Share

Bab 3417

Penulis: Anggur
Seraya tersenyum, Lota berkata, “Aku tahu kamu iri sama Rosalina dan Olivia. Harus kuakui mereka memang lebih pintar dari kamu. Mereka lebih punya value dibanding kamu.”

“....”

Ya, mereka memang lebih pintar, lebih memiliki beragam kemampuan, dan lebih layak untuk diharga daripada Giselle. Kalau memang Lota bisa mencari mereka, untuk apa dia harus menjadikan Giselle sebagai simpanannya? Giselle sendiri bahkan masih tidak sudi dijadikan istri simpanan Lota.

Masa depan Giselle yang cerah dirampas oleh Lota, tetapi Lota masih dengan teganya menuduh Giselle tidak berguna. Alih-alih menyalahkan Giselle, bukankah lebih baik dia menyalahkan Rosalina saja?! Dasar buta! Giselle sangat menyesal mengapa tidak dari dulu saja dia buat habisi nyawa Rosalina.

“Kalau nggak bisa masuk, cepat pergi. Kamu dari tadi sudah dilihat sama banyak orang,” ujar Lota dan langsung menutup teleponnya.

Setelah perbincangan di telepon berakhir, Giselle memaki-maki Lota guna melampiaskan kekesalannya. Lagi pula d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3418

    "Kalau Giselle memang memakai topeng kulit manusia, berarti dia ada seseorang yang sangat kuat di belakangnya?" Nana mengambil sepiring camilan kecil dan bertanya, "Kalian mau makan? Aku rasa camilan ini enak sekali, aku suka." Olivia tersenyum dan berkata, "Kalau suka, makanlah yang banyak. Tapi sebentar lagi kita akan makan siang, jangan makan terlalu banyak camilan, nanti amu nggak bisa makan nasi." Setelah bertemu dengan Yanti bersama dengan bibinya, Olivia segera kembali ke Vila Permai. "Oh ya, Waktu aku dan kakak iparku keluar dari kafe, kami bertemu dengan Lisa. Nggak lama setelah kami kembali ke vila, Giselle tiba-tiba muncul. Kebetulan sekali, bukan?" Amelia menimpali, "Kenapa rasanya seperti Lisa sengaja menunggumu dan muncul untuk bertemu secara kebetulan? Seperti dia memang menargetkanmu?" Olivia bertukar pandang dengan yang lainnya, lalu berkata, "Mungkinkah ini semua diatur oleh bibi buyut kita dari belakang?" Amelia langsung membantah, "Kalau dia ada kemampuan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3419

    Olivia menyipitkan mata dan tersenyum sambil berkata, "Kalau begitu baguslah. Karena kamu merasa kita seperti teman lama sejak pertama bertemu, kalau seorang teman lama meminta bantuan, kamu nggak akan menolak, 'kan?" "Aku, aku akan bicara dengan kakak seniorku dan yang lainnya, biar mereka membantumu menyelidikinya," jawab Nana dengan pasrah. Siapa suruh dia terlalu banyak bicara dan mengatakannya begitu saja. Olivia sama sekali tidak merasa sungkan. Dia mengambil kembali piring kecil berisi kue yang tadi diletakkan, lalu menyerahkannya kepada Nana sambil tersenyum, "Kamu bisa makan satu lagi. Makan sedikit nggak akan memengaruhi makan siangmu."Nana mengambil sepotong kecil kue dan memakannya sambil berkata, "Kue Kak Olivia terlalu mahal. Aku hampir nggak sanggup membelinya." "Nggak mahal, makan saja, ini gratis," Olivia tertawa. "Beri tahu kakak seniormu, berapa pun biayanya, aku akan menanggung semuanya. Aku nggak akan membiarkan kakak seniormu bekerja tanpa bayaran."Nana buru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3420

    "Saya nggak punya nafsu makan, nggak mau makan. Kalian nggak perlu mengurus saya. Saya nggak memanggil kalian, jadi jangan masuk! Saya sedang sangat kesal."  Patricia berbicara dengan suara dingin, berjalan mondar-mandir di ruang tamu sambil terus merokok. Kepala pelayan dengan suara pelan mencoba membujuk, "Dari Ibu kembali, Ibu belum makan sama sekali. Kalau terus seperti ini dan nggak makan siang, bagaimana bisa?" "Saya bilang saya nggak lapar! Kalau saya mau makan, saya sendiri yang akan makan, tidak perlu kalian paksa. Pergilah! Jangan menunggu di sini!" Kepala Pelayan yang tidak berdaya hanya bisa berbalik dan pergi. Dia tidak tahu masalah apa yang sedang dihadapi Patricia, hingga suasana hatinya begitu buruk. Dulu, Patricia juga pernah mengalami masa-masa muram, tetapi saat itu selalu ada Cakra yang menemaninya, menghiburnya. Patricia bisa melampiaskan amarahnya kepada suaminya, dan setelah itu suasana hatinya pun membaik. Sekarang, tidak ada lagi Cakra yang menjadi tempatn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3421

    "Kalau dia nggak memanggilku pulang, aku juga nggak berani kembali. Kalau aku pulang, itu hanya akan membuatnya makin marah. Telepon saja Felicia, suruh dia pulang dan melihat keadaan." Kepala Pelayan hanya menjawab dengan tidak berdaya, "Baiklah, saya akan menelepon Bu Patricia sekarang dan memintanya pulang." Setelah menutup telepon, Cakra mulai berpikir dalam-dalam. Kenapa Patricia begitu gelisah dan marah? Masalah apa yang bahkan Dikta pun tidak bisa selesaikan? Jangan-jangan... lelaki yang sebenarnya dicintai perempuan itu sudah ditemukan? Dan yang menemukannya bukan Patricia sendiri, melainkan seseorang dari Mambera?Kedua keponakan Patricia ada di Mambera. Keponakan yang lebih muda memang sudah meninggal lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tetapi dia meninggalkan dua anak. Salah satunya adalah Odelina, yang kini berada di Cianter. Keponakan yang lebih tua adalah istri seorang pebisnis di Mambera. Sebagai istri pebisnis besar, dia juga seorang legenda di dunia bisnis Mambera.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3422

    Namun, sepertinya tidak bisa lagi menghindar. "Ada apa?" tanya Felicia dengan nada dingin. Rika membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di hadapannya. Felicia mengangguk sebagai tanda terima kasih. Rika duduk di seberangnya, tetapi tidak memperhatikan isi teleponnya. Dia sibuk bekerja, fokus membaca dokumen-dokumen di tangannya. Tidak bisa dipungkiri, Rika memang sangat tenang dan berwibawa, benar-benar pantas menjadi CEO Aurora Group. "Bu, sebaiknya Anda segera pulang. Bu Patricia nggak mau makan sejak tadi malam hingga sekarang, dan suasana hatinya sangat buruk." Felicia terdiam sesaat sebelum berkata, "Kalau mamaku nggak mau makan, itu berarti dia belum merasa lapar. Jangan ganggu dia. Aku ada janji makan dengan klien. Kalau aku membatalkan, itu sama saja dengan memberikan klien itu ke Odelina." Felicia juga tidak berbohong. Setelah ini, dia memang akan makan bersama Rika, dan dia yang mentraktir. "Bukan karena nggak lapar, tapi karena suasana hatinya yang buruk, Bu. A

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3423

    "Memang benar kamu adalah perempuan, tapi kamu sama sekali nggak terlihat seperti perempuan. Ada begitu banyak gadis yang mengagumimu. Setelah mereka tahu kamu seorang perempuan, hati mereka hancur. Beberapa bahkan masih belum bisa lupa dan tetap menyimpan perasaan untukmu." Rika terdiam sejenak sebelum berkata, "Aku nggak pernah memberi mereka kesempatan, juga nggak pernah mendekati mereka. Kalau mereka suka aku, itu bukan sesuatu yang bisa aku kendalikan." Dulu, Rika yang dikenal sebagai Riko memang terkenal dingin dan tidak pernah tertarik pada wanita. Di Cianter, reputasinya sudah menyebar luas. Banyak yang menduga dia adalah seorang homoseksual atau mungkin impoten, sehingga tidak pernah tertarik pada wanita. Sekarang, orang-orang akhirnya tahu bahwa dia memang seorang perempuan. Tentu saja dia tidak tertarik pada perempuan. "Itu benar, ini bukan salahmu. Kami hanya nggak bisa mengendalikan hati kami sendiri yang selalu berdebar saat melihatmu. Sejujurnya, saat pertama kali be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3424

    Rika tersenyum dan berkata, “Masih banyak waktu di lain hari, akan ada banyak kesempatan.” Setelah terdiam sejenak, dia melanjutkan, “Kalau kamu nggak ada status sebagai pewaris keluarga Gatara, sebenarnya itu akan jauh lebih baik.” Status sebagai pewaris keluarga Gatara bagi Felicia bagaikan gunung yang berat di pundaknya, menekannya hingga sulit bernapas. Felicia juga tersenyum, tetapi tidak menanggapi. Dia lalu menjawab panggilan dari ibunya. “Felicia, pulanglah sebentar. Mama ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganmu.” “Baik.” Setelah Felicia menyetujui, ibunya langsung menutup telepon. Dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana, lalu menyesap habis kopinya. Setelah meletakkan cangkirnya, dia berdiri dan meminta maaf kepada Rika. “Lain kali, aku akan mentraktirmu makan.” Rika mengantarnya keluar. Dia bahkan ikut turun hingga ke lantai satu dan memperhatikan Felicia masuk ke dalam mobil. Setelah itu, barulah Rika berjalan menuju mobilnya sendiri. Orang tuanya su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3425

    "Kamu memang nggak minum banyak, tapi tetap saja minum alkohol. Lagi pula, itu minuman keras. Itu sudah termasuk mengemudi dalam keadaan mabuk. Demi keamanan, lebih baik kamu pesan sopir pengganti saja. Kalau kamu nggak mau aku yang mengantarmu pulang, kamu bisa minta tolong siapa pun di hotel ini untuk mengantarkanmu," kata Lea. Di hotel ini, banyak staf yang bisa mengemudi. Ronald berpikir sejenak, lalu berkata, "Baiklah, aku akan minta seseorang mengantarku pulang. Aku nggak akan menyetir sendiri. Kamu juga belum makan banyak, pasti belum kenyang. Kembalilah dan lanjutkan makan." Lea tersenyum. "Aku nggak rakus. Aku sudah cukup kenyang. Aku ke sini lebih karena ingin berkumpul dengan teman-teman saja." "Kamu hanya libur hari ini?" Ronald mengangguk. "Kakakku baru saja pulang, jadi aku bisa beristirahat sebentar. Setelah ini, aku akan sibuk sampai kelelahan." Dulu, sebelum Rika dan Ricky menjalin hubungan, Ronald masih bisa bersantai. Semua tanggung jawab ditanggung oleh kakakny

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3457

    Aksa tidak menanggapi. Dia berdiri dan segera menuangkan segelas air hangat untuk Patricia. Kemudian, dia meletakkan gelas berisi air hangat di depan Patricia dan berkata dengan suara berat, “Bu Patricia berani minum air yang aku tuangkan?”Patricia mendongak dan menatap Aksa. Ada rasa cemburu di hatinya. Mengapa putra orang lain bisa begitu hebat? Putranya tidak pernah bisa dibandingkan dengan putra orang lain.Meskipun Patricia lebih sayang anak perempuan, dia juga menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mendidik ketiga putranya. Namun pada akhirnya, mereka semua tetap hanya bisa bertahan hidup dengan bergantung pada keluarga Gatara. Saat mereka memulai usaha, mereka lebih banyak merugi. Mereka sering meminta Patricia untuk menutupi kerugian mereka.“Aku nggak minum air putih. Tawar, nggak ada rasa.”Patricia menarik kembali pandangannya dan berkata dengan tenang, “Kalian berdua coba panggil aku Bibi Nenek.”“Apakah Bu Patricia sudah tempatkan posisi sebagai bibi nenek kami? Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3456

    Tadi malam, Patricia jatuh ke tangan putrinya sendiri. Felicia jelas-jelas minum air itu, walau hanya seteguk. Jumlah obat yang Patricia masukkan ke dalam air cukup banyak, cukup untuk membuat Felicia tidur selama beberapa hari.Namun siapa sangka, tidak lama setelah Vandi membawa Felicia pergi, Odelina sudah mendapatkan kabar. Segera setelah itu, Aksa juga langsung terbang ke Kota Cianter malam itu juga. Patricia tahu kalau Felicia yang memberitahu Odelina.Setelah Vandi membawa Felicia pergi, dia tidak membawa Felicia pulang ke rumah, melainkan ke rumah sakit. Begitu dokter tahu obat apa yang diminum Felicia, dokter segera memberikan obat penawar yang tepat dan Felicia segera pulih.Patricia menyuruh suami dan anak-anaknya yang lain pergi menjenguk Felicia, sekalian membawakan sarapan untuk Felicia. Patricia sudah menaruh obat tidur di dalam sarapan mereka. Akan tetapi, Felicia tidak tertipu. Dia tidak menyentuh sama sekali makanan yang mereka bawakan.Patricia menghela napas dalam h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3455

    "Ivan, meskipun saat ini belum terjadi apa-apa, Papa yakin tebakan Papa nggak salah. Kalian lebih baik segera meninggalkan kota dan kembali ke kampung halaman kita," kata Cakra dengan serius. "Nanti beri tahu mamamu," tambahnya. Cakra sudah malas menebak apa yang direncanakan istrinya. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan anak dan cucunya terlebih dahulu. "Papa, Papa ini terlalu khawatir. Nggak ada kejadian apa pun," kata Ivan. Baik dia maupun kedua adiknya tidak ingin meninggalkan kota. "Papa bukan khawatir berlebihan. Nanti kalian akan tahu sendiri," ujar Cakra tegas. "Kalau kalian masih menganggap Papa sebagai Papa kalian, dengarkan ucapan Papa!" "Baiklah, Papa. Aku akan pulang dulu untuk berbicara dengan Mama soal perceraianku. Aku pergi dulu," ujar Ivan, mencari alasan untuk pergi lebih dulu. Kedua adiknya pun masing-masing mencari alasan lain untuk meninggalkan tempat itu. Cakra sangat marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap ketiga anaknya. Karena mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3454

    "Sekarang melihatmu baik-baik saja, kami pun merasa lega. Mulai sekarang, kalau mamamu menyuruhmu makan sesuatu, jangan pernah sentuh, bahkan secangkir air pun jangan diminum. Mamamu itu orang yang berhati sangat kejam, bahkan dia juga tega dengan kakak kandung yang membesarkannya.""Dia adalah orang yang sangat egois, sebenarnya dia hanya mencintai dirinya sendiri." "Selama kalian, anak-anaknya, menurut dan selalu mendengarkannya, dia masih akan menunjukkan sedikit kasih sayang sebagai seorang ibu. Tapi begitu kalian menentangnya, dia nggak akan segan-segan bertindak kejam." Cakra terus-menerus membicarakan keburukan Patricia di depan anak-anaknya. Namun, ini sebenarnya bukan hanya sekadar keburukan, melainkan fakta. Patricia memang seorang wanita yang sangat egois, hanya mencintai dirinya sendiri. "Papa, aku baik-baik saja. Papa dan Kakak-kakak pulang saja. Papa jaga kesehatan baik-baik, jangan sering-sering mengganggu Mama," kata Felicia. Dia sangat paham bahwa kedua orang tuan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status