Share

Bab 36

Author: Anggur
last update Last Updated: 2023-02-22 18:13:27
Stefan tidak suka bersosialisasi dengan Roni karena lelaki itu merupakan tipe manusia yang paling dibenci oleh Stefan. Selain itu dia juga tidak suka dengan sikap Roni.

Russel sedang haus tetapi lelaki itu tidak mengambil botol yang ada di meja hadapannya dan sudah terisi penuh dengan air. Lelaki itu justru meneriakkan nama Odelina untuk mengambilkan minuman anaknya.

Pertemuan pertama mereka sudah membuat Stefan menilai kalau Roni tidak menghargai istrinya sama sekali. Roni menganggap bahwa tugas menjaga anak di rumah merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mudah.

Cara didikan keluarga Adhitama membuat Stefan tidak suka dengan lelaki yang tidak menghargai istri. Dia dan Olivia memang menikah kilat dan baru bertemu setelah mengambil surat nikah. Akan tetapi dirinya tetap sangat menghargai Olivia yang menjadi istrinya ini.

Olivia tertawa mendengar jawaban Stefan dan berkata, “Ya sudah kalau nggak nyambung.”

“Biarkan Ricky yang ngobrol dengan Kak Roni saja, dia pasti nggak akan merasa kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 37

    “Pak Stefan, biar aku saja yang melakukannya.” Olivia memberi kode agar lelaki itu menyingkir dan memberikan tempat untuknya.Setelah Stefan hening sesaat, dia bergeser dan memberikan tempat beserta celemek pada Olivia. Akan tetapi lelaki itu tidak keluar dan hanya berdiri di samping sambil mengamati Olivia mencuci piring."Pertemuan selanjutnya kita makan di rumah makan aja, nggak repot.”“Iya.”Olivia tidak keberatan dengan ucapan lelaki itu. Hari ini adalah pertemuan kedua keluarga mereka masing-masing, dia sendiri harus menampilkan dirinya yang terbaik di hadapan keluarga mertuanya. Oleh karena itu Olivia memutuskan untuk memasak saja di rumah.“Nenek bilang sama kamu apa?” tanya Stefan tiba-tiba.Olivia menghentikan gerakan tangannya di atas ponsel dan menoleh ke arah lelaki itu. Stefan juga tengah menatapnya, sehingga kedua pasang mata itu saling bertemu. Lelaki itu dapat menangkap sorot geli di mata Olivia dan mendengar perempuan itu berkata,“Nenek nanya kita tidur pisah kamar

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 38

    Maaf sekali, hubungan suami istri mereka belum sampai pada tahap itu. Yang penting mereka hanya teman hidup saja. Meski lelaki itu marah, dia tidak akan mengusir Oliva.Setelah Olivia selesai mencuci piring, dia membersihkan seluruh dapur dan mengepel seluruh bagian rumah. Hingga terakhir dia duduk di kursi ayunan yang baru saja dibeli olehnya. Pemandangan malam dengan angin sepoi-sepoi ditambah dengan ayunan dari kursi tersebut membuat Olivia merasa sangat nyaman.Taman balkonnya terlihat seperti sebuah taman mini yang penuh dengan tanaman-tanaman cantik. Olivia mendecak kagum pada kemampuan dirinya lagi. Terdengar suara langkah kaki yang melangkah ke arah Balkon.Sesaat kemudian sosok Stefan muncul di sana dan memandangi Olivia yang duduk di ayunan. Perempuan itu terlihat sangat nyaman sekali. Kerutan di wajah Stefan semakin mendalam. Dia mendekati Olivia dan menyerahkan dua lembar kertas.“Apa ini?” tanya Olivia penasaran.Stefan tidak berbicara dan dari sikapnya terlihat jelas untu

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 39

    Olivia menerima pulpen tersebut dan bangkit berdiri untuk berjalan ke arah tiang balkon. Dia menggunakan tiang tersebut sebagai alas untuk menandatangani perjanjian tadi. Stefan mengambil bak tinta agar perempuan itu bisa meletakkan cap jarinya. Mereka masing-masing memegang satu rangkap dari surat perjanjian tersebut.Olivia melipat surat tersebut dengan sembarangan dan menyimpannya di saku. Melihat sikap santai Olivia membuat Stefan merasa sedikit kesal. Akan tetapi dia tidak tahu harus berkata apa karena perjanjian tersebut dibuat sendiri olehnya.Semua isi dalam surat tersebut rata-rata memojokkan Olivia karena terlihat menjaga diri dari perempuan itu. Olivia tidak menambahkan persyaratan apa pun dalam surat tersebut.“Hari ini kamu juga sudah lelah selama seharian, istirahatlah.”“Kamu juga.”“Aku duduk dulu di sini sebentar. Aku mau menikmati bunga-bunga ini. Selama ini aku selalu ada impian seperti ini dan memiliki sebuah balkon dengan taman bunga yang kecil. Karena sekarang sud

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 40

    Mereka hanya suami istri sah secara nama saja. Meski lelaki itu mabuk, dia juga tidak ingin dijaga oleh Olivia. Siapa yang tahu kalau perempuan itu akan mengambil kesempatan dalam kesempitan ketika Stefan mabuk.Lelaki itu memang telah berusia 30 tahun, tetapi Stefan tidak pernah memberikan ciuman atau bahkan pelukan pada siapa pun. Selama ini tidak pernah sekalipun dirinya berharap pada kisah cinta.Nenek selalu memarahinya dan mengatakan dirinya sebagai orang yang tidak memiliki perasaan. Itu semua juga karena dia tidak pernah mengharapkan apa pun dari yang namanya cinta. Karena itu juga, agar sang nenek tidak berceloteh lagi, Stefan menikahi Olivia.Setelah dia meraba seluruh saku di tubuhnya, Stefan tetap tidak menemukan kuncinya. “Kamu panggilkan Olivia bangun saja.”Stefan lupa membawa kunci rumah saat pergi tadi. Dengan sigap anak buahnya langsung mengetuk pintu. Olivia memang telah tidur, tapi dia belum terlelap sepenuhnya. Mendengar suara ketukan pintu membuatnya langsung ters

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 41

    Akhir pekan keadaan toko memang lebih sepi dan tidak banyak kerjaan. Hampir seharian penuh mereka tidak ada kerjaan sama sekali. Sesungguhnya tidak masalah kalau tidak membuka toko.Olivia pergi ke toko karena lebih tenang. Dia bisa menyelesaikan bisnis internet dia. Junia juga datang ke toko hari ini. Melihat Olivia ada di sana membuat perempuan itu terkejut dan bertanya, “Olivia, kenapa kamu datang juga hari libur? Biasanya kamu bawa keponakan kamu main di taman."“Toko internetku sudah saatnya unggah barang baru.”Olivia menyulam sambil menatap temannya itu dan bertanya, “Kamu?”“Nggak perlu dibahas, aku diomelin mamaku dan nggak tahan, makanya aku kabur ke toko.”“Kenapa tante ngomelin kamu lagi?”“Karena dia menyalahkan kita malam itu nggak mendapatkan pasangan kaya raya di pesta. Lagian memangnya dia nggak sadar anaknya seperti apa?! Dia pikir putrinya ini perempuan paling cantik di dunia?!”Olivia menyemburkan tawanya saat mendengar Junia mendumel. Semua orang tua di dunia pasti

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 42

    Sarah menerima banyak barang kerajinan tangan yang terbuat dari kawat tembaga buatan Olivia. Semua barang itu terlihat seperti asli. Sarah sengaja menaruh barang-barang itu di tempat yang paling mencolok di rumah. Sekalipun barang-barang itu tidak berharga, semua itu pemberian cucu menantunya.Saat ada tamu datang ke rumah dan melihat barang kerajinan tangan itu, mereka juga akan memuji keterampilan Olivia. Sarah akan mengambil kesempatan untuk mempromosikan barang-barang Olivia. Orang-orang itu akan membeli barang kerajinan tangan di toko Olivia, sehingga secara tidak terlihat Sarah telah membantu meningkatkan penjualan toko online Olivia.“Nenek, silakan diminum airnya.”Junia menuangkan segelas air untuk Sarah.“Terima kasih. Junia, kamu di toko juga hari ini.”“Gara-gra mamaku selalu desak aku untuk menikah. Jadi aku sembunyi di toko untuk menenangkan diri. Mamaku selalu atur kencan buta untukku, sampai aku merasa seperti barang yang nggak laku saja. Nih, malam ini aku disuruh ke k

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 43

    Sarah tersenyum dan berkata, “Kenapa nggak berani? Kalian sudah jadi suami istri yang sah secara hukum. Kalau Stefan nggak mengambil inisiatif, kamu yang mulai saja. Nenek ingin cepat punya cicit.”Olivia menjawab dengan wajah tersipu, “Nenek, aku nggak takut Nenek marah. Sejujurnya, dengan wajah cucu Nenek yang tegas begitu, aku benar-benar nggak bisa melakukannya.”Sarah, “....”Stefan mirip dengan kakeknya, orang yang tegas dan dingin. Sarah jatuh cinta pada suaminya ketika masih muda. Dia juga mengejar sang suami selama bertahun-tahun. Setelah berbagai upaya, dia baru berhasil mendapatkan hati suaminya itu.“Stefan ibarat tulang. Kalau aku gigit dia, aku seperti gigit tulang yang sudah dibekukan di freezer selama setahun. Sudah dingin, keras lagi. Semua gigiku bakal copot.”Sarah, “....”“Nenek nggak usah khawatirkan masalah aku dan Stefan. Biarkan saja, jangan dipaksakan.”Lagi pula, Olivia menikah dengan Stefan tanpa ada perasaan cinta. Sementara itu, Sarah mengomel dalam hati.

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 44

    Junia semakin tertawa, dia sangat menyukai Sarah yang humoris. Dia belum pernah bertemu langsung dengan Stefan. Namun, dia tahu dari Olivia kalau pria itu orang yang tegas dan dingin. Entah bagaimana Sarah bisa punya cucu seperti itu, sama sekali tidak mirip dengan Sarah.Sesaat kemudian, Calvin datang. Dia datang menjemput neneknya yang sedang menyamar. Sang nenek tidak lupa mengingatkannya untuk membawa mobil yang lebih murah.Mobil termurah di garasi rumah mereka adalah BMW yang biasa dipakai ART untuk pergi beli sayur. Namun, harganya juga lebih dari satu miliar. Kalau beli sekarang sudah tidak sempat lagi. Oleh karena itu, Calvin hanya bisa pinjam mobil pickup dari tukang kebun di rumah untuk jemput sang nenek.“Kak Olivia, aku datang jemput nenek pulang.” Calvin masuk ke toko dan menyapa Olivia.“Oke, hati-hati di jalan. Nenek, kalau sudah sampai rumah kasih kabar, ya.” Olivia berpesan pada keduanya. Dia juga memberikan dua barang kerajinan tangan yang dibuatnya hari ini kepada m

    Last Updated : 2023-02-22

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3249

    Mulan membelai kepala Liam dan berkata, “Anak yang baik bisa tahu kesalahannya sendiri dan mau berubah.”Liam mengangguk cepat. Dia akan berubah. Selama dia melakukan kesalahan dan orang dewasa memberitahunya mana yang salah, Liam pasti akan memperbaikinya.Mulan berdiri dan berkata lembut, “Kamu main sendiri dulu, ya.”“Audrey mana, Ma?” tanya Liam. “Aku mau main sama Audrey.”Sekarang Liam hanya punya satu adik perempuan, dia paling peduli dengan adik perempuannya. Walau adik laki-laki yang lain juga sangat menggemaskan.“Dibawa neneknya pergi main. Archie lagi sama Bibi. Kamu mau main sama Archie, nggak?”Liam berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku pergi cari Audrey saja. Archie ada Bibi yang temani, nggak butuh aku lagi.”Archie dan Tiano sama saja, sama-sama cengeng. Sedangkan kedua adik sepupu yang lain memang sudah beberapa bulan lebih tua dari Archie, tapi justru lebih sulit dijaga. Asalkan mereka tidur, Liam baru merasa mereka menggemaskan. Sedangkan Audrey tetap menggemaskan ti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3248

    Tahun depan Liam baru berusia empat tahun, tapi kemajuan belajarnya jauh lebih cepat daripada anak-anak lain. Para master memang punya cara yang berbeda dalam mengajar anak. Kembali lagi ke anak itu sendiri. Anak yang tidak memiliki kualifikasi dan kecerdasan yang tinggi tidak akan mampu mengikuti ajaran mereka. Tentu saja, mereka juga tidak akan mengajar anak yang tidak memenuhi kualifikasi.“Di tasku ada banyak PR musim dingin. Para kakek dan nenek kasih aku sebagai hadiah tahun baru. Aku sangat senang,” kata Liam dengan serius.Liam bahkan menekankan kalimat terakhir. Mulan berani bilang saat Liam membuka tas dan melihat tasnya penuh dengan tambahan “PR musim dingin”, Liam sebenarnya pasti ingin membuang tasnya. Mulan juga tahu seberapa besar tekanan yang Liam rasakan saat belajar. Tidak mudah untuk menjadi anak didik para master. Namun, itu hal yang diimpikan banyak orang yang belum tentu bisa tercapai.“Aku dan Russel seumuran. Aku saja suka, dia pasti suka. Jadi aku juga ingin ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3247

    Mulan tersenyum. “Boleh, besok habis beli baju, Mama bawa kamu pergi beli hadiah,” kata Mulan.Mulan tidak berkata kalau dia akan membayar hadiah yang Liam beli. Dia membiarkan Liam membayar dengan uangnya sendiri. Pertama, karena Liam punya tabungannya sendiri. Liam tidak kekurangan uang. Kedua, karena Liam diminta belajar mengelola uangnya sendiri. Jadi biar saja Liam bayar sendiri. Dia yang bilang mau berikan hadiah kepada Russel. Tentu saja dia harus bayar sendiri.“Kasih hadiah apa ya ke Russel?”“Karena ini hadiah untuk Russel, tentu saja harus kasih sesuatu yang dia sukai,” kata Mulan dengan lembut.Liam seketika menjadi bingung. “Russel paling suka makan. Mainannya sudah terlalu banyak. Mau mainan apa juga ada.”“Kalau begitu kasih makanan kesukaannya saja.”“Dia nggak pilih-pilih makanan. Apapun yang bisa dimakan dan nggak beracun, dia pasti suka. Kalau begitu, bukannya aku harus siapkan banyak sekali hadiah untuknya?”Liam sepertinya tidak tega untuk mengeluarkan uang. Dia me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3246

    Kakek Guru terus membicarakan Tiano. Sebelum kembali, Kakek Guru harus melakukan panggilan video berkali-kali dalam sehari, hanya untuk melihat Tiano. Guru bahkan sudah merasa kesal, sampai-sampai bilang lebih baik kasih Tiano ke Kakek Guru saja. Biar Kakek Guru bawa dia ke gunung dan besarkan di sana. Toh, Kakek Guru memiliki pengalaman dalam membesarkan anak.Kakek Guru yang membesarkan Guru. Jadi Kakek Guru memang punya pengalaman dalam membesarkan anak. Namun, Jhon menolak, tidak membiarkan Kakek Guru membawa Tiano. Meskipun Tiano anak yang suka menangis dan tangisannya sering membuat Jhon sakit kepala, tapi Jhon tetap sangat menyayangi Tiano.Jhon bilang tempat yang ditinggali Liam dan Kakek Guru terlalu dingin. Tiano masih kecil, tidak akan tahan dengan cuaca sedingin itu.Memang benar, tempat tinggal Kakek Guru boleh dibilang terisolasi dari dunia. Cuacanya dingin hampir sepanjang tahun. Hanya saat musim panas yang akan terasa sedikit lebih hangat. Sekarang masih musim hujan sal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3245

    Dalam perjalanan menuju restoran hotpot, Olivia menerima telepon dari Mulan. Setelah dia menerima telepon tersebut, suara teriakan kecil terdengar dari sisi lain."Mulan, apa yang dilakukan Archie?" Olivia bertanya sambil tersenyum.Perempuan itu sedang menggendong anaknya di satu tangan dan memegang ponsel dengan tangan lainnya. Dia menjawab, "Lihat aku sedang menelepon, dia langsung mencoba merebut ponselku. Kalau aku nggak memberikannya, dia teriak-teriak memaksa aku kasih ponsel."Olivia tertawa. "Beli ponsel mainan yang bisa berbunyi buat dia.""Ada, dia suka main dengan ponsel mainan itu. Tapi setiap kali lihat aku pegang ponsel, dia langsung mau ambil. Mungkin dia anggap ponselku itu miliknya," kata Mulan."Olivia, kamu sudah makan?" tanya Mulan.Setelah itu, dia terdengar berbicara kepada orang lain, "Gendong Archie keluar jalan-jalan sebentar, supaya nggak berisik di dalam."Si kecil Archie memang suka teriak atau menangis. Benar-benar anak yang mudah menangis, mirip dengan an

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3244

    Ketika topik tentang anak-anak dibicarakan, Katarina tidak bisa ikut serta dalam percakapan karena dia belum menikah. Meskipun memiliki tujuan, dia tidak yakin bisa segera menikah.Setelah beberapa saat mengobrol santai, para siswa akhirnya selesai sekolah.Russel duduk di meja kasir bermain, sementara ketiga orang dewasa mulai sibuk dengan tugas mereka. Mereka terus bekerja hingga malam hari, dan para siswa kembali untuk pelajaran malam. Olivia berkata kepada mereka, "Kita makan Bersama, yuk.""Aku ingin makan hotpot," kata Junia.Olivia menatapnya dan berkata, "Hotpot lagi? Apa kamu akhir-akhir ini selalu ingin makan hotpot?""Di musim dingin, aku memang selalu suka makan hotpot," jawab Junia.Olivia melihat Katarina dan perempuan itu berkata, "Aku terserah. Kalian yang pilih, aku ikut.""Kalau begitu, ibu hamil yang memutuskan, kita makan hotpot saja."Junia tertawa sambil berkata, "Kamu bicara seolah-olah perutmu nggak besar, padahal bayimu cuma lebih muda satu bulan dariku.""Lebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3243

    Setelah menjemput Russel, Olvia membawa bocah itu kembali ke toko buku.Katarina masih ada di toko buku. Saat melihat Olivia yang memegang tangan Russel, dia tersenyum dan melambaikan tangan ke arah bocah itu ambil erkata, "Russel, ayo sini, biar aku peluk."Russel masih ingat perempuan tu. Begitu bibinya melepaskan tangannya, dia berlari kecil menuju Katarina dan memanggilnya dengan manis, lalu langsung dipeluk oleh perempuan itu.Bocah itu juga tidak lupa menyapa Junia.Junia mengelus kepala Russel dan berkata kepada Olivia, "Sepertinya Russel sudah tinggi sedikit, ya. Aku rasa dia kelihatan lebih tinggi.""Memang, dia sudah tinggi sedikit dan juga bertambah berat badan. Om-nya bilang kalau dia nggak makan lebih banyak, nanti saat liburan musim dingin, dia nggak bisa menang kalau bermain dengan teman-temannya," jawab Olivia.Junia tertawa dan menjawab, "Benar, harus makan lebih banyak, harus tumbuh tinggi. Kalau nggak bisa menang, setidaknya bisa menekan teman-temannya."Russel berka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3242

    Perutnya memang perlahan sudah membuncit.Olivia dan Katarina tertawa terbahak-bahak. Junia sedikit terkejut, lalu menyadari dan dengan tawa ringan menepuk teman baiknya, "Baiklah, Olivia, kamu mulai menggoda aku.""Yah, Katarina yang pelu paha besar kamu," jawab Olivia sambil tersenyum.Olivia tersenyum dan menusuk buah kemudian menyuapkannya ke mulut temannya. Junia melirik Katarina dengan sorot menggoda sembari berkata, “Katarina masih perlu mencoba memeluk kakiku? Cukup peluk kakimu sendiri saja.”Dia adalah calon istri dari putra keempat keluarga Adhitama. Dia tidak perlu mencoba mencari dukungan atau memeluk kaki dari siapa pun.Olivia hanya mengedipkan mata, dan Junia langsung mengerti bahwa hubungan Katarina dengan Samuel ada perubahan. Dia segera mengalihkan topik pembicaraan, dan apa pun yang ingin dia tanyakan, dia akan menunggu sampai Katarina pergi nanti.Pukul empat sore, Olivia harus pergi untuk menjemput Russel di sekolah. Katarina memilih untuk tetap di toko buku dan m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3241

    Olivia membawa buah-buahan ke dapur untuk dicuci. Sementara itu, Junia mempersilakan Katarina duduk dan bertanya, "Katarina, mau minum teh atau air putih?"Karena Katarina sudah memanggilnya dengan sebutan kakak, maka Junia juga langsung memanggilnya dengan nama tanpa ragu."Kasih aku segelas air hangat saja, Kak. Terima kasih banyak, tadi ak sudah minum kopi di tempatnya Kak Olivia, jadi nggak berani minum teh, takut nanti nggak bisa tidur malam," jawab Katarina.Junia sedikit merindukan masa-masa lalu, "Sudah beberapa bulan aku nggak minum kopi. Dulu aku biasa minum kopi satu kali sehari. Tapi kalau kebanyakan, aku jadi susah tidur. Biasanya pagi-pagi ak minum segelas kopi di toko, itu cukup untuk mengganjal sampai siang tanpa mengganggu tidur malam."Junia kemudian menuangkan segelas air hangat untuk Katarina dan melanjutkan pembicaraan, "Kamu berencana berlibur berapa hari di Mambera?""Dua hari saja, setelah itu aku harus kembali. Banyak pekerjaan di kantor.""Memang, akhir tahun

DMCA.com Protection Status