak bisa melihatnya?”“Jadi, bagaimana cara kalian mengajarinya? Tante, Aiden itu cucu dari anak perempuanmu, sedangkan Russel cucu dari putramu. Kamu terlalu pilih kasih!”Ibunya Roni terdiam.Segera setelah itu, dia berkata, “Olivia, Aiden itu masih kecil. Lagi pula, Russel punya begitu banyak mainan. Memangnya kenapa kalau diberikan untuk Aiden sedikit? Russel, kamu lihat kakakmu nangis. Berikan dua mainan untuk Kak Aiden, ya?”Russel ragu-ragu.Amelia berkata kepada Russel, “Russel, kalau kamu nggak mau memberikannya, jangan memaksakan diri. Kalau dia suka nangis, biarkan saja dia nangis s

    Last Updated : 2023-05-16
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 375

    Olivia berkata dengan ekspresi muram, “Aku juga berharapnya dia nenek tirinya Russel, jadinya nggak akan terlalu menyakitkan. Tapi sayangnya, dia memang nenek kandungnya Russel.”Nenek keponakannya dan neneknya sendiri sama saja.Setelah diam sejenak, dia melanjutkan, “Wanita itu membawa Aiden yang sedang flu ke sini, supaya bisa menularkannya untuk Russel. Kalau Russel sakit, kakakku mana bisa bekerja dengan tenang? Dia pasti akan meminta izin untuk merawat Russel. Baru kerja dua hari sudah minta izin. Pekerjaannya akan sulit dipertahankan.”Supaya kakaknya tidak kembali ke dunia kerja, keluarga Pamungkas memang bisa melakukan segalanya.Kakaknya sudah punya kerja sekarang, jadi cepat atau lambat pasti akan segera minta cerai. Semakin cepat bercerai, kakaknya akan bisa semakin cepat memulai hidup baru.“Olivia, kenapa mertua kakakmu nggak mau dia kerja?” tanya Amelia.Olivia membawa sapu kembali ke tempat asalnya. Melihat Russel berjalan keluar, dia membungkuk dan menggendong keponaka

    Last Updated : 2023-05-16
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 376

    “Kak, Kakak sudah punya pekerjaan sekarang, jadi sudah bisa mengajukan cerai pada Roni.” Olivia menyarankan kakaknya untuk bercerai secepatnya.Baik Junia maupun Amelia setuju pada perkataannya. “Semakin cepat bercerai, semakin cepat memulai hidup baru.”Odelina menatap wajah putranya yang imut itu dan mengangguk dengan penuh semangat, “Aku akan meminta cerai pada Roni waktu dia pulang kerja malam nanti.”Dia sudah punya bukti perselingkuhan Roni.Saat pertama kali mendapatkan bukti perselingkuhan pria itu, dia tidak langsung melabrak pria itu. Dia pikir, dia masih belum punya pekerjaan dan penghasilan, jadi situasinya tidak baik untuk mendapatkan hak asuh atas putranya.Sudah mau Tahun Baru Imlek. Awalnya, Odelina ingin menunggu sampai dia mendapatkan gaji bulan pertamanya, kemudian baru mengajukan cerai. Namun, perilaku mertuanya hari ini membuatnya tidak bisa menahannya lagi.Dia masih bisa menahan perilaku mereka terhadap dirinya, tapi kalau mereka melakukan sesuatu yang menyakiti

    Last Updated : 2023-05-17
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 377

    Russel dengan cepat tertidur di pelukan ibunya.Odelina menitipkan anaknya kepada adiknya saat anaknya sedang tidur. Dia sangat berterima kasih saat mengetahui adik dan adik iparnya mempekerjakan Bi Lesti sebagai pengasuh untuk membantunya mengurus Russel.Sekarang, dia masih belum bisa berdiri sendiri. Dia akan mengingat kebaikan adiknya dulu. Setelah dia bisa berdiri sendiri, dia akan membalas budi adik dan adik iparnya itu.Odelina pun pergi kerja lagi.Amelia menerima telepon dari satu-satunya teman baiknya. Dia tidak tahu, temannya mengajak bertemu untuk apa. Setelah menutup telepon, dia berpamitan pada Olivia dan Junia, lalu pergi dengan tergesa-gesa.“Junia, kamu tolong jaga toko dan Russel dulu. Aku akan membawa Bi Lesti untuk membeli barang-barang pelengkap untuk ranjang.”Olivia masih ingat bahwa dia harus membelikan ranjang, lemari dan barang keperluan lainnya untuk Bi Lesti.“Oke,” kata Junia dengan santai. Sekarang ini juga sedang santai dan sepi di toko, karena belum wakt

    Last Updated : 2023-05-17
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 378

    Sayang sekali, teman-temannya juga sama tidak berpengalamannya seperti dia. Dia tidak mungkin bertanya pada neneknya, ‘kan? Dia akan ditertawakan habis-habisan.Memikirkan betapa keras kepalanya dia di depan neneknya beberapa waktu lalu dan dengan tegas mengatakan, “Aku nggak akan mengejar cinta istriku”, dia merasa wajahnya panas karena malu.Namun, sepertinya dia memang tidak perlu mengejar istrinya lagi, karena Olivia sudah menjadi istrinya!“Terima kasih atas kepeduliannya, Pak Stefan. Aku akan ingat untuk beristirahat.”Olivia merajut kerajinan berbentuk mobil dengan cekatan, “Pak Stefan, kamu bawa Bi Lesti pulang dulu saja. Ingan bawa Chloe dan dua kucing lainnya juga.”Stefan berkata dengan cemberut, “Aku nggak mau membawa tiga ekor hewan itu.”“Kalau gitu minta Bi Lesti yang membawa mereka. Tokoku juga lagi nggak ramai sekarang. Kalian berdua nggak bisa bantu apa-apa juga di sini. Jadi, lebih baik pulang. Supaya Bi Lesti juga bisa membereskan kamarnya.”“Kamu malas dekat-dekat

    Last Updated : 2023-05-17

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3265

    Tidak ada yang berani menyinggung Dokter Dharma karena dia dikenal ahli dalam meracik racun. Tentu saja, dokter tidak akan menggunakan racun hasil buatannya untuk mencelakai orang. Dia pernah menjelaskan bahwa beberapa racun bisa menjadi obat jika digunakan dalam dosis kecil.Namun, manusia cenderung berpikir dengan cara yang berbeda. Hanya mengetahui bahwa Dokter Dharma sangat ahli dalam racun saja sudah cukup membuat mereka takut, meskipun dia memiliki prinsip dan moral.Mereka tetap khawatir jika suatu saat tanpa sengaja mereka menjadi korban. Karena itu, bahkan jika Dokter Dharma menolak permintaan untuk mengobati, mereka tidak berani mencari masalah dengannya. Samuel mencoba bertanya dengan hati-hati, “Apakah kamu murid dari para ahli yang tinggal di tempat terpencil?” “Apakah kamu kenal dengan istri kepala keluarga Lambana di Kota Dawan saat ini?” Rubah tersenyum tipis, “Kalau kamu penasaran sekali dengan asal-usulku, cari tahu saja sendiri. Kalau kamu berhasil, aku akan menga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3264

    Nenek selalu berkata, mengejar istri tidak perlu tahu malu. Kalau terlalu peduli soal harga diri, tidak akan bisa mendapatkan istri. Bahkan Stefan yang begitu sombong rela menundukkan kepalanya demi mendapatkan kakak ipar. Lelaki itu kehilangan muka sampai tingkat tertinggi, sering dipermalukan, tetapi akhirnya mendapatkan kehidupan yang begitu membahagiakan hingga membuat semua orang iri. Samuel merasa itu sangat berharga. Jadi, dia juga memutuskan untuk tidak memedulikan harga diri. Lagipula, dia sudah berbicara terus terang dengan neneknya, dan juga menjelaskan segalanya pada Katarina. Sekarang, dia tidak ada beban mental lagi dan bisa dengan terang-terangan mengejar gadis yang benar-benar dia sukai. “Aku hanya mau tahu namamu saja, selalu memanggilmu Rubah rasanya seperti sedang menghina kamu.”“Julukanku memang Rubah. Semua orang akan tahu itu aku.” Perempuan itu memang tidak ingin memberi tahu identitasnya.“Kalau kamu bisa, cari tahu saja sendiri. Bukankah kamu sudah mencoba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3263

    Pak Bagas menatap Samuel kemudian mempersilakan Rubah tersebut masuk.Samuel menyentuh hidungnya dan tertawa pelan lalu mengikuti mereka masuk ke vila, menuju bangunan utama. Di ruang tamu utama, lampu-lampu menyala terang benderang hingga membuat suasana seperti siang hari. Pak Bagas sudah mempersilakan gadis berbaju merah itu duduk di sofa. Setelah masuk ke dalam rumah, udara terasa hangat. Rubah itu melepas mantel panjang merahnya lalu melipatnya rapi dan meletakkannya di sampingnya. Saat Samuel masuk, Pak Bagas sudah membawakan segelas air hangat untuk si Rubah. Lelaki itu memberi isyarat kepada Pak Bagas untuk beristirahat, menunjukkan bahwa dia sendiri yang akan melayani tamunya. Pak Bagas berkata pelan, "Pak Samuel, bersikaplah sedikit lebih sopan dan lembut. Merayu gadis nggak seperti caramu tadi." Samuel menjawab lirih, "Aku nggak sedang merayunya." Pak Bagas hanya terkekeh dan tidak membantah. Lalu, dia pergi. Dasar keras kepala. Mengundang seorang gadis masuk ke rumahn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3262

    Benda itu memang tidak besar, dan dia tahu Samuel tidak akan meninggalkannya di rumah. Pasti benda itu selalu dibawanya, tetapi tadi saat dia memeriksa kantong celananya, perempuan itu tetap tidak menemukannya. Dia benar-benar tidak tahu di mana benda itu disembunyikan. "Aku sudah bilang, kalau kamu nggak percaya, aku juga nggak bisa apa-apa. Silakan masuk dan bongkar saja rumahku sampai berantakan. Kalau kamu menemukannya, silakan ambil. Aku benar-benar lupa di mana menyimpannya." "Rubah, kamu nggak merasa tindakanku mirip denganmu? Kamu juga sering melakukan hal-hal seperti ini secara diam-diam, bukan?" Rubah itu menatap Samuel dengan tajam, ingin sekali menendangnya lagi. Namun, pada akhirnya dia tidak melakukannya, karena merasa sedikit bersalah. Dia mengandalkan keahliannya dalam bela diri dan memang terkadang melakukan hal-hal serupa. Dia mengakui bahwa dia pernah terpengaruh oleh seorang senior saat bersama murid-murid unggulan Kakek Jaki, sehingga sedikit kebiasaan itu menu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3261

    Rubah itu menatap Samuel dengan wajah gelap. Lelaki itu mengangkat tangannya dengan santai dan berkata, "Aku nggak bohong. Sekarang kau memintaku mengambilnya, aku benar-benar nggak ingat di mana menyimpannya. Bagaimana kalau kamu masuk saja, dan bongkar saja rumahku. Lihat kamu bisa menemukannya atau nggak?" "Atau, kamu bisa memeriksaku sampai telanjang untuk melihat apakah aku menyembunyikannya di tubuhku." Rubah itu melompat turun dari tembok. Samuel langsung menegang. Dia merentangkan kedua tangannya, bermaksud menangkapnya, tetapi ketika perempuan itu melompat turun, Rubah tersebut malah menendangnya dengan satu tendangan dan membuatnya mundur beberapa langkah. Akibatnya, Samuel tidak berhasil menangkap perempuan itu. Rubah itu mendarat dengan mantap di depannya. Samuel menghela napas lega. Meskipun dia terkena satu tendangan yang cukup menyakitkan, lelaki itu tampak santai. Dia hanya menepuk-nepuk tempat yang terkena tendangan, seolah ingin menghilangkan bekas jejak kaki. "T

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3260

    “Pak Stefan jauh lebih sibuk dari Pak Samuel. Beliau bahkan punya waktu untuk pacaran dengan Bu Olivia. Masa Pak Samuel nggak bisa luangkan waktu?”Kata-kata si sopir membuat Samuel terdiam. Sesaat kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Aku benar-benar nggak tahu di mana dia berada. Aku nggak bisa temukan dia. Aku bisa apa? Aku hanya bisa menunggu. Menunggu kesempatan berikutnya untuk bertemu dengannya.”Si sopir sering mengantar Samuel ke mana-mana. Jadi dia pernah bertemu Rubah satu kali. Dia sangat ingat gadis berbaju merah itu. Saat mengantar Samuel, dia juga pernah mendengar Samuel meminta Reiki untuk bantu menyelidiki gadis berbaju merah itu.“Pak Samuel suka gadis baju merah itu, ya?” tanya si sopir.“Gadis baju merah? Oh, dia pernah pakai baju merah. Setiap kali bertemu dia, warna bajunya selalu berbeda.”“Saya hanya pernah bertemu satu kali, Pak. Karena waktu itu saya baru saja hentikan mobil, Pak Samuel sudah nggak sabar keluar dari mobil dan lari ke arahnya. Saya sempat lihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3259

    Setelah menunggu beberapa menit, sopir Samuel datang. Sopir menepi dan menghentikan mobil. Samuel menyuruhnya tidak perlu keluar dari mobil. Samuel membuka pintu mobil sendiri dan masuk ke dalam mobil.Sopir menoleh ke arah Samuel dan bertanya, “Bukannya Pak Samuel keluar bersama seorang perempuan muda?”Setelah duduk di dalam mobil, Samuel menjawab, “Nggak usah cari dia. Aku sudah panggilkan taksi untuk antar dia pulang ke hotel. Jalan saja, kita pulang. Pulang ke rumahku.”Samuel memiliki rumah kecil di kota. Dia ingin pulang ke rumahnya sendiri, bukan rumah neneknya. Tadi pagi dia sudah ke sana.“Saya kira itu pacarnya Pak Samuel,” celetuk si sopir sambil mengendarai mobil.“Bukan, itu temannya Kak Olivia. Aku juga kenal dia baru beberapa bulan. Pacarku masih nggak tahu ada di mana.”Samuel benar-benar tidak tahu di mana perempuan itu. Dia bahkan tidak tahu di mana Rubah tinggal. Rubah pernah datang ke Kota Mambera dan bahkan pergi ke Adhitama Group untuk mencarinya. Begitu dengar k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3258

    “Kita sudah saling kenal selama tiga bulan lebih. Kamu juga tahu aku olahraga setiap hari,” kata Katarina. “Sangat jarang ada kesempatan seperti sekarang, bisa jalan-jalan santai, lihat pemandangan malam kota besar dan perhatikan orang yang lalu-lalang, berjalan ke arah kehidupan yang berbeda-beda. Demi datang ke Kota Mambera, aku lembur terus dan kerja keras selama setengah bulan. Setelah itu, aku baru bisa luangkan beberapa hari untuk datang ke sini.”Katarina tidak berkata apa-apa lagi. Samuel berkata dengan perasaan bersalah, “Nanti aku bawa kamu pergi makan camilan.”“Oke.”Keduanya berjalan selama beberapa menit, lalu tiba di taman yang dibilang Samuel. Setelah masuk, mereka berkeliling di taman sebentar. Sekitar satu jam kemudian, mereka meninggalkan taman.“Sekarang mau pergi makan?” tanya Samuel kepada Katarina.“Aku baru merasa perutku lebih lega, nggak kekenyangan seperti tadi lagi, sudah lebih nyaman. Kalau makan lagi, nanti nggak enak lagi. Nggak usah, tunda dulu. Tunggu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3257

    Samuel merutuk dalam hatinya. Mengapa neneknya dan Katarina sama-sama menyuruhnya untuk tidak menyesal di kemudian hari? Apa yang akan dia sesali? Memangnya dia tidak tahu siapa yang dia sukai dan apa yang dia inginkan? Lagi pula dia bukan anak berusia tiga tahun lagi. Usianya sudah hampir 30, sudah dewasa. Dia tidak akan melakukan apa pun yang akan dia sesali.Apa yang Katarina katakan mirip dengan apa yang dikatakan neneknya. Pantas saja neneknya menyukai Katarina.“Bu Katarina, aku nggak pernah lakukan hal yang buat aku menyesal. Sekalipun keputusan yang aku ambil nggak bagus, aku juga akan hadapi dengan tenang. Nggak akan menyesal.”Katarina tersenyum. “Oke, aku mengerti. Karena kamu benar-benar nggak bisa jatuh cinta padaku, aku juga nggak akan memaksa. Toh, aku bukan nggak ada yang mau. Untuk apa terus ganggu kamu dan jatuhkan harga diriku.”Katarina dibesarkan oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Dia adalah harta berharga di mata keluarganya. Bukannya tidak ada yang meng

DMCA.com Protection Status