“Nenek bilang menghargai pilihanku, tapi minta aku nggak boleh menyesal.”Samuel mengambil mangkuk sup dan menuangkan semangkuk sup untuk ibunya. Melihat ayahnya masuk, dia menuangkan semangkuk lagi untuk ayahnya sambil berkata, "Aku nggak pernah melakukan sesuatu yang akan membuatku menyesal." Meskipun sebelumnya dia masih bimbang, tidak tahu apakah harus memilih Katarina atau si Rubah, di dalam hatinya dia tahu, bersama si Rubah dia merasa sangat bahagia. Dia juga sangat menantikan untuk bertemu si Rubah, bahkan jika mereka akan bertengkar ketika bertemu, dia tetap menantikannya. Perasaan ini tidak bisa dia temukan pada Katarina. Samuel mendekati Katarina dengan sedikit terpaksa karena perempuan itu adalah orang yang nenek pilihkan untuknya. Faktanya, cinta memang tidak bisa dipaksakan.“Kalau begitu, yang penting kamu jangan menyesal,” ujar Fenny.Dia berpikir, bagaimana mungkin ibu mertuanya bisa dengan mudah melepaskan Samuel? Ternyata pemuda itu masih belum menyadari apa yang
Jadi, dia tidak menghubungi Samuel. Kemarin, setelah berbicara dengan Olivia dan merasa cocok, dia memutuskan untuk datang ke kantor perempuan itu. "Aku biasanya nggak minum kopi saat makan siang," katanya. Keduanya berjalan keluar dari kantor bersama. Katarina melirik perut Olivia dan berkata, "Sekarang lebih baik kamu nggak minum kopi, teh pekat, atau alkohol. Kamu sedang hamil, jadi perlu menjaga pola makan." Olivia tersenyum, "Aku tahu. Sudah lama aku nggak minum kopi, teh pekat, atau alkohol." Karena sudah lama dia tidak minum kopi, ketika Katarina datang, perempuan itu harus membuat kopi sendiri. “Bu Amelia hari ini nggak datang?” tanya Katarina.Dia sudah berada di sana selama setengah jam tetapi tidak melihat Amelia datang menyapanya. "Amelia pergi ke pasar hari ini, dia baru kembali sore nanti." Dia dan Junia sama-sama sedang hamil, meskipun mereka merasa masih sanggup bekerja keras, di mata Amelia, mereka adalah harta pusaka yang harus dirawat dengan hati-hati dan tida
“Kak Olivia, dulu waktu Nenek Sarah tertarik denganmu dan dia meminta Pak Stefan mengejarmu, ya?”Olivia tertawa dan menjawab, “Aku dan Stefan menikah secara kilat, nggak ada yang mengejar siapa. Perasaan kami tumbuh setelah pernikahan, tipikal cinta yang muncul setelah menikah. Tapi, hal ini memang nggak lepas dari peran Nenek.” Katarina mengetahui cerita tentang pernikahan kilat antara Olivia dan Stefan. Olivia menjelaskan secara singkat alasan di balik pernikahannya dengan Stefan. Dia juga baru belakangan ini mengetahui bahwa lelaki itu sepenuhnya dipaksa menikah oleh neneknya. Perempuan itu juga mengetahui bahwa Nenek Sarah telah mengincarnya sejak lama karena ramalan dari seorang ahli yang mengatakan bahwa Olivia dan Stefan memiliki takdir menjadi pasangan di kehidupan sebelumnya. Ahli itu bahkan berkata bahwa jika Stefan tidak menikahinya, lelaki itu akan tetap membujang seumur hidupnya. Nenek yang sangat menyayangi Stefan, tentu tidak bisa menerima cucunya hidup sebatang kara
"Biarkan Samuel yang jadi pemandu wisatamu. Dia akan bawa kamu berkeliling Mambera. Di pinggiran kota ada beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi," kata Olivia.Katarina menjawab, "Samuel bahkan nggak mau peduli padaku. Pergi jalan-jalan itu harus menyenangkan, dan aku nggak mau menyambut dinginnya sikap dia dengan kehangatanku, nanti malah suasana hatiku buruk. Kamu ada waktu? Temani aku belanja, aku ingin membeli beberapa barang.""Setelah itu, besok kita ke Vila Permai untuk menemui Nenek Sarah," lanjutnya. Bukan untuk bertanya kenapa Nenek Sarah memilihnya, tetapi untuk bertemu dengan Wanita tua itu.Olivia tertawa dan menjawab, "Bisa saja, tapi aku perlu istirahat siang dulu. Sudah terbiasa begitu, kalau nggak tidur siang, sore hari aku akan lemas, nggak fokus, dan gampang sakit kepala atau mata terasa lelah.""Tunggu sampai aku selesai istirahat, baru kita pergi," ujar Olivia"Iya, setelah kamu selesai istirahat," jawab Katarina."Aku biasanya tidur setengah jam. Kantorku
Katarina memandangi pesan yang dikirim oleh Samuel untuk beberapa saat sebelum membalasnya. “Belum pasti. Kenapa? Pak Samuel mau mengajak aku makan malam atau nggak rela aku pergi?” Samuel menjawab, “Benar, aku mau ajak kamu makan malam. Mau berbicara lagi sama Bu Katarina.” Perempuan itu bertanya, “Berbicara tentang apa? Masa depan kita? Atau Pak Samuel sudah memutuskan, dan telah memilih dia? Kalau Pak Samuel benar-benar sudah punya pacar dan mau memperkenalkannya padaku, aku janji nggak akan lagi muncul di duniamu.” Dia memang akan berusaha untuk mendapatkannya, tetapi jika tidak ada harapan, dia memilih untuk menyerah. Keluarga seperti keluarga Adhitama memang langka, tetapi Samuel harus menyukainya dan mau menikahinya agar dia bisa masuk ke dalam keluarga tersebut. Lelaki itu terdiam beberapa menit sebelum mengirimkan pesan lagi, “Memang ada seseorang yang aku sukai, tapi aku dan dia belum dalam hubungan pacaran. Nggak pantas kalau aku mengganggu dia sekarang. Ini tentang kit
Terutama pada Olivia. Kebencian Giselle pada Olivia begitu mendalam.Menurutnya, perubahan besar yang terjadi pada keluarga Siahaan dan pengalihan kekuasaan kepada Rosalina semuanya adalah akibat dari campur tangan Olivia yang suka ikut campur. Giselle sangat berharap dirinya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bisa membalas dendam. Sementara itu, Olivia yang kini tengah hamil mendapatkan perlakuan begitu Istimewa di keluarga Adhitama. Anak dalam kandungannya tumbuh sehat, tanpa kekurangan apa pun. Sebaliknya, di kehamilan pertama Giselle, dia tidak hanya mengandung anak dari pria yang tidak dia cintai, tetapi juga tidak diizinkan untuk melahirkan bayi itu karena Pak Lota tidak mengizinkannya. Takdir memang tidak adil.Di dalam kamar, pemanas ruangan membuat Giselle merasa sesak. Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela untuk membukanya. Namun, pintu kamar tiba-tiba terbuka, dan seorang pelayan masuk. Melihat Giselle akan membuka jendela, dia segera mencegahnya.
Pelayan itu tersenyum lembut dan berkata, "Bu, Ibu masih muda, pemulihan Ibu pasti cepat. Nggak perlu khawatir soal perubahan bentuk tubuh. Aku sudah merawat banyak istri orang kaya yang sedang dalam masa pemulihan. Mereka berlatih dan berusaha menurunkan berat badan setelahnya, dan mereka kembali ke bentuk tubuh yang ramping dengan cepat." Pelayan itu tidak menyebutkan bahwa Giselle baru saja mengalami keguguran. Bagaimanapun, tubuh Giselle belum banyak berubah, dan masa pemulihannya seharusnya tidak terlalu mengubah tubuhnya. Giselle juga tidak makan terlalu banyak. Banyak suplemen dan sup pemulihan yang hanya dicicipi sedikit sebelum diminta untuk disingkirkan.Giselle merasa sedikit lega. Dia berkata, "Aku akan makan lebih sedikit. Aku nggak mau keluar dari masa pemulihan dengan tubuh yang gemuk seperti bola." “Biasanya, berapa lama seseorang harus menjalani masa pemulihan?” tanya Giselle lagi. Dia merasa bosan hanya terbaring di tempat tidur.Kalau dia tidak muncul, apakah Olivi
"Karena aku nggak bisa tidur dan merasa bosan, aku keluar sebentar untuk berjalan-jalan di sekitar perusahaan kalian. Jalanan di dekat perusahaanmu banyak toko, jadi sangat mudah untuk membeli apa saja.”Olivia hendak duduk sendiri dan Katarina ingin membantunya. Namun, Olivia tertawa dan berkata, "Nggak perlu, aku bisa duduk sendiri. Aku belum sampai pada tahap kehamilan yang membuatku kesulitan bergerak." Olivia duduk dan Katarina ikut duduk di sampingnya. Dia mengeluarkan buah-buahan dan camilan yang baru dibeli dan berkata, "Aku membeli beberapa buah dan camilan. Semua yang kubeli sudah kucoba, rasanya enak." "Aku nggak pilih-pilih soal makanan," jawab Olivia sambil menaruh gelas airnya dan mendekat untuk melihat camilan dan buah-buahan yang dibawa Katarina. Katarina tertawa, "Aku juga nggak terlalu pilih-pilih, tentu saja kalau ada yang enak, aku lebih suka makan itu." "Siapa pun pasti begitu. Kalau ada makanan enak, tentu akan makan yang enak. Kalau nggak ada, ya makan yang b
Dalam perjalanan menuju restoran hotpot, Olivia menerima telepon dari Mulan. Setelah dia menerima telepon tersebut, suara teriakan kecil terdengar dari sisi lain."Mulan, apa yang dilakukan Archie?" Olivia bertanya sambil tersenyum.Perempuan itu sedang menggendong anaknya di satu tangan dan memegang ponsel dengan tangan lainnya. Dia menjawab, "Lihat aku sedang menelepon, dia langsung mencoba merebut ponselku. Kalau aku nggak memberikannya, dia teriak-teriak memaksa aku kasih ponsel."Olivia tertawa. "Beli ponsel mainan yang bisa berbunyi buat dia.""Ada, dia suka main dengan ponsel mainan itu. Tapi setiap kali lihat aku pegang ponsel, dia langsung mau ambil. Mungkin dia anggap ponselku itu miliknya," kata Mulan."Olivia, kamu sudah makan?" tanya Mulan.Setelah itu, dia terdengar berbicara kepada orang lain, "Gendong Archie keluar jalan-jalan sebentar, supaya nggak berisik di dalam."Si kecil Archie memang suka teriak atau menangis. Benar-benar anak yang mudah menangis, mirip dengan an
Ketika topik tentang anak-anak dibicarakan, Katarina tidak bisa ikut serta dalam percakapan karena dia belum menikah. Meskipun memiliki tujuan, dia tidak yakin bisa segera menikah.Setelah beberapa saat mengobrol santai, para siswa akhirnya selesai sekolah.Russel duduk di meja kasir bermain, sementara ketiga orang dewasa mulai sibuk dengan tugas mereka. Mereka terus bekerja hingga malam hari, dan para siswa kembali untuk pelajaran malam. Olivia berkata kepada mereka, "Kita makan Bersama, yuk.""Aku ingin makan hotpot," kata Junia.Olivia menatapnya dan berkata, "Hotpot lagi? Apa kamu akhir-akhir ini selalu ingin makan hotpot?""Di musim dingin, aku memang selalu suka makan hotpot," jawab Junia.Olivia melihat Katarina dan perempuan itu berkata, "Aku terserah. Kalian yang pilih, aku ikut.""Kalau begitu, ibu hamil yang memutuskan, kita makan hotpot saja."Junia tertawa sambil berkata, "Kamu bicara seolah-olah perutmu nggak besar, padahal bayimu cuma lebih muda satu bulan dariku.""Lebi
Setelah menjemput Russel, Olvia membawa bocah itu kembali ke toko buku.Katarina masih ada di toko buku. Saat melihat Olivia yang memegang tangan Russel, dia tersenyum dan melambaikan tangan ke arah bocah itu ambil erkata, "Russel, ayo sini, biar aku peluk."Russel masih ingat perempuan tu. Begitu bibinya melepaskan tangannya, dia berlari kecil menuju Katarina dan memanggilnya dengan manis, lalu langsung dipeluk oleh perempuan itu.Bocah itu juga tidak lupa menyapa Junia.Junia mengelus kepala Russel dan berkata kepada Olivia, "Sepertinya Russel sudah tinggi sedikit, ya. Aku rasa dia kelihatan lebih tinggi.""Memang, dia sudah tinggi sedikit dan juga bertambah berat badan. Om-nya bilang kalau dia nggak makan lebih banyak, nanti saat liburan musim dingin, dia nggak bisa menang kalau bermain dengan teman-temannya," jawab Olivia.Junia tertawa dan menjawab, "Benar, harus makan lebih banyak, harus tumbuh tinggi. Kalau nggak bisa menang, setidaknya bisa menekan teman-temannya."Russel berka
Perutnya memang perlahan sudah membuncit.Olivia dan Katarina tertawa terbahak-bahak. Junia sedikit terkejut, lalu menyadari dan dengan tawa ringan menepuk teman baiknya, "Baiklah, Olivia, kamu mulai menggoda aku.""Yah, Katarina yang pelu paha besar kamu," jawab Olivia sambil tersenyum.Olivia tersenyum dan menusuk buah kemudian menyuapkannya ke mulut temannya. Junia melirik Katarina dengan sorot menggoda sembari berkata, “Katarina masih perlu mencoba memeluk kakiku? Cukup peluk kakimu sendiri saja.”Dia adalah calon istri dari putra keempat keluarga Adhitama. Dia tidak perlu mencoba mencari dukungan atau memeluk kaki dari siapa pun.Olivia hanya mengedipkan mata, dan Junia langsung mengerti bahwa hubungan Katarina dengan Samuel ada perubahan. Dia segera mengalihkan topik pembicaraan, dan apa pun yang ingin dia tanyakan, dia akan menunggu sampai Katarina pergi nanti.Pukul empat sore, Olivia harus pergi untuk menjemput Russel di sekolah. Katarina memilih untuk tetap di toko buku dan m
Olivia membawa buah-buahan ke dapur untuk dicuci. Sementara itu, Junia mempersilakan Katarina duduk dan bertanya, "Katarina, mau minum teh atau air putih?"Karena Katarina sudah memanggilnya dengan sebutan kakak, maka Junia juga langsung memanggilnya dengan nama tanpa ragu."Kasih aku segelas air hangat saja, Kak. Terima kasih banyak, tadi ak sudah minum kopi di tempatnya Kak Olivia, jadi nggak berani minum teh, takut nanti nggak bisa tidur malam," jawab Katarina.Junia sedikit merindukan masa-masa lalu, "Sudah beberapa bulan aku nggak minum kopi. Dulu aku biasa minum kopi satu kali sehari. Tapi kalau kebanyakan, aku jadi susah tidur. Biasanya pagi-pagi ak minum segelas kopi di toko, itu cukup untuk mengganjal sampai siang tanpa mengganggu tidur malam."Junia kemudian menuangkan segelas air hangat untuk Katarina dan melanjutkan pembicaraan, "Kamu berencana berlibur berapa hari di Mambera?""Dua hari saja, setelah itu aku harus kembali. Banyak pekerjaan di kantor.""Memang, akhir tahun
Olivia bekerja sementara pengawalnya tetap berjaga di sekitar area untuk memastikan keamanan. Mereka selalu waspada, siap untuk mengikuti Olivia kapan saja dia meninggalkan perusahaan.Dalam perjalanan, Olivia mengirim pesan kepada Junia. Ketika mereka tiba di toko buku, perempuan itu keluar dan tersenyum melihat Olivia yang baru turun dari mobil.Begitu Olivia turun, Junia segera mendekat dan merangkul lengannya dengan akrab. "Aku kira kamu nggak akan datang ke sini hari ini, sibuk sekali, ya?""Aku bukan orang sibuk, Amelia yang sibuk," jawab Olivia sambil tersenyum.Junia sedikit merasa bersalah. "Seharusnya kita bertiga yang membagi tugas, tapi sekarang banyak pekerjaan yang dikerjakan Amelia."Katarina turun dari mobil sambil membawa buah-buahan dan camilan. Junia bertanya kepada Olivia, "Katanya kamu bawa seorang perempuan cantik untuk dikenalkan padaku?""Ya, dia sudah turun," jawab Olivia sambil menunjuk ke arah Katarina.Junia menatap Katarina yang berjalan mendekat. Perempuan
"Karena kita akan pergi ke toko buku, lebih baik kita nggak makan camilan ini dulu. Bawa saja ke sana dan makan bersama Junia. Dia punya selera yang mirip dengan aku.""Sekarang dia lebih banyak makan, perutnya sudah mulai membesar, dan dia butuh banyak nutrisi, jadi dia makan beberapa kali sehari," kata Olivia sambil menata camilan dan buah-buahan.Katarina bertanya, "Apa dia jadi gemuk? Aku melihat banyak wanita hamil di kantorku, setelah hamil, berat badan mereka naik dengan cepat. Mereka makin gemuk.""Mereka bilang, di awal kehamilan, banyak yang mengalami gejala mual dan nggak bisa makan banyak atau nggak makan sama sekali. Setelah gejala itu hilang, mereka mulai makan banyak dan nggak bisa mengendalikan nafsu makan, akhirnya tubuh mereka jadi lebih gemuk. Banyak wanita yang tubuhnya berubah saat hamil," jawab Olivia."Apakah aku terlihat gemuk?" tanya Olivia dengan khawatir.Katarina menatapnya sejenak, lalu berkata, "Perutmu memang mulai membesar, tapi nggak terlalu jelas. Kamu
"Karena aku nggak bisa tidur dan merasa bosan, aku keluar sebentar untuk berjalan-jalan di sekitar perusahaan kalian. Jalanan di dekat perusahaanmu banyak toko, jadi sangat mudah untuk membeli apa saja.”Olivia hendak duduk sendiri dan Katarina ingin membantunya. Namun, Olivia tertawa dan berkata, "Nggak perlu, aku bisa duduk sendiri. Aku belum sampai pada tahap kehamilan yang membuatku kesulitan bergerak." Olivia duduk dan Katarina ikut duduk di sampingnya. Dia mengeluarkan buah-buahan dan camilan yang baru dibeli dan berkata, "Aku membeli beberapa buah dan camilan. Semua yang kubeli sudah kucoba, rasanya enak." "Aku nggak pilih-pilih soal makanan," jawab Olivia sambil menaruh gelas airnya dan mendekat untuk melihat camilan dan buah-buahan yang dibawa Katarina. Katarina tertawa, "Aku juga nggak terlalu pilih-pilih, tentu saja kalau ada yang enak, aku lebih suka makan itu." "Siapa pun pasti begitu. Kalau ada makanan enak, tentu akan makan yang enak. Kalau nggak ada, ya makan yang b
Pelayan itu tersenyum lembut dan berkata, "Bu, Ibu masih muda, pemulihan Ibu pasti cepat. Nggak perlu khawatir soal perubahan bentuk tubuh. Aku sudah merawat banyak istri orang kaya yang sedang dalam masa pemulihan. Mereka berlatih dan berusaha menurunkan berat badan setelahnya, dan mereka kembali ke bentuk tubuh yang ramping dengan cepat." Pelayan itu tidak menyebutkan bahwa Giselle baru saja mengalami keguguran. Bagaimanapun, tubuh Giselle belum banyak berubah, dan masa pemulihannya seharusnya tidak terlalu mengubah tubuhnya. Giselle juga tidak makan terlalu banyak. Banyak suplemen dan sup pemulihan yang hanya dicicipi sedikit sebelum diminta untuk disingkirkan.Giselle merasa sedikit lega. Dia berkata, "Aku akan makan lebih sedikit. Aku nggak mau keluar dari masa pemulihan dengan tubuh yang gemuk seperti bola." “Biasanya, berapa lama seseorang harus menjalani masa pemulihan?” tanya Giselle lagi. Dia merasa bosan hanya terbaring di tempat tidur.Kalau dia tidak muncul, apakah Olivi